Gerontik Kelompok 6 Reumatik
Gerontik Kelompok 6 Reumatik
Disusun Oleh :
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat,Taufik serta HidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah tentang “ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN
REUMATIK” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.Pembuatan makalah ini adalah
sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh pembelajaran di semester ini, kami
mengucapkan terimakasih kepada :
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi penyempurnaan makalah ini.
PENULIS
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reumatik
Menurut WHO yang dianggap dengan lanjut usia adalah seorang manusia
golongan umur 65 tahun keatas, tetapi ada juga yang mengambil batas 60 tahun
keatas, bahkan ada pula yang menganggap orang yang berumur 50 tahun keatas
(WHO 1976 ; Dit. Yankes 1991).
Batasan seseorang dikatakan Lanjut usia masih diperdebatkan oleh para ahli
karena banyak faktor fisik, psikis dan lingkungan yang saling mempengaruhi sebagai
indikator dalam pengelompokan usia lanjut. Proses peneuan berdasarkan teori
psikologis ditekankan pada perkembangan). World Health Organization (WHO)
mengelompokkan usia lanjut sebagai berikut : Middle Aggge (45-59 tahun), Erderly
(60-74 tahun), Old (75-90 tahun), Very old (> 91 tahun).
Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti
mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur lain
tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang
disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik
termasuk penyakit jaringan ikat.
Reumatoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga
melibatkan seluruh organ tubuh (Hidayat, 2006).
Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur jaringan
sekitarnya (tendon ligament, sinovia, otot sendi, dan tulang). Penyakit ini tidak
terbatas menyerang sendi bisa juga mengenai organ lain.
B. Klasifikasi Reumatik
Buffer (2010) mengklasifikasikan rheumatoid arthritis menjadi 4 tipe, yaitu:
C. Etiologi Reumatik
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko
yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain:
a. Nyeri persendian
b. Bengkak (Rheumatoid nodule)
c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
d. Terbatasnya pergerakan
e. Sendi-sendi terasa panas
f. Demam (pireksia)
g. Anemia
h. Berat badan menurun
i. Kekuatan berkurang
j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
l. Pasien tampak anemik
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
a. Gerakan menjadi terbatas
b. Adanya nyeri tekan
c. Deformitas bertambah pembengkakan
d. Kelemahan
e. Depresi
E. Anatomi
F. Patofisiologi Reumatik
Pada rheumatoid arthritis, reaksi autoimun terutama terjadi dalam jaringan
sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim dalam sendi. Enzim tersebut akan
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya
pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan
erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami
perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi
otot (Smeltzer & Bare, 2002).
Lamanya rheumatoid arthritis berbeda pada setiap orang ditandai dengan
adanya masa serangan dan tidak adanya serangan.Sementara ada orang yang sembuh
dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi.Namun pada sebagian kecil
individu terjadi progresif yang cepat ditandai dengan kerusakan sendi yang terus
menerus dan terjadi vaskulitis yang difus (Long, 1996).
G. Pathway Reumatik
Reaksi faktor R dengan antibodi, faktor metabolik, infeksi dengan kecenderungan virus
Sinovial menebal
1. Uji serologik
Pendeteksian di dalam cairan sinovium dan/ serum adanya makromolekul
(mis, glikosaminoglikan) yang dilepas oleh tulang rawan / tulang yang mengalami
degenerasi.
2. Sinar-X.
Gambar sinar X pada engsel akan menunjukkan perubahan yang terjadi pada
tulang seperti pecahnya tulang rawan.
3. Tes darah.
Tes darah akan membantu memberi informasi untuk memeriksa rematik.
4. Analisa cairan engsel
Pemeriksaan tersebut berguna untuk mengetahui nyeri/ngilu tersebut
disebabkan oleh encok atau infeksi.
5. Artroskopi
Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan engsel
tulang. Dokter akan mengamati ketidaknormalan yang terjadi.
6. Foto Rontgent menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi sebagai
penyempitan rongga sendi
I. Komplikasi Reumatik
1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses granulasi di
bawah kulit yang disebut subcutan nodule
2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot
3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli
4. Terjadi splenomegaly.
J. Penatalaksanaan Reumatik
K. Pencegahan Reumatik
A. Pengkajian
1. Identitas Umum
Meliputi; nama,alamat, umur, jenis kelamin, agama/suku, warga Negara, bahasa
yang digunakan, penanggung jawab/orang yang bisa dihubungi (nama, alamat,
hubungan dengan klien), cara masuk, alasan masuk, tanggal masuk, diagnosa
medic, dan lain sebagainya.
