Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistem


penambangan mineral atau batubara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak
berhubungan langsung dengan udara terbuka. Tambang bawah tanah
menghasilkan sekitar 60% dari produksi batu bara dunia, walaupun beberapa
negara penghasil batu bara yang besar lebih menggunakan tambang terbuka.
Ada dua metode tambang bawah tanah yaitu tambang room and pillar dan
tambang longwall. Dalam tambang room and pillar, endapan batu bara ditambang
dengan memotong jaringan ruang ke dalam lapisan batu bara dan
membiarkan pilar batu bara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut
dapat memiliki kandungan batu bara lebihdari 40% walaupun batu bara tersebut
dapat ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batu bara tersebut dapat
dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur),
dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat
para penambang kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan
tambang tersebut ditinggalkan. Sedangkan tambang longwall mencakup
penambangan batu bara secara penuh darisuatu bagian lapisan atau muka dengan
menggunakan gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan
dengan membuat perencanaan yang hati-hati untuk memastikanadanya geologi
yang mendukung sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan
batu bara bervariasi di kedalaman 100-350m.
Pada makalah ini, kami akan menjelaskan tentang Metode Penambangan
VerticalCrater Retreat (VCR) yang dikenal sebagai penambangan retret vertikal,
yaitu metodedengan teknik peledakan kemiringan ke bawah di mana peledak
dengan muatan yang kuatdiletakkan di lubang yang berdiameter besar
secara vertikal kedalam badan bijih, kemudiandiledakkan pada potongan
horizontal dari badan bijih menujuundercut.

1
Bagian bijih yanghancur akan tetap berada distope dalam siklus produksi,
berfungsi sebagai pendukungsementara pada dinding stope. Setelah itu baru di
angkut oleh loader. Sistem primer bukaandan sekunder bukaan sering digunakan
pada penambangan VCR, dimana bukaan primerditambang pada tahap pertama
dan kemudian diisi kembali dengan material pengerassebagai penyangga pada
dinding untuk kegiatan peledakan pada bukaan-bukaanselanjutnya. Metode
mekanik ini dapat dianggap sebagai bentuk yang lebih aman dariShrinkage
Stopping, karena tidak ada pekerja yang harus bekerja di stope.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah sejarah dari metode penambangan Vertical Crater Retreat
(VCR) ?
2. Apakah yang dimaksud dengan metode VCR?
3. Bagaimana tahapan kerja dari metode VCR?
4. Apa saja peralatan yang digunakan pada metode VCR?
5. Bagaimanakah sistem ventilasi pada metode VCR?
6. Apa saja keuntungan dan kerugian dalam penggunaan metode VCR?
7. Perusahaan apa saja yang menggunakan metode VCR?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana metode
penambanganVertical Crater Retreat (VCR) pada sistem penambangan bawah
tanah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Metode Vertical Crater Retreat (VCR)

Metode penambangan VCR dikembangkan oleh INCO dan CIL Inc.,


dan didasarkan pada teori peledakan kawah Mr. C.W. Livingston. Ini pertama kali
digunakan pada tahun1974, di tambang Levack yang terletak di Range Utara
Sudbury Basin, dan memberikanmanfaat produktivitas.
Kenyataannya, produktivitas pertambangan yang diukur dengan pon nikel
dan tembagayang diproduksi per manshift, telah meningkat sekitar 80% di lembah
Sudbury antara tahun1980 dan 1990, setelah dikonversi ke pertambangan VCR.
Metode penambangan segeramenyebar ke seluruh dunia. Diadopsi untuk
digunakan pertama kalinya di A.S. pada tahun1977 di tambang Homestake. Saat
ini metode penambangan VCR yang dominan di lembahSudbury, karena Inco dan
Falconbridge menganggap VCR sebagai metode penambangan pilihan mereka.
Anak perusahaan peralatan pertambangan Continuous Mining System
(CMS)dikembangkan pada tahun 1984, melalui dorongan Inco untuk memperluas
VCR sebagaimetode penambangan. Selama tahun-tahun awal penambangan VCR,
mesin CMS, seperti bordalam lubang, dikembangkan oleh Inco untuk digunakan
di tambang VCR mereka sendiri.Peralatan ini diteruskan ke CMS, memungkinkan
pengembangan pasar global, dan dalam 8tahun terakhir mereka telah melakukan
diversifikasi dan pengembangan di seluruh dunia.

2.2 Pengertian Metode Vertical Crater Retreat (VCR)


Metode penambangan Vertical Creater Retreat merupakan salah satu
metode penambangan bawah tanah yang menggunakan metode pelombongan
dengan cara vertical, metode ini menggunakan cara pelombongan secara vertikal
dan lalu melakukan peledakan. Metode ini hanya digunakan pada keadaan
tertentu, seperti dalam keadaan bijih atau batuan induknya yang susah di jangkau.

3
Bagian dari bijih yang tercoreng tetap berada diatas siklus produksi berfungsi
sebgai dukungan sementara. Metode ini menggunakan daya ledak yang tinggi
dalam peledekannya, serta diameter lubang yang besar
Metode Vertical Crater Retreat (VCR) yang juga dikenal sebagai
penambangan dengan teknik peledakan kemiringan ke bawah di mana peledak
dengan muatan yang kuat diletakkan di lubang yang berdiameter besar secara
vertikal ke dalam badan bijih, kemudian diledakkan pada potongan horizontal dari
badan bijih menuju undercut. Bagian bijih yang hancur akan tetap berada di stope
dalam siklus produksi, berfungsi sebagai pendukung sementara pada dinding
stope. Setelah itu baru di angkut olehloader. Sistem primer bukaan dan sekunder
bukaan sering digunakan pada penambangan VCR, dimana bukaan primer
ditambang pada tahap pertama dan kemudian diisi kembali dengan material
pengeras sebagai penyangga pada dinding untuk kegiatan peledakan pada bukaan-
bukaan selanjutnya. Metode mekanik ini dapat dianggap sebagai bentuk yang
lebih aman dari Shrinkage Stopping, karena tidak ada pekerja yang harus bekerja
di stope.

PenambanganVCR digunakan untuk penggalian curam (>45o), atau badan


bijih besar secara vertikal maupun horizontal dengan bijih yang kompeten dan
kekuatan batuan waste. Keberagaman dari metode ini dibandingkan metode open
stoping lainnya adalah metode ini merupakan metode penambangan dari bawah-
atas, berlawanan dengan metode kiri-kanan, dan metode initidak memerlukan
ekskavasi sublevel drift sebelum peledakan dan pengangkutan dilakukan.
Ketebalan dari satu irisan horizontal bervariasi antara 2-5 meter.

4
Gambar 2.2 Metode Vertical Crater Retreat (VCR)

2.2.1 Penerapan metode vertical crater retreat


Berikut merupakan penerapan pada metode VCR pada penambangan
bawah tanah :
1. Kekuatan batuan: kuat, kompak, dan tak mudah runtuh/dilution
2. Kekuatan bijih: cukup kuat – kuat dan kurang kompetent
3. Bentuk endapan: tabular dengan batas dan kemiringan teratur
4. Kemiringan endapan: > 30o dan angle of repose > 60o
5. Ukuran endapan: 1 – 20 m, bila lunak < 3 m
6. Kadar bijih: merata, tidak mungkin selective mining dengan kadar yang
cukup tinggi.
7. Kedalaman: 1200 – 1400 m

5
2.2.2 Karakteristik Orebody

VCR adalah metode penambangan yang cocok untuk orebodies yang


menunjukkan karakteristik berikut:

Karakteristik Persyaratan

 Orebodies dengan kemiringan curam (> 45º),


dengan lebar tidak kurang dari 12-15m, OR
Dimensi  Sangat besar baik secara vertikal maupun
horizontal.

 Kekuatan dari batuan sisa harus kompeten untuk


dapat menghancurkannya tanpa memiliki jumlah
Kekuatan Bijih
pengenceran yang berlebihan
dan Batuan  Deposit bijih harus dari kekuatan sedang hingga
kompeten.

