Anda di halaman 1dari 6

Pada tipe adesif, penampung senyawa aktif disiapkan dengan mendispersikan senyawa aktif dalam

polimer adesif yang disangga oleh lapisan penyanga impermeabel. Dibawah lapisan penampung senyawa
aktif terdapat membran adesif yang mengontrol laju pelepasan senyawa aktif. Pada tipe sistem
transdermal ini, laju pelepasan senyawa aktif akan dikontrol oleh matriks tempet senyawa aktif
terdispersi dan membran adesif. Meskipun pada tipe ini hanya diformulasikan untuk satu lapisan
senyawa aktif saja, tipe ini juga dapat diformulasikan dalam banyak lapisan (Delgado & Guy, 2011;
Williams, 2003).

 Formulasi sediaanpatch

transdermal harus dapat diterima untuk aplikasi pada kulit, stabil secara fisika kimia, dan kombinasi
formulasi yang sesuai untuk tujuan terapetik (Padula,et al.,2007; Vasilevet al.,2001;Williams, 2003).

Pada umumnya formulasi sediaan patchtransdermal terdiri dari:

1.Senyawa aktif

Senyawa aktif merupakan faktor penting bagaimanan sediaan transdermal diformulasikan dengan
pertimbangan karakteristik fisika kimianya. Senyawa aktif harus memiliki bobot molekul yang rendah
(<500 Dalton), nilai kelarutan Log P(1-3,5). Dan juga senyawa aktif merupakan senyawa yang dapat
menimbulkan efek terapetik secara sistemik dengan dosis efektif terendah (<20 mg) (Guy 1996)

2.Matriks

Dalam formulasi tipe matriks sediaan trasndermal, senyawa aktif akan terdispersi atau terlarut dalam
matriksnya. Matriks berupa struktur polimer yang dapat mengontrol laju pelepasan senyawa aktif.
Contoh senyawa yang dapat berfungsi sebagai matriks diantaranya bahan alami (Chitosan, Sodium
aglinate); Sintesis (PVA, Polyvinyl Pyrolidon); dan semisintetik (Derivat selulosa) (Linet al ., 1991; Nicoliet
al.,2006).

3.Reservoir

Pada sediaan patchtransdermal, senyawa aktif akan berada dalam tempat penampung sebgai cairan
dalam pelarut tertentu atau solid yang terdispersi (Delgado & Guy, 2011; Williams, 2003).

4.Membran Semipermeabel
Membran semipermeabel ditempatkan pada tempat penampung senyawa aktif (tipe reservoir) dan
tipemulti-layeradsesif. Ethylene-vinyl asetat, silikon, highdensit

. penggunaan nikotin patch

Berdasarkan hasil penelitian, satu dosis standar pengganti nikotin tidak cukup kuat bila digunakan untuk
semua perokok karena tergantung pada kadar nikotin dalam darah dimana pada setiap perokok berbeda-
beda. Pada seseorang yang merokok tidak lebih dari 20 batang per hari dapat digunakan dosis nikotin
patch 21 atau 22 mg/hari. Sedangkan pada seseorang yang merokok antara 21-40 batang per hari , dosis
yang diberikan adalah intermediate dose 33-35 mg/hari untuk mengatasi withdrawal symptom. Bagi
seseorang yang merokok 40 batang per hari atau lebih, dibutuhkan dosis 44 mg/hari (Dale et al., 1995).

. Efek samping

Efek samping yang paling umum adalah iritasi kulit. Ketika pertama kali menggunakan patch, mungkin
pasien akan merasakan gatal ringan, dan rasa terbakar. Hal ini normal dan akan hilang setelah beberapa
jam. Ketika pasien melepaskan patch, kulit dibawah akan kemerahan. Kemerahan seharusnya akan hilang
setelah beberapa hari. Jika terdapat tanda reaksi kulit yang agak berat, atau lebih lama dari hal tersebut,
jangan gunakan dahulu dan hubungi dokter. Efek samping lain termasuk insomnia, mimpi yang tidak
normal, gugup, mual, muntah, gangguan perut, konstipasi, diare, pusing, lemah, detak jantung tidak
teratur, takikardi, dan palpitasi.

f. Bioavailabilitas

Nikotin dengan cepat diserap melalui rongga mulut, paru-paru, dan saluran pencernaan. Penyerapan
nikotin melintasi membran biologis tergantung pada pH. Dalam keadaan terionisasi, antara seperti dalam
lingkungan asam, nikotin tidak cepat lintas membran.. Absorpsi respiratory nikotin 60% hingga 80%.
Nikotin base bisa diserap melalui kulit,. Nikotin diabsorsi secara buruk dari perut karena terprotonasi
(terionisasi) dalam cairan asam lambung, tetapi juga diserap di usus kecil, yang memiliki pH lebih basa
dan area permukaan besar.

Setelah diserap kapsul nikotin atau larutan nikotin mencapai konsentrasi puncak dalam darah dicapai
dalam waktu sekitar 1 jam . Bioavailabilitas oral nikotin tidak sempurna karena mengalami first pass
metabolism dan berkisar antara 20% - 45% . Metabolisme dari nikotin adalah kebanyakan dimediasi
melalui sitokrom P450 hepatik CYP2A6 dengan oksidasi-C nikotin menjadi cotinine sebagai reaksi
detoxication utama, diikuti oleh hidroksilasi dari cotinine menjadi 3-hydroxycotinine (EFSA, 2009). Pada
sebuah penelitian bioavailabilitas absolute transdermal nikotin yang mengandung 52,5 mg sebesar 82 %
berada dalam konsentrasi plasma (AHFS, 2008).