2. Keluhan utama
Nyeri pada persendian yang tidak kunjung sembuh.
3. Pengkajian Fungsional Gordon
a. Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Pernah mengalami sakit pada sendi-sendi, riwayat penyakit yang pernah
diderita sebelumnya, riwayat keluarga dengan RA, riwayat keluarga dengan
penyakit autoimun, riwayat infeksi virus, bakteri, parasit dll
b. Nutrisi – Metabolic
Jenis, frekuensi, jumlah makanan yang dikonsumsi (makanan yang banyak
mengandung pospor(zat kapur), vitamin dan protein), riwayat gangguan
metabolic
c. Eliminasi
Gangguan pada saat BAB dan BAK
d. Aktivitas dan Latihan
Kebiasaan aktivitas sehari-hari sebelum dan sesudah sakit, jenis aktivitas yang
dilakukan, rasa sakit/nyeri pada saat melakukan aktivitas, tidak mampu
melakukan aktifitas berat
e. Tidur – Istirahat
Adanya gangguan tidur yaitu kebiasaan tidur sehari, terjadi kekakuan selama
1/2-1 jam setelah bangun tidur, rasa nyeri pada saat istirahat dan tidur
f. Kognitif-persepsi
Nyeri sendi saat digerakan atau istirahat
g. Persepsi diri – Konsep diri
Perubahan pada bentuk tubuh (deformitas/kaku sendi), pasien merasa malu
dan minder dengan penyakitnya
h. Peran – Hubungan
Hubungan dengan keluarga, apakah ada perubahan peran pada klien
i. Seksualitas dan Reproduksi
Terdapat gangguan seksualitas
j. Koping - Toleransi Stress
Perasaan takut, cemas akan penyakit yang diderita
k. Nilai Kepercayaan
Agama yang dianut, gangguan beribadah, klien menyerahkan sepenuhnya
penyakitnya kepada Tuhan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri kronis (00133)
Definisi : Pengalaman sensori yang tidak dan emosional tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau yang
digambarkan sebagai kerusakan ( international association for the study of
pain)awitan yang tiba –tiba atau lambat dari intensitas rangan hingga berat,terjadi
konstan atau berulang yang berakhirnya tidak dapat diantisipasi atau diprediksi
dan berlangsung lebih dari tiga bulan.
Faktor yang berhubungan :
a. Agen pencedera
b. Mengangkat beban berat berulang.
Batasan karakteristik :
a. bukti nyeri dengan menggunakan setandar daftar periksa nyeri
b. ekspresi wajah nyeri
c. keluhan tentang intensitas menggunakan standar sekala nyeri
d. perubahan pola tidut
e. laporan tentang perilaku nyeri
(Halaman 446)
NOC:
Kontrol nyeri definisi tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri (1605)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan skala target
outcome dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4
Skala :
1 : tidak pernah menunjukkan
2 : arang menunukkan
3 : kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
Indicator:
NOC:
Tingkat nyeri definisi keparahan dari nyeri yang diamati atau dilaporkan(2102)
Skala:
1: berat
2: cukup berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada
Indicator :
NIC :
Pemberian Analgesik(2210)
Aktivitas :
4) Berikan kebutuhan keyaman dan aktivitas lain yang dapat membantu relaksasi
untuk memfasilitasi penurun nyeri
6) Evaluasi keeftifan analgesic dengan interval yang teratur pada setiap setelah
pemberian khususnya setelah pemberian peratam kali ,juga observasi adanya
tanda dan gejala efek samping (misalnya:depresi peranafasan,mual,muntah
Aktivitas:
NOC :
Ambulasi (0200)
Definisi : tindakan personal untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lain secara
mandiri dengan atau tanpa alat bantu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan skala target
outcome dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4
Skala :
1 : tidak pernah menunjukkan
2 : arang menunukkan
3 : kadang-kadang menunjukkan
4 : sering menunjukkan
Outcome :
....01 Menopang berat badan
....02 Bejalan dengan langkah yang afektif
....03 Berjalan dengan pelan
....04 Berjalan dengan kecepatan sedang
....05 Berjalan dengan cepat
....06 Berjalan menaiki tangga dan menuruni tangga
....07 Berjalan menanjak dan menurun
....08 Berjalan dalam jarak yang dekat (> 1 blok / 20 meter)
....09 Berjalan dalam jarak yang jauh (5 blok atau lebih)
....10 Berjalan mengelilingi kamar dan rumah
....11 Menyesuaikan perbedaan tekstur permukaan / lantai
....12 Berjalan mengelilingi rintangan
NIC :
Terapi latihan : mobilitas sendi (0224)
1) Kaji kebutuhan akan bantuan pelayanan kesehatan dirumah dan kebutuhan
akan peralatan pengobatan yang tahan lama.
