Hamil Hipertensi
Di susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Disususn Oleh:
Kelompok 4:
KABUPATEN MOJOKERTO
2019
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Ibu
Hamil Hipertensi
Di susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Disususn Oleh:
Kelompok 4:
KABUPATEN MOJOKERTO
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Keperawatan
Keluarga berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Permasalahan Ibu
Hamil Hipertensi”dengan tepat waktu tanpa halangan apapun.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Keluarga. Dengan dituliskannya makalah ini diharapkan
mahasiswa maupun tenaga kesehatan dapat memahami Makalah Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Permasalahan Ibu Hamil Hipertensi. Makalah ini
tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. M. Sajidin, S.Kp., M.Kes Selaku Ketua STIKes Bina Sehat PPNI.
2. Ana Zakiyah.M.Kep Selaku Kepala Prodi Ilmu Keperawatan.
3. Dr. Siti Nur Kholifah M. Kep.,Sp.Kep.Kom Selaku Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga yang telah membimbing penulis.
4. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak, Ibu serta
kelurga yang telah mendukung, mendorong memberikan fasilitas
kepada penulis sehingga terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan pendidikan khususnya keperawatan. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
3.10Harapan Keluarga................................................................................... 25
iii
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 48
iv
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1 Untuk mengetahui hipertensi pada ibu hamil.
2 Untuk mengetahui cara penanganan hipertensi pada ibu hamil.
3 Utnuk mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
2.2 Etiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam
kehamilan belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor
risiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan dalam
faktor risiko. Beberapa faktor risiko sebagai berikut :
a. Primigravida, primipaternitas
b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,
diabetes melitus, hidrops fetalis, bayi besar.
c. Umur
d. riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
e. penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil
f. obesitas
2.3 Patofisiologi
Prawirohardjo (2013), menjelaskan beberapa teori yang
mengemukakan terjadinya hipertensi dalam kehamilan diantaranya adalah :
a. teori kelainan vaskularisasi plasenta
kehamilan normal, rahim dan plasenta mendapat aliran darah dari
cabang-cabang arteri uterina dan arteri ovarika. Kedua pembuluh darah
tersebut menembus miometrium berupa uteri arkuarta dan memberi
cabang arteri radialis. Arteri radialis menembus endometrium menjadi
arteri basalis dan artrei basalis memberi cabang arteri spiralis.
Kehamilan normal akan terjadi invasi trofoblas ke dalam lapisan otot
arteri spiralis yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut
sehingga terjadi dilatasi arteri spiralis. Invasi trofoblas juga memasukijaringan
sekitar arteri spiralis, sehingga jaringan matriks menjadi gembur dan
memudahkan arteri spiralis mengalami distensi dan dilatasi. Keadaan ini
akan memberi dampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi
6
Keadaan ini menimbulkan beban reaksi inflamasi dalam darah ibu menjadi
jauh lebih besar dibanding reaksi inflamasi pada kehamilan
normal(Prawirohardjo, 2013).
Berdasarkan teori di atas, akan mengakibatkan terjadinya
kerusakan membran sel endotel. Kerusakan ini mengakibatkan
terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh struktur sel endotel.
Keadaan ini disebut dengan disfungsi sel endotel. Apabila terjadi disfungsi sel
endotel, maka akan terjadi beberapa gangguan dalam tubuh, diantaranya
adalah :
1. Gangguan metabolisme prostaglandin, karena salah satu fungsi sel
endotel adalah memproduksi prostaglandin, yaitu menurunnya
produksi prostasiklin (PGE2) yang merupakan suatu fasodilator kuat.
2. Perubahan pada sel endotel kapiler glomerulus
3. Peningkatan permeabilitas kapiler
4. Peningkatan produksi bahan- bahan vasopresor, yaitu endotelin. Kadar
NO (vasodilator) menurun, sedangkan endotelin (vasokonstriktor)
meningkat.
