Anda di halaman 1dari 13

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pagi hari merupakan langklah awal untuk memulai aktivitas bagi
setiap orang, untuk itu diperlukan cukup energi sebagai modal untuk
melakukan aktivitas. Energi yang kita butuhkan tentunya harus terpenuhi
apalagi setelah berjam-jam tidak ada asupan sama sekali. Sumber energi yang
kita butuhkan salah satunya berasal dari makanan. Oleh karena itu makan pagi
atau sarapan menjadi hal yang sangat penting.
Pada keyataannya mengonsumsi sarapan merupakan rutinitas yang
sering terlupakan ditengah kesibukan menyiapkan aktivitas di pagi hari.
Setiap kalangan masyarakat seringkali mengabaikan sarapan terutama pelajar
atau mahasiswa. Berbagai alasan dijadikan untuk melewatkan sarapan seperti,
kurangnya waktu, padatnya aktivitas atau bosan dengan menu sarapan yang
kurang bervariasi. Sarapan bukan sekedar untuk mengganjal perut saja, tetapi
juga memberikan energi agar otak bekerja lebih optimal, dapat beraktivitas
dengan baik, dan tidak cepat mengantuk.
Sarapan merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum
beraktivitas. Waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan
pukul 10.00 pagi. Makanan itu terdiri dari makanan pokok, serta lauk-pauk
atau makanan lainnya yang dapat dijadikan sumber energi dan gizi. Makanan
pokok diantaranya yaitu nasi, umbi-umbian, gandum, sagu dan lain-lain.
Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia yang
mengandung karbohidrat. Nasi biasanya dimakan bersama lauk pauk untuk
pelengkap rasa dan melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah
lagi bersama bahan makanan lain dan jadi masakan baru. Banyak variasi
olahan nasi, salah satunya yaitu nasi kuning.
Nasi kuning adalah makanan khas Indonesia yang sangat digemari.
Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta
2

santan dan rempah-rempah. Sehingga nasi kuning memiliki nilai gizi yang
tinggi selain itu, dengan ditambahkannya bumbu-bumbu dan santan, nasi
kuning memiliki rasa yang lebih gurih dari pada nasi putih. Nasi kuning biasa
dikonsumsi bersama lauk pauk lainnya sebagai pelengkap. Selain mudah
dijangkau, bergizi tinggi, harga nasi kuning pun relative murah dan tentunya
dapat memenuhu kebutuhan asupan gizi dipagi hari.
Berdasarkan uraian di atas, tentunya nasi kuning dapat dijadikan
sebuah peluang usaha yang menjanjikan terutama di lingkungan universitas
yang mayoritas mahsiswanya memlik kegiatan yang padat sehingga sering
melewatkan sarapan. Maka kami membuka usaha yaitu nasi kuning dengan
nama “Raos Flavo Rice” yaitu nasi kuning yang sudah dilengkapi dengan
lauk pauk.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
yang akan dibahas dalam proposal yaitu:
1. Bagaimana cara membuat Raos Flavo Rice?
2. Bagaimana analisis pasar dari Raos Flavo Rice?
3. Bagaimana strategi pemasaran Raos Flavo Rice agar menarik konsumen
dan mendapatkan keuntungan?

1.3 Tujuan Program


1. Mengetahui bagaimana cara membuat Raos Flavo Rice.
2. Mengetahui analisis pasar Raos Flavo Rice.
3. Mengetahui bagaimana strategi pemasaran Raos Flavo Rice agar menarik
konsumen dan mendapatkan keuntungan.

1.4 Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan adalah berdirnya suatu usaha pre order
nasi kuning yang dapat membantu mahasiswa agar tidak melewatkan
3

sarapannya. Sekaligus sebagai wadah agar mahasiswa dapat menyalurkan jiwa


wirausaha yang nantinya dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari.

1.5 Manfaat Program


Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan energi mahasiswa sebagai bekal untuk beraktivitas ;
2. Untuk meningkatkan dan menyalurkan jiwa wirausaha mahasiswa;
3. Memberikan tambahan penghasilan.
4

BAB 2
GAMBARAN UMUN RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Lingkungan Usaha


Berdasarkan dari beberapa penelitian, sarapan pagi sangat penting dalam
menunjang fokus dan konsentrasi saat belajar. Untuk itu kami memilih usaha
dalam bidang kuliner berdasarkan beberapa pertimbangan diantaranya:
1. Mahasiswa di Universitas Siliwangi rata-rata berasal dari luar kota,
dan kebanyakan memilih untuk nge kos.
2. Hal ini membuat kebanyakan dari mahasiswa melewatkan sarapannya
dikarenakan tidak sempat atau tidak memiliki waktu apalagi ketika
memiliki jadwal mata kuliah pagi.
3. Jika melewatkan sarapan menjadi suatu kebiasaan maka akan
menimbulkan permasalahan baru seperti timbulnya penyakit maag.
Dengan beberapa pertimbangan di atas maka usaha yang kami lakukan yaitu
menjual nasi kuning yang kami beri nama Raos Flavo Rice di lingkungan
Universitas Siliwangi dengan terjun langsung dan via online.
Produk Raos Flavo Rice merupakan
2.2 Keunggulan
1. Menu sarapan lengkap yang terdiri dari nasi dan juga lauknya.
2. Mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sebagai sumber energi
dari nasi dan lauknya.
3. Sebagai menu sarapan dengan harga yang ditawarkan relatif
terjangkau untuk semua kalangan.
4. Membantu mahasiswa untuk tidak melewatkan sarapan pagi.
2.3 Analisa Pemasaran
Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan)
5

