Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fitri Juliani

Nim : 1701110238
Matakuliah : Politik Internasional
Tugas : Meringkas dan Mengomentari Buku
Semenjak berakhirnya Perang Dunia II Studi Hubungan Internasional telah
memperlihatkan perubahan penting. Dengan perkembangan rasa permusuhan
yang mendasar antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, negara- negara Timur dan
Cina serta tetangga- tetangganya, pembuatan senjata pemusnah umat dan lainnya
lebih dari Sembilan puluh negara baru, para pembuat kebijakan harus
menanggulangi masalah- masalah yang sangat sulit, berbahaya dan dalam hal- hal
tertentu yang belum pernah dialami. Tujuannya adalah untuk menciptakan teori
yang bersifat menjelaskan tentang gejala internasional dan, dalam beberapa hal,
bahkan untuk mengusulkan suatu pengembangan ilmu hubungan internasional
yang umum dan dapat diramalkan. Ada lima aliran yang berbeda yang
mempelajari gejala- gejala internasional. Perbedaan antara kelompok – kelompok
ini tidak seluruhnya jelas, tetapi perbedaan utama adalah di sekitar (1)subjek yang
dipelajari, (2) metode analisis, dan (3) tujuan penelitian.

Berbagai peristiwa dalam politik internasional yang di coba untuk


dipahami para mahasiswa boleh jadi unik. Smith dan Kansiler Jerman harus
membuat banyak perhitungan yang sama sebelum bertindak dan keduanya
bertindak dengan menyadari bahwa keputusan mereka itu dengan mudah dapat
mengakibatkan kebinasan. Apabila Thucydides, Frederik atau Louis XIV hidup
kembali pada bagian akhir abad ke- 20,mereka pasti sangat heran akan perubahan
yang sangat besar dalam teknologi, kebudayaan, dan kehidupan kebanyakan
warga negara. Mereka belum akrab dengan lembaga- lembaga internasional
seperti (PBB), mahkamah internasional, atau perusahan multinasional. mereka
tidak ingin segera memahami dasar pemikiran di belakang program bantuan luar
negeri atau memahami kekuatan senjata nuklir yang merusak.
Studi Politik Internasional , meskipun harus dipandang sebagai sesuatu
yang unik, baru dan gejala yang tidak berulang, juga berkenaan dengan prosesdan
pola perilaku yang lazim dijumpai dalam banyak konteks sejarah. Semua usaha
penelitian untuk memahami aspek- aspek kehidupan politik yyang berbeda pada
taraf internasional mengandungg asumsi tentang beberapa norma perilaku. Ahli
sejarah diplomasi cenderung menekankan berbagai keganjilan peristiwa yang
mereka gambarkan atau jelaskan, tetapi ketika membuat konsep tersebut sebagai
pertimbangan kekuatan atau diplomasi, mereka menunjuk pada penggolongan
atau tipe perilaku politik yang melebihi keadaan sejarah secara khas. Sedangkan,
ahli sejarah terutama memusatkan perhatikannya pada peristiwa atau kejadian
yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan kepribadian tertentu. Para
mahasiswa politik Internasional berusaha memahami dan menjelaskan sebab dan
hakikat perang, imperalisme, eskalasi, krisis, atau persekutuan tanpa harus
menggambarkan peristiwa tersebut.

Tulisan tentang hubungan internasional yang paling dini berisi sejumlah


nasihat praktis yang ditujukan kepada para pengambil (pembuat) kebijakan. Filsuf
Cina Mensius pada abad ke-4 SM, Kautilya, Perdana Menteri di bawah Kaisar
India Candragupta dan Nicolo Machiavelli menulis karya- karya ilmiah yang
dipelajari dewasa ini karena wawasan mereka terhadap masalah yang sampai
sekarang masih dihadapi oleh para negarawan. Namun, tujuan utama para
pengarang itu bukanlah terutama menawarkan nasihat mengenai bentuk
ketrampilan kenegaraan yang paling efektif.

Dalam abad ke-18 atau ke-19 di Eropa, memoir diplomatik, studi tentang
pemikiran dan strategi militer, serta berbagai tulisan tentang hukum internasional
mulai dikembangkan. Pada waktu itu, baru sedikit pengarang yang berusaha
membahas perilaku pemerintahan dalam hubungan luar negeri secara sistematik
dan bermanfaat, meskipun sejumlah pengamat sangat menganjurkan bahwa
“perimbangan kekuatan” kurang lebih adalah suatu hukum dasar politik pada taraf
internasional. Banyak filsuf, Negarawan, Ahli hukum dan perwira militer yang
mengetahui apa yang salah dalam kehidupan internasional dan menemukan resep
untuk mengatasi keburukan tersebut.

Tidak seorang pengamat pun dalam suatu bidang yang begitu penuh
dengan kompleksitas, masalah etika, dan konsekuensi- konsekuensi historis dapat
gagal mencerminkan prasangka- prasangka tertentu dalam analisisnya. Bahkan
sarjana yang paling objektif pun dalam arti tertentu adalah tawanan dari
pengalamannya, nilai-nilai utama dalam masyarakatnya, dongeng- dongeng,
tradisi, dan stereotip yang meresapi lingkungan bangsanya. Suatu analisis umum
politik internasional yang di sajikan oleh pengarang India atau Mesir. dalam
bidang studi ini dan mahasiswa harus tetap waspada terhadap prasangka yang
buruk tersebut.

Komentar:

Buku ini di tulis bertujuan untuk membantu pembaca dalam memahami


aneka gejala Politik Internasional, namun penggunaan bahasa yang digunakan
dalam buku ini jika dibaca oleh kalangan masyarakat biasa akan sangat sulit untuk
dipahami, hal ini dikarenakan bobot- bobot kata dan kalimatnya sangat berat dan
tinggi, sehingga para pembaca khususnya bagi Mahasiswa dan Mahasiswi harus
mampu untuk berfikir kritis dan analitis apalagi buku ini mengandung tentang
permasalahan yang ada di seluruh negara di dunia.

Jika kita ingin mengkaji mengenai politik Internasional dan menggunakan


bahan bacaan seperti buku ini, akan sangat saya sarankan diperlukan pembimbing
atau pengajar yang mampu menjelaskan isi buku ini, kemudian selain itu jika
tidak ada tenaga pengajar yg bisa menjelaskan isi buku tersebut, disarankan
kepada pembaca untuk sering- sering mengulang kaji isi buku ini agar dapat
mudah untuk dipahami dengan cermat dan tidak menimbulkan asumsi- asumsi
yang salah atau melenceng dari isi buku yang sebenarnya. Tidak lupa pula di
tambah lagi referensi dari buku- buku lain yang mendukung kandungan isi buku
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai