SKRIPSI
Oleh
RIZKY RAMADHAN SAPUTRA
7114080001
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
LEMBAR PERSETUJUAN
7114080001
Disetujui
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diuji dan dinyatakan LULUS di depan Tim Penguji pada Kamis, 15
Desember 2017.
Diketahui
Dekan
ii
KATA PENGANTAR
iii
iv
6. Kakanda dr. Meutia Atika Faradilla selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan motivasi, bimbingan, pengarahan, nasehat kepada
penulis selama berada di FK UISU.
7. Ibu dr. Suryani Eka Mustika, Sp.PA selaku reviewer yang telah memberikan
kritik yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
8. Dosen-dosen dan staff Program Studi Pendidikan Kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan bantuannya
sehingga penyusunan skripsi ini berjalan dengan baik.
9. Kedua orang tua tercinta Bapak H. Saddanur Harahap dan Ibu Hj. Idahnur
S.pd yang selalu mendoakan, memberi semangat, masukan dan dukungan
serta memberi kepercayaan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan
skripsi ini.
10. Abang tersayang Refly Setiawan Harahap, Idris Hardiansyah dan adik
tersayang Ridho Hamulian Harahap yang selalu mendoakan, selalu
memberikan dukungan, masukan, saran, dan semangat kepada saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakak tersayang Lesta Vera Yasin dan Reni Afriani yang telah banyak
memberi dukungan dan motivasi selama ini.
12. Sahabat saya Muhharam, Rahmat Ilahi, Rico, M, Fahru Rezi, Kevin
Fernando, Efriadi, Tengku Rizky, Devi Ariadi yang menemani saya dari
saya SMA hingga sekarang dan selalu mendukung saya.
13. Sahabat tersayang Ainul Rakhman Tarigan, M. Rahmani B, Hardi Santoso,
Januar Iskandar Sormin, yang sudah menemani selama perjalanan kuliah di
FK UISU, yang selalu memberikan bantuan, yang selalu memberikan
kebahagian, semangat dan motivasi.
14. Sahabat saya Rizky Mayuri Saragih, Suhadatul Aulia Harahap, Sarvina
Hasari, yang selalu memberikan semangat, dan membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
15. Abang dan kakak BRO12THER yang selalu memberikan dukungan dan
semangat selama masa perkuliahan di FK UISU.
v
16. Teman dekat saya Ninda Karisa yang telah memberikan semangat, motivasi,
meluangkan waktu dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman seperjuangan mahasiswa/i angkatan 2014 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara yang selalu memberikan
motivasi, semangat, dan dukungannya.
18. Semua rekan dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
(Rizky Ramadhan S)
vi
vi
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
1.4.1 Manfaat Praktis ....................................................................................... 3
1.4.2 Manfaat Teoritis...................................................................................... 3
viii
2.1.3 Klasifikasi Diare ..................................................................................... 5
2.1.4 Patofisiologi Diare .................................................................................. 7
2.1.5 Tanda dan Gejala Diare .......................................................................... 8
2.1.6 Diagnosis Diare ...................................................................................... 9
ix
ix
LAMPIRAN
i
ii
ii
viii
xi
DAFTAR TABLE
No Judul Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada bayi adalah
pemberian susu formula. Susu formula merupakan susu yang sesuai dan bisa
diterima oleh sistem tubuh pada bayi atau susu formula adalah susu sapi yang
kandungan nutrisinya diubah sedemikian rupa sehingga dapat diberikan
kepada bayi tanpa memberikan efek samping. Pada susu sapi lebih banyak
mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi, termasuk
susu formula. Protein-protein yang terdapat dalam susu formula tidak dapat
dicerna dengan baik oleh pencernaan bayi, sehingga akan mengakibatkan
penyakit diare pada anak (Wijayanti, 2016)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DIARE
2.1.1 Definisi
a. Infeksi
1) Virus (rotavirus, adenovirus, norwalk ),
2) Bakteri (Shigella sp, Salmonelia sp, E. coli, vibrio sp.),
3) Parasit (protozoa, E. hystolytica, G. lamblia, Balantidium coli )
b. Malabsorpsi : karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak, dan
protein
c. Alergi makanan : alergi susu sapi, protein kedelai, alergi multiple
d. Keracunan makanan : misalnya makan kaleng akibat Botulinum sp
e. Lain-lain : obat-obatan (antibiotic atau obat lainnya)
2.1.3 Klasifikasi Diare (Muzal, 2014)
Klasifikasi diare berdasarkan lama waktu diare terdiri dari:
a) Diare akut
Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat
dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak
datangnya dan berlangsung dalan waktu kurang dari 2 minggu.
