Nama : Hendri
Umur : 41 thn
Jumlah anak :3
Dengan lahan seluas 4 ha, buruh tani ini menanam berbagai macam komoditi,
diantaranya :
1. cabe
2. gambas
3. mentimun
4. pare
1. Rendam benih dalam air hangat kuku (55-60⁰C) selama 30 menit atau
berikan perlakuan dengan fungisida sistemik, yaitu golongan triazole dan
pyrimidin (0.05-0.1%) sebelum ditanam atau menggunakan agen hayati.
2. Siram bibit dengan fungisida, seperti Antracol (umur 5 hari sebelum
pindah tanam).
3. Musnahkan bagian tanaman yang terinfeksi. Usahakan tidak memegang
tanaman (bagian tanaman) yang sehat setelah memusnahkan bagian
tanaman yang sakit. Selain itu, cuci tangan dengan segera setelah
memegang tanaman sakit.
4. Lakukan pergiliran (rotasi) tanaman dengan tanaman lain yang bukan
famili Solanaceae (terong dan tomat) atau tanaman inang lainnya, seperti
pepaya. Berdasarkan penelitian IPB, patogen antraknosa pada pepaya
dapat menyerang cabai. Oleh karena itu, jangan menanam cabai dekat
dengan tanaman cabai yang sudah terserang antraknosa ataupun tanaman
inang lain yang telah terinfeksi.
5. Gunakan mulsa plastik hitam perak karena dapat memantulkan sinar
matahari pada bagian bawah permukaan daun/tanaman sehingga
kelembapan tidak terlalu tinggi.
6. Gunakan jarak tanam yang lebar, yaitu sekitar 70 cm x 60 cm dan tanam
secara zig zag untuk mengurangi kelembapan. Lakukan pengendalian
gulma agar kelembapan berkurang.
7. Kendalikan penyakit dengan menyemprotkan fungisida, misal Antracol 7
WP, Daconil 70 WP, dan Manzate 82 WP (fungisida kontak); Folicur 25
Wp, Topsin M70WP, Previcur N, Starmyl 25WP, Score 250 EC, dan
Amistartop 325 EC (fungisida sistemik). Semprotkan fungisida secara
bergilir antarpenyemprotan, baik yang menggunakan fungisida sistemik
ataupun fungisida kontak atau bisa juga gabungan keduanya
PERHITUNGAN
1. Ambang perolehan
upah Rp.120000,-
3. Colletotrichum sp.