 VCR bukan metode penambangan selektif, oleh


karena itu kadar bijihnya harus rendah hingga
Kelas
sedang, dan itu harus relatif seragam di seluruh
badan bijih.

 Penambangan VCR dapat terjadi pada kedalaman


apa pun. Pekerjaan dilakukan dalam drift kecil yang
diperkuat; dan mengingat sifat metode
Kedalaman penambangan, tidak ada personel yang harus
bekerja secara langsung dalam arus tersebut.
Karena itu, eksekusi penambangan VCR yang aman
dapat dilakukan di tambang yang dalam.

 Mengingat ukuran langkan yang kecil dan


terlokalisasi dalam penambangan VCR, bijih dapat
Bijih dipulihkan segera setelah peledakan terjadi. Oleh
pengoksidasi karena itu, bijih pengoksidasi dan penyemenan
sendiri seperti pirhotit dapat ditambang
menggunakan metode ini.

6
2.3 Tahapan Kerja Metode Vertical Crater Retreat (VCR)

Cara kerja metode ini , pertama block tambang yang memiliki cadangan
akan dibagi kedalam stope-stope. Kemudian menentukan level utama dalam
sublevel dari mine development yang akan dibangun sehingga dapat menentukan
akses masuk dan kluar untuk mengekstrasikan mineral. Kemudian setelah itu
melakukan kajian geologi terhadap stope untuk menentukan posisi
pengeboran/drilling, kedalamannya, sudutnya, arahnya samapai pada ukuran
lubangnya.
Setelah semuahal yang tadi, maka kita menggunakan ITH drill rings untuk
pengeboran dan pengisian bahan peledak.Posisi ITH drill rings itu sendiri
ditempatkan pada bagian overcut, sehingga nantinya akan melakukan pengeboran
kearah bawah permukaan.
Lubang vertical yang dibuat memiliki ukuran lubang yang bervariasi
antara 140-165 mm, walaupun pada kenyataannya ada juga beberapa perusahaan
yang menggunakan ukuran diameter 205 mm. Lubang ledak ini kemudian dibuat
dalam pola 4 x4 m. Lalu lubang ledak ini akan di isi dengan bahan peledak yang
memiliki daya ledak yang rendah dengan cara membendung daya ledaknya
menggunakan lapisan tahan dan air pada bagian atas pemicu ledakannya. Hasil
dari penghancuran tersebut kemudian material yang dari stope menuju ke
undercut akan dibawa menggunakan LHD yang digerakkan secara remot kontrol
(jarak jauh) pada bagian sublevel stoping.

7
Tahapan pengembangan tambang

1. Haulage drift digali sepanjang bagian tubuh bijih pada drawpoint level
2. Bagian Loading Drawpoint dibangun pada bagian bawah stope
3. Stope yang digunnakan memiliki tipe undercut
4. Akses pada overcutdibuat untuk jalur pengeboran danpengisisan daya
ledak.

2.3.1 Langkah Perencanaan

Karakteristik pertama yang dievaluasi adalah ukuran, kemiringan dan


kejatuhan bijih, yang penting karena pemasangan draw point sangat
penting untuk aliran gravitasi bijih yang dihancurkan untuk pengumpulan.
Elemen kedua untuk menilai adalah bentuk dan konsistensi bijih.
Diperlukan dua drift horizontal sebelum penambangan dapat dilakukan,
yaitu memiliki pemisahan vertikal yang sangat besar. Jarak antara dua drift
tergantung pada konsistensi bijih, akurasi pengeboran, aksesibilitas, dan
kompetensi dinding gantung. Drift ini dipotong di dalam orebdoy untuk
meminimalkan biaya pengembangan. Langkah selanjutnya adalah menilai
karakteristik peledakan batuan, yang akan membantu untuk menentukan
pola pengeboran dan ukuran langkan tambang. Tes ini dapat dilakukan
pada blok bijih serupa, atau secara teori. Pertimbangan awal pemilihan
peralatan dapat dilakukan pada titik ini, karena mereka akan didasarkan
pada ukuran lombong dan blok, serta persyaratan produksi, dan yang
paling penting ketersediaan.