6
b) Diare persisten
c) Diare kronik
2.1.4 Patofisiologi
b. Diare Eksudatif
Tipe diare ini disebabkan oleh oleh pengaliran keluar protein
serum, darah, mukus atau pus dari lokasi inflamasi dan ulserasi mukosa
kolon seperti misalnya pada colitis ulseratif dan diare infeksi yang
disebabkan oleh E. histolitica,shigella atau salmonella. Pada tipe diare ini,
frekuensi defekasi dapat tinggi tetapi volume feses yang diekskresikan
setiapm kali defekasi bisa sedemikian rupa sehingga volume total biasanya
kurang dari 1 liter per hari. Tenesmus, yaitu sensasi buang air besar yang
8
c. Diare Osmotik
Tipe diare ini disebabkan oleh keberadaan solute yang tidak
absorpsi dengan baik didalam traktus GI, solut ini akan menarik air ke
dalam lumen usus melalui efek osmotik yang ditimbulkan. Mekanisme
semacam ini terlihat pada diare yang terjadi karena intoleransi laktosa atau
penggunaan antacid dengan kandungan Mg2+ dengan dosis berlebihan.
Volume feses biasanya melebihi satu liter per hari, dan diare akan mereda
ketika material penyebabnya dihilangkan dari dalam makanan.
d. Diare Malabsorpsi
Merupakan tipe diare kronis yang ditandai oleh perlintasan feses
yang besar, banyak, berminyak dan berbau busuk.
1. Gejala umum
a. Mengeluarkan kotoran lembek dan sering merupakan gejala
khas diare
b. Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
c. Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala
diare
d. Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, turgor kulit menurun,
apatis bahkan gelisah
9
2. Gejala spesifik
a. Vibrio cholera : diare hebat, warna tinja seperti
cucian beras dan berbau amis
b. Disenteriform : tinja berlendir dan berdarah
2.1.6 Diagnosis
Beberapa langkah untuk mendiagnosis (Venita, 2014)
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisis
3. Pemeriksaan penunjang
c. Memberikan makanan
Berikan makanan selama serangan diare untuk memberikan gizi
pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta
mencegah berkurangnya berat badan. Berikan cairan termasuk oralit
dan makanan sesuai yang dianjurkan.
Anak yang masih minum ASI lebih sering diberikan ASI. Anak
yang minum formula diberikan lebih sering dari biasanya. Anak usia 6
bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat
harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit-sedikit tetapi
sering.
11
a) Memberikan ASI
c) Mencuci tangan
d) Menggunakan jamban
2.1.9 Komplikasi
2.2.4 Cara memberikan susu botol pada bayi (Nirwana AB, 2014)
a Bagi Ibu
b Bagi Bayi
BAB III
METODE PENELITIAN
𝑁 105
𝑛= = = 51,21 𝑎𝑡𝑎𝑢 51
1 + 𝑁(𝑑 2 ) 1 + 105(0,12 )
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi jumlah sampel penelitian. Dalam hal ini
yang menjadi populasi sekaligus sampel dalam penelitian adalah orang tua
yang memiliki anak usia 0 – 6 bulan yang datang ke Posyandu Lestari
Lingkungan 24 Pekan Labuhan, Medan Labuhan
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek dalam
populasi yang layak untuk dilakukan penelitiann (Notoadmojo, 2010).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a) Ibu yang memiliki anak usia 0 – 6 bulan yang datang ke
Posyandu Lestari
b) Ibu yang memiliki anak usia 0 – 6 bulan yang diberikan Susu
Formula
c) Ibu yang memiliki anak usia 0 – 6 bulan yang diberikan ASI
d) Responden yang bersedia untuk mengikuti penelitian dan telah
menandatangani informed consent
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria yang dimana subjek penelitian
tidak dapat mewakili sampel di karenakan tidak memenuhi syarat
sebagai sampel penelitian (Notoadmojo, 2010). Kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah:
a) Anak usia >6 bulan
b) Orang tua yang tidak bersedia menjadi responden.
3.4 Instrumen penelitian
Instrument Penelitian adalah alat yang digunakan untuk
pengumpulan data primer yang langsung diambil dari responden
(Notoadmojo, 2012). Alat pengukuran yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuisioner (daftar pertanyaan)yang di adobsi dari penelitian Rini
Mutiara yang telah di uji validitas dan reabilitas pada penelitian
20
sebelumnya yang terdiri dari 20 soal, yaitu : 10 soal mengenai diare, dan
10 soal mengenai susu formula.