5. Peningkatan vaktor koagulasi
6. Agresi sel-sel trombosit pada daerah endotel yang mengalami
kerusakan. Agresi sel-sel trombosit ini untuk menutupi tempattempat di
lapisan endotel yang mengalami kerusakan. Terjadinya agresi
trombosit akan memproduksi tromboksan (TXA2) yang mana
tromboksan tersebut merupakan suatu vasokonstriktor kuat. Ibu hamil
yang mengalami hipertensi akan terjadi perbandingan kadar
tromboksan (vasokonstriktor kuat) lebih tinggi dari pada prostasiklin
(vasodilator kuat), sehingga menyebabkan pembuluh darah cendrung
mengalami vasokonstriksi, dan terjadi kenaikan tekanan darah. Reeder
(2011), menjelaskan patofisiologi hipertensi dalam kehamilan terjadi
karena adanya vasokonstriksi arteriol, vasospasme sistemik, dan
kerusakan pembuluh darah merupakan karakteristik terjadinya
hipertensi dalam kehamilan. Sirkulasi arteri terganggu karena adanya
9
e. Viskositas darah
Viskositas darah ditentukan oleh volume plasma, molekul
makro: fibrinogen dan hematokrit. Pada preeklampsia viskositas
darah meningkat, mengakibatkan meningkatnya resistensi perifer
dan menurunnya aliran darah ke organ.
f. Hematokrit
Terjadi peningkatan hematokrit pada ibu hamil dengan
hipertensi karena hipovolemia yang menggambarkan beratnya
preeklampsia.
g. Edema
Edema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel
endotel kapiler. Edema yang patologik adalah edema yang
nondependen pada muka, dan tangan atau edema generalista, dan
biasanya disertai dengan kenaikan berat badan yang cepat.
h. Neurologik
Perubahan dapat berupa :
1) Nyeri kepala disebabkan hiperperfusi otak, sehingga
menimbulkan vasogenik edema.
2) Akibat spasme arteri retina dan edema retina dapat terjadi
gangguan visus, dapat berupa: pandangan kabur, skotomata,
amaurosis yaitu kebutaan tanpa jelas adanya kelainan dan
ablasio retina.
3) Kejang eklamptik, penyebabnya belum diketahui dengan
jelas. Faktor-faktor yang menyebabkan kejang eklamptik yaitu
edema serebri, vasopasme serebri, dan iskemia serebri.
4) Perdarahan intrakranial juga dapat terjadi pada PEB dan
eklampsia. (Prawirohardjo, 2013).
13
2.6 Penatalaksanaan
Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang
dapat dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :
a. Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi
nasehat untuk menurunkan gejala klinis dengan t irah baring 2x2
jam/hari dengan posisi miring. Untuk mengurangi darah ke vena kava
inferior, terjadi peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran
darah menuju jantung dan plasenta sehingga menurunkan iskemia
plasenta, menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah menuju
ginjal dan meningkatkan produksi urin.Pasien juga dianjurkan segera
berobat jika terdapat gejala kaki bertambah berat (edema), kepala
pusing, gerakan janin terasa berkurang dan mata makin kabur.
b. Hipertensi Berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat
dengan tirah baring ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-
14
2.7 Komplikasi
Purwaningsih & Fatmawati (2010) dan Mitayani (2011),
menyebutkan beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi
dalam kehamilan pada ibu dan janin.
Pada ibu :
a. Eklampsia
b. Pre eklampsia berat
c. Solusio plasenta
d. Kelainan ginjal
e. Perdarahan subkapsula hepar
f. Kelainan pembekuan darah
g. Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low
platellet count).
h. Ablasio retina.
Pada janin :
a. Terhambatnya pertumbuhan janin dalam uterus
b. Kelahiran prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. Kematian dalam uterus
e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
16
17
Genogram :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Tinggal Serumah
5. Tipe keluarga : Keluarga Inti terdiri dari suami dan istri dengan tahap
keluarga child bearing
6. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah dari suku Jawa, bahasa yang dipakai
adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Keluarga masih terpengarug dalam
budaya jawa setempat tentang tradisi ibu hamil yang harus membawa
gunting kuku karena jika tidak akan terjadi hal buruk pada janin yang
dikandungnya.
7. Identifikasi Agama
Seluruh anggota keluarga menganut agama Islam. Keluarga jarang
mengikuti kegiatan keagamaan di desanya seperti pengajian dan jarang
mengikuti sholat jamaah di desa.
