Anda di halaman 1dari 8

ALAT PANEN DAN PASCA

PANEN SAGU

OLEH:
SITI NASUHA
1706110243
AGROTEKNOLOGI-A

MEKANISASI PERTANIAN
EKOSISTEM SUB OPTIMAL
SAGU

Sagu merupakan tanaman asli Indonesia, karena


ditemukan keragamannya sangat tinggi dan tumbuh
mendominasi di kawasan timur Indonesia, Potensi
produksi sagu dapat mencapai 20 – 40 ton pati
kering/ha per tahun apabila dibudidayakan dengan
baik. Pati Sagu selain dapat digunakan sebagai
makanan pokok yang potensial, dapat pula dijadikan
bahan baku Agroindustri
SYARAT TUMBUH SAGU

Sagu dapat tumbuh pada suhu optimum 24.5 – 29oC


dengan kelembaban 40-60% serta tertinggi 90%,
dapat tumbuh dan berkembang hingga ketinggian
700 m, tapi ketinggian optimal yaitu <400 m dpl.
Jenis tanah yang dibutuhkan sagu spektrumnya luas
mulai dari tanah dengan komposisi liat >70%,
dengan bahan organik 30% dan pH tanah 5.5 – 6.5,
tetapi sagu masih bisa beradaptasi dengan
kemasaman lebih tinggi.
ALAT PANEN

 Alat panen sagu pada umumnya menggunakan


manual tapi pada saat pemotongan beberapa wilayah
menggunakan alat mekanis hingga semi mekanis,
anatara lain seperti menggunakan senso, gergaji,
ingga alat yang disebut pakuil. Berikut gambar
pakuil:
ALAT PASCA PANEN

Alat yang digunakan setelah panen yakni antara lain


mesin pemarut batang sagu, mesin pengendap sagu,
mesin pengayak tepung, dan mesin pengolahan sagu
mekanis sistem terpadu. Berikut gambarnya:
 Mesin Pemarut Batang Sagu
Fungsi mesin pemarut sagu ini adalah untuk
memarut sagu untuk diproses lebih lanjut.
selanjutnya

 Mesin Pengendap Sagu


Fungsi mesin ini adalah untuk mengendapkan sagu yang
telah diekstraksi
. Pengendap sagu pengayak tepung

 Mesin Pengayak Tepung


Fungsi mesin ini adalah mengayak tepung sagu agar
butiran kasar dan halus terpisah
selanjutnya

Mesin Pengolahan Sagu Mekanis Sistem Terpadu


 Konstruksi alat Pengolahan Sagu Mekanis Sistem Terpadu terdiri dari
tiga komponen yang bergabung dalam satu sistem operasi, yakni unit
penggilingan, unit ekstraksi, dan unit pengendapan. Alat ini dapat
menggiling empulur sagu, mengekstrasi, dan mengendapkan sagu
basah secara simultan dan kontinyu. Kapasitas olah mesin ini adalah
190 kg empulur/jam dengan menggunakan 3 orang operator.
Rendemen yang dihasilkan sekitar 24 -25%, kehilangan hasil sekitar
2.4-3.2 % dan hemat pemakaian air (hanya 4-5 lt air/kg empulur).
TERIMA KASIH
PERHATIANNYA

SAMPAI JUMPA
“KEJARLAH CITA-CITA SETINGGI LANGIT,
JIKA TERJATUH MASIH ADA AWAN
DIBAWAHNYA”

Anda mungkin juga menyukai