Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ON THE JOB TRAINING


PADA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE
AYODYA RESORT BALI – NUSA DUA

NI PUTU NITA PERAYANI


1012014029

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA


FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

1
HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ON THE JOB TRAINING PADA


DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE
AYODYA RESORT BALI – NUSA DUA

HalamanPengesahan

LaporanPraktekKerjaLapangan (PKL) telahdiujikan di FakultasPariwisatapada


tanggal

Pembimbing Penguji
`

Dra.AA. Putri Sri, M.Si. I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST. Par., M. Par
NIP. 196009061986012002 NIP. 198105232008121003

Mengetahui,
Ketua Program Studi Diploma IV Fakultas Pariwisata

Ni Made Ariani, SE,M. Par


NIP.197801282006042027

2
ABSTRAK

FakultasPariwisata
UniversitasUdayana
LaporanPraktekKerjaLapangan (PKL)

A. Nama : Ni Putu Nita Perayani


B. Judul : Tugas dan TanggungJawabOn The Job Training
pada Departemen Human Resource Ayodya Resort
Bali – Nusa Dua
C. JumlahHalaman : IX + 52 Halaman (ilustrasi: tabel, gambar, lampiran)
D. Ringkasan :

Pulau Bali merupakan salah satu aset pariwisata terbaik yang dimiliki
oleh Indonesia.Industri perhotelan sebagai salah satu industri penyokong
berkembangnya pariwisata di Bali.Semakin berkembangnya pariwisata yang
ada di Bali dan banyaknya persaingan dalam bidang pariwisata menyebabkan
semakin gencarnya sekolah – sekolah pariwisata dan perhotelan untuk
memberikan pendidikan dan bekal keterampilan kepada murid –
muridnya.Salah satu diantaranya adalah Fakultas Pariwisata Universitas
Udayana yang memberlakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai mata
kuliah wajib yang harus ditempuh sebelum pengambilan Tugas Akhir
(TA).PKL ini berlangsung selama 6 bulan (1 semester kalender
akademik).Dalam hal ini, penulis membuat laporan PKL pada departemen
Human Resource di Ayodya Resort Bali. Definisi Operasional Variabel adalah
tugas dan tanggung jawab trainee, kendala – kendala yang dihadapi trainee
dan cara mengatasi kendala – kendala tersebut.Jenis data adalah data
kuantitatif dan data kualitatif.Sumber data adalah data primer dan data
sekunder.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi
kepustakaan.Metode penentuan informan penulis menggunakan purposive
sampling.Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan analisis deskriptif
kualitatif.

Hasil dari penelitian ini berupa data-data mengenai Ayodya Resort Bali
secara terperinci, tugas dan tanggung jawab masing – masing anggota Human
Resource, tugas dan tanggung jawab trainee pada departemen Human
Resource, kendala – kendala yang dihadapi pada saat mengikuti on the job
training, serta cara untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Adapun di
dalam laporan ini berisikan tentang saran-saran yang bersifat membangun
yang ditujukan kepada pihak trainee, pihak hotel, dan pihak Fakultas
Pariwisata Universitas Udayana.

3
E. Kata Kunci : Tugas dan Tanggung Jawab, Kendala, Human
Resource.

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat Beliau penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan
ini yang mengambil judul “Tugas dan Tanggung Jawab On The Job Training
pada Departemen Human Resource Ayodya Resort Bali – Nusa Dua” dengan
baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Adapun tujuan penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini adalah
untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam penyelesaian studi di
Program Studi D4 Pariwisata Universitas Udayana.
Selama penyusunan laporan PKL ini, penulis telah banyak menerima
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. I Made Sendra, M.SI, selaku Dekan Fakultas Pariwisata
Universitas Udayana
2. Ibu Ni Made Ariani, SE, M.Par, selaku Ketua Program Studi Diploma
IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana
3. Ibu Agung Sri Sulistiawati, SST.Par., M.Par, selaku Koordinator
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Pariwisata Universitas
Udayana.
4. Ibu Dra.A.A. Putri Sri, M.Si., selaku pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukan dari awal hingga akhir dalam
penulisa laporan PKL ini.
5. Bapak I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST. Par., M.Par., selaku penguji
yang telah mengevaluasi dan membimbing dalam penyempurnaan
laporan PKL ini.
6. BapakdanIbuDosenbesertastaff Tata Usaha
FakultasPariwisataUniversitasUdayana.
7. Bapak I Made Jendra selaku Human Resource Coordinator dan semua
karyaan di Ayodya Resort Bali
8. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan materil
selama proses penyelesaian tulisan ini.
9. Semuapihak yang telahmembantudalammenyelesaikanlaporanini.

Penulis menyadari bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini


masih jauh dari sempurna. Kritik serta saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan dalam proses penyempurnaan selanjutnya. Akhir kata, penulis
berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat bermanfaat
bagi pihak terkait yang membutuhkan.

Denpasar, 26 Agustus 2015


Penulis

5
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang............................................................................. 1
1.2 RumusanMasalah........................................................................ 5
1.3 TujuanPraktekKerjaLapangan.................................................... 5
1.4 ManfaatPraktekKerjaLapangan.................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Tentang Resort............................................................. 7
2.2 Tinjauan Tentang Human Resource............................................ 8
2.3 Tinjauan Tentang Admin/Officer................................................ 10
2.4 Tinjauan Tentang Trainee........................................................... 12
2.5 Tinjauan Tentang Kendala.......................................................... 14
2.6 Tinjauan Tentang Tanggung Jawab............................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Lokasi Penelitian........................................................................ 16
3.2 Devinisi Operasional Variabel.................................................... 16
3.3 Jenis dan Sumber Data................................................................ 17
3.3.1 Jenis Data........................................................................ 17
3.3.2 Sumber Data.................................................................... 18
3.4 Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 19
3.4.1 Observasi......................................................................... 19
3.4.2 Wawancara Mendalam/Interview.................................... 20
3.4.3Studi Kepustakaan dan Dokumentasi................................. 20
3.5 Teknik Penentuan Informan........................................................ 20
3.6 Teknik Analisis Data................................................................... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Hotel............................................................. 22
4.1.1 Sejarah Ayodya Resort Bali............................................. 22
4.1.2 Lokasi Ayodya Resort Bali.............................................. 23
4.1.3 Fasilitas Ayodya Resort Bali........................................... 23
4.1.4 Ayodya Resort Bali Grooming........................................ 30
4.1.5 Struktur Organisasi Human Resource Departement....... 34
4.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab On The Job Training pada..
Departemen Human Resources........................................ 40

6
4.1.7 Jadwal Pelaksanaan dan Jadwal KerjaOn The Job
Training di Ayodya Resort Bali.................................................. 40
4.1.8 Kendala yang Dihadapi pada Saat Melakukan training
di Ayodya Resort Bali................................................................. 41
4.1.9 Cara dan Upaya Penyelesaian Kendala yang Dihadapi
pada Saat On The Job Training.................................................. 41
4.1.10 Manfaat dan Kontrobusi yang Diperoleh dan
Diberikan oleh trainee selama melakukan On The
Job Training di Ayodya Resort Bali........................................... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1. Simpulan..................................................................................... 43
5.2. Saran........................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 46
LAMPIRAN...................................................................................................... 47

7
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan yang Menginap di Ayodya Resort Bali Tahun
2009-2013........................................................................................................... 3
Tabel 4.1 Room Configuration Ayodya Resort Bali.......................................... 24

8
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Organizational Chart Human Resources and Training


Departement Ayodya Resort Bali.................................................. 34

9
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto-foto lokasi training................................................................ 43


Lampiran 2Sertifikat Training di Ayodya Resort Bali....................................... 45

10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di Indonesia.


Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan keempat dalam hal penerimaan devisa
setelah komoditi minyak dan gas bumi, batu bara, serta minyak kelapa sawit. Oleh
sebab itu, pemerintah selalu berusaha mengembangkan setiap objek wisata yang
dapat mendatangkan pengunjung serta keuntungan. Pekerjaan yang cukup mudah
seharusnya, mengingat Indonesia sangat kaya akan alam serta budaya dari berbagai
macam daerah. Menurut Pendit (2002:6) menyatakan bahwa: Di Indonesia, pariwisata
telah menampilkan peranannya dengan nyata dalam memberikan kontribusi terhadap
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang
terampil di bidang ini semakin bertambah, pendapatan negara dari sektor pajak dan
devisa semakin bertambah, keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor ini
makin baik, kebudayaan bangsa makin mendapat apresiasi. Maka daripada itu
pariwisata sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia.Adapun beberapa tempat
yang menjadi tujuan favorite di Indonesia yaitu Raja Ampat di Papua, Nusa Dua di
Bali, Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bali yang merupakan salah satu pulau di Indonesia dan sudah terkenal
sampai ke mancanegara adalah salah satu aset terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.
Bali sudah sangat terkenal sejak terdahulu akan keindahan alam, keramahan
penduduk, serta kekayaan budaya yang masih sangat kental di beberapa daerah dan
tidak terpengaruh oleh moderenisasi masa kini. Tersedianya fasilitas akomodasi serta
sarana dan prasarana bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali merupakan
kesempatan yang sangat bagus untuk mata pencarian penduduk dan menambah
banyaknya wisatawan yang ingin datang ke Bali.

1
Hotel merupakan jenis akomodasi yang sangat penting dalam
berlangsungnya sebuah kegiatan pariwisata. Hotel juga merupakan salah satu sarana
prasarana yang harus ada dalam kegiatan pariwisata. Karena hotel merupakan tempat
bagi wisatawan untuk tinggal sementara. Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi
yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh
pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum (SK. Menteri Perhubungan No.
PM.10/PW.301/Phb.77). Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta
padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar
dengan tenaga pekerja yang banyak pula. Hotel beroperasi selama 24 jam sehari,
tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan
masyarakat pada umumnya.
Hotel Ayodya Resort Bali merupakan hotel bintang lima yang sudah berdiri
sejak tahun 1990 dengan nama Bali Hilton International. Hotel ini dibawah
kepemilikan PT. Banigati Betegak dengan President Director-nya adalah Bapak
Pontjo Sutowo. Sedangankan Chief Operating Systemnya dalah Bapak Nisar Sungkar.
Soft opening Bali Hilton International dilakukan pada tanggal 30 Desember 1990,
sedangkan grand opening dilakukan pada tanggal 03 Maret 1991 oleh presiden kedua
Indonesia yaitu Bapak Soeharto. Hotel ini terdiri atas 537 luxury rooms dengan
restoran sebanyak 6 restoran diantaranya ada Waterfall, Lagoona, Surfer’s Corner,
Octopus, Genji, serta Rama Terrace dan Rama Lounge.
Pengembangan pariwisata di Bali, tidak terlepas dari peranan pemerintah,
perguruan tinggi, industri pariwisata dan pihak-pihak yang terkait dengan
pariwisata.Yang menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan pariwisata
adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pariwisata yaitu
melalui penyediaan sarana dan prasarana serta penyelenggaran pendidikan
kepariwisataan seperti Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. Hal ini dapat dilihat
dari peraturan Fakultas Pariwisata yang mewajibkan setiap mahasiswanya untuk
melakukan kegiatan praktek kerja lapangan di suatu industri pariwisata.
PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah mata kuliah wajib yang harus
ditempuh selama enam bulan oleh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pariwisata,

2
Universitas Udayana – Bali. Praktek kerja lapangan ini berbentuk kerja lapangan atau
yang biasa dikenal dengan magang maupun training di objek – objek pariwisata,
kantor pariwisata, industri pariwisata dan lain sebagainya. Selain memenuhi
kewajiban akademik, diharapkan kegiatan tersebut dapat menjembatani antara dunia
industri yang sebenarnya dengan dengan dunia pendidikan. Serta dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang dunia industri perhotelan, sehingga mahasiswa
akan mampu mengatasi persaingan dunia kerja yang akan datang.
Ayodya Resort Bali merupakan salah satu hotel bintang lima yang berada di
kawasan Bali Tourism Development Cooperation (BTDC), Nusa Dua Bali.
Sebelumnya hotel ini bernama Bali Hilton Internasional, namun pada tanggal 1
September 2006 mengalami perubahan nama (rebranding) menjadi Ayodya Resort
Bali. Konsep yang dianut adalah memberikan pengalaman bagi wisatawan untuk
dapat merasakan dan mendapatkan suasana tradisional masyarakat Bali yang tidak
pernah ditemukan di negara asal. Konsep tersebut diwujudkan dengan menampilkan
atraksi seni dan budaya Bali yang sangat beragam dan memberikan fasilitas ciri khas
Bali. Salah satunya dapat kita lihat pada area lobby hotel yang terdapat banyak patung
serta relief yang menceritakan kisah Ramayana. Wisatawan yang berkunjung ke hotel
ini berasal dari berbagai negara yang dimana juga terdapat banyak tamu yang datang
menginap kembali atau yang disebut repeater guest. Adapun data tabel tingkat
kunjungan wisatawan lima tahun terakhir yang berkunjung ke hotel ini akan
dijelaskan pada Tabel 1.1.

3
Tabel 1.1
Jumlah Wisatawan yang Menginap di Ayodya Resort Bali
Tahun 2009 – 2013

Tahun Jumlah Wisatawan (orang) Pertumbuhan (%)


2009 126.897 -
2010 150.618 18,69%
2011 147.405 -2,13%
2012 131.531 -10,77%
2013 100.939 -23,26%
Rata-rata pertumbuhan -4,37%
Sumber: Ayodya Resort Bali, 2014

Pada tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir ini
tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Ayodya Resort Bali mengalami
penurunan yang sangat drastis. Salah satu yang menyebabkan terjadinya penurunan
adalah sebagian wisatawan lebih senang untuk menginap di hotel bintang tiga dengan
harga kamar per malamnya yang lebih terjangkau. Dipilihnya hotel bintang tiga juga
dikarenakan hotel bintang tiga di Bali lebih mudah ditemui dan dekat dengan pusat
kota. Untuk mencegah hal itu terulang kembali di tahun selanjutnya, pihak
manajemen hotel mulai lebih meningkatkan pelatihan-pelatihan intern maupun
ekstern terhadap karyawan Ayodya Resort Bali. Pelatihan tersebut ditujukan untuk
meningkatkan keterampilan serta prestasi kerja karyawan guna meningkatkan jumlah
kunjungan serta mengurangi complain.
Pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak manajemen juga harus
didukung dari karyawannya. Dalam hal ini departemen yang bertanggung jawab
dalam mengadakan pelatihan adalah Human Resources khususnya bagian training.
Pelatihan ini juga bekerja sama dengan departemen lain seperti Housekeeping,
Engineering, Accounting, FB Service serta departmen lain agar pelaksanaan pelatihan
ini dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, karyawan yang bekerja di hotel ini
sebagian besar karyawan lama yang sudah pulan tahun bekerja disini sejak awal hotel
ini didirikan sehingga mereka agak sulit unutk menerima hal baru yang masuk.
Disitulah peran Human Resources sangat diperlukan. Bagaimana departemen ini

4
berhasil menjalin komunikasi yang baik antar-karyawan agar tidak ada miss
komunikasi. Sehingga training di bagian Human Resources dianggap cukup
menantang karena kita akan berhadapan dengan karyawan berbagai umur yang
memiliki karakter serta sifat yang berbeda – beda.
Dengan adanya hubungan kerja sama antara pihak hotel yang dalam hal ini
adalah Ayodya Resort Bali selaku penyedia sarana dan prasarana, yang telah
mengijinkan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan
khususnya pada departemen Human Resource agar mahasiswa mendapatkan ilmu
yang didapat dari bangku perkuliahan dan mempraktekkan dalam kegiatan PKL serta
diharapkan dapat diterapkan di dunia industri maupun masyarakat. Melalui kegiatan
seperti ini tentunya sangat membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelum
memasuki dunia industri yang nyata.
Dalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka akan diuraikanpenjelasan
mengenai tugas dan tanggung jawabon the job traineedan kendala- kendala yang
dihadapi pada saat trainee di Ayodya Resort Bali – Nusa Dua beserta menjelaskan
manfaat yang diterima selama mengikuti praktek kerja lapangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diambilah beberapa rumusan masalah
dalam laporan praktek kerja lapangan ini:
1) Apa tugas dan tanggung jawab trainee pada bagian Human Resources
Department ?
2) Apa hambatan atau kendala trainee dalam melakukan tugas dan tanggung
jawab pada bagian Human Resources Department di Ayodya Resort Bali ?

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

5
Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan praktek kerja lapangan
ini adalah:
1) Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab trainee pada bagian Human
Resources Department.
2) Untuk mengetahui hambatan atau kendala trainee dalam melakukan tugas dan
tanggung jawab pada bagian Human Resources Department di Ayodya Resort
Bali.

1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Adapun manfaat yang dapat diambil dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah :

1) Manfaat Akademis

Praktek kerja dilakukan untuk mendapatkan informasi, wawasan,


pengetahuan, dan juga keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu yang
didapatkan pada bangku perkuliahan.Selain itu, praktek kerja lapangan ini
memberikan kesempatan untuk terjun langsung di lapangan kerja dan secara
tidak langsung telah memberikan pengalaman.Penulisan laporan ini
diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap berbagai hal yang telah
ditemui dalam lingkup kerja hotel, terutama pada bidang Human Resources
Department.

2) Manfaat Praktis
Laporan ini telah dibuat sedemikian rupa agar dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber informasi yang dapat digunakan oleh akademisi seperti
mahasiswa, dosen ataupun masyarakat umum.Selain itu, laporan ini
diharapkan dapat memberikan masukan dan perbaikan pada kinerja maupun
secara fisik Ayodya Resort Bali untuk lebih baik.

6
BAB II
TINJAUAN KONSEP

2.1TinjauanTentang Resort
Resort merupakan suatu kawasan yang di dalamnya terdapat sarana
akomodasi dan sarana hiburan sebagai penunjang kegiatan wisata. Beberapa definisi
resort dikemukakan oleh beberapa sumber di antaranya menurut Christie Mill
(2001:27) “A resort is a place where people go for recreation” artinya resort
merupakan tempat dimana orang pergi untuk berekreasi. Kemudian Michael M.
Ciltman (1989:95), mengemukakan pendapat mengenai definisi resort sebagai
berikut:
Resort hotels are hotels that most frequently found in destination areas that di
nit cater to the transient trade. They are designed primarily for recreational tourist.
These hotels can range from budget to luxury and can accomodate the family trade,
or even the convention business. Resort hotels may be in place with natural
recreation facilities, such as beaches, or in locations where facilities such as golf
courses and tennis courts are created.
Artinya, resort hotel merupakan hotel yang banyak dijumpai di daerah tujuan
yang tidak diperuntukkan bagi orang – orang yang singgah untuk sementara. Resort
hotel didesain bagi wisatawan yang ingin berekreasi. Hotel ini dapat berupa hotel
sederhana bahkan sampai hotel mewah, dan dapat mengakomodir berbagai kebutuhan
mulai dari keluarga bahkan sampai kebutuhan bisnis. Resort hotel biasanya berada di
tempat – tempat yang dilatarbelakangi oleh keadaan alam seperti, pantai, atau dimana
fasilitas seperti lapangan golf dan lapangan tennis disediakan.
Sedangkan hotel sendiri memiliki pengertian suatu bentuk bangunan,
lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa
penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana
semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang

7
bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas
tertentu yang dimiliki hotel itu.

