Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas izin, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya agar di kemudian hari
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada segala pihak yang
Gusnandar Arnan, S.E.,M.M., Ak., C.A. selaku dosen pengampu mata kuliah
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
menimbulkan sebuah kerugian atau risiko. Nah dalam hal ini ada yang
pembahasan ini maka kita akan tahu dan paham mengenai akuntansi Asuransi.
Akuntansi Asuransi yang akan kami bahas disini adalah yang digunakan di
hal tersebut.
1
4. Bagaiman Sistem-Sistem Asuransi Syariah?
Konvensional ?
konvensional
syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
membayar atau menyerahkan uang cicilan untuk agar ia atau ahli warisnya
mobilnya’.
Ada tujuan dalam Islam yang menjadi kebutuhan mendasar, yaitu al-
rasa aman baik untuk dirinya sendiri dimasa mendatang maupun untuk
3
keluarganya sebagai nasihat Raul kepada Sa’ad bin Abi Waqqash agar
merupakan bisnis yang unik, yang didalamnya terdapat lima aspek yaitu aspek
investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola
yang sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang
ta’awun yang telah diatur dengan system yang sangat rapih, antara sejumlah
4
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesi (DSN-MUI) dalam
adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang
atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang
akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Dari definisi di tersebut tampak
bahwa asuransi syariah bersifat saling melindungi dan tolong menolong yang
disebut dengan ta’awun. Yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling
dalam Al-Quran hanya memberikan aturan yang bersifat garis besarnya saja.
Qur’an maupun hadist tidak menyebutkan secara nyata apa dan bagaimana
Islami. Hakikat asuransi secara Islami adalah saling bertanggung jawab, saling
sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syaria’h, karena
5
kerataan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan
bencana mereka sebagaimana firman Allah Taala dalam Al-Quran surah al-
mengerjakan kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat
surat al Hasyr ayat 18: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat
untuk hari esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan [al Hasyr: 18] . Ayat ini dikaitkan
atau kepentingan yang lebih besar di masa depan, sedangkan asuransi adalah
upaya berjaga-jaga jika suatu musibah datang menimpa, di mana hal ini
Dari segi hokum positif, hingga saat ini asuransi syariah masih
prinsip syariah. Dengan kata lain, UU No. 2 Tahun 1992, tidak dapat dijadikan
6
landasan hokum yang kuat bagi asuransi syariah. Adapun peraturan
Perusahaan Reasuransi.
Reasuransi.
asuransi syariah atau asuransi tafakul ditegakan atas tiga prinsip utama, yaitu
Seorang muslim bagian dari sistem kehidupan masyarakat. Oleh karena itu,
7
yang akan menimbulkan sikap saling membutuhkan dalam menyelesaikan
masalah.
Maidah[5];2)
b. Saling melindungi dari berbagai kesusahan dan penderitaan satu sama lain.
Hubungan sesama muslim ibarat suatu badan yang apabila satu anggota badan
terganggu atau kesakitan maka seluruh badan akan ikut merasakan. Maka
menghardiknya”’.(Adh.Duiha [93]9-10)
muslim. Sebagaimana dalam firman Allah swt surat Ali Imran93) ayat 103.
“Dan peganglah kamu kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepamu ketika dahulu (masa Jahilliyah)
karena nikmat Allah orang-orang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi
8
Menurut Soemitra (255: 2010), Asuransi pada dasarnya dapat memberi
4) Alat penyebaran risiko. Dalam asuransi syariah risiko dibagi bersama para
mereka.
melakukan investasi sesuai dengan syariah atas suatu bidang usaha tertentu.
9
Adapun tujuan dari Akuntansi Keuangan Syariah baik pada asuransi syariah
a. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait termasuk hak dengan kewajiban
yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain,
dan sejenisnya dari satu tempat ke tempat lain, meliputi: Asuransi laut,
Asuransi ini berkaitan dengan marabahaya dan risiko yang dapat menimpa
Dan diantara model asuransi jiwa yang paling penting adalah sebagai berikut:
Asuransi hidup
10
Asuransi Kecelakaan
Asuransi Sosial
Asuransi Sakit
Model asuransi ini yang paling populer antara lain sebagai berikut.
Jaminan asuransi dari tanggung jawab sipil, pekerjaan, dan kecelakaan kerja.
dan asuransi.
11
Takaful keluarga sendiri adalah bentuk takaful yang memberikan
dalam hal tidak ada ahli waris. Dalam musibah kecelakaan yang tidak
e. Takaful hasanah
c. Takaful Al-Khairat
12
e. Takaful Pembiayaan
h. Takaful Medicare
asuransi syariah dari setiap nasabah asuransi syariah ini di bagi secara merata
dan seimbang. Ini sesuai dengan prinsip asuransi syariah “mudharabah” atau
biasa disebuat dengan prinsip bagi hasil. Dan besarnya pembagian hasil dari
atau cara kerja yang terbagi menjadi 2 cara dalam mengelola dana asuransi
13
Menjadi nasabah asuransi, baik produk asuransi konvensional maupun
jumlah telah ditentukan kepada perusahaan asuransi secara rutin. Atau dalam
dunia asuransi, iuran tersebut disebut dengan premi asuransi. Tetapi khusus
untuk asuransi syariah ini, besar premi asuransi yang akan dibayarkan itu
Untuk pembayaran iuran atau premi asuransi syariah, para nasabah bisa
memilih cara pembayarannya baik dengan transfer atau bayar langsung. Dan
waktu pembayaran premi asuransi ini juga bisa di pilih langsung oleh setiap
setiap dana premi asuransi syariah yang dikeluarkan oleh tiap nasabah
sebagai simpanan. Dana premi asuransi tersebut secara otomatis menjadi hak
14
Nasabah asuransi syariah tersebut meninggal dunia. Dan dana asuransi
harus dibayarkan oleh setiap nasabah asuransi syariah ini akan dipisahkan
sesama nasabah asuransi syariah dan juga untuk sesama umat muslim.
oleh setiap nasabah asuransi syariah sebagai iuran atau sumbangan untuk
membantu sesama umat muslim dan nasabah asuransi syariah. Untuk dana
syariah ini akan di berikan jika ada surplus dana yang diterima oleh
perusahaan asuransi.
Semua sistem dan cara pengelolaan dana asuransi syariah yang telah
sesuai dengan syariat Islam demi untuk mendapatkan keuntungan. Nah, setiap
keuntungan yang didapat dari hasil investasi tersebut, akan dibagikan secara
15
merata dengan jumlah yang adil antara nasabah asuransi syariah dengan
setelah dikurangi beban asuransi, yaitu klaim dan premi asuransi. Pembagian
Lain halnya dengan asuransi syariah yang berbentuk sosial, mutual atau
syariah yang bersifat sosial tentu tidak terlampau mengutamakan aspek bisnis
wataawanu alal birri wattaqwa’ saling menolong dalam kebajikan dan taqwa‟.
non saving dalam asuransi jiwa, surplus underwriting juga merupakan sumber
16
biaya operasional. Surplus underwriting diperoleh dari kumpulan dana peserta
reasuransi dan klaim. Kemudian surplus tersebut dibagi hasil antara peserta
dapat diterima. Jika pembeli memutuskan tidak membeli polis jika agen
berusaha menjual polis tersebut, dikatakan bahwa polis tidak dapat dijual
sebuah polis tidak dibeli ialah karena keputusan underwriting yang tidak
17
tinggi dari premi normal untuk satu penutupan atau membatasi uang
keuangan pembeli.
Menurut Sula (2004:180) bagi hasil investasi adalah bagi hasil yang
ditentukan, baik dari hasil investasi dan rekening tabungan peserta maupun
dari dana rekening tabarru’. Setelah dana peserta dibayarkan, dan terkumpul
dalam total dana peserta, kemudian diinvestasikan. Profit yang diperoleh dari
18
investasi kemudian dilakukan bagi hasil antara peserta dan pengelola atau
perusahaan asuransi.
pemegang saham sebagai modal setor bagi perusahaan, baik pada tahap awal
berjalan, beserta hasil investasi atas dana tersebut atau dengan kata lain,
diambil dari premi tahun pertama dan kedua. Pada beberapa asuransi syariah
untuk biaya komisi agen. Adapun jumlah kontribusi yang diambil berpulang
dengan kaidah syara‟. Sementara sebagian yang lain seperti Takaful Keluarga,
MAA syariah dan asuransi syariah lainnya, Dewan Pengawas Syariah (DPS)
19
membolehkan loading (misalnya sebesar 3 persen) dari premi tahun pertama,
syara‟.
adalah kontribusi biaya yang diambil dari sebagian kecil kontribusi peserta
(premi) tahun pertama, misalnya 20%-30% dari premi tahun pertama. Biaya
(incasso).
Konvensional
sebagai berikut. :
20
Akuntansi Islam dilandasi oleh kaidah yang kuat, iman, serta pengakuan
bahwa Allah itu adalah Tuhan, Islam adalah agama, Muhammad adalah
masyarakat dan umat Islam tentang berapa jauh kesatuan ekonomi yang
muamalah.
a) Cash Bases
21
praktik akuntansi takaful atau asuransi syariah, angsuran atau premi dan laba
menerimanya secara tunai. Praktik akuntansi ini memiliki arti yang penting
bagi hasil.
b) Technical Reserve
dihasilkan atau dikenal sebagai cadangan premi yang belum dihasilkan. Dalam
menurut jumlah hari yang sebenarnya selama periode akuntansi dan masa
c) Beban Retakaful
perjanjian, diakui sebagai asuransi awal yang dikover. Praktik akutansi ini
beban yang terjadi pada periode berjalan. Dalam system akuntansi Takaful,
beban retakaful selama masa perjanjian diakui sebagai utang sampai angsuran
atau premi Takaful dibayar oleh peserta. Akan tetapi, beban retakaful ini akan
diakui sebagai pendapatan juika seluruh premi dibayar lebih awal oleh
peserta.