2) Ajarkan latihan ROM aktif atau pasif sesuai indikasi
3) Edukasikan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat dan tujuan
melakukan latihan sendi
4) Kolaborasi dengan ahli terapi fisik dalam mengembangkan dan menerapkan
program latihan
3. Gangguan Citra Tubuh (00118)
Definisi : Konfunsi dalam gambaran mental tentang diri – fisik individu.
Batasan Karakteristik :
1) Berfokus pada kekuatan masa lalu
2) Gangguan fungsi tubuh
3) Gangguan struktur tubuh
4) Menekankan pada kekuatan yang tersisa
5) Menyembunyikan bagian tubuh
6) Perilaku memantau tubuh
7) Perubahan gaya hidup
Faktor Yang Berhubungan :
1) Penyakit
2) Perubahn fungsi tubuh (karena penyakit)
3) Perubahan persepsi diri
(Halaman 274)
NOC :
Citra Tubuh (1200) :
....01 Gambaran internal diri
....02 Kesesuaian antara realitas tubuh dan ideal tubuh dengan penampilan tubuh
....03 Deskripsi bagian tubuh yang terkena dampak
....06 Kepuasan dengan fungsi tubuh
....08 Penyesuaian terhadap perubahan fungsi tubuh
....15 Penyesuaian terhadap perubahan tubuh akibat proses penuaan
....16 Sikap terhadap menyentuh bagian tubuh yang terkena (dampak)
NIC :
Peningkatan Citra Tubuh (5220) :
1) Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan [bagian tubuh]
disebabkan adanya penyakit atau pembedahan, dengan cara yang tepat.
2) Bantu pasien menentukan keberlanjutan dari perubahan-perubahan aktual dari
tubuh atau tingkat fungsinya.
3) Tentukan perubahan fisik saat ini apakah berkontribusi pada citra diri.
4) Bantu pasien memisahkan penampilan fisik dari perasaan berharga secara
pribadi, dengan cara yang tepat.
5) Bantu pasien mendiskusikan perubahan-perubahan disebabkan oleh penuaan
dengan cara yang tepat.
6) Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-perubahan normal yang terjadi
dalam tubuhnya terkait dengan beberapa tahap proses penuaan, dengan cara
yang tepat.
7) Bantu pasien untuk mendiskusikan stresor yang mempengaruhi citra diri
terkait dengan kondisi kongenital, cedera, penyakit atau pembedahan.
8) Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh mana yang berubah.
9) Tentukan apakah perubahan citra tubuh berkontribusi pada peningkatan
isolasi sosial.
10) Bantu pasien untuk mengidentifiasi tindakan-tindakan yang akan
meningkatkan penampilan.
11) Identifikasi kelompok pendukung yang tersedia bagi pasien.
NOC :
Tidur (0004)
Definisi : Periode alami mengistirahatkan kesadaran dalam memulihkan tubuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan skala target
outcome dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 4
Skala:
1: berat
2: cukup berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada
Outcome :
...401 jam tidur
...402 jam tidur yang diobservasi
...403 pola tidur
...404 kualitas tidur
...418 tidur dari awal sampai habis di malam hari secara konsisten
...408 perasaan setelah tidur
...410 mudah bangun pada saat yang tepat
...421 kesulitan memulai tidur
...425 nyeri
NIC :
Peningkatan tidur (1850)
Aktivitas :
8) Tentukan efek dari obat yang dikonsumsi pasien terhadap pola tidur
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PENYAKIT REUMATIK
Skenario
Ny. F berumur 67 tahun datang ke poliklinik RSUD Tidar Magelng dengan keluhan
merasa pegal, linu dan nyeri pada persendian lutut kaki kananya. Dan terlihat
kemerahan. Hal itu dirasakan oleh Ny. F kurang lebih 1 8 bulan terakhir. Ny.F
mengatakan bertambah sakit ketika melakukan aktivitas yang terlalu lama.