3.5 Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan data primer yaitu
data yang di peroleh melalui kuisioner yang berjumlah 20 pertanyaan yang sesuai
dengan masalah penelitian.
3.6 Variabel penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Sudigdo,
2014).
Berdasarkan hubungan fungsional perannya variable dapat dibedakan
menjadi:
1. Independent Variabel (Variabel Bebas) : Susu Formula
2. Dependent variabel (Variabel Terikat) : Diare
3.7 Defini Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud,
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Sudigdo, 2014).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Varaiabel Defenisi Cara Alat ukur Hasil Skala ukur
operasional ukur ukur
Diare Buang air besar wawanca kuesioner a. Ya Nominal
pada bayi atau ra b. Tidak
anak lebih dari
3 kali perhari,
disertai
perubahan
konsistensi
tinja menjadi
cair
Susu Susu yang Wawanc Kuesioner a. Ya Nominal
21
Rumus Chi-square :
( fo fh) 2
χ2
fh
Keterangan :
² : Chi-square
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Diare
Konsumsi susu Terjadi Tidak Total P- OR
formula diare terjadi Value
diare
Mengkonsumsi ASI 5 26 31
16.1% 83.9% 100% 0,000 5,591
Mengkonsumsi 17 3 20
susu formula 85.0% 15.0% 100%
Total 22 29 51
43.1% 56.9% 100%
ratio) adalah 5,591. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa bayi yang
mengkonsumsi susu formula 5,591 kali lebih mungkin untuk terjadi diare,
dibandingkan dengan bayi yang mengkonsumsi susu ASI. Dengan kata lain,
peluang bayi yang mengkonsumsi susu ASI untuk tidak terjadi diare lebih
4.2 PEMBAHASAN
Alasan ibu – ibu yang memberikan susu formula karena merasa ASI
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya walaupun hanya sedikit
sekali (2-5%) yang secara biologis memang kurang produktif ASI nya.
Alasan berikutnya yaitu karena ibu bekerja, takut bayi tumbuh menjadi anak
yang manja, susu formula lebih praktis dan ibu takut badannya tetap gemuk
(Roesli, 2010)
Bila di lihat dari hasil tabulasi silang bahwa bayi yang diberikan susu
formula lebih sering terkena diare dibandingkan dengan bayi yang
mendapatkan ASI eksklusif. Jadi pemberian susu formula meningkatkan
angka kejadian diare. Diketahui nilai OR (odds ratio) adalah 5,591, nilai
tersebut dapat diartikan bahwa bayi yang mengkonsumsi susu formula 5,591
kali lebih mungkin untuk terkena diare
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Wijayanti (2010) dan
Astari (2013) dengan judul Hubungan antara pemberian susu formula
dengan dengan kejadian diare pada anak usia 0-6 bulan diwilayah kerja
Puskesmas Mangkang. Pada penelitian Astari menunjukkan responden yang
memberikan susu formula pada bayinya yang berusia kurang dari 6 bulan
dan mengalami diare sebanyak 25 (60,97%) bayi, sedangkan yang tidak
diberikan susu formula dan mengalami diare sebanyak 16 (39,02%) bayi.
antibodi yang dapat melindungi tubuh bayi dari infeksi, maka dari itu bayi
mudah mengalami infeksi seperti infeksi diare.
32
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat
diambil kesimpulan mengenai Hubungan Antara Pemberian Susu Formula
Dengan Kejadian Diare di Posyandu Lestari Lingkungan 24 wilayah Kerja
Puskesmas Pekanlabuhan Tahun 2017 sebagai berikut :
1. Mayoritas bayi usia 0 – 6 bulan di Posyandu Lestari Lingkungan 24 Wilayah
Kerja Puskesmas Pekanlabuhan Tahun 2017 diberikan susu formula, yaitu
28 (54,9%) bayi, sedangkan 23 (45,1%) bayi diberikan ASI eksklusif.
2. Kejadian diare pada bayi usia 0 – 6 bulan di di Posyandu Lestari
Lingkungan 24 Wilayah Kerja Puskesmas Pekanlabuhan Tahun 2017 yaitu
sebanyak 24 (47,06%) bayi, sedangkan 27 (52,94%) bayi tidak mengalami
diare.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian susu formula dengan
kejadian diare pada bayi usia 0 – 6 bulan di Posyandu Lestari Lingkungan
24 Wilayah Kerja Puskesmas Pekanlabuhan Tahun 2017, dimana bayi yang
mengkonsumsi susu formula memiliki resiko 5,591 kali terkena diare dari
pada bayi yang mengkonsumsi ASI
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, saran – saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi responden
Diharapkan penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan kesadaran
pada ibu yang memiliki bayi agar tidak memberikan susu formula
kepada bayi kecuali dengan indikasi tertentu atau dalam keadaan
terpaksa.