8
2.3.2 Pengembangan dan Akses Stope

Layout stope, seperti semua komponen dalam proses penambangan, terus


dimodifikasi dan diperbarui berdasarkan penemuan yang terjadi selama
penambangan. Berdasarkan program eksplorasi pengeboran, garis besar
badan bijih dikembangkan, yang memengaruhi tata letak, ukuran, dan
bentuk pemberhentian. Data geologis adalah informasi utama yang
digunakan untuk mengembangkan tata ruang lombong. Pandangan rencana
bijih dikembangkan, dan kemudian rencana lombong dimulai, dengan
tujuan meminimalkan pengembangan yang diperlukan dan
mengoptimalkan pengeboran dan peledakan dalam lombong.

Berdasarkan kondisi tanah, orientasi, dan ukuran pemberhentian, pilar


dapat ditinggalkan di ambang atas. Jarak dari ambang atas ke bijih itu
sendiri dirancang untuk menjadi sangat kecil, untuk memaksimalkan
ekstraksi bijih sambil meminimalkan pengembangan. Drift melengkung,
dan biasanya 9 x 9 kaki (2,7 x 2,7 m) atau 10 kali 10 kaki (3 x 3 m),
berdasarkan pada ukuran peralatan LHD yang beroperasi di area.

Pengembangan ambang atas terdiri dari mendorong akses ke bijih, dan


kemudian memotong bijih di wilayah itu, bersama dengan limbah apa pun
yang juga menghuni zona tersebut. Setelah selesai, dukungan darat
diimplementasikan sehingga kru yang bekerja dapat bermanuver dengan

9
aman di dalam. Ini adalah platform dari mana pengeboran terjadi, turun ke
ambang bawah.

Jalan pengangkutan utama biasanya didorong sepanjang pemogokan bijih,


dengan sekitar 40 hingga 50 kaki memisahkannya dari ambang bawah.
Scrams kemudian didorong ke ambang jendela setiap 30 hingga 50 kaki di
sepanjang pemogokan, dengan jarak yang sebenarnya tergantung pada
kondisi tanah. Semakin kecil jarak, semakin tinggi rasio ekstraksi potensial
(tanpa perlu menggunakan pengontrolan jarak jauh yang dikendalikan).
Namun, rasio ekstraksi yang lebih tinggi berarti bahwa pilar yang lebih
kecil tertinggal, yang meningkatkan potensi masalah stabilitas.

Dalam beberapa kasus, pemberhentian dirancang untuk ditumpuk. Jika


demikian, insinyur tambang akan sering membuat ambang atas dari satu
lombong ke ambang bawah untuk lope berikutnya. Akses ke bijih dari
ambang atas dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan akses ke bijih selama
ekstraksi dari ambang berikutnya.

Ekstraksi bijih dilakukan dari drawpoints di ambang bawah. Desain


pemberhentian berturut-turut sangat penting untuk memastikan bahwa
peralatan bisa mendapatkan akses ke bijih yang diledakkan setelah
ledakan. Dalam beberapa kasus, bijih dapat meluas di bawah ambang
bawah, dalam hal ini potongan sekitar 12 kaki dapat dikeluarkan dari
ambang. Bijih ini akan diekstraksi menggunakan sistem di tempat, dan
bahan limbah akan dibawa untuk menggantikan potongan yang dibuat di
ambang jendela.

2.3.3 Pengeboran

Pengeboran dilakukan dari ambang atas sampai ke ambang bawah.


Dimensi cross-sectional dari ambang atas harus tinggi 11 kaki (3,4 m) dan
lebar 15 kaki (4,5 m) agar tiang bor dapat mencapai jarak bebas dan
kemampuan manuver:. Diameter lubang bor yang paling umum digunakan
dalam penambangan VCR adalah 165mm, namun lubang diameter 140mm

10
telah digunakan serta lubang diameter 205mm, dalam beberapa kasus yang
jarang terjadi. Manfaat menggunakan lubang bor berdiameter 165mm
adalah memungkinkan untuk jarak lubang bor 4 x 4m yang sederhana.
Panjang lubang bor bisa mencapai 60 m (200 kaki).

