Resume Keperawatan Ibs (Mastektomi)
Resume Keperawatan Ibs (Mastektomi)
Hitung Jenis
Neutrofil% 68,8 50,0-70,0 %
Kimia
SGOT 18 0-46 U/L
6. Informed consent
Klien dan keluarga sudah dilakukan informed consent.
7. Persiapan alat
- Pincet anatomi 2 - Kocher bengkok/lurus 2
- Pincet cirurgis 2 - Alis klem 2
- Pincet adson 1 - Nald voelder 3
- Peyan bengkok/lurus 10 - Gunting jaringan 2
- Gunting benang 1 - Kom 2
- Scapel mes no 3&4 - Tempat jarum 1
- Darm spatel 1 - Bak instrument 1
- Canul suction 1 - Bengkok 1
- Double hak besar 2 - Duk klem 5
- Doble hak sedang 2 - Bioderm klem 1
- Double hak lurus 2
C. PEMBAHASAN
Carcinoma mamae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mamae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Nurarif, Amin Hudan dan
Hardhi Kusuma, 2015). Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara.
Teori mengenai masalah keperawatan yang timbul pada klien dengan ca
mamae baik pre operasi, intra operasi dan post operasi tidak jauh berbeda
dengan masalah keperawatan yang terjadi di lapangan. Namun, tidak semua
masalah keperawatan pada teori muncul sebagai masalah yang dialami oleh
klien.
Preoperasi
Pada pengkajian pre operasi diangkat masalah keperawatan
ansietas berhubungan dengan prosedur pembedahan (NANDA, 2015).
Kecemasan dapat ditandai dengan kelelahan, kecepatan denyut jantung
dan pernapasan, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume
tinggi, mudah tersinggung, marah dan menangis. Meskipun dalam data
objektif kurang mendukung untuk menegakkan masalah keperawatan
tersebut,namun pada data subjektif klien mengatakan takut dengan
tindakan operasi yang akan di jalaninya. Menurut Barbara, kecemasan
adalah suatu perasaan subjektif yang dialami seseorang terutama oleh
adanya pengalaman baru, termasuk pada klien yang akan mengalami
tindakan invasif seperti pembedahan. Dilaporkan klien mengalami cemas
karena hospitalisasi, pemeriksaan dan prosedur tindakan medis yang
menyebabkan perasaan tidak nyaman.
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada masalah keperawatan
ansietas sudah berdasarkan intervensi dan disesuaikan dengan sumber
daya yang tersedia diantaranya yaitu: mengobservasi tanda tanda vital,
memberikan kesempatan untuk mengungkapkan kecemasannya,
memberikan dorongan/support mental, menjelaskan proses pembedahan
dan anastesi. Dari intervensi tersebut didapatkan respon subjektif klien
mengatakan lebih tenang dan siap menghadapi operasi. Hal ini sejalan
dengan penelitian Elise (2009), dalam kesimpulannya menerangkan
bahwa peran perawat dalam memberikan informasi kepada klien sebelum
dilakukan tindakan medis sangat berpengaruh dalam menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Intraoperasi
Pada pengkajian intra operasi, data objektif klien dilakukan
pemindahan klien dan dilakukan pengangkatan tumor pada payudara klien
yang kemungkinan besar dapat menyebabkan infeksi sehingga diangkat
masalah keperawatan resiko cidera berhubungan dengan efek anastesi dan
pembedahan serta resiko infeksi berhubungan dengan penurunan barier
pertahanan tubuh sekunder terhadap tindakan operasi.
Impementasi keperawatan yang dilakukan pada masalah
keperawatan resiko infeksi sudah berdasarkan intervensi dan disesuaikan
dengan sumber daya yang tersedia dan memberikan intervensi sebagai
tindak lanjut di ruang perawatan yaitu: lakukan perawatan luka dengan
teknik aseptik. Menurut Muzana (2009) dalam penelitiannya dengan
menerapan teknik aseptik dalam perawatan luka pasca bedah dapat
mencegah dan meminimalkan omset penyebaran infeksi.
Postoperasi