Nasi kuning merupakan alternatif bagi mahasiswa agar tidak


melewatkan sarapan. Memiliki kandungan gizi yang lengkap sehingga
dapat menunjang fokus dan konsentrasi ketika belajar.
2. Weakness (kekurangan)
Lauk yang terdapat pada nasi kuning tidak bisa dibiarkan lebih dari
satu hari sehingga jumlah yang dibuat tidak bisa terlalu banyak.
3. Opportunity (Peluang)
Di lingkungan Universitas Siliwangi belum ada yang menjual nasi
kuning dengan strategi yang kami terapkan.
4. Threat (ancaman)
Banyaknya produk lain yang dapat menunda lapar namun dikemas
secara sederhana sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi.

2.4 Peluang Usaha


Produk Raos Flavo Rice memiliki peluang usaha yang cukup tinggi
karena pesaing yang bergerak di bidang serupa belum terlihat.
Tabel 1. Analisis Kelayakan Usaha
No Uraian Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp)
Biaya Tetap
1 Wajan 1 Buah 40.000 40.000
2 Spatula 2 Buah 15.000 30.000
3 Pisau 2 Buah 10.000 30.000
4 Kompor 1 Buah 200.000 200.000
5 Baskom 2 Buah 10.000 20.000
6 Tabung gas 1 Buah 150.000 150.000
7 Saringan 1 Buah 15.000 15.000
8 Steaples 1 Buah 18.000 18.000
Jumlah Biaya Tetap 503.000
Biaya Variabel
1 Beras 60 Kg 11.000 660.000
2 Kunyit Kg 10 .000 30 .000
3 Tempe Dus 25.000 25.000
4 Cabai Dus 6.000 18.000
6

5 Bawang Kg 16.000 48.000


6 Kerupuk Bungkus 1.000 3.000
7 Mie Liter 15.000 75.000
8 Telur Buah 800 240.000
9 Gas Elpiji Buah 1.000 300.000
10 Kecap Buah 25.000 75.000
11 Sereh Kali 25.000 75.000
12 Daun Salam
13 Ketumbar
14 Garam
15 Kertas Nasi
16 Sendok
17 Isi steaples
18 Logo
12 Biaya internet 60.000 60.000
Jumlah Biaya Variabel 919.000
Total Biaya Keseluruhan (Biaya Tetap + Biaya Variabel ) 1.667.000
Penerimaan
1 Produk Raos Flavo Rice 300 bungkus 5.000 1. 500.000
Keuntungan 1.333.000
R/C Ratio 1,8
7

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Persiapan


1. Perancangan Produk
Produk yang akan kami buat adalah paket sarapan yaitu nasi
kuning yang didalamnya sudah dilengkapi dengan lauk pauk, yaitu;
tempe, telur, mie, kerupuk, mentimun, dan sambal.
Lauk pauk pada nasi kuning ini diolah sedemikian rupa agar
sesuai ketika dikonsumsi bersama nasi kuning. Kami mengolah tempe
menjadi orek tempe, telur dadar yang dipotong memanjang, serta mie
yang diberi bumbu kecap serta bumbu lainnya.
2. Persiapan Alat yang Dibutuhkan
Alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan Raos Flavo
Rice cukup mudah untuk ditemukan dan didapatkan. Adapun alat-alat
yang harus dipersiapkan adalah penanak nasi, kompor gas, pisau,
sendok, baskom, gas LPG, kertas nasi, spatula, wajan, gunting, dan
peniris minyak.
3. Persiapan Bahan Baku
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Raos Flavo Rice
cukup mudah ditemukan di toko-toko, maupun di pasar. Bahan baku
yang diperlukan adalah Beras, Santan, Kunyit, Serai, daun salam,
Jahe, Lengkuas, Bawang merah, Daun pandan, Garam.