2.2TinjauanTentang Human Resources


Human Resources atau yang biasa lebih dikenal dengan Manajemen Sumber
Daya Manusia (Manajemen SDM atau Manajemen HRD) adalah sistem manajemen
yang menangani masalah seputar karyawan yang menunjang aktivitas dan kegiatan
organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan maksimal.
Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang – orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat ada saat organisasi memerlukannya.
Fungsi pertama dari manajemen sumber daya manusia (manajemen HRD)
adalah pengadaan. Proses pengadaan bukanlah proses yang mudahjustru sebaliknya
karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orangyang kompeten, serasi,
serta efektif tidaklah semudah membeli danmenempatkan mesin.Fungsi kedua dari
manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen HRD) adalah pengembangan dan
evaluasi karyawan (development and evaluation). Di siniperan pembekalan atau
training sangat penting untuk meningkatkan kinerjakaryawan yang maksimal dan
berdaya guna. Fungsi ketiga adalah kompensasi dan proteksi. Kompensasi adalah
salahsatu bentuk penghargaan dari kinerja yang bagus dari karyawan sedangkanjika
karyawan tidak berprestasi juga mendapatkan punishment atau tidakmendapatkan
kompensasi.
Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan
pelakuaktif dari setiap aktivitas organisasi. Pengadaan karyawan harusdidasarkan
pada prinsip apa baru siapa. Apa artinya kita harus terlebihdahulu menetapkan
pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan.Siapa artinya kita baru mencari
orang orang yanng tepat untuk mendudukijabatan tersebut berdasarkan spesifikasi
pekerjaan.Job Analysis perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi
sertamenetapkan uraian pekerjaan dan evaluasi pekerjaan. Job

8
Analysisadalahmenganalisa dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan,bagaimana mengerjakannya dan mengapa pekerjaan ini harus dilakukan.
Melaksanakan fungsi HRD sebagaimana yang terdapat dalam Garis-garisBesar
Haluan Perusahaan meliputi:

1) Perencanaan
Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuaikebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu denganmenetapkan
program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang dimiliki HRD.

2) Pengorganisasian
Mengorganisir semua karyawan melalui penetapan pembagian kerja,hubungan
kerja, pendelegasian wewenang, integrasi dan koordinasi dalambagan
organisasi.

3) Pengarahan
Mengarahkan semua karyawan agar bersedia bekerja sama, bekerjaefektif
serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,karyawan dan
masyarakat.

4) Pengendalian
Mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturanperusahaan
serta bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkanperusahaan. Selanjutnya jika
ditengah perjalanan ternyata terdapatpenyimpangan atau kesalahan maka
harus diadakan tindakan korektif atauperbaikan serta penyempurnaan rencana
tersebut. Kehadiran karyawan,kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan
pekerjaan dan menjagasituasi lingkungan pekerjaan adalah hal-hal yang harus
dikendalikanperusahaan.

5) Rekruitmen
Melaksanakan proses seleksi dan penarikan, penempatan untukmendapatkan
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

9
6) Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,
konseptual dan moral karyawan melaui pendidikan dan pelatihan(training)
yang diberikan sesuai kebutuhan pekerja masa kini maupun masayang akan
datang.

7) Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik itu berupauang atau
barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang diberikankepada perusahaan
dengan prinsip adil dan layak, yaitu adil karenasesuai dengan prestasi
kerjanya serta layak karena dapat memenuhikebutuhan primernya yang
berpedoman pada sekurang-kurangnya sama denganbatas upah minimum
pemerintah.

8) Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah aktivitas untuk mempersatukan
kepentinganperusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama
yang serasi,sinergis dan saling menguntungkan.

9) Pemeliharaan
Aktivitas untuk menjaga atau meningkatkan kondisi fisik, mental danloyalitas
karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai denganpensiun tiba
dengan program kesejahteraan karyawan.

10) Kedisiplinan
Untuk mencapai tujuan maksimal, kedisiplinan merupakan fungsi HRDyang
terpenting, karena tanpa kedisiplinan yang baik akan sulit terwujudtujuan
yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untukmentaati
peraturan-peraturan perusahaan yang berlaku.

10
11) Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi oleh berbagai sebab,seperti
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerjaberakhir, pensiun
dan sebagainya.

2.3 Tinjauan Tentang Admin/Officer


Pengertian administrasi secara sempit didefinisikan sebagai penyusunan dan
pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal
dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh
kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara
menyempit ini dikenal dengan istilah Tata Usaha. Adapun pendapat dari William
Leffingwell dan Edwin Robinson yang dikutip dari salah satu blog mengatakan
bahwa, administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan dimana pekerjaan itu
harus dilakukan.
Administrasi juga adalah fungsi yang menyangkut manajemen dan
pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan,
komunikasi, dan ingatan organisasi. Menurut George Terry, administrasi adalah
perencanaan, pengendalian, pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta
penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dari beberapa pengertian di atas, terdapat dua perbedaan mengenai
administrasi yaitu, pengertian administrasi secara sempit dan pengertian administrasi
secara luas. Untuk administrasi dalam arti sempit, berasal dari kata administratie
(bahasa Belanda) yaitu meliputi kegiatan catat – mencatat, surat menyurat,
pembukuan ringan, ketik – mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat
ketatausahaan (Soewarno Handayaningrat, 1988:2). Administrasi dalam artian lebih
luas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu

11
kerjasama untuk pencapaian tujuan tertentu (The Liang Gie, 1980:9). Adapun
beberapa fungsi dari administrasi diantaranya yaitu:

1). Fungsi Perencanaan


Pada proses perencanaan dalam organisasi pada umumnya menyangkut
terhadap keputusan, baik untuk meramalkan dan juga eksekusi keputusan
tersebut. Dalam memperkirakan apa yang akan terjadi di masa datang,
dilakukan berdasarkan apa yang terjadi di masa masa lalu dan masa kini.
Semakin lengkap administrasi data yang diperoleh dan digunakan, maka akan
semakin tepat penafsiran terhadap ketepatan perkiraan perencanaan.

2). Fungsi Pengorganisasian


Pada dasarnya fungsi daripada sebuah organisasi berkenaan dengan usaha yang
dilakukan untuk mengembangkan mata rantai pada hubungan kerja (formal) dan
pembagian di dalam organisasi atau lembaga. Untuk mencapai pada maksud ini,
pengorganisasian harus tepat dengan melibatkan usaha identifikasi terhadap
setiap tugas-tugas yang akan dilaksanakan, mengelompokkan tugas-tugas
sehingga merupakan satuan-satuan, untuk menetapkan wewenang yang
diperlukan.

3). Fungsi Pengkoordinasian


Hubungan terhadap kegiatan-kegiatan ke arah pencapaian tujuan-tujuan adalah
sebuah koordinasi. Jika telah ditetapkan pada semua pekerja mendapat hak
untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang dikehendaki sendiri, maka
setiap orang dari pada mereka biasanya akan diberikan bimbingan oleh pikiran
dan juga gagasan-gagasan mengenai ha yang dilakukannya tersebut.

2.4 Tinjauan Tentang Trainee


Menurut Nitisemito (1996:35), mendefinisikan pelatihan atau training sebagai
suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap,
tingkah laku ketrampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan

12
keinginan perusahaan. Dengan demikian, pelatihan yang dimaksudkan adalah
pelatihan dalam pengertian yang luas, tidak terbatas hanya untuk mengembangkan
ketrampilan semata-mata.
Carrell dan Kuzmits (1982:282) mendefinisikan pelatihan atau training
sebagai proses sistematis dimana karyawan mempelari pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan
organisasi.
Sedangkan Drummond (1990:63), "pelatihan berarti menuntun dan
mengarahkan perkembangan dari peserta pelatihan melalui pengetahuan, keahlian dan
sikap yang diperoleh untuk memenuhi standar tertentu.”
Menurut Simamora (1999:345), pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang
dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan pengalaman atau
perubahan sikap seseorang.
Mangkuprawira (2003:135) berpendapat bahwa pelatihan bagi karyawan
adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar
karyawan semakin trampil dan mampu dalam melaksanakan tanggung jawabnya
dengan semakin baik sesuai dengan standar. Dalam definisi lebih lanjut.
Mangkuprawira memberikan perbedaan pada pengertian pelatihan dan pendidikan.
Pelatihan lebih merujuk pada pengembangan keterampilan bekerja (vocational) yang
dapat digunakan dengan segera, sedangkan pendidikan memberikan pengetahuan
tentang subyek tertentu, tetapi sifatnya lebih umum, terstruktur untuk jangka waktu
yang jauh lebih panjang.
Moekijat (1991:2) mendefinisikan pelatihan merupakan usaha yang bertujuan
untuk menyesuaikan seseorang dengan lingkungannya, baik itu lingkungan di luar
pekerjaan, maupun lingkungan di dalamnya.
Pelatihan adalah proses sistematik pengubah perilaku para pegawai dalam
suatu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan orgnisasional. Pelatihan dan
pengembangan penting karena merupakan cara yang digunakan oleh organisasi dan
sekaligus meningkatkan keahlian para pegawai untuk kemudian dapat meningkatkan
produktifitas.

13
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan potensi kerja,produktivitas, disiplin, sikap, dan
etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi pekerjaan atau jabatan. Pealatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan
untuk membekali dan meningkatkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pelatihan merupakan suatu proses untuk mengubah sikap menjadi lebih baik,
menambah pengetahuan dan memperbaiki tingkah laku keahlian melalui pengalaman,
untuk mencapai kinerja yang efektif dalam situasi kerja, untuk ketrampilan individu
dan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam organisasi baik untuk saat ini dan
saat yang akan datang. Dalam hal ini adalah proses peningkatan ketrampilan dan
pengetahuan umum dilakukan melalui program pelatihan yang diawasi oleh
perusahaan baik yang dilkukan didalam maupun diluar perusahaan.

2.5 Tinjauan Tentang Kendala


Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, Kendala adalah rintangan atau
halangan.Dalam artian sesuatu yang menghambat, sesuatu yang membatasi untuk
mencapai sasaran, dapat pula diartikan kekuatan yg memaksa pembatalan
pelaksanaan. Sedangkan, Prajudi Atmosudirjo mengatakan
masalah/kendala/hambatan adalah sesuatu yang menyimpang dari apa yang
diharapkan, direncanakan. ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan rintangan
untuk tercapainya suatu tujuan. Masalah juga suatu kesenjangan yang perlu ditutup
antara hasil yang dicapai saat ini dan hasil yang diharapkan. Dari semua pendapat di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa kendala atau hambatan adalah halangan maupun
rintangan yang membatasi, menghambat dan menyimpang dari suatu tujuan yang
telah direncanakan sehingga merupakan sesuatu yang membatasi menjadi rintangan
untuk tercapainya suatu tujuan.