33
DAFTAR PUSTAKA
Anasta Irawan Putra, Rizky AR. 2014. Hubungan Pemberian Susu Formula
Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan. Jambi: FKUJ.
Astari Nurita. 2013. Hubungan Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare
Pada Bayi Usia 0-6 Bulan. Semarang
Destri AM, Suparyani Sri. 2011. Jendela Data dan Informasi Kesehatan Indonesia.
Jakarta. Kemenkes RI.
Hasibuan Berlian, Guntur. 2011. Infeksi Rotavirus pada Anak Usia di Bawah Dua
Tahun. Medan: FKUSU.
Markum, AH. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI, p: 24.
Muzal Kadim, Venita. 2014. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Keempat. FKUI.
Jakarta.
Nirwana AB. 2014. Asi dan Susu Formula, Yogyakarta: Nuha Medika.
Setiati S dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI. Jakarta:
Internal Publishing.
Syafri DR dkk. 2014. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Jilid I.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Wayan IW. 2011. Prebiotik Sebagai Terapi Diare Akut Pada Bayi Dan Anak.
Denpasar: FK Udayana.
36
Lampiran I
Assalamualaikum Wr, Wb
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam
Sumatera Utara:
Nama : RIZKY RAMADHAN SAPUTRA
NPM : 7114080001
Bermaksud melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN PEMBERIAN
SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0 – 6
BULAN DI POSYANDU LESTARI LINGKUNGAN 24 WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PEKANLABUHAN”
Dalam penelitian ini saya ingin mengetahui apakah ada hubungan antara
pemberian susu formula dengan kejadian diare pada anak Ibu di posyandu lestari
lingkungan 24. Adapun manfaat penelitian saya yaitu agar Ibu dapat mengetahui
apakah anak ibu mengalami diare karena susu formula atau tidak.
Untuk mendapatkan data penelitian ini, saya memohon kesediaan Ibu untuk
mengisi lembar pertanyaan yang saya sediakan dengan jumlah pertanyaan sebanyak
12 pertanyaan.
Dalam Penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi
anak Ibu atau tidak ada efek samping. Saya menjamin kerahasiaan identitas dan
jawaban dari Ibu dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
37
Peneliti,
Lampiran II
INFORMED CONSENT
Ibu berhak untuk berdia untuk menolak mengikuti wawancara ini. Jika
terdapat pertanyaan yang tidak berkenan bagi Ibu, Ibu berhak untuk menghentikan
wawancara meskipun wawancara belum selesai dan data pribadi ibu juga saya
rahasiakan, jika Ibu bersedia untuk di wawancarai, mohon Ibu memberikan tanda
tangan persetujuan Ibu sebagai berikut.
( )
39
Lampiran III
Tanggal :
A. IDENTITAS IBU
1. NAMA :
2. USIA :
3. PENDIDIKAN :
4. PEKERJAAN :
5. ALAMAT :
B. IDENTITAS BAYI
1. NAMA :
2. JENIS KELAMIN :
3. ANAK KE- :
4. USIA BAYI :........BULAN........MINGGU
5. PROSES PERSALINAN
a. Normal
b. Saesar
6. MENGONSUMSI
a. ASI Ekslusif
b. Susu Formul
40
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
41
Ya Tidak
10. Apakah susu formula yang digunakan cocok dengan usia anak anda?
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
42
HASIL SPSS
Diare
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Diare
Tidak
Terjadi Terjadi
Diare Diare Total
Mengkonsumsi Count 17 3 20
Susu Formula
% within Konsumsi 85.0% 15.0% 100.0%
Susu Formula
Total Count 22 29 51
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 51
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.63.
Risk Estimate
N of Valid Cases 51
54
Bulan ke
Kegiatan 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Proposal
Survei Awal
Seminar proposal
Pengumpulan data
Pengelolaan data
Analisis data
Penyusunan laporan
Seminar hasil
55
PROPOSAL
PENGUMPULAN DATA
Rp. 640.000
56
Lampiran XIII
DOKUMENTASI
57
58
Agama : Islam
- BRO12THER EVOLUTION