2. Salonpas koyo
salonpas-koyo.jpg

Indikasi:

Meredakan rasa nyeri yang disebabkan oleh : kelelahan otot, nyeri otot, kekakuan leher, punggung pegal,
sakit kepala, sakit gigi, memar, terkilir dan nyeri sendi.

Kontra Indikasi:N/A

Deskripsi:

Bahan Aktif b/b(per 100g massa plester):

Methyl Salicylate 7.18 gr

l-Menthol 5.66 gr

dl-Comphor 1.24 gr

Aturan Pakai:

Dewasa dan anak-anak umur 12 tahun ke atas: Bersihkan dan keringkan bagian yang sakit. Lepaskan
kertas dan tempelkan produk pada bagian yang sakit tidak lebih dari 3 atau 4 kali sehari. Lepaskan
setelah 8 jam pamakaian.

Anak-anak di bawah 12 tahun: konsultasi ke dokter.

Peringatan:

Hanya untuk pemakaian luar.

Jangan digunakan:

- pada luka atau kulit yang rusak

- pada orang yang alergi terhadap aspirin atau salisilat

Minta petunjuk dokter sebelum penggunaan, jika anda alertgi terhadap produk topikal (pemakaian luar).
Tanyakan ke dokter atau apoteker sebelum penggunaan, jika menggunakan obat lain secara bersamaan.

Jika menggunakan produk ini:

- Jangan menggunakannya di luar petunjuk yang ada

- hindari kontak dengan mata, selaput lendir atau ruam


- jangan digunakan bersama dengan kompres panas

Hentikan pemakaian dan tanyakan ke dokter, jika:

- kondisi memburuk

- Gejala tidak membaik selama lebih dari 7 hari atau membaik tetapi kambuh lagi dalam beberapa hari

- timbul kemerahan, gatal atau iritasi kulit

Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Kemasan dapat dapat membahayakan anak. Jika tertelan, segera
minta pertolongan medis.

Penyimpanan:

Simpan pada suhu kamar.

Hindarkan dari sinar matahari langsung.


BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Patch transdermal adalah patch dengan perekat yang mengandung senyawa obat, yang diletakkan di
kulit untuk melepaskan zat aktif dalam dosis spesifik melalui kulit menuju aliran darah.

Transdermal adalah salah satu cara administrasi obat dengan bentuk sediaan farmasi/obat berupa krim,
gel atau patch (koyo) yang digunakan pada permukaan kulit, namun mampu menghantarkan obat masuk
ke dalam tubuh melalui kulit (trans = lewat; dermal = kulit).

Proses masuknya suatu zat dari luar kulit melintasi lapisan – lapisan kulit menuju posisi di bawah kulit
hingga menembus pembuluh darah disebut absorbsi perkutan. Absorbsi transdermal terjadi melalui
proses difusi yang lambat yang ditentukan oleh gradient konsentrasi obat dari konsentrasi tinggi (pada
sediaan yang diaplikasikan) menuju konsntrasi rendah di kulit.

3.2 Saran

Harus diwaspadai pre-systemic metabolism mengingat kulit juga memiliki banyak enzim pemetabolisme.

Tipe

Sistem Penghantaran Obat Secara Trandermal

Tinjauan Umum
Sediaan transdermal merupakan sedian yang menyediakan rute alternatif untuk menghantarkan obat
menembus kulit hingga dapat mencapai peredaran darah sehingga dapat menghindarkan obat dari
kemungkinan terjadinya first pass metabolism. Secara umum ada dua tipe dari system transdermal
tersebut yang dapat mengontrol laju pelepasan obat dalam kulit dan yang memungkinkan kulit untuk
mengontrol laju absorpsi dari obat (Ansel, 1995).

Persyaratan Tipe Transdermal (Ansel, 1995)

Persyaratan sistem penghantaran obat secara transdermal adalah:

 Sistem dapat menghantarkan obat dengan laju obat yang terkontrol, sejak saat menempel pada
kulit pasien hingga terjadi absorpsi ke sirkulasi sistemik
 Sistem harus memberikan karakteristik fisikokimia yang tepat untuk dapat melepaskan substansi
obat ke dalam stratum corneum
 Sistem dapat mengoklusi kulit untuk memastikan arus searah dari laju fluks obat
 System transdermal memiliki efek terapeti yang lebih menguntungkan daripada bentuk sediaan
dan system penghantaran obat yang lainnya
 Bahan pelekat, pembawa, dan bahan aktif dalam system transdermal tidak boleh mengiritasi
kulit pasien
 System transdermal ,merupakan sisitem yang oklusi dan tidak boleh aad perkembangan dari
bakteri kulit.

Kontraindikasi:

penyakit kardiovaskular berat, stroke (termasuk TIA), hamil, menyusui; sediaan patches: penyakit kulit
umum kronik; sediaan patch tidak untuk perokok yang hanya kadang-kadang.

Anda mungkin juga menyukai