14
2.6 Tinjauan Tentang Tanggung Jawab
Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup
dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji
tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari
perbuatan pihak yang berbuat. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab.
Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk
keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau
menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa
ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

1) Tanggung jawab terhadap Tuhan


Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab
suci melalui berbagai macam-macam agama.

2) Tanggung jawab terhadap diri sendiri


Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi.

3) Tanggung jawab terhadap keluarga


Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, istri, ayah,
ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap

15
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab
ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

4) Tanggung jawab terhadap masyarakat


Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai
dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan
demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat.

5) Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara


Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara
suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada negara.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Ayodya Resort Bali merupakan salah satu hotel bintang lima yang berada di
kawasan BTDC (Bali Tourism Development Corporation) Nusa Dua Bali. Hotel yang
beralamat di Jalan Pantai Mengiat ini merupakan hotel yang berkonsep resort,
ekslusif, serta memiliki akses langsung ke pantai (private beach). Jarak tempuh yang
diperlukan dari hotel menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah 12 km
atau 15 menit waktu tempuh. Sedangkan untuk menuju pusat kota (Denpasar)
berjarak 25 km atau sekitar 30 menit. Jika wisatawan yang ingin melakukan reservasi
atau pemesanan kamar dapat diakses melalui website www.ayodyaresortbali.com,
atau yang memiliki pertanyaan dapat langsung mengirimkan emailnya ke
info@ayodyaresortbali.com. Dapat juga menghubungi telepon di (0361) 771102 /
771112 dan fax 62-361-771616. Alasan dipilihnya hotel ini sebagai tempat penelitian
karena memiliki lokasi yang strategis sebagai tempat akomodasi bagi wisatawan
selama melakukan perjalanan di Bali dan juga hotel ini mengusung konsep tradisional
Bali yang membuat wisatawan yang menginap disini mendapatkan pengalaman yang
unik serta beda dari tempat dimana mereka berasal.

3.2 Definisi Operasional Variabel


Guna memperjelas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini serta
untuk membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian, maka perlu dijelaskan
definisi semua variabel yang ada dalam permasalahan yang akan dibahas.

1) Tugas dan tanggung jawab traineebagian Human Resource Departmentyang


dimaksud adalah cara kerja trainee di HRD dalam menangani keperluan
administrasi setia karyawan.

17
2) Kendala-kendala yang dihadapi pada saat on the job trainingyang dimaksud
adalahkendala-kendala yang dihadapi trainee pada saat di Human Resource
khususnya bagian admin. Kendala-kendalayang dihadapipada saat di bagian
personalia, mempelajari mengenai administrasi kelengkapan seorang
karyawan. Cara untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi pada saat
training adalah meminta bantuan supervisoratau dalam hal ini admin dari
bagian Human Resources maupun kooordinator untuk menjelaskan apa yang
tidak diketahui trainee dan mencatat apa yang di informasikan oleh
koordinator maupun adminnya. Adapun variabel yang termasuk dalam
hambatan sebagai traineeHRD yaitu :
(1) SDM
(2) Komunikasi
(3) Lingkungan (eksternal & internal)
(4) Equipment

3) Cara untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi pada saat training


adalah meminta bantuan Supervisor atau Coordinator untuk menjelaskan apa
yang tidak diketahui trainee dan mencatat apa yang di informasikan oleh
Coordinator maupun admin sendiri.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data


Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua, yaitu :

1) Data Kualitatif
Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi

18
(pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk
penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para peneliti dimana
metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang
tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu yang
sulit untuk dipahami secara memuaskan.Kualitatif yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah data yang tidak berupa angka tetapi berupa informasi-
informasiyang digunakan untuk melengkapi penelitian, seperti : gambaran
umum lokasi penelitian yaitu Ayodya Resort Bali, sejarah berdirinya Ayodya
Resort Bali, struktur organisasi hotel dan Human Resource, tugas dan
tanggung jawab bagian HRD,job description dan SOP Human Resource.

2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan mempunyai
satuan hitung (Sugiyono, 2007:14). Penelitian kuantitatif juga merupakan
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori
dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena
hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatanempiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

3.1.2. Sumber Data


Berdasarkan sumbernya data yang dipergunakan dalan penelitian ini
diklasifikasikan menjadi dua antara lain :

1) Data Primer

19
Marzuki, (2002:55) mengatakan, “Data Primer adalah data yang diperoleh
langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya”.Data
primer adalah data yang diperoleh dan dicatat secara langsung dari
sumbernya melalui wawancara (Sugiyono, 2007:129). Data primer dalam
laporan ini yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yang
berupa informasi melalui wawancara langsung dengan pihak Human
Resource Admin, dan seluruh karyawan yang bekerja di bagian Human
Resource.Data ini meliputi tugas dan tanggung jawab dariHRD di Ayodya
Resort Bali.

2) Data Sekunder
Data sekunder menurut Umi Narimawati (2008:94): “Data Sekunder
merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan data.Data Sekunder dalam laporan ini yaitu data yang
diperoleh dari pihak tertentu yang terkait, data ini diharapkan memberikan
gambaran dan sebagai penunjang data primer sehingga validasi dari data
yang didapatkan akan lebih kuat dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam fenomena tersebut. Observasi yang berarti pengamatan bertujuan
untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman
atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi/ keterangan yang
diperoleh sebelumnya. Menurut Bactiar dalam Koentjaraningrat (1991) bahwa

20
metode pengamatan ilmiah/observasi merupakan metode yang paling sesuai
digunakan untuk meneliti masalah-masalah sosial.
Sementara itu metode observasi merupakan salah satu cara penelitiaan
untuk memenuhi syarat-syarat tertentu yang merupakan jaminan bahwa hasil
pengamatan memang sesuai dengan kenyataan yang menjadi sasaran perhatian.
Untuk hal itu, bilamana mungkin hasil penelitian pengamatan pribadi dibandingkan
dengan hasil pengamatan orang lain yang pernah melakukan pengamatan serupa
dengan cara yang sama.
Dalam penelitian ini, penulis langsung mengamati ke Ayodya Resort Bali
sebagai tempat untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa saja tugas,
tanggung jawab,traineepada bagian Human Resource.

3.4.2 Wawancara Mendalam/ Interview


Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya
jawab langsung, khususnya kepada pihak – pihak yang mampu memberikan
informasi dan jawaban – jawaban antara peneliti dengan sumber informasi dan
jawaban – jawaban antara peneliti.Pengumpulan data dengan cara tanya jawab
secara langsung dengan informan kunci yang dianggap mengetahui tentang tugas,
tanggung jawab, tantangan trainee Human Resource. Dalam laporan ini, wawancara
akan dilakukan ke koordinator Human Resource yaitu Bapak I Made Jendra dan
Muh. Nafis, karena beliau berdua dianggap memahami mengenai tugas dan
tanggung jawab khususnya trainee pada Human Resource, dan juga wawancara
dilakukan dengan staffHuman Resource Department yang lain.

3.4.3 Studi Kepustakaan dan Dokumentasi


Menurut Burhan Bungin ( 2007: 121 ), metode dokumenter adalah salah satu
metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial
untuk menelusuri data historis. SedangkanSugiyono ( 2007: 329 ) menyatakan
bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang
berbentuktulisan, gambar, atau karya-karya monumentaldari seseorang. Studi

21
dokumentermerupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,
hasil karya, maupun elektronik.
Studi Kepustakaan ini lebih kepada mengambil data dari literatur-literatur,
buku-buku dan refrensi yang sesuai dengan masalah yang sedang dikaji dalam
penelitian ini.

3.5 Teknik Penentuan Informan


Dalam penelitian ini, pengambilan dan penentuan informan dilakukan dengan
cara Purposive Sampling, yaitu cara penentuan informan yang berdasarkan tujuan
tertentu, informan dipilih secara sengaja dari figur yang dianggap mewakili dan
memiliki kedalaman informasi serta mampu berkompeten dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan.
Dalam penelitian ini juga informan yang dipilih terdiri dari informan pangkal
dan informan kunci, adapun informan pangkal adalah informan yang mengetahui
gambaran umum mengenai Ayodya Resort Bali, mampu mengintroduksikan ke
informan kunci, berdasarkan kriteria tersebut maka ditentukan sebagai informan
pangkal adalah Training Coordinator di Ayodya Resort Bali yaitu Bapak I Wayan
Murjana yang telah bekerja di hotel ini dari tahun 1990. Dalam memih informan
kunci adalah informan yang mampu mendalami informasi mengenai permasalahan
yang akan diteliti serta yang paling dekat atau terlibat dengan permasalahan yang
akan diteliti, dalam hal ini yang akan menjadi informan kunci adalah Director of
Human Resource, bapak Ida Bagus Gede Prajaksa dan Coordinator Human Resource
yaitu Bapak I Made Jendra.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data pada dasarnya merupakan proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Wardiyanta, 2006: 37).
Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis dekriptif kualitatif.
Dimana data kualitatif yang didapatkan akan dianalisis sehingga dapat relevan dan

22
saling mendukung hasil penelitian. Analisis deskriptif adalah mentransformasikan
data mentah ke dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan ditafsirkan serta
menyusun dan menyajikan supaya menjadi suatu informasi (Kusmayadi dan Endar
Sugiarto, 2000: 179).
Metode ini dilakukan dengan memaparkan dan menguraikan keterangan –
keterangan atau data – data yang dikumpulkan selama melakukan penelitian. Data
yang ada dalam penelitian ini lebih banyak mengungkapkan masalah apa adanya
sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Hakekat dari penelitian deskriptif
ini adalah suatu upaya untuk menyelesaikan masalah dengan cara menguraikan secara
rinci informasi yang diperoleh dari hotel mengenai tugas, tanggung jawab, hambatan
trainee Human Resource di Ayodya Resort Bali – Nusa Dua.