Menyebabkan pincang saat berjalan. Akhir-akhir ini tidurnya menjadi terganggu
karena merasa nyeri.saat diperiksa TTV TD 120/80 mmhg, N 88x/m, RR 16x/m, S
36,7 C
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. F
Umur : 67 tahun
Suku : Jawa
Alamat : Mbojong Timur, Mgagelang
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Perempuan
Statua perkawinan : Janda
Tanggal pengkajian : 17 Januari 2019
2. Identitas penanggung Jawab
Nama : Ny. H
Alamat : Mbojong Timur, Mgagelang
Hubungan dengan klien : Anak
3. Genogram
Dalam keluarga Ny.F tidak ada masalah kesehatan seperti kanker, DM, penyakit
jantung, epilepsi, dll
Keterangan :
: Pasien
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Ny. F mengatakan kakinya merasa nyeri linu dan kesemutan. Hal itu dirasakan
oleh Ny. F sejak 8 bulan terakhir dan memberat kurang lebih 1 minggu ini . Rasa
kesemutan dan linu bertambah ketika Ny. F terlalu lama melakukan aktivitas yang
sangat berat. Klien juga mengeluh sulit bergerak dan berjalan pincang.
2. Riwayat Kesehatan sekarang
Klien datang Ke Poli RSUD Tidar Magelang diantar oleh anaknya, dengan
keluhan kali sering nyeri, kesemutan, pegel dan linu sudak smemberat kurang
lebih 1 minggu ini.
3. Riwayat penyakit masa lalu
Ny.F mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit baik menurun seperti
hipertensi, DM. Dan tidak memiliki penyakit menular.
4. Riwayat alergi
Ny.F mengatakan, ia tidak ada pantangan / alergi terhadap obat, makanan,
binatang maupun lingkungan.
1. Kebiasaan
Ny.F mengatakan memiliki kebiasaan mandi dimalam hari saat merasa gerah.
C. Pengkajian Gordon
a. Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Klien mengatakan sudah mengalaminya kurang lebih 8 bulan yang lalu dan mulai
memberat pada 1 minggu terakhir ini. Penanganan yang sudah dilakukan sering
brobat ke prolanis yang ada di desanya.
b. Nutrisi – Metabolic
TB = 155 cm
BB = 48 kg
Klien mengatakan makan sehari 3x1 porsi, dan tidak ada masalah.
c. Eliminasi
Klien mengatakan tidak ada perubahan dalam BAK dan BAB. Dan tidak ada
masalah.
d. Aktivitas dan Latihan
Klien mengatakan aktivitasnya menjadi terganggu, karena nyeri yang dirasa dan
pegal-pegal.
e. Tidur – Istirahat
Klien mengatakan waktu tidur tetap 8 jam sehari, dan banyak beristirahat.
f. Kognitif-persepsi
g. Persepsi diri – Konsep diri
Klien mengatakan merasa ada perubahan perubahan dalam penampilan klien dan
membuat klien tidak percaya diri, misalnya perubahan dalam cara berjalan klien
dan kemampuan klien dalam merubah posisi.
h. Peran – Hubungan
Klien mengatakan mampu bersosialisasi dengan keluarga dan tetangga sekitar
dengan baik, tetapi klien kadang merasa malu ketika berkumpul dengan tetangga
karena klien kurang mampu mengubah posisi kaki karena sering merasa kram dan
kesemutan selain itu juga cara berjalan klien agak pincang.
i. Seksualitas dan Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan dan sudah mengalami menepouse.
j. Koping - Toleransi Stress
Keluarga dan anaknya yang selalu membantu dalam kehidupannya.
k. Nilai Kepercayaan
Klien beragama Islam, klien mengatakan selalu menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
Sering mengikuti pengajian yang ada didesanya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda-tanda Vital
TD = 120/80 mmhg
N = 88x/m
RR = 16x/m
S = 36,7 C
4. Pengkajian Nyeri
P : Inflamasi/peradangan
Q : ditusuk-tusuk jarum
R : persendian lutut kaki kanannya
S:6
T : continue
5. Pemeriksaan Kepala
a. Mata = Simetris kanan dan kiri, Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
pupil isokhor, tampak sering berair dan tidak menggunakan alat bantu.
b. Telinga = Simetris kanan dan kiri, pendengaran baik, sedikit serumen, benda
asing tidak ada.
c. Rambut = tampak beruban, kurang merata.
d. Hidung = lubang hidung bersih dan tidak ada polip
e. Mulut = Mukosa bibir lembat, keadaan gigi dan gusi kurang bersih, bau mulut,
stomatitis tidak ada, gigi tidak lengkap.