Konfigurasi pola bor dimodifikasi dan disesuaikan untuk setiap lombong,


dan mereka berbeda dari tambang ke tambang. Pedoman umum
menentukan bahwa pola 8 x 8 ft (2,4 x 2,4 m) digunakan, untuk
meminimalkan kerusakan pada dinding penyerahan dan cuplikan bor.
Namun, ini dapat bervariasi hingga 10 kali 10 kaki, berdasarkan pada
pemulihan bijih dan perubahan geometri bijih di antara kusen.

Lubang yang dibor dari ambang atas sampai ke ambang disebut lubang
"breakout". Karena lubang bor sangat panjang, akurasi sangat penting.
Akurasi bor ditentukan oleh pola bor yang diletakkan di ambang atas.
Sering kali ranjau akan memeriksa ambang bawah untuk pelurusan yang
tepat sebelum pengeboran lubang selesai. Hal ini dilakukan untuk
menentukan apakah ada banyak penyimpangan dari pola yang
direncanakan, dalam hal ini lubang tambahan perlu dibor untuk menutupi
lombong dengan benar.

11
Setelah semuanya diatur, pengeboran dapat dilanjutkan dengan kecepatan
yang cukup cepat. Banyak kru bor dapat membuat rata-rata 200 kaki (60
m) dalam satu shift.

2.3.4 Peledakan

Sebelum lubang bor dimuat dan diledakkan, mereka terlebih dahulu


diukur. Biasanya ini dilakukan dengan menggunakan sepotong kayu
dengan panjang sekitar 3 kaki, melekat pada bagian bawah tali dan
diturunkan ke dalam lubang. Setelah menyentuh permukaan bawah, ia
ditarik ke atas hingga tongkat secara rata menyiram dengan bagian bawah
lubang bor. Jika bagian bawah lubang belum menembus batu, tongkat
dapat diganti dengan bobot baja.

Setelah semua lubang dalam desain lombong telah diukur, jumlah ruang
kosong antara bagian bawah lubang bor dan permukaan di bawahnya harus
diperkirakan, untuk memperhitungkan gelombang bahan yang meledak.
Langkah selanjutnya adalah menentukan posisi di bagian bawah lubang
ledakan yang harus diblokir, untuk bahan peledak ditempatkan di atas.
Sudut lubang ledakan umumnya menentukan seberapa tinggi jarak blok di
atas bagian bawah lubang. Nilai tinggi pemblokiran sampel, berdasarkan
sudut lubang ditampilkan pada tabel berikut.

Tinggi Pemblokiran (Di Atas Lubang)


Sudut lubang

(°) kaki meter

80 - 90 4 1.2

57 - 79 5 1.5

50 - 56 6 1.8

Kurang dari 50 7 2.1

12
Setelah nilai pemblokiran ditentukan, pemuatan lubang dapat dimulai.
Irisan kayu diikat ke bagian bawah panjang primacord 12 butir yang
terukur. Setelah primacord dijatuhkan di lubang ke jarak yang diinginkan,
irisan kedua digeser ke bawah untuk membuat kunci gesekan dengan irisan
pertama di bagian bawah lubang. Potongan-potongan bor dan batu-batu
kecil kemudian dijatuhkan di atas irisan, untuk menyegel ruang di sekitar
irisan dan membuat platform untuk bahan peledak. Lubang-lubangnya
diisi dengan 30 pon kartrid gel air. Suatu primer dengan penundaan yang
diukur dirakit, dan primacord diumpankan melalui sumur penguat, yang
meluncur ke lubang di atas bahan peledak. Batang umumnya terdiri dari
kolom pasir. Akhirnya, lubang ditutup dengan air.