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umun Hotel

4.1.1 Sejarah Ayodya Resort Bali


Melihat prospek yang cerah di bidang pariwisata (khususnya akomodasi)
maka sebuah perusahaan swasta nasional yang bernama PT. Banigati Betegak yang
berkantor pusat di Jakarta mengembangkan sayapnya ke Bali.
Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Pontjo Sutowo sebagai President
Director. Setelah menandatangani kontrak kerjasama dengan pihak manajemen
Hilton International akhirnya membangun sebuah hotel di kawasan BTDC Nusa
Dua. Hotel tersebut kemudian diberi nama “Bali Hilton International” merupakan
klasifikasi hotel bintang lima berlian dengan jumlah kamar 541 dan dilengkapi
dengan berbagai fasilitas penunjang yang semuanya bertarap international.
Pembangunan Bali Hilton International dimulai pada tanggal 14 Februari
1987 dengan mengerahkan 2000 tenaga kerja dan berhasil diselesaikan dalam kurun
waktu 3 tahun. Grand opening Bali Hilton International pada tanggal 3 Maret
1991, yang di buka secara resmi oleh Presiden Soeharto. Bali Hilton International
disahkan menjadi Hotel bintang lima plus berlian berdasarkan Keputusan Dirjen
Parpostel Joop Ave pada tanggal 29 Januari 1992. Namun sebenarnya Bali Hilton
International telah beroperasi sejak dua tahun sebelumnya, tepatnya soft opening
pada tanggal 30 Desember 1990
Setelah 16 tahun beroperasi dibawah brand Hilton International. Hotel ini
memutuskan untuk menjalankan operasional hotel secara mandiri di bawah nama
baru Ayodya Resort Bali. Perubahan ini membutuhkan persiapan yang sangat besar
baik bangunan fisik maupun manajemen secara keseluruhan. Seluruh bangunan
direnovasi dan semua standar operasional hotel disesuaikan dengan konsep Ayodya

24
Resort Bali. Setelah semua dianggap siap, akhirnya pada tanggal 01 September
2006 hotel ini secara resmi rebranding menjadi Ayodya Resort Bali.
Ayodya Resort Bali memiliki luas wilayah sebesar 115.000m2dan 59.366m2
dari luas wilayah tersebut merupakan kawasan taman atau kawasan tanpa gedung.
Ayodya Resort Bali sendiri memiliki dua buah bangunan yaitu building Utara dan
building Selatan. Konsep dari hotel ini sendiri adalah konsep tradisional Bali
dengan mengambil tema dari kisah pewayangan Ramayana. Yang dimana konsep
ini jelas terlihat dari bentuk gedung serta penempatan beberapa patung yang ada di
dalam lobby hotel.

4.1.2 Lokasi Ayodya Resort Bali – Nusa Dua


Hotel ini terletak di kawasan pariwisata BTDC (Bali Tourism Development
Coorporation) Nusa Dua. Berjarak 12 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai
atau dapat ditempuh dengan waktu 15 menit perjalanan menggunakan mobil.
Sedangkan berjarak 25 km dari pusat kota (Denpasar) dan dapat ditempuh dengan
waktu 30 menit. Bertempat di kawasan pariwisata Nusa Dua, Ayodya Resort Bali
menawarkan kemudahan suatu kemudahan akses wisata bagi tamu yang menginap.
Karena dalam resort ini tamu akan dimanjakan dengan fasilitas hotel dan beberapa
atraksi wisata yang ada di dalamnya.

4.1.1.3 Fasilitas Ayodya Resort Bali

1) Kamar
Ayodya Resort Bali memiliki total kamar sejumlah 541 kamar yang terdiri
atas 3 tipe kamar, yaitu: Deluxe Rooms, Grande Rooms, dan The AyodyaPalace.
The Ayodya Palace merupakan konsep hotel di dalam hotel yang dimana
merupakan akomodasi yang cukup mewah dengan fasilitas – fasilitas yang
bersifat khusus (private). Dengan kamar yang memiliki ocean and gaden view,
Ayodya Palace merupakan tempat yang cocok bagi tamu yang mencari
ketengangan dan mengutamakan privasi seperti menginap di villa. Rama and

25
Shinta suites sangat pantas bagi tamu yang ingin menghabiskan bulan madu
dengan exclusive beachfront apartment. Adapun jenis – jenis kamar yang ada di
Ayodya Resort Bali dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Room Configuration Ayodya Resort Bali

Size
Room Type King Twin Total
(Sqm)
Deluxe Room 48 156 179 332
Grande Room 56 72 52 124
Grande Honeymoon 56 6 0 6
Ayodya Garden View 56 24 17 41
Ayodya Ocean View 56 10 2 12
Ayodya Honeymoon 56/79 4 0 4
TOTAL 272 247 519

Size
Suites King Twin Total
(Sqm)

Saraswati Suite 60 2 2 4

Ayodya Suite Garden


115 7 2 9
View
Ayodya Suite Ocean 115 2 0 2
View
Mandavi Suite 130 1 0 1

Bharata Suite 160 1 0 1

Rama Shinta Suite 200 3 0 3

Dasaratha Suite 210 1 0 1

Kausalya Suite 280 1 0 1

TOTAL 18 4 22

Sumber: Ayodya Resort Bali, 2014

26
Dalam setiap kamar dilengkapi dengan Air Conditioner, Safe Deposit Box,
Coffee/Tea Making Facilities, Mini Bar, Balcony, Direct Dial Telephone, 24-hours
Room service, Internet Connection, Hair Dryer, TV Satellite, Baby Cot, Extra Bed,
Ironing Boarddan dipadukan dengan furniture yang terbuat dari kayu serta bernuansa
tradisional Bali yang lekat dengan alam. Berikut penjelasan beberapa kamar yang ada
di Ayodya Resort Bali:

(1) Deluxe Room


Merupakan kamar standar yang terletak diantara kebun serta taman yang
subur, dengan beberapa diantaranya langsung menghadap kolam dan laguna.
Terdiri atas 1 king bed atau 2 single beds dengan kapasitas kamar maksimal 3
orang.

(2) Grande Room


Kamar ini terletak di setiap lantai dan menawarkan pemandangan kebun dan
taman dari Ayodya Resort Bali.

(3) Grande Honeymoon


Kamar ini mempunyai luas 56 meter persegi dan terletak di gedung bagian
selatan yang menawarkan pemandangan kebun.

(4) Ayodya Garden View


Dengan fasilitas yang menawarkan pemandangan kebun yang asri dari
Ayodya Resort Bali, kamar yang termasuk di dalam Ayodya Palace ini
memiliki sebuah private pool yang khusus bagi tamu yang menginap di
Ayodya Palace.

(5) Ayodya Ocean View


Luas keseluruhan kamar ini adalah 56 meter persegi dengan view menghadap
ke arah laut lepas. Terletak di kawasan yang lebih private dibandingkan
dengan kamar yang lainnya karena Ayodya Ocean View ini termasuk dalam
Ayodya Palace.

27
(6) Ayodya Honeymoon
Terdiri atas dua jenis ruangan. Yang pertama, Ayodya Honeymoon dengan
luas 56 meter persegi dan Ayodya Honeymoon dengan luas 79 meter persegi.
Dengan menawarkan garden view dilengkapi dengan garden furniture dan
daybed di setiap terasnya.

(7) Suite Room


Untuk Suite Room yang ada di hotel ini terdapat beberapa jenis kamar.
Kamar yang paling kecil memiliki luas 60 meter persegi sedangkan yang
paling luas memiliki luas 280 meter persegi. Untuk suite room sendiri,
Ayodya memiliki keseluruhan 22 kamar suite room. Adapun beberapa jenis
suite room yang terdapat di Ayodya Resort Bali, yaitu diantaranya:

1) Saraswati Suite, terletak di ground floor dengan luas kamar 60 meter


persegi. Setiap lantai pada kamarnya dibuat dengan kayu jati, dan
masing – masing kamar dilengkapi dengan mini bar fridge, safe deposit
box, dan iron and ironing board. Kondisi bathroom yang outdoor serta
dilengkapi dengan romantic bathtub dan walk-in rainshower.

2) Ayodya Suite Garden View, akses langsung ke arah kebun dengan


lounge yang terpisah. Mempunya dua buah daybed di balkoni yang
sangat nyaman.

3) Ayodya Suite Ocean View, menawarkan pemandangan ke arah laut, dan


di setiap kamar dilengkapi dengan toilet untuk tamu. Luas kamar
keseluruhan 115 meter persegi.

4) Mandavi Suite, merupakan kamar yang memunyai konsep seperti villa


dimana kamar ini terletak di lantai satu dan dilengkapi dengan private
garden, plunge pool, sun deck dan open-air dining bale. Kamar tidur
yang menjadi satu dengan living room, dengan tema yang romantic and
feminine, merupakan suite yang bagus untuk bersenang-senang.

28
5) Bharata Suite, luas kamar keseluruhan 160 meter persegi, dengan
pemandangan langsung ke Samudra Hindia. Terletak di lantai paling
atas Ayodya Palace, dilengkapi dengan private entry foyer, living and
dining room dengan extensive balcony.

6) Rama Sintha Suite, entrance foyer, guest bathroom dan lounge yang
cukup luas serta memiliki dining area kitchen. Luas kamar keseluruhan
200 meter persegi dengan dua lanti dan terletak berdampingan dengan
Rama Shinta lainnya.

7) Dasaratha Suite, terletak di lantai lima dengan pemandangan langsung


ke arah Samudra Hindia yang langsung dapat dinikmati dari balkoni.
Luas 210 meter persegi dengan lounge yang luas serta dilengkapi
dengan living dan dining room.

8) Kausalya Suite, merupakan suite paling luas yaitu 280 meter persegi.
Terletak di lantai satu dengan akses langsung menuju ke pantai serta
private tropical garden yang dilengkapi dengan daybed, plunge pool,
cocktail area, dan open air dining Bale. Kamar mandi yang luas dengan
bathtub yang diuat menggunakan marmer dan dilengkapi dengan sauna.