18
Bp. A dan Ibu S menikah berdasarkan rasa saling mencintai, menikah pada
tahun 2018. Bp. A menikah pada umur yang kurang untuk menikah yaitu
23 tahun dan Ibu S juga menikah dengan usia yang terlalu muda yaitu
umur 18 tahun.
A. Bapak A
Bapak A mengatakan bahwa keadaanya sehat tidak ada keluhan.
B. Ibu S
Ibu S mengatkan merasa sakit pada kepala dan pusing selama 2
minggu terahir dan tidak hilang – hilang serta badan terasa lemas dan
merasa mual setiap mau makan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya:
Pada keluarga bapak A tidak ada riwayat penyakit yang menular dan
menurun sedangkan pada keluarga ibu S memiliki riwayat hipertensi pada
ibu kandungnya.
19
A. Karakteristik rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga
sendiri. Luas rumah yang ditempati 75 m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC dan 1 ruang untuk
sholat. Bangunan rumah berbentuk rumah permanen. Lantai rumah terbuat
dari ubin dengan keadaan bersih. Penataan alat / perabot rumah tangga
rapi, pencahayaan dan ventilasi cukup. Sumber air minum dan untuk
keperluan cuci dan mandi menggunakan air sumur (Sanyo). Keluarga
membuang sampah di kebun sebelah rumah dan dibakar, keadaaan
lingkungan sekitar rumah bersih.
B. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Jarak rumah ibu S dengan tetangga dekat, hubungan ibu S dengan
tetangganya baik karena sering ngobrol bersama saat waktu luang dan saat
belanja di pagi hari, Tipe hunian adalah daerah perkampungan. Kelas
sosial ekonomi masyarakat adalah menengah ke bawah. Status pekerjaan
masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang, petani, buruh, PNS dan
swasta. Fasilitas yang ada di komunitas adalah masjid dan sekolah SD, TK
dan PAUD. Jarak antara rumah ke Puskesmas adalah + 10 km.
C. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ibu S sudah menempati rumah yang ditinggali saat ini setelah
menikah, rumah yang ditinggali saat ini pemberian dari orang tuanya.
D. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bp. A dan Ibu S sering berkumpul dengan keluarga karena rumah orang
tua dari Bp. A dan Ibu S berdekatan dengan rumah yang ditinggali saat ini,
interaksi Bp. A dan Ibu S dengan tetangg dan masyarakat juga baik,
karena mereka sering menghabiskan waktu luang dengan berbincang-
bincang dirumah tetangga.
20
Istirahat dan Tidur: Istirahat tidur Ibu S tidak teratur, Ibu S mengeluh sulit
tidur karena merasa sakit kepala dan pinggangnya terasa pegal – pegal
sehingga tidak bisa tidur
22
Latihan dan rekreasi : Bapak A jarang mengajak istrinya jalan jalan karena
sibuk bekerja dan takut akan kesehatan janin yang di kandungan istrinya
terganggu karena kelelahan
5 5 5 5
5 5 5 5
- Pemeriksaan Ektremitas Terdapat edema pada kedua
atas dan bawah kaki
BAB 1 x/hari BAB kurang teratur
- BAB + BAK BAK Lancar BAK Lancar
25
Bapak A berharap gejala pusing yang dialami oleh Ibu S dapat segera
hilang dan sembuh serta dan tenaga kesehatan dapat membantu memberikan
informasi tentang kesehatan ibu S dan menjelaskan bagaimana cara merawat
ibu S agar tetap sehat.