22
d) Surplus (Pada Asuransi Jiwa)
tidak berhak mengakui surplus ini sebagai pendapatan. Pada Takaful keluarga
hanya laba dari dana investasi dibagikan antara peserta dan perusahaan
dirugikan. Keuntungan lain yang bersifat jangka panjang bahwa adanya nilai
terjadi klaim kerugian. Inilah sisi kemungkinan yang didapatkan dari asuransi
23
No. Akuntansi Asuransi Konvensional Akuntansi Asuransi Syariah
diakui sebagai asuransi awal yang utang sampai angsuran atau premi
pendapatan.
24
5. Keuntungan yang didapatkan oleh Ada pembagian
diterima dari peserta yang digunakan apabila di antara para peserta terjadi
musibah. Di lain pihak ,peserta menyetujui Bahwa dana ynag disetor akan
dikelola secara professional oleh operator. Jika pada akhir periode, peserta
demikian, dalam akad ini dana yang disetorkan partisipan merupakan milik
Asuransi (DPA).
perusahaan. Dana yang berasal dari pemegang saham dengan dana peserta
25
dicampurkan. Sehingga, konsekuensinya, akuntansi tidak harus dipisahkan
asuransi.
BAB III
26
PENUTUP
3.1 Simpulan
sebagai berikut.
akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami
keuntungan.
27
3.2 Saran
berikut.
Asuransi syariah bisa menjadi salah satu alternative bagi masyarakat muslim
sesame.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://innazeyina.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-asuransi-
syariah.html
https://sitisarahadi.wordpress.com/2013/06/22/tugas-makalah-akuntansi-
asuransi-syariah/
Pada Asuransi Syariah (Studi Kasus Pada Pt. Asuransi Takaful Keluarga
iii
LAMPIRAN
1. Neraca
Aset
Kas dan setara kas xxx
Piutang kontribusi xxx
Piutang reasuransi xxx
Piutang xxx
Murabahah xxx
Salam xxx
Istishna’ xxx
Investasi pada surat berharga xxx
Pembiayaan xxx
Mudharabah xxx
Musyarakah xxx
Investasi pada entitas lain xxx
Properti investasi xxx
Aset tetap dan akumulasi penyusutan xxx
Jumlah aset xxx
Kewajiban
Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak xxx
Utang klaim xxx
Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan xxx
Bagian peserta atas surplus underwriting dana
tabarru’ yang masih harus dibayar xxx
Utang reasuransi xxx
Utang dividen xxx
Utang pajak xxx
Jumlah kewajiban xxx
Dana Peserta
Dana syirkah temporer
Mudharabah xxx
iv
Dana tabarru’ xxx
Jumlah dana peserta xxx
Ekuitas
Modal disetor xxx
Tambahan modal disetor xxx
Saldo Laba xxx
Jumlah ekuitas xxx
Jumlah kewajiban, ekuitas peserta, dan ekuitas xxx
Pendapatan Asuransi
Kontribusi bruto xxx
Ujrah pengelola (xxx)
Bagian reasuransi (atas risiko) (xxx)
Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak (xxx)
Jumlah pendapatan asuransi xxx
Beban Asuransi
Pembayaran klaim xxx
Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain (xxx)
Klaim yang masih harus dibayar xxx
Klaim yang masih harus dibayar yang ditanggung
reasuransi dan pihak lain (xxx)
Penyisihan teknis
Beban pengelolaan asuransi xxx
Jumlah beban asuransi xxx
Surplus (Defisit) Neto Asuransi xxx
Pendapatan Investasi
Total pendapatan investasi xxx
Beban pengelolaan portofolio investasi xxx
Pendapatan investasi neto xxx
v
Surplus (defisit) Underwriting Dana Tabarru’ xxx
Penyesuaian surplus (defisit) yang siap
Didistribusikan
Penambah
Kontribusi periode sebelumnya yang diterima
pada periode berjalan secara kas xxx
Klaim reasuransi periode sebelumnya yang
diterima pada periode berjalan secara kas xxx
Pengurang
Kontribusi periode berjalan yang belum diterima
secara kas ( xxx)
Klaim reasuransi periode berjalan yang belum
diterima secara kas (xxx)
Surplus (defisit) Underwriting Dana Tabarru’
Siap Didistribusikan xxx
Pendapatan
Pendapatan pengelolaan operasi asuransi
(ujrah) xxx
Pendapatan pengelolaan portofolio
investasi dana
peserta xxx
Pendapatan pembagian surplus
underwriting xxx
Pendapatan investasi xxx
Jumlah pendapatan xxx
Beban
Beban komisi xxx
Ujrah dibayar xxx
Beban umum dan administrasi xxx
Beban pemasaran xxx
vi
Beban pengembangan xxx
Jumlah beban xxx
vii