Berikut ini merupakan beberapa fasilitas standar yang terdapat di kamar hotel
Ayodya Resort Bali:
(1) Air Conditioner
(2) Iron & Iron Board
(3) Writing Desk
(4) Coffee/Tea Making Facilities
(5) Balcony
(6) Mini Bar
(7) Hair Dryer
(8) Telephone

29
(9) Internet Access
(10) Cable/Sattelite TV
(11) Safe Deposit Box
(12) Baby Cot
(13) Slippers and Yukata
(14) 24 hour-in-room-dinning
(15) Toilet Room
(16) Wash Basin
(17) Bathtub
(18) Shower room

2) Restaurant
Ayodya Resort Bali sebagai five stars hotel menyediakan enam (6) buah
restoran dengan berbagai macam hidangan yang disediakan khusus untuk
memanjakan tamunya, baik tamu yang menginap maupun tamu yang berkunjung
ke Ayodya Resort Bali. Setiap restoran memiliki ciri khas dan pelayanan berbeda.
Berikut adalah nama dan jenis restoran yang terdapat pada Ayodya Resort Bali,
yaitu :

(1) Lagoona Restaurant


Menikmati makanan di tepi pantai serta dengan hidangan seafood yang
memanjakan lidah. Menu dalam restoran ini berupa barbeque dan
makanan ringan (snacks) dengan pilihan steak dan seafood dishes.
Restoran ini buka pada saat lunch dan dinner.

(2) Genji Restaurant


Restoran yang bertemakan Jepang dapat dilihat dari dekorasi dan seragam
dari pramusajinya. Menyediakan makanan Jepang dengan fasilitasi

30
Teppanyaki Tables, Sushi Bar, dan private Tatami Rooms. Restoran ini
terletak pada lantai satu.

(3) Waterfall Restaurant


Menawarkan makanan Internasional dan makanan Indonesia yang dimana
restoran ini masih terletak di lantai satu dan buka pada saat breakfast,
lunch dan dinner.

(4) Rama Lounge & Rama Terrace


Terletak di lantai tiga, bersebelahan dengan lobby, tempat ini menawarkan
pemandangan lagoon dari Ayodya Resort Bali. Menyediakan kopi dan teh
dilengkapi dengan cakes, afternoon teas dan evening cocktails.

(5) Surfer’s Corner


Bertempat tepat di sebelah main pool restoran ini menawarkan western
dishes seperti sandwich, french fries, burger dan berbagai macam
cocktails serta mocktails. Restoran ini buka dari jam 10.00 pagi hingga
06.00 sore.

(6) Octopus Ristorante


Restoran ini menawarkan menu makanan Italia dengan ragam salad serta
fire-wood pizza dan pasta. Sebagai pelangkap juga ditawarkan wine dan
spirits. Dekorasi resoran ini sangat colorful dengan dinding kaca yang
penuh warna dan konsep open kitchen, bar, lounge menjadikan tempat ini
tempat yang asik bagi tamu untuk menghabiskan makan malamnya,
karena restoran ini mulai buka pukul 06.00 pm – 11.00 pm.

31
(7) Room Service
Dibuka selama 24 jam untuk keperluan pemesanan makanan dan minuman
bagi tamu yang berada dikamar.

3) Fasilitas Penunjang Lainnya


Adapun fasilitas penunjang lain yang terdapat di Ayodya Resort Bali, fasilitas
tersebut ialah:
(1) Ayodya Spa by Mandara
(2) Dewi Shinta Shop. Yang merupakan penyedia obat–obatan, makanan
ringan, serta beberapa merchandise dari Ayodya Resort Bali. Selain itu
juga terdapat beberapa shop yang menjual perak serta kerajinan khas
Bali. Shopping center ini terletak pada lantai tiga, berdekatan dengan
group lobby.
(3) Gymnastic. Berlokasi pada lantai satu yang berdekatan dengan Ayodya
Spa. Fasilitas ini diberikan secara cuma-cuma kepada in house guest dan
buka dari pukul 06.00 pagi sampai dengan 22.00 malam.
(4) Kids Club. Camp Ananda kids club terletak disebelah beach pool. Buka
dari pukul 09.00 pagi sampai 06.00 sore. Terdapat berbagai macam
fasilitas dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh anak-anak dari tamu
yang menginap seperti play station, playdough, Balinese dress-up, kite
flying, dan lain-lain.
(5) Lifeguards
(6) Tennis Court
(7) Cycling Tour
(8) Pool Concierge
(9) Business Center
(10) Wireless and Broadband Internet Acess
(11) Guest Clinic. Klinik ini di peruntukkan bagi tamu yang memerlukan
pelayanan medis yang tidak terlalu parah. Jika tamu memerlukan

32
perawatan medis, tamu dapat datang langsung ke klinik yang berlokasi di
lantai dua.
4.1.4 Ayodya Resort Bali Grooming
Penampilan karyawan di Ayodya Resort Bali merupakan kunci yang dapat

mengarahkan tamu kepada lingkaran service yang biasa disebut dengan The Luxury

of Being Yourself. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan

kesan pertama yang baik kepada tamu mulai dari pertama kali tamu memasuki

lingkungan Ayodya Bali dan berinteraksi dengan kita sampai akhirnya tamu

meninggalkan hotel. Dengan demikian, semua orang yang bekerja untuk Ayodya

Resort Bali diwajibkan untuk mentaati peraturan mengenai personal grooming.

1) Personal Grooming
(1) Rambut:
a) Manajemen menyarankan potongan/model rambut yang sederhana
(simple) sehingga tidak menghabiskan waktu untuk mengaturnya.
b) Rambut tidak boleh highlight dan mengganggu penampilan. Warna
rambut harus natural.
c) Bagi karyawan pria rambut harus diatur dan dipastikan agar selalu rapi
sepanjang jam kerja dan panjangnya tidak boleh melebihi batas leher
baju.
d) Bagi karyawan wanita rambut tidak boleh menutupi wajah, jika
panjang rambut melebihi dari bahu maka harus diikat dengan jepit
rambut dengan hairnet warna hitam.

(2) Kumis dan Jenggot:


Seluruh karyawan pria tidak diperkenankan untuk memakai kumis
maupun jenggot. Jambang tidak boleh melebihi batas telinga.

33
(3) Telinga:
Telinga harus dijaga untuk tetap bersih. Karyawan pria dilarang
memakai anting-anting selama bekerja dan dalam lingkungan hotel.
Karyawan wanita agar memakai anting-anting yang simpel.

(4) Mulut dan Hidung:


Gosok gigi anda sebelum mulai kerja dan sehabis makan untuk
menjaga nafas agar tetap segar. Gunakan penyegar mulut jika diperlukan.
Potong bulu hidung yang keluar dari lubang hidung anda.

(5) Tangan dan Kuku:


Seluruh karyawan supaya mencuci tangan setelah :
a) Memakai toilet
b) Memegang rambut, membersihkan hidung, merokok.
c) Memegang bahan makanan mentah dan kemudian akan memegang
bahan yang telah dimasak.
d) Memegang bahan kimia.
e) Mulai bekerja di outlet anda dan datang ke outlet setelah jam
istirahat.
(6) Keterangan Khusus:
a) Mempertimbangkan kesehatan dan standar karyawan pria dan wanita
tidak diperkenankan untuk berkuku panjang dari ujung jari.
b) Cat kuku boleh dipakai jika berwarna natural.
(7) Bau badan:
Disarankan untuk memakai deodorant untuk badan. Harap digunakan
pada saat sebelum mulai kerja dan setelah istirahat. Jika banyak keringat
disarankan untuk mandi, jangan memakai deodorant langsung setelah
berkeringat. Hal ini akan merangsang bau badan yang lebih keras.

34
(8) Perhiasan Pribadi:
Perhiasan yang diperkenankan untuk dipakai pada jam kerja sebagai
berikut:
a) Jam tangan dengan desain yang sederhana.
b) Maksimal 1 cincin (termasuk cincin kawin dan cincin tunangan).
c) Sepasang anting-anting yang sederhana bagi karyawan wanita.

(9) Lain-lain:
a) Sandal, pemakaian sandal diijinkan jika bagian dari uniform.
b) Sepatu, diwajibkan menggunakan sepatu pantofel dengan kaos kaki
berwarna senada dengan sepatu. Sepatu disesuaikan dengan tempat
dimana bekerja, seperti Food and Beverage Kitchen yang diwajibkan
mengenakan safety shoe khusus.
(10)Umum
a) Uniform diwajibkan dikenakan pada saat bekerja. Diharapkan tidak
lupa mengenakan nametag yang telah disiapkan oleh pihak hotel.
Karena nametag merupakan salah satu hal terpenting saat
berinteraksi langsung dengan tamu, dan tamu dapat mudah
mengenali karyawan yang sedang berinteraksi dengannya.
b) Bagi karyawan wanita harus bermake-up dengan warna yang natural
dan desain yang sederhana.
c) Jika menggunakan lensa kontak, lensa kontak tersebut harus
berwarna alami/natural.

4.1.5 Struktur Organisasi Human Resources Department

Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk mengetahui kedudukan, tugas dan tanggung jawab masing-
masing jabatan secara lebih jelas. Suatu perusahaan tidak dapat berjalan dengan
lancar tanpa adanya suatu struktur organisasi yang membedakan posisi, tugas dan
tanggung jawab masing-masing jabatan dalam suatu perusahaan. Struktur
organisasi merupakan salah satu hal pokok yang harus dibuat dan dimiliki oleh

35
suatu perusahaan untuk memudahkan mereka menjalankan perusahaannya dan
meningkatkan kinerja karyawan perusahaan tersebut.
Ayodya Resort Bali memiliki struktur organisasi Human Resource
Department. Adapun struktur organisasinya Human Resource Departement,dapat
dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

36
Gambar 4.1
Organizational Chart
Human Resources and Training Department Ayodya Resort Bali

Director of Human Resources

Ida Bagus Gede Prajaksa

Training Manager Human Resources


Manager
Vacant

Asst. Training Manager Human Resources Coor. Human Resources Coor.

Vacant I Made Jendra (ER) Muh. Nafis (GA)

Training Coordinator Human Resources Admin

I Wayan Murjana Dwinda Wiladika

Sumber: Ayodya Resort Bali, 2014.

