TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Menurut Prawirohardjo, 2011 Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya
serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.
Menurut Prawirohardjo,2011 Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Menurut Rohani, 2011 Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan
adanya kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks,
kelahiran bayi, dan kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses
alamiah.
Menurut Saifuddin, 2010 Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : Rabu, 31 Oktober 2018
Pukul : 09.00 WIB
Oleh : Ismi Fitriani,Sukma Asri
Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan status pasien
Metode : Anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. “E”
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Jawa
Alamat : Sleman
Tanggal Masuk : 31 Oktober 2018 pukul 08.45 WIB
Diagnosa Medis : G1P0A0Ah0 UK 40+2 mg dengan inpartu kala 1
fase laten
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. “A”
Umur : 29 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Sleman
Hubungan dengan pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Alasan masuk RS
Pasien mengeluhkan kencang-kencang sejak 30 Oktober 2018 pukul
23.00 WIB.Pasien kemudian datang ke RSUD Sleman pukul 07.00 WIB
dengan keterangan G1P0A0Ah0 UK 40+2 mg dengan inpartu kala 1 fase
laten untuk dilakukan penanganan lebih lanjut
b) Keluhan utama
Pasien mengeluhkan kencang-kencang seperti mau melahirkan tetapi
belum teratur. Kontraksi sudah dirasakan sejak tadi malam jam 23.00
WIB sebelum masuk RSUD Sleman.
c) Riwayat kehamilan
Ini adalah kehamilan pasien yang pertama. Pasien menyatakan
melakukan ANC 2x perbulan di bidan. Pasien menyatakan mengalami
keluhan mual pada awal kehamilan dan ngeflek dari usia 7 minggu
sampai 7 bulan kehamilan. Usia kehamilan sekarang 40 minggu 2 hari.
2) Riwayat Kesehatan dulu
a) Riwayat Penyakit
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit tekanan darah
tinggi, diabetes mellitus, penyakit menular, penyakit menurun atau
keganasan lainnya. Pasien mengatakan tidak ada alergi pada makanan.
b) Riwayat Reproduksi
(1) Riwayat menstruasi
Pasien menarche pada usia 15 tahun, dengan siklus 28 hari dan lama
rata-rata 7 hari. ada keluhan selama haid sakit perut 2 hari diawal
mens.
HPHT : 18 Januari 2018
HPL : 25 Oktober 2018
(2) Riwayat pernikahan
Pasien menikah bulan Desember 2017, usia pernikahan 11 bulan.
Pasien menikah pada umur 21 tahun dan suaminya 28 tahun.
(3) Riwayat Persalinan sebelumnya
Pasien belum pernah melahirkan sebelumnya.
(4) Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB
(5) Riwayat gangguan reproduksi
Pasien menyatakan tidak memiliki riwayat gangguan reproduksi.
b. Kesehatan keluarga
1) Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah
tinggi, DM, penyakit menular, menurun dan keganasan lainnya.
3. Pola Kebiasaan
a. Aspek fisik biologis
1) Pola nutrisi
Pasien mengatakan nafsu makan meningkat, ± 5 kali sehari dengan nasi, sayur
dan lauk. Pasien mengatakan minum ± 8-10 gelas per hari. Selama masa
kehamilan pasien lebih sering minum air putih.
2) Pola eliminasi
Pasien mengatakan frekuensi b.a.k di rumah meningkat pada akhir kehamilan,
pasien BAB 1 hari sekali.
3) Pola aktivitas-istirahat
Pasien mengatakan ketika di rumah aktivitas pasien seperti biasa akan tetapi,
pasien membatasi aktivitas dengan melakukan aktivitas yang berat-berat.
Ketika pasien berada di rumah sakit, pasien masih dapat berjalan ke kamar
mandi secara mandiri.