ada jalan keluarnya asalkan mau berusaha untuk mengatasi masalah tersebut
26
Analisis Data
Data Obyektif:
- Pendidikan keluarga
rendah
- Saat dikaji Tn. A hanya
diam saja
3. Data Subyektif Aktual - Ketidakmampuan Nyeri pada Ibu S
- Klien mengatakan keluarga mengenal
sering pusing masalah kesehatan
keluarga tentang
- Klien mengatakan
Hipertensi
susah tidur - Ketidakmampuan
- Klien mengatakan leher keluarga membuat
keputusan
terasa berat
- Ketidakmampuan
Data Objektif keluarga merawat
- TD : 190/100 mmHg, anggota keluarga
RR: 20x/menit, yang sakit
hipertensi
N:86x/menit, S: 37°C
- Klien tampak pucat
- Klien tampak lemas
27
34
35
Tuk 2
Keluarga mampu
mengambil keputusan
untuk mengatasi
hipertensi pada ibu
hamil
a. Menjelaskan akibat Verbal Keluarga dapat menjelaskan Jelaskan pada keluarga akibat terjadinya masalah
bila terjadi masalah akibat dari terjadinya hipertensi pada ibu hamil
36
b. Mengambil Verbal Keluarga dapat mengambil Motivasi keluarga agar dapat mengambil keputusan
keputusan untuk keputusan untuk melakukan untuk hipertensi di masa kehamilan
mengatasi masalah perawatan pada Ibu S dan Berikan penguatan apabila keputusan keluarga
hipertensi pada ibu berupaya untuk sudah tepat
hamil menghindari akibat dari
masalah hipertensi di masa
kehamilan dengan
melakukan tindakan sesuai
dengan anjuran perawat
Tuk 3
Keluarga mampu
melakukan tindakan
untuk mengatasi dan
cara merawat pada
37
Keluarga mampu
d. Mengetahui mengetahui perawatan dan
perawatan dan Verbal tempat pelayanan kesehatan
tempat pelayanan yang keluarga bisa gunakan.
yang keluarga bisa
gunakan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
42
43
Tuk 2
1 Menjelaskan pada keluarga akibat
terjadinya masalah hipertensi pada ibu
hamilyaitu bisa terjadi bayi premature,
berat badan bayi rendah, dan perdarahan di Jum’at, 29 Maret
masa kehamilan
2019
2 Memotivasi keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk mengatasi
hipertensi pada ibu hamil
3 Memberikan penguatan apabila keputusan
keluarga sudah tepat
Tuk 3
1. Mendiskusikan pengetahuan keluarga
tentang perawatan hipertensi pada ibu
hamil.
2. Mendiskusikan sumber daya, tenaga,
biaya, waktu, dan fasilitas/peralatan yang
dimiliki keluarga untuk melakukan
perawatan hipertensi pada ibu hamil
3. Mendiskusikan dengan keluarga
mengenai perawatan klien dengan
hipertensi di masa kehamilan
4. Menginformasikan perawatan-perawatan
pada hipertensi di masa kehamilan:
definisi, perawatan, tanda gejala, sarana
kesehatan yang bisa dimanfaatkan
keluarga.
5. Memberikan penekanan ulang kepada
keluarga pentingnya melakukan
perawatan hipertensi pada ibu hamil.
6. Mengevaluasi cara-cara perawatan
7. Memberikan reinforcement positif atas
44
CATATAN PERKEMBANGAN
Obyektif:
Keluarga memperhatikan penjelasan
yang disampaikan dan menanyakan
penjelasan yang belum jelas
Keluarga dapat mempraktekkan cara
mememotivasi
Keluarga dapat mempraktekkan cara
merawat ibu hamil dengan hipertensi
Analisa:
Tujuan sebagian tercapai
Perencanaan :
Berikan motivasi pada keluarga untuk
memberikan perawatan pada ibu hamil
hipertensi
2. Gangguan pemenuhan Subyektif: Sabtu, 6 April 2019
istirahat dan tidur 1. Keluarga mengetahui bahwa
berhubungan dengan hipertensi berbahaya pada ibu hamil
ketidakmampuan keluarga karena berdampak pada janin dan ibu
dalam memodifikasi hamil tersendiri
lingkungan 2. Keluarga menyebutkan bahwa apabila
terjadi hipertensi dapat menyebabkan
bayi lahir prematur dan perdarahan
saat masa kehamilan
Obyektif:
1. Keluarga dapat mengenal
permasalahan hipertensi
Analisa:
Tujuan tercapai
47
Penerencanaan:
Berikan motivasi pada keluarga untuk
melakukan pemeriksaan secara rutin
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dari aspe fisik, psikis dan juga diit calon ibu pada saat hamil harus
diperhatikan. Pola makan, istirahat dan fikiran yang berlebih atau stress dapat
menimbulkan hal yang cukup buruk bagi kesehatan ibu dan janin saat masa
kemhamilan yang dapat menimbulkan resiko tinggi saat kehamilan
48
DAFTAR PUSTAKA
49