Berikut adalah tugas dari masing – masing jabatan yang ada di dalam stuktur
organisasi Human Resources Department Ayodya Resort Bali:

1) Director of Human Resources


Direktur Human Resources adalah orang yang dengan level manajemen
Excomm (Executive Committe). Seorang direktur Human Resources
bertanggung jawab atas semua kegiatan yang ada di departemennya. Adapun

37
tugas dan tanggung jawab dari seorang Director of Human Resources
adalah:
(1) Bertanggung jawab dalam mengatur, memantau, dan ikut berperan
dalam semua kegiatan yang ada di Human Resources Department dan
memastikan semua peraturan perusahaan serta SOP setiap departemen
berjalan sesuai standar.
(2) Mengembangkan moral dan semangat kerja tim hotel dengan
memelihara hubungan kerja yang efektif dengan hotel colleagues.
(3) Bertanggung jawab untuk memimpin, membangun, dan
mengengbangkan kesuksesan tim masing-masing karyawan pada
departemennya sendiri.
(4) Melakukan tugas – tugas tambahan yang diberikan langsung oleh
General Manager/Resort Manager.
(5) Ikut bertanggung jawab dalam perekrutan karyawan baru seperti first
screening, menyiapkan segala administrasi, dan berkoordinasi dengan
masing – masing department head yang bersangkutan.
(6) Mempunyai pengetahuan lebih mengenai semua yang berhubungan
dengan health and safety, fire and emergency procedures.
(7) Untuk mengembangkan dan melaksanakan program bagi pengenalan
karyawan, dan kesejahteraan karyawan.
(8) Memastikan setiap karyawan sudah memiliki professional image,
standar yang tinggi untuk personal hygiene, seragam, dan bahasa tubuh.
(9) Bertanggung jawab dalam mengatur ”Performance Appraisal System”
dan “Performance Review Procedures”
(10) Berkewajiban untuk sopan dan bertingkah laku secara profesional
dalam situasi dan kondisi apapun untuk menggambarkan dan mewakili
reputasi hotel.
(11) Untuk mengembangkan pehaman yang lebih jelas antara masing –
masing karyawan, atasa, department head, manajemen hotel melalui
konseling karyawan.

38
(12) Menghadiri setiap rapat dan pelatihan yang diminta langsung oleh
Resort Manager.
(13) Mengarahkan dan memantau semua kegiatan relasi tenaga kerja dan
menjamin permohonan hotel sesuai dengan peraturan dan undang-
undang setempat.
(14) Memastikan semua kegiatan hotel sudah berjalan dengan lancar, jujur,
etis, dan sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia.
(15) Menyiapkan, memantau, dan mengontrol anggaran depatemen Human
Resources.

2) Human Resources Manager


(1) Menetapkan, meninjau, dan merekomendasikan kebijakan personalia,
prosedur, dan petunjuk Human Resources serta masalah hubungan antar
karyawan.
(2) Mengembangkan dan melaksanakan sistem penyaringan dan perekrutan
untuk memastikan kualitas dari kandidat yang diperlukan.
(3) Mengembangkan dan melaksanakan program – program untuk
hubungan antar karyawan, pengenalan karyawan, dan kesejahteraan
karyawan.
(4) Mengembangkan dan melaksanakan prosedur penilaian karyawan.
(5) Menganalisis keperluan tenaga kerja hotel dan membuat rekomendasi
dalam pemilihan, pengembangan, dan rencana karir.
(6) Identifikasi karyawan untuk pengembangan potensi dan mengawasi
prestasi masing – masing.
(7) Mengembangkan dan menegakkan prosedur untuk kedisiplinan
karyawan.
(8) Mewakili pihak manajemen hotel dalam bernegosiasi dengan serikat
pekerja hotel dan memelihara hubungan yang dekat dengan mereka.
(9) Memastikan semua proses visa dan ijin kerja agar berjalan dengan
efektif dengan kegiatan yang bersangkutan.

39
(10) Menyimpan dengan lengkap data – data terbaru dari setiap karyawan.
(11) Mengkoordinasikan fungsi administrasi yang berhubungan dengan cuti,
public holiday, dan ijin sakit.
(12) Mengawasi moral dan sikap setia karyawan serta memberikan saran
seta masukan kepana Resort Manager dan Department Heads atas
kepuasan karyawan.
(13) Mengadministrasikan semua transfer karyawan baik yang berada di
dalam hotel maupun di setiap departemen.
(14) Membantu direktur personalia untuk mengawasi dan mengatur budget
tahunan HRD.

3) Training Manager
(1) Memastikan semua visi dan misi Ayodya Resort Bali sudah
terkomunikasikan pada karyawan dengan baik.
(2) Memastikan setiap departemen sudah menjalankan dan mengumpulkan
kegiatan training report.
(3) Menyiapkan, mengkomunikasikan, dan melaksanaan rencana tahunan
hotel.
(4) Melaksanakan program training dan orientasi kepada setia level
manajemen dan karyawan.
(5) Memastikan setiap training plans sudah diaplikasikan dan dijalankan
serta diikuti di masing – masing departemen.
(6) Menyiapkan, mengawasi, dan mengontrol budget tahunan hotel.
(7) Mengawasi dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan perlengkapan
training hotel.
(8) Memonitori SOP di setiap departemen dan memberikan saran serta
masukan apabila diperlukan.
(9) Ikut membantu departemen personalia dengan menyiapkan dan
melaksanakan hal – hal yang berhubungan dengan komunikasi pada

40
karyawan yang efektif, proses perekrutan, dan prosedur perfromance
reviews.
(10) Memberikan pelatihan, konseling, serta meningkatkan disiplin setiap
karyawan.

4) Training Coordinator
(1) Membantu Training Manager untuk mengingatkan setiap departemen
dengan jam training dan target training setia bulannya.
(2) Mengganti ”education corner” pada papan pengumuman karyawan
setiap minggu.
(3) Ikut memberikan orientasi kepada setiap karyawan baru.
(4) Bertugas untuk mencari siswa yang akan mengambil praktek kerja
lapangan di setiap sekolah dan universitas untuk diseleksi.
(5) Memberikan orientasi pada training setiap enam bulan sekali dan
training gathering setiap bulan.
(6) Meningkatkan disiplin karyawan.

5) Human Resources Coordinator


(1) Memperbarui keperluan administrasi departemen HRD.
(2) Menjaga file – file karyawan dan tetap menjadikannya confidential.
(3) Melakukan pengecekan loker secara berkala.
(4) Berkoordinasi mengenai kebersihan, kesehatan, perlengkapan, dan
suasana yang bagus untuk EDR (Employee Dining Room).
(5) Membantu direktur personalia dalam memberikan dan mengumpulkan
formulir penilaian karyawan dan lamaran – lamaran pekerjaan.
(6) Memastikan bahwa absen, seragam, dan perlengkapan karyawan sudah
tersedia dengan baik.
(7) Memberikan surat rekomendasi, birthday greetings, baby born card,
dan wedding card kepada karyawan yang bersangkutan.
(8) Wajib menjenguk karyawan yang sakit maupun meninggal dengan
membawa buah atau roti maupun santunan atas nama manajemen hotel.

41
(9) Memproses setiap medical reimbursment karyawan.
(10) Menyiapkan administrasi yang lengkap bagi tenaga kerja asing.
(11) Tetap menjaga dan mengetahui peraturan pemerintah setempat yang
berhubungan dengan relasi karyawan, dan memberitahukan kepada
manajer personalia apabila terdapat perubahan.
(12) Menjalin hubungan yang baik dengan departemen ketenaga kerjaan dan
imigrasi.
(13) Aktif terlibat dalam setiap kegiatan karyawan.

6) Human Resources Admin


1) Mengupgrade dan merapikan data – data Human Resources.
2) Sebagai admin yang mengurusi file dan data karyawan.
3) Mengurus data – data karyawan dan menjaga agar data tersebut selalu
bersifat confidential.
4) Mengurus masalah asuransi karyawan seperti Jamsostek, Jiwasraya, dll.
5) Membantu kordinator HR dalam melakukan pengecekan rutin loker.
6) Memastikan loker karyawan sudah bersih dan semua dapat berfungsi.
7) Memproses dan mengupdate kehadiran karyawan melalui sistem Realta
(SIAP+)
8) Selalu ikut berkordinasi dan aktif dalam setiap kegiatan karyawan.
9) Menjalin hubungan yang baik terhadap setiap departemen.
10) Melakukan semua administrasi untuk kepentingan kantor pemerintah
yang berhubungan dengan karyawan.
11) Mengurus dokumen – dokumen tenaga asing dan berkoordinasi dengan
Excecutive Office.
12) Memastikan semua form yang ada di HR sudah lengkap seperti form
cuti, meninggalkan hotel, permintaan daily worker, dan lain – lain.
13) Memproses pembayaran maupun tagihan – tagihan yang datang dari
rumah sakit, koran, maupun gaji mangku.

42
4.1.6 Tugas dan Tanggung Jawab On The Job Training pada Departemen
Human Resources
Adapun tugas dan tanggung jawab seorang trainee di departemen personalia
adalah hampir sama dengan tugas dari HR officer/admin. Tugas dan tanggung
jawab seorang trainee adalah sebagai berikut:

1) Bisa menjaga kerahasian sebuah file maupun semua data yang ada di
departemen personalia karena semua data – data tersebut bersifat
confidential.
2) Memeriksa email yang masuk ke inbox Human Resources Admin yaitu
dwinda.wiladika@ayodyaresortbali.com.
3) Setiap pagi dan sore hari memeriksa Pigeon Holeatau kotak surat dari
Human Resources Departement.
4) Memasukkan data cuti karyawan dan surat sakit ke dalam program SIAPP+.
5) Mengerjakan Medical Reimbursement karyawan.
6) Memproses Extra Labor Time Sheet untuk proses pembayaran gaji Casual
Daily Worker.
7) Filling dokumen milik Human Resources Departement.
8) Memproses pembayaran gaji dari pemangku, tagihan koran dan Security
Outsourcing.
9) Memproses pembayaran dari Rumah Sakit Sanglah, Kasih Ibu, Kimia Farma
dan Klinik Sutowo+Sutowo.