Pasien mengatakan sejak tanggal 30 Oktober 2018 pasien sulit tidur karena
merasakan sakit ketika bayinya bergerak dan kenceng-kenceng
4) Kebersihan diri
Pasien menyatakan mandi dua kali sehari. Keramas dengan menggunakan
shampo setiap hari.
b. Aspek mental-intelektual-sosial-spiritual
1) Konsep diri
a) Gambaran diri : Pasien menerima kehamilan dan kehadiran bayinya
sebagai anggota keluarga baru.
b) Identitas diri : Pasien menyadari dirinya sebagai calon ibu. Selama
kehamilan sampai setelah persalinan pasien tidak memiliki gangguan dan
perubahan identitas diri.
c) Harga diri : harga diri pasien meningkat telah hamil dan akan melahirkan
anak pertamanya.
d) Peran diri : peran pasien bertambah yaitu menjadi calon ibu bagi
bayinya.
e) Ideal diri : Pasien mengatakan berharap anaknya menjadi anak yang
sholeh, berbakti kepada orang tua.
2) Intelektual
Pasien mengetahui bahwa kesehatan kehamilannya sangat penting sehingga
pasien kontrol kehamilan rutin sesuai jadwal di KIA. Pasien selalu bertanya-
tanya kapan bayinya akan lahir. Pasien mengatakan kurang mengetahui
tentang bagaimana proses melahirkan. Pasien juga mengatakan tidak tahu
bagaimana proses mengejan yang efektif dan efisien.
3) Hubungan interpersonal
Hubungan pasien dengan keluarga, teman dan lingkungannya tidak ada
masalah.
4) Mekanisme koping
Pasien mengatakan jika ia memiliki masalah, ia akan bercerita kepada suami.
Saat persalinan pasien merasa tenang ketika ditemani suaminya.
5) Support system
Selama proses persalinan, suami mendukung pasien. Suami pasien menunggui
selama proses persalinan.
6) Pola kepercayaan-nilai
Pasien mengatakan melaksanakan shalat wajib 5 waktu. Pasien percaya bahwa
jika ia berdoa maka akan diberi kemudahan dan kelancaran dalam proses
persalinannya
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Status gizi
Berat badan saat ini : 68 kg
Tinggi badan : 148 cm
IMT : 68/(1,48)2 = 31,05 kg/m2 (Obesitas)
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :110/60 mmHg
Nadi : 73 x/menit
Suhu : 36,5º C
Respirasi : 23 x/menit
5. Pemeriksaan Cephalokaudal
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, warna rambut hitam dan lurus. Rambut bersih.
b. Mata
Mata bersih, konjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterik..
c. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada cairan keluar dari telinga, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
d. Hidung
Hidung tidak ada luka, tidak ada cairan keluar dari hidung.
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
f. Kulit dan kuku
Kuku bersih, pendek, tidak memakai cat kuku. Turgor kulit elastis, capillary refill
time <2 detik.
g. Dada
Bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris, warna kulit sama dengan
sekitarnya, tidak ada lesi, tidak ada oedem.
h. Payudara
Puting menonjol, areola warna kehitaman, ASI keluar.
i. Abdomen
Inspeksi : Warna kulit merata, tidak ada luka
Palpasi : Janin tunggal memanjang.
Leopold I : TFU=33 cm
Leopold II : punggung di sebelah kanan
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk panggul
His 2x10’/35’’/sedang
Auskultasi: DJJ 138x/menit
j. Genetalia
Bersih, tidak ada varises, tidak ada luka parut perineum.
Pemeriksaan dalam :
Vagina uretra tenang, dinding vagina licin, serviks tipis, lunak, pembukaan 4 cm,
selaput ketuban belum pecah, terdapat lendir darah pada sarung tangan.
k. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah pasien dapat digerakkan secara normal. Tidak dapat
kelainan maupun udema pada ekstremitas pasien.