13
2.4 Peralatan Pada Metode Vertical Crater Retreat
2.4.1 Longhole Production Drill Rig

Selama tahap pengembangan tambang, peralatan pengeboran yang disukai


adalah diesel Jumbo, bor palu pneumatik satu atau dua boom. Dengan satu
pekerja di panel kontrol, bor Jumbo dapat menyelesaikan pola 60 lubang
ledakan, masing-masing pada kedalaman 4 meter, hanya dalam beberapa
jam.

Longhole Production Drill Rig digunakan untuk lubang produksi. Mesin-


mesin ini dilengkapi dengan bor batu hidrolik yang kuat, serta
penyimpanan korsel untuk batang ekstensi. Selain itu, pengeboran dapat
dilakukan dengan kontrol jarak jauh, sehingga operator dapat tetap dalam
posisi aman. Bor Down-the-Hole juga dapat digunakan untuk lubang
ledakan, yang beroperasi dengan memecah batu keras menjadi serpihan
kecil dan kemudian meniupnya dengan menggunakan sistem pembuangan.

14
2.4.2 Load Haul Dump (LHD)

Kendaraan Load-Haul-Dump (LHD) adalah peralatan mucking yang


paling umum digunakan dalam penambangan VCR. Mesin penggerak
empat roda, lelah karet ini bertenaga listrik atau diesel dan menjaga profil
rendah. Mereka adalah pemuat ujung depan yang diartikulasikan tengah
dan umum dalam berbagai metode penambangan, karena mereka
menyediakan mobilitas di-luncur. Mesin-mesin ini beroperasi
menggunakan ember dengan ukuran mulai dari 0,5 yd 3 (0,38m 3 ), untuk
sendok "mikro", hingga 14 yd 3 (10,7m 3 ) untuk sendok besar. Unit tipikal
3
dengan ukuran bucket 4 hingga 6m , yang mengangkut material dengan
jarak rata-rata 150m, dapat bergerak antara 550 hingga 800 ton material
per jam.

Namun kendaraan LHD memiliki biaya keausan ban yang tinggi, karena
operasi mereka yang konstan pada permukaan tanah yang kasar dan
pergerakan potongan batu yang tidak beraturan. Biaya keausan ban ini
dapat berkisar dari $ 0,75 hingga $ 3,00 / ban per jam, oleh karena itu total

15
biaya unit telah dihitung berkisar antara $ 3,00 dan $ 12,00 / jam. Selain
itu, tambang mengeluarkan pengeluaran modal yang besar ketika membeli
ban baru untuk mesin ini, dengan harga per ban mulai dari $ 4.000 hingga
$ 6.000.

Beberapa operasi penambangan VCR menggunakan CAVO Muckers


untuk mengangkut material dari drawpoints ke crusher atau orepasses.
Cavo Muckers dibuat oleh Atlas Copco, dan mereka digerakkan oleh
operator yang berdiri di samping. Mereka meraup material dan
membuangnya ke dalam ember mereka dan ketika sudah penuh, material
itu dibuang keluar dari bagian belakang mesin. CAVO Muckers biasanya
digunakan di pemberhentian yang jauh dan lebih kecil, serta di area yang
sulit berventilasi.

2.5 Sistem Ventilasi pada Metode Vertical Crater Retreat (VCR)


Sistem ventilasi dalam VCR didasarkan pada teknik yang menciptakan
perbedaantekanan antara tambang dan permukaan. Agar udara dari luar masuk
kedalam tambang makadapat dilakukan dengan menyedot udara dari tambang dan
membiarkan udara segar masuk.Sementara untuk mengalirkan udara kotor
dari dalam tambang ke permukaan dengan adanyasuhu yang tinggi didalam
tambang. Alasan adanya suhu tinggi adalah udara dipanaskan olehkedua
autocompression, yang merupakan fungsi dari suhu permukaan dan kedalaman,
danoleh radiasi termal dari batuan induk.