4.1.7 Jadwal Pelaksanaan dan Jadwal KerjaOn The Job Trainingdi Ayodya
Resort Bali
Kegiatan on the job training atau praktek kerja lapangan ini dilaksanakan
selama 6 bulan atau selama 1 semester dalam kalender akademik dan dilaksanakan
pada tanggal 16 Desember 2013 – 16 Juni 2014. Untuk jadwal kerja pelaksanaan
praktek kerja lapangan ini dilakukan selama lima hari kerja yaitu Senin - Jumat dan
dua hari libur (day off) yaitu Sabtu dan Minggu. Itu dikarenakan jam kerja seluruh
karyawan Ayodya Resort Bali pada umumnya dilaksanakan 8 jam kerja dan 1 jam

43
istirahat, jadi total setiap pegawai melaksanakan kegiatan mereka masing-masing di
hotel sebanyak 9 jam perhari. Jadwal kerja tersebut memiliki berbagai macam shift
kerja di setiap outletnya. Sedangkan khusus untuk Human Resources Department
hanya memiliki satu shift kerja, yaitu mulai pukul 09.00 – 18.00.

4.1.8 Kendala yang Dihadapai Pada Saat Melakukan On The Job Traineedi
Departemen Human Resources Ayodya Resort Bali
Selama melakukan on the job training ditemukan juga kendala – kendala
yang cukup menghambat proses belajar. Kendala – kendala tersebut antara lain:

1) Letak mesin foto kopi dan scanner yang jauh dari kantor HRD.
Menghambat pekerjaan disaat dalam keadaan urgent.
2) Kurangnya komunikasi antar karyawan yang berada di departemen lain.
Mengakibatkan sering terjadinya miss communication.
3) Kurangnya mendapatkan pengetahuan mengenai Human Resources
Admin dikarenakan karyawan di posisi tersebut sedang cuti bekerja
selama 3 (tiga) bulan.
4) Sistem komputerisasi yang bisa dikatakan masih memiliki kekurangan
yang mengakibatkan seringnya terjadi kesalahan dalam mengupdate
dan adanya banyak kekurang tepatan proses apabila system mengalami
error.
5) Kurang teroganisirnya pekerjaan, apabila ada pekerjaan yang harus
diselesaikan pada waktu itu juga, sehingga pekerjaan sebelumnya yang
sudah dikerjakan sedikit terbengkalai.

4.1.9 Cara dan Upaya Penyelesaian Kendala yang Dihadapi Pada Saat On
The Job Training
Penyelesaian kendala yang dilakukan yaitu dengan bekerja lebih hati-hati
dan melakukan pengecekan ulang atas hasil kerja demi menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan. Untuk penyelesaian kendala lainnya, diharapkan untuk mulai
mempelajari bagaimana pentingnya mengorganisir pekerjaan, sehingga kedepannya

44
dalam melakukan pekerjaan tidak membengkalaikan pekerjaan yang harusnya dapat
diselesaikan secara tepat waktu.

4.1.10 Manfaat dan Kontribusi yang Diperoleh dan Diberikan oleh Trainee
Selama Melakukan On The Job Training di Ayodya Resort Bali
Adapun manfaat dan kontribusi yang diperoleh dan diberikan pada saat
training adalah:
1) Menambah wawasan trainee, pikiran serta keterampilan dalam
bekerjadi bidang industri pariwisata dan memperluas pergaulan dengan
orang-orang dari lingkungan yang baru.
2) Menambah pengetahuan dalam berbahasa asing serta dapat
mempelajari suatu sistem kerja atau prosedur hotel dalam menghadapi
karyawan.
3) Memberikan suatu pengalaman yang berharga dalam memberikan
pelayanan jasa di tempat kerja nantinya dengan dasar yang baik untuk
mengembangkan sikap yang positif
4) Dapat membentuk karakter kerja yang menjadi modal awal untuk
trainee bila bekerja nantinya.
5) Mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan di tempat lain atau
tempat praktek kerja lapangan mungkin akan menawarkan untuk
menjadi pekerjaan jika prestasi trainingnya meyakinkan.
6) Meringankan tugas dan tanggung jawab staff dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.
7) Melayani karawan dengan baik sesuai prosedur kerja, demi
mendapatkan nilai yang positif.

45
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan dari latar belakang masalah serta pembahasan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Tugas dan tanggung jawab trainee bagian Human Resources Departement di


Hotel Ayodya Resort Bali yaitu: memeriksa email yang masuk ke inbox Human
Resources Admin yaitu dwinda.wiladika@ayodyaresortbali.com, setiap pagi dan
sore hari memeriksa pigeon hole atau kotak surat dari Human Resources
Departement, memasukkan data cuti karyawan dan surat sakit ke dalam
program SIAPP+, mengerjakan medical reimbursement karyawan, memproses
Extra Labor Time Sheet untuk proses pembayaran gaji Casual Daily Worker,
filling dokumen milik Human Resources Departement, memproses pembayaran
gaji dari pemangku, tagihan koran dan Security outsourcing, dan memproses
pembayaran dari Rumah Sakit Sanglah, Kasih Ibu, Kimia Farma dan Klinik
Sutowo+Sutowo.

2. Hambatan atau kendala trainee dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
pada bagian Human Resources Department di Hotel Ayodya Resort Bali yaitu:
letak mesin foto kopi dan scanner yang jauh dari kantor HRD. Menghambat
pekerjaan disaat dalam keadaan urgent, kurangnya komunikasi antar karyawan
yang berada di departemen lain. Mengakibatkan sering terjadinya Miss
Communication, kurangnya mendapatkan pengetahuan mengenai Human
Resources Admin dikarenakan karyawan di posisi tersebut sedang cuti bekerja
selama 3 (tiga) bulan, sistem komputerisasi yang bisa dikatakan masih memiliki
kekurangan yang mengakibatkan seringnya terjadi kesalahan dalam mengupdate
dan adanya banyak kekurang tepatan proses apabila system mengalami error
dan kurang teroganisirnya pekerjaan, apabila ada pekerjaan yang harus

46
diselesaikan pada waktu itu juga, sehingga pekerjaan sebelumnya yang sudah
dikerjakan sedikit terbengkalai.
3. Cara mengatasi hambatan – hambatan yang ditemui pada saat melakukan on the
job training adalah dengan bekerja lebih hati-hati dan melakukan pengecekan
ulang atas hasil kerja demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk
penyelesaian kendala lainnya, diharapkan untuk mulai mempelajari bagaimana
pentingnya mengorganisir pekerjaan, sehingga kedepannya dalam melakukan
pekerjaan tidak membengkalaikan pekerjaan yang harusnya dapat diselesaikan
secara tepat waktu.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan penelitian dan kendala yang ditemukan selama
melakukan on the job training di Human Resources Department Ayodya Resort Bali,
dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi pihaktrainee, diharakan kegiatan ini bukan dijadikan beban, melainkan


ajang untuk belajar dan melatih kemampuan dalam bidang perhotelan.

2. Bagi pihak Hotel, agar lebih meningkatkan kerjasama antar staff dan saling
koordinasi antara departemen satu dengan departemen lainnya dan meningkatkan
produktivitas kerja, perlu adanya peremajaan karyawan, karena dari keseluruhan
karyawan Ayodya Resort Bali 75%-nya berumur diatas 40 tahun, dapat
meningkatkan sarana dan prasarana hotel serta lebih memperhatikan fasilitas –
fasilitas umum bagi karyawan yang sudah mulai tidak berfungsi, menambah
jumlah seragam yang digunakan karena biasanya jumlah seragam yang ada
kurang memadai bagi trainee maupundaily worker. Selain jumlah seragam,
nametag juga diharapkan bisa diperbanyak dan bagi senior maupun supervisor
sebaiknya tidak terlalu memanfaatkan trainee untuk melakukan tugas pokok
mereka. Karena tujuan utama seorang trainee adalah belajar bagaimana aplikasi
pelajaran yang telah mereka dapat di bangku perkuliahan dengan aplikasinya
pada dunia kerja yang sebenarnya.

47
3. Sementara bagi pihak Fakultas Pariwisata, diharapkan semakin bisa
meningkatkan hubungan baik yang sudah terjalin cukup baik agar
mempermudahkan anak didik selanjutnya lebih mudah mendapatkan peluang
untuk melakukan dan melaksanakan on the job training di hotel yang diinginkan.
4.

48
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. http://tentang-ilmu-hukum.blogspot.com/2012/05/pengertian-hrd-


human-resources.html. Diakses tanggal 09 April 2014.

Bagus, Denny. 2009. “Pengantar Perhotelan: Definisi Hotel, Karakteristik, Jenis dan
Klasifikasi Hotel” http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/pengantar-
perhotelan-definisi-hotel.html. Diakses tanggal 07 April 2014.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Christie M., Robert. 2001. Resorts: Management and Operation. New York: John
Wiley & Sons, Inc.

Gie, Liang. 1980. “Cara Belajar yang Efisien: Sebuah Buku Pegangan Untuk
Mahasiswa” Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Husen, Kusmayadi., Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang


Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Khalik, Wahyu. 2011. “Persepsi Karyawan Terhadap Pengembangan Karier di


Ayodya Resort Bali” Denpasar: Universitas Udayana.

Koentjaraningrat. 1991. “Metode Penelitian Masyarakat” Jakarta: Universitas


Indonesia (UI-Press).

Pendit, Nyoman S. 2002. Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramitha.

Rohmanah, Chy. “Pengertian Administrasi, Definisi dan Fungsinya”


http://blogging.co.id/pengertian-administrasi-definisi-dan-fungsinya. Diakses
tanggal 13 Mei 2014

Satrio H., Suyatno. 2011. “Pengertian dan Jenis Masalah.”


http://yayatsahut.blogspot.com/2011/04/pengertian-dan-jenis-masalah.html.
Diakses tanggal 11 Mei 2014.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

www.ayodyaresortbali.com

49
Lampiran 1. Foto-foto lokasi training

Foto Ayodya Resort Bali nampak depan

Foto Ayodya Resort Bali jika dilihat dari atas

50
Foto trainee dengan seluruh karyawan Human Resource Ayodya Resort Bali

51
Lampiran 3.Sertifikat Training di Ayodya Resort Bali

52

Anda mungkin juga menyukai