f. Leher = Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
6. Pemeriksaan Torax
a. Paru-paru
Inspeksi = Pengembangan paru kanan dan kiri simetris
Palpasi =
Perkusi = Tidak tampak ada retraksi intercosta
Auskultasi = Vesikuler
b. Jantung
Inspeksi = tidak ada pembesaran organ jantung
Palpasi = ictus cordis teraba pada intercosta ke 5
Perkusi = Pekak
Auskultasi = Tidak ada suara tambahan
7. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi = tidak ada pembesaran organ linfa dan hati
Auskultasi = peristaltic usus 12x/menit
Perkusi =timpani
Palpasi = tidak ada nyeri tekan diulu hati, tidak ada asites
8. Pemeriksaan Payudara = Simetris kanan dan kiri,Tidak ada masalah
9. Pemeriksaan Genetalia = Tidak terdapat hemorroid, bersih, tidak ada keluhan
10. Pemeriksaan Ekstremitas
klien mengatakan kaki kanan terasa pegal, Kedua kaki dan tangan Ny. D tampak
sejajar dan sama besar dan panjang, tampak adanya scoliosis. Kemampuan
mengubah posisi kurang baik, pergerakan kedua tangan dan kaki baik, kekuatan
otot baik, tetapi kaki kanan sering merasa linu dan kesemutan.
5 5
4 4
11. Pemeriksaan Intergumen
Kulit tampak bersih, kulit tampak keriput, tidak ada lesi, tidak ada edema.
E. Diagnostik Test
1. Pengkajian Depresi
Inventaris Depresi Beck
a. Kesedihan : klien merasa sedih
b. Pesimisme : klien merasa sudah tua dan merasa sering masuk angin
c. Rasa kegagalan : klien tidak merasa gagal dalam hidupnya
d. Ketidakpuasan : klien mengatakan tidak puas dengan segalanya, klien
mengatakan sudah melalukan yang terbaik tetapi balasan orang dan keluarga
saya tidak sebanding
e. Rasa bersalah : klien tidak merasa benar benar bersalah
f. Tidak menyukai diri sendiri : klien tidak merasa kecewa dengan dirinya
sendiri
g. Membahayakan diri sendiri : klien tidak punya pikiran-pikiran yang
membahagiakan diri sendiri
h. Menarik diri dari soaial : klien tidak kehilangan minat pada orang lain
i. Keragu-raguan : klien membuat keputusan dengan baik
j. Perubahan gambaran diri : klien tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk
dari sebelumnya
k. Kesulitan diri : klien dapat bekerja sebaik sebelumnya
l. Keletihan : klien lelah lebid dari biasanya
m. Anoreksia : nafsu makan klien tidak buruk dari biasanya
Jumlah : 10 Depresi sedang
6. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (00132)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal (00085)
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (00118)
7. Intevensi Keperawatan
NO TGL Diagnosa NOC NIC
Keperawatan (Kriteria hasil dan (Intervensi Keperawatan)
tujuan)
1 17 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian nyeri
Jan berhubungan tindakan komprehensif.
2019 dengan agen keperawatan selama 2. Gunakan strategi komunikasi
cidera biologis 3 × 24 jam teraupetik untuk mengetahui
diharapkan nyeri pengalaman nyeri
dalam criteria hasil : dansampaikan penerimaan
1. kontrol nyeri pasien terhadap nyeri.
definisi tindakan 3. Ajarkan penggunaan teknik
pribadi untuk non farmakologi
mengontrol (relaksasi,bimbingan
nyeri antisipatif,terapi music,terapi
2. Tingkat nyeri bermain,terapi aktivitas
definisi ,aplikasi panas/dingin dan
keparahan dari pijatan,sebelum dan sesudah
nyeri yang jika memungkinkan,ketika
diamati atau melakukan aktivitas yang
dilaporkan menimbulkan nyeri)
4. Dukung istirahat /tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
5. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
analgetik
8. Implementasi Keperawatan
1 17 Nyeri akut 1. Melakukan DS: klien mengatakan lebih terasa sakit saat
pengkajian nyeri
Jan berhubunga cuaca dingin dan aktivitas yang terlalu berat.
secara
n dengan komprehensif.
20 P: inflamasi/peradangan
agen cidera
19
biologis Q : seperti tertusuk-tusuk
R: Persendian kakinya
S:6
T : hilang timbul
3. Mengajarkan
DS: klien mengatakan memahami apa yang
penggunaan
teknik non sudah diajarkan
farmakologi
(Nafas dalam, DO :Klien tampak dapat mengulangi apa
Kompres Air
hangat) yang sudah di ajarkan.