2.6 Keuntungan dan Kerugian dalam Penggunaan VCR

2.6.1 Keuntungan

1. Termasuk cara penambangan yang murah. Setelah pengembangan pra-


penambangan dilakukan, penambangan memiliki biaya operasi yang
rendah, karena merupakan teknik penambangan massal dan karyawan
tidak diharuskan untuk mengoperasikan mesin penggerak secara manual.
2. Efisiensi penambangan tinggi, karena dapat melakukan penambangan
simultan

16
3. Kondisi kerja lebih baik karena sistem ventilasi dapat lebih mudah diatur.
Bila terjadi kebakaran mudah mengatasinya karena banyak lubang-lubang
bukaan.
4. Penyangga yang diperlukan hanya sedikit sekali.
5. Keselamatan : Kondisi kerja lebih baik karena sistem ventilasi dapat lebih
mudah diatur. Bila terjadi kebakaran mudah mengatasinya karena banyak
lubang-lubang bukaan. Penambang bekerja di drift yang berventilasi
memadai dan memiliki atap yang didukung penuh. Selain itu, tidak ada
pekerja yang diminta untuk bekerja di dalam lombong, meminimalkan
risiko cedera yang tidak terduga. Penambangan VCR juga memungkinkan
untuk penggunaan mesin otomatis, di mana pekerja tidak berisiko
mengalami cedera terkait peralatan.
6. Pemulihan yang Baik: Pengambilan terus menerus dari drawpoint dapat
terjadi setelah peledakan. Selanjutnya, penambangan VCR dapat
digunakan dengan mekanisasi tingkat tinggi, menghasilkan tingkat
produktivitas yang tinggi.

2.6.2 Kekurangan

 Pengenceran bijih dapat terjadi jika batuan sisa kurang kuat, atau teknik
peledakan yang tidak tepat dilakukan. Selain itu, penyortiran tidak
dimungkinkan.
 Risiko penyumbatan drawpoint: Jika teknik peledakan yang tidak tepat
dilakukan, batu-batu besar dapat tersangkut di drawpoint dan menangkap
pergerakan material melalui mereka. Ini menghasilkan kehilangan produksi.
 Diperlukan investasi modal besar untuk membangun infrastruktur drift
penting yang diperlukan untuk penambangan VCR yang tepat. Selanjutnya,
akuisisi peralatan diperlukan sebelum penambangan dapat terjadi.
 Turunnya zona lombong di atasnya bisa menjadi masalah karena
hamparan lombong terbuka dibiarkan setelah mucking. Ini dapat dihindari
dengan menggunakan pengisian ulang, yang disertai dengan biaya tambahan.

17
2.7 Perusahaan Yang Menggunakan Metode VCR

18
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Tambang Bawah Tanah (Underground Mining) adalah suatu


sistem penambanganmineral atau batubara dimana seluruh aktivitas
penambangan tidak berhubungan langsungdengan udara terbuka. Salah satu
metode tambang bawah tanah yaitu Metode PenambanganVertical Crater
Retreat (VCR) yang dikenal sebagai penambangan retret vertikal, yaitumetode
dengan teknik peledakan kemiringan ke bawah di mana peledak dengan
muatan yangkuat diletakkan di lubang yang berdiameter besar secara vertikal
kedalam badan bijih,kemudian diledakkan pada potongan horizontal dari
badan bijih menuju undercut.Bagian bijih yang hancur akan tetap berada
distope dalam siklus produksi, berfungsi sebagai pendukung sementara pada
dinding stope. Setelah itu barulah material di angkut oleh loader.

3.2.Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan, antara lain :

1. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan kurangnya


ketersediaan buku dan referensi di perpustakaan tentang metode
penambangan VCR (VerticalCrater Retreat). Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran yang bersifatmembangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi kedepannya dan dapatmemberikan manfaat
kepada para pembaca.
2. Diharapkan dapat dilakukan pembuatan simulasi kecil terhadap
metode penambangan bawah tanah ataupun metode penambangan VC
R (Vertical CraterRetreat), agar mahasiswa lebih memahami dan
mengerti sehingga dapatmembedakan metode penambangan antara
satu dengan yang lainnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9330197/METODE_TAMBANG_BAWAH_TANAH
?auto=download

https://1902miner.wordpress.com/2011/10/02/metode-penambangan-batubara/

20

Anda mungkin juga menyukai