3.2 Tahap Pelaksanaan Pembuatan Produk


1. Langkah Pembuatan Nasi Kuning
a. Cuci hingga bersih beras kemudian rendam beras dalam air bersih.
b. Haluskan bumbu yakni kunyit, jahe, lengkuas, bawang merah, dan
garam.
8

c. Bumbu yang sudah dihaluskan kemudian masukkan dalam santan


dan aduk hingga rata. Masak santan hingga mendidih.
d. Buang air rendaman beras kemudian tuang santan ke beras dengan
disaring.
e. Masukkan dan salam dan serai. Rebus beras dengan api kecil.
Selama direbus aduk terus hingga air menyusut dan beras hampir
menjadi nasi. Kira-kira tingkat kematangan sudah mencapai .
f. Ambil daun salam dan serai dari dalam beras yang hampir matang.
g. Siapkan panci untuk mengukus, rebus airnya dulu.
h. Masukkan nasi ke dalam panci pengukus.
i. Kukus nasi hingga benar-benar matang atau istilahnya tanak.
2. Langkah Pembuatan Orek Tempe
a. Panaskan dahulu minyak,
b. Tumis bawang putih, bawang merah, dan cabai hingga matang,
c. Kemudian masukkan salam dan lengkuas, masaklah sampai
matang.
d. Lalu masukkan tempe, air, garam, gula dan tentunya kecap.
e. Masak hingga bumbu meresap dan agak mengering.
3. Langkah Pembuatan Telur dadar
a. Telur diaduk dalam wadah.
b. Tambahkan garam secukupnya lalu kocok hingga tercampur.
c. Goreng hingga matang.
d. Potong telur secara memanjang.
4. Langkah Pembuatan Mie Goreng
a. Rebus mie sampai matang.
b. Tumis bawang merah dan bawang putih.
c. Masukan mie kedalam tumisan.
d. Tambahkan garam, gula dan kecap secukupnya.
e. Masak hingga bumbu meresap.
9

5. Langkah Pembuatan Sambal


a. Haluskan cabai merah, cabe rawit, bawang merah dan bawang
putih.
b. Panaskan wajan dan masukkan minyak secukupnya untuk
menumis. Masukkan bumbu yang telah halus dan masak hingga
wangi.
c. Masukkan air dan juga tomat. Aduk hingga tomat layu.
d. Setelahnya masukkan garam dan juga gula pasir. Masak hingga
tumisan sambal romat mengental.
10

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran

Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Beras Bahan baku
2 ½ kg 10.000 25.000
produk
Santan kelapa Bumbu Nasi
1 buah 3.000 3.000
Kuning
Kunyit Bumbu dan
pewarna Nasi 2 ruas 1.000 1.000
Kuning
Daun Salam
Pewangi 1 Ikat 500 500

Daun Serai
Pewangi 3 tangkai 300 1.000

Cabai rawit Penyedap rasa


1 ons 6.000 6.000
dan Pewarna
Cabai merah
Penyedap rasa 1 ons 2.000 2.000

Jahe Bumbu
1 ruas 500 500
Penyedap
Lengkuas Bumbu
1 ruas 500 500
Penyedap
Bawang
Bumbu
Merah ¼ Kg 11.000 2. 500
Penyedap

Tempe
Bahan Baku 2 Papan 2. 500 5.000

Gula pasir Pemanis dan


1 ons 3.500 1.500
penyedap rasa
Kecap
Penyedap Rasa 1 bungkus 2.000 4.000
11

Telur
Bahan Baku ¼ Kg 21.000 5. 500

Mie
Bahan Baku 5 Bungkus 700 3. 500

Tomat
Bahan Baku ½ Kg 11.000 5. 500

Kerupuk
Bahan Baku ¼ Kg 14.000 3. 500

Mentimun
Bahan Baku 1 Kg 10.000 10.000

Garam Penyedap 1 pak 1.000 1.000


Untuk
Minyak
menggoreng ½ liter 12.000 6.000
goreng
bahan
Sebagai
Kertas Nasi 30 Lembar 200 6.000
Kemasan
Sendoik
Alat 30 Buah 150 4. 500
Plastik
Isi Staples Alat 1 Pack 1. 500 1.500
Biaya Label Pelabelan 2 Lembar 1000 2.000
Gas Peralatan 1 Tabung 25.000 2.500
Total 105. 000

Analisis Keuangan dan Pendapatan


Frekuensi produksi = 5 kali/minggu
Biaya satu kali produksi adalah = Rp. 125. 500
Satu kali produksi menghasilkan = 30 bungkus produk
Harga modal per bungkus = Rp. 3.500
Harga jual per bungkus = Rp. 5.000
Pendapatan (kotor) satu kali produksi = Rp. 5.000 x 30 = 150.000
Pendapatan kotor selama produksi = Rp. 150.000 x 80 = 12.000.000
Laba satu kali produksi = Rp. 150.000 - Rp. 105.000 =
Rp. 45.000
12

Laba per bungkus = Rp. 5.000 - 3.500 = Rp.1. 500


Laba selama produksi = Rp. 12.000.000 – 8.400.000 =
Rp, 3.600.000
13

Lampiran 2. Gambar Produk

Anda mungkin juga menyukai