Asam Nefenamat
250mg
6. Berkolaborasi
DS: -
dengan ahli
fisioterapi dalam DO : klien tampak akan melakukan terapi
mengembangkan yang telah di programkan
dan menerapkan
program latihan
3. Membantu pasien
mendiskusikan DS : klien mengatakan sedikit mengerti
perubahan-
perubahan DO : klien tampak kebingungan saat
disebabkan oleh
menjelaskan ulang
penuaan dengan
cara yang tepat.
4. Membantu pasien
untuk DS : klien mengatakan sedikit paham
mendiskusikan
stresor yang DO : klien tampak kebingungan dan belum
mempengaruhi
mengerti sepenuhnya
citra diri terkait
dengan kondisi
kongenital, cedera,
penyakit atau
pembedahan.
5. Membantu pasien
untuk DS : klien mengatakan mengerti tentang hal
mengidentifiasi
tindakan-tindakan yang sudah dijelaskan
yang akan
DO : klien mampu menjelaskan kembali
meningkatkan
penampilan. mengenai tindakan yang akan meningkatkan
penampilan
6. Mengajarkan pada DS : klien mengatakan paham
pasien mengenai
perubahan- DO : klien tampak memahami dengan cara
perubahan normal mampu mengulang kembali apa yang telah
yang terjadi dalam
diajarkan
tubuhnya terkait
dengan beberapa
tahap proses
penuaan, dengan
cara yang tepat.
S:4
T : hilang timbul
3. Menganjurkan
istirahat /tidur DS :Klien mengatakan mencoba akan
yang adekuat memenuhi istirahatnya agar cukup waktu
untuk membantu
penurunan nyeri DO :klien tampak kooperatif
3. Melatihan ROM
DS :klien mengatakan sudah mencoba dan
aktif sesuai
akan ters melakukannya
indikasi
5. Berkolaborasi
DS: -
dengan ahli
fisioterapi dalam DO : klien tampak akan melakukan terapi
mengembangkan
dan menerapkan yang telah di programkan
program latiha
3. Membantu
pasien DS : klien mengatakan paham dan mengerti
mendiskusikan
perubahan- DO : klien tampak mampu mengulang
perubahan kembali tentang hal yang telah dijelaskan
disebabkan oleh
penuaan dengan
cara yang tepat.
4. Membantu
pasien untuk DS : klien mengatakan paham dan mengerti
mendiskusikan
stresor yang DO : klien mampu mengulang kembali apa
mempengaruhi yang telah dijelaskan dengan baik
citra diri terkait
dengan kondisi
kongenital,
cedera, penyakit
atau
pembedahan.
5. Membantu
pasien untuk
mengidentifiasi DS : klien mengatakan mengerti tentang hal
tindakan- yang sudah dijelaskan
tindakan yang
akan DO : klien mampu menjelaskan kembali
meningkatkan
mengenai tindakan yang akan meningkatkan
penampilan.
penampilan
6. Ajarkan pada
pasien mengenai
perubahan- DS : klien mengatakan paham
perubahan
DO : klien tampak memahami dengan cara
normal yang
terjadi dalam mampu mengulang kembali apa yang telah
tubuhnya terkait diajarkan
dengan beberapa
tahap proses
penuaan, dengan
cara yang tepat.
9. EVALUASI
S:6
T : hialng timbul
P : Lanjutkan intervensi
S:4
T : hialng timbul
P : Lanjutkan intervensi
3. 18 Gangguan citra tubuh S : klien mengatakan masih minder dan malu, klien
Jan berhubungan dengan mengatakan
2019 perubahan fungsi tubuh O : klien tampak berjalan pincang, klien tampak
minder dan malu
A : Masalah gangguan citra tubuh berhubungan
dengan perubahan fungsi tubuh belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1) Tentukan perubahan fisik saat ini apakah
berkontribusi pada citra diri.
2) Bantu pasien memisahkan penampilan fisik
dari perasaan berharga secara pribadi,
dengan cara yang tepat.
3) Bantu pasien mendiskusikan perubahan-
perubahan disebabkan oleh penuaan dengan
cara yang tepat.
4) Bantu pasien untuk mendiskusikan stresor
yang mempengaruhi citra diri terkait dengan
kondisi kongenital, cedera, penyakit atau
pembedahan.
5) Bantu pasien untuk mengidentifiasi
tindakan-tindakan yang akan meningkatkan
penampilan.
6) Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-
perubahan normal yang terjadi dalam
tubuhnya terkait dengan beberapa tahap
proses penuaan, dengan cara yang tepat.