6. Persiapan alat
a. Partus Set steril, terdiri dari :
1) Sarung tangan 2 pasang
2) Benang tali pusat
3) ½ kocher 1 buah
4) Klem tali pusat 2 buah
5) Gunting tali pusat 1 buah
6) Gunting episiotomy 1 buah
7) Kassa dan deppres 5-6 buah
8) Kapas kering
9) 2 air steril (klorin)
10) Heating set, terdiri dari :
a) Nald folder 1 buah
b) Pinset anatomi 1 buah
c) Pinset cirurgis 1 buah
d) Gunting benang 1 buah
e) Jarum, catgut, cromix, ceide
f) Tampon vagina 1 buah
g) Kassa/depress 4-5 buah
h) Kom kecil 1 buah
i) Sarung tangan 1 buah
b. Peralatan non steril :
1) Underpad 2 buah
2) Obat emergency : Oksitosin:syntoxin 10 IU, Lidocaine, Metergin 0,2 mg
3) Kapas kering steril
4) Betadine 10 %
5) Cairan DTT
6) Baskom berisi klorin 2 buah
7) Ember untuk alat tenun kotor
8) Bengkok 2 buah
9) Kendil untuk plasenta
10) Waslap
11) Pempers untuk ibu
12) Pakaian bayi (baju, popok, sepasang sarung tangan dan sarung kaki, topi)
13) Kain untuk bedong
7. Pertolongan Persalinan
a. Pengkajian Kala I
Tanggal : 31 Oktober 2018
Jam : 09.00 WIB
1) Keluhan utama
Pasien mengeluhkan kencang-kencang sejak 30 Oktober 2018 pukul 23.00
WIB. Pasien mengataka sakit perut yang Pasien tampak berkali-kali
melakukan nafas dalam untuk mengurangi rasa sakit yang dialaminya.
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus
Q : nyeri kenceng-kenceng, tegang
R : nyeri terjadi di daerah abdomen menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 7
T : nyeri hilang timbul
3) Keadaan Psikologis Ibu
Pasien mengatakan ingin segera melahirkan karena tidak tahan dengan
sakitnya. Sepanjang kala 1 berlangsung pasien selalu ditemani oleh
suaminya. Pasien tampak cemas dan tidak bisa tenang.
PENGKAJIAN HASIL
TD 110/60 mmHg
Nadi 73 x/menit
Suhu 36,5o C
Aktivitas Rahim Adanya gerakan janin, ibu merasakan kontraksi pada
perutnya.
Masukan dan haluaran Pasien minum susu ± 250 cc saat akan melahirkan dan
pasien belum b.a.k
Distensi kandung kemih Terdapat distensi kandung kemih
Show Adanya lendir bercampur darah dengan jumlah sedikit.
Pemeriksaan Leopold a. TFU 33 cm, presentasi kepala
b. Punggung sebelah kiri ibu
c. Presentasi kepala
d. Kepala janin sudah masuk pintu atas panggul
DJJ 138 x/menit
HIS 2x/10’/35’’/sedang
Genetalia eksternal tidak ada luka parut, tidak ada varises
Pemeriksaan dalam Vaginal uretra tenang, dinding vagina licin, servix tipis,
lunak, pembukaan 4 cm, presentasi kepala, selaput
ketuban belum pecah, terdapat lendir darah pada sarung
tangan setelah pemeriksaan dalam.
DO:
1. Pasien terlihat masih kesakitan setelah proses
kelahiran bayi.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang Setelah diberi asuhan 1. Kaji ulang tentang kebutuhan 1. Dasar untuk melakukan
terpapar informasi, ditandai dengan: keperawatan selama kala IV, belajar pasien pendidikan kesehatan
2. Jelaskan dan demonstrasikan 2. Penjelasan dan demonstrasi
DS : pengetahuan pasien perawatan perinium membuat pasien lebih paham
1. Pasien mengatakan baru pertama kali meningkat dengan kriteria: cara perawatan perinium dan
melahirkan sehingga pasien bingung atau tidak 1. Pasien mengatakan 3. Anjurkan pasien tetap menyusui luka jahitan
3. Menstimulasi hormon untuk
tahu cara merawat luka jahitan. mengerti mengenai cara bayi
4. Ajarkan cara pijat oksitosin pada produksi ASI
2. Pasien menyatakan ASI belum lancar. perawatan perineum dan
4. Memperlancar ASI
keluarga pasien
DO : cara memperlancar ASI
5. Anjurkan pasien menjelaskan
5. Mengevaluasi pemahaman
1. Pasien terlihat bingung tentang perawatan luka 2. Pasien dapat
kembali informai yang telah
mempraktekkan cara pasien mengetahui
jahitan episiotomi
diberikan setelah dilakukan
perawatan luka jahitan di perkembangan pemahaman
2. Pasien menanyakan cara memperlancar ASI
pendidikan kesehatan
perineum dan cara pasien.
memperlancar ASI
DAFTAR PUSTAKA
Rohani, Saswita, R. Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika
Saifuddin, Abdul Bari. 2011. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo