Anda di halaman 1dari 14

A.

JUDUL

KAJIAN PERUBAHAN KUALITAS BATUBARA HASIL PROSES BLENDING

SEBELUM PENGAPALAN PADA PT. KARBINDO ABESYAPRADHI SUMATRA

BARAT

A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

PT. Karbindo Abesyapradhi merupakan suatu perusahaan batubara yang

memproduksi keperluan akan batubara, di dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan

industri dalam negeri maupun untuk eksport kebutuhan konsumen luar negeri. Untuk

memenuhi kebutuhan akan konsumen tersebut, batubara yang diproduksi harus

sesuai dengan permintaan dan prasyarat yang diinginkan konsumen. Dalam hal ini

terutama adalah kualitas batubara harus sesuai dengan standart kualitas yang telah

disepakati.

Permasalahan yang sering terjadi adalah kualitas batubara yang dihasilkan

setelah proses blanding adalah baik, sedangkan sebelum pengapalan kualitas

batubara tersebut biasanya mengalami penurunan. Sehingga dengan demikian perlu

dilakukan penanganan tertentu agar kualitas batubara hasil proses blending bisa

dipertahankan agar tidak mengalami penurunan kualitas hingga pengapalan. Selain

itu akan dicari faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hal tersebut terjadi sehingga

daripadanya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan agar kualitas batubara dapat

dipertahankan sesuai dengan prasyarat yang diinginkan konsumen.


B. TUJUAN PENELITIAN

Melakukan kajian untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai

faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan kualitas batubara hasil dari proses

blending sebelum pengapalan. Dengan melakukan kajian terhadap perubahan

kualitas batubara tersebut, diharapkan akan diketahui penyebab terjadinya perubahan

kualitas batubara sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan terhadap kualitas

batubara tersebut, agar kualitas batubara hasil proses blending bisa dipertahankan

dan tidak mengalami penurunan kualitas hingga pengapalan.

C. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang terjadi adalah mekanisme pengendalian kualitas batubara

setelah proses blending hingga pengapalan kemungkinan belum berjalan

sebagaimana mestinya dan masih terdapat penyimpangan-penyimpangan di lapangan

sehingga menyebabkan perubahan kualitas batubara saat akan diangkut ke kapal.

Dari kondisi tersebut akan diselidiki faktor-faktor penyebab berubahnya kualitas

batubara sebelum pengapalan, kemudian mencari upaya-upaya untuk

mempertahankan kualitasnya, misalnya dengan menetapkan batasan kandungan

pengotor yang ada pada batubara hasil blending, menentukan pekerjaan pengawasan

dan penanganan pengendalian kualitas batubara hasil blending, sehingga dapat

mencegah terjadinya penyimpangan penanganan di lapangan.

D. DASAR TEORI

1. Parameter Kualitas Batubara


Batubara merupakan bahan galian fosil padat yang terdiri dari komponen :

kandungan air total, kandungan abu, zat terbang dan karbon padat, dimana

kandungan di dalam komponen batubara tersebut akan menentukan besarnya nilai

panas yang dihasilkan.

Kualitas batubara ditentukan olah beberapa parameter yang terkandung dalam

batubara, yaitu :

 Kandungan air total (Total Moisture)

Adalah banyak kandungan air yang terdapat pada batubara sesuai dengan kondisi di

lapangan, terdiri atas :

- Kandungan air bebas (free moisture), merupakan kandungan air yang terdapat

pada permukaan batubara akibat pengaruh dari luar.

- Kandungan air bawaan (inherent moisture), merupakan kandungan air yang

ada pada batubara saat pembentukan batubara.

 Analisa proksimat

Analisa yang meliputi :

- Air bawaan (inherent moisture), merupakan kandungan air yang ada pada saat

pembentukan batubara.

- Zat terbang (volatile matter), merupakan zat aktif yang terdapat pada

batubara, terdiri dari gas-gas yang mudah terbakar seperti methan (CH 4),

hidrogen (H2), karbon monoksida (CO), dan zat-zat yang tidak mudah

terbakar seperti uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2).

- Karbon tertambat (fixed carbon), merupakan karbon yang tertinggal setelah

dilakukan pembakaran pada batubara sesudah penguapan volatile matter.


- Kandungan abu (ash content), merupakan hasil akhir setelah dilakukan

pembakaran terhadap batubara dan diperoleh nilai inherent moisture, volatile

matter dan fixed carbon. Kandungan abu tersebut adalah sisa-sisa zat organik

yang terkandung dalam batubara, berasal dari pengotor bawaan saat terbentuk

batubara maupun saat penambangan.

 Analisa ultimat

Analisa untuk mengetahui kadar unsur-unsur seperti karbon (C), hidrogen (H),

oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S).

 Analisa abu

Analisa yang bertujuan untuk mengetahui kandungan abu yang terdapat pada

batubara yaitu apabila dilakukan pembakaran terhadap batubara, maka batubara akan

meninggalkan sisa pembakaran berupa abu. Abu batubara ini terdiri dari

senyawa-senyawa seperti : SiO2, Al2O3, TiO2, Fe2O3, Mn3O4, MgO, CaO, Na2O3,

K2O, P2O5.

 Total sulfur

Digunakan untuk mengetahui kandungan belerang total yang terdapat pada batubara

dengan membakar conto batubara pada suhu tinggi ( 1350o C).

 Indeks ketergerusan (Hardgrove Grindability Index)

HGI adalah suatu nilai yang menunjukkan kemudahan batubara untuk digerus.

Makin tinggi harga HGI makin mudah mudah batubara tersebut untuk digerus.

Harga HGI batubara dapat dicari dengan rumus :

HGI = 13,6 + 6,93 W

Dimana W adalah berat gram batubara lembut ukuran 200 #


 Nilai kalor

Adalah besarnya panas yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara.

Harga nilai kalori yang dilaporkan dalam bentuk :

- Gross Calorific Value (GCV) adalah nilai kalori kotor sebagai nilai kalor hasil

dari pembakaran batubara dengan semua air dihitung dalam keadaan ujud

gas.

- Net Calorific Value (NGV) adalah nilai kalori bersih hasil pembakaran

batubara dimana kalori yang dihasilkan merupakan nilai kalor. Harga nilai

kalori bersih ini dapat dicari setelah nilai kalori kotor batubara diketahui

dengan menggunakan rumus :

100  TM
NGV = ( GCV x ) - ( 49,2 H + 5,5 W )
100  Mi

Dimana :

TM = total moisture

Mi = inherent moisture

H = kadar hidrogen

W = jumlah total moisture + total moisture pengganti abu (tiap 10 % abu

 1 % air)

Di dalam analisa kualitas batubara di laboratorium menurut ASTM

(American Standart for Testing Material), dilaporkan dengan menyebutkan beberapa

dasar analisa kualitas batubara yaitu :

 As Receive (AR) adalah batubara hasil dari proses penambangan, sehingga

masih diperhitungkan total moisture dan abu yang ada pada batubara.
 Air Dried Base (ADB) adalah batubara yang telah mengalami proses

pemanasan lanjutan, sehingga kandungan air bebasnya hilang pada kondisi

temperatur dan kelembaban standar sehingga tidak diperhitungkan lagi. Pada

kondisi ini batubara dikatakan dalam dasar udara kering yang masih

mengandung abu dan inherent moisture.

 Dried Basic (DB) adalah keadaan batubara kondisi dasar udara kering yang

dipanaskan pada suhu standar, sehingga batubara dalam kondisi dasar kering

dan bebas dari kandungan air total tapi masih mengandung abu.

 Dried Ash Free (DAF) adalah batubara bersih dan bebas dari abu maupun total

moisture.

 Dried Mineral Matter Free (DMMF) adalah batubara bersih kering yang telah

bebas dari mineral-mineral pengotor yang berasal dari zat bukan organik pada

batubara saat proses pembentukannya.

2. Uji Kualitas Batubara Secara Regresi Linear Ganda

Tujuan mencari persamaan regresi linear ganda adalah untuk memperkirakan

besarnya harga nilai kalori (Y) yang sangat dipengaruhi oleh perubahan parameter-

parameter kualitas batubara lainnya, seperti kandungan air total, zat terbang, karbon

tertambat dan kandungan abu. Untuk mengetahui hubungan dan perubahan nilai

kalori dengan variabel-varuabel lainnya, dimana variabel yang ada lebih dari dua,

maka dilakukan uji statistik secara linear ganda. Persamaan umumnya adalah :

Y = a0 + a1X1 + a2X2 + …. + akXk

Maka persamaan regresi linear ganda untuk memperkirakan besarnya nilai kalori (Y)

yang akan dianalisa adalah :

Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4 + a5X5


Dimana :

a0, a1, a2, a3, a4, a5 = konstanta regresi

X1 = total moisture (% AR)

X2 = ash (% ADB)

X3 = volatile matter (% ADB)

X4 = fixed carbon (% ADB)

X5 = total sulfur (% ADB)

Y = nilai kalor (Kcal/kg ADB)

E. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan data-data

yang didapat dari lapangan. Adapun urutan pekerjaannya adalah :

F. Studi literatur, dilakukan dengan mencari bahan-bahan penunjang, seperti :

 Literatur di perpustakaan

 Laporan penelitian yang pernah dilakukan

 Brosur-brosur perusahaan

 Informasi-informasi

 Peta, grafik maupun tabel-tabel

1. Observasi lapangan, dilakukan dengan meninjau langsung ke lapangan, yaitu :

 Melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan rumusan

permasalahan yang ada.

 Menentukan lokasi tempat pengamatan termasuk tempat pengambilan sampel

batubara pada daerah-daerah tertentu yang bisa mewakili keseluruhan


permasalahan agar data-data penelitian yang didapat bisa digunakan secara

optimal.

 Mensinkronisasikan data-data lapangan dengan permasalahan yang yang dikaji

untuk lebih mengkhususkan permasalahan agar penelitian yang dilakukan

tidak meluas dan pengambilan data yang dilakukan bisa lebih efektif sesuai

dengan tujuan penelitian.

2. Pengambilan data, terdiri dari :

 Data yang diambil langsung dari lapangan, seperti :

- Kualitas batubara yang diinginkan konsumen

- Sampel batubara hasil blending

- Sampel batubara di tempat penimbunan

- Sampel batubara pada saat akan diangkat ke kapal

- Kualifikasi batubara

- Fraksi ukuran butir batubara

- Kapasitas stock pile penimbunan batubara

- Spesifikasi peralatan pendukung yang digunakan

- Curah hujan dan hari hujan

- Mencatat proses kegiatan yang berlangsung sesuai permasalahan

 Data yang diambil dari literatur perpustakaan, laporan-laporan terdahulu,

brosur-brosur perusahaan, peta lapangan, grafik maupun tabel.

3. Akuisisi data

 Pengelompokan data dari lapangan beserta data yang sudah ada disesuaikan

dengan obyek yang mewakili permasalahan.

 Pengecekan keakuratan data, agar kerja lebih efisien.


4. Pengelompokan data

Pengolahan data dilakukan dengan beberapa perhitungan ataupun penggambaran

yang selanjutnya akan direalisasikan dalam bentuk perhitungan, grafik-grafik,

tabel yang menuju perumusan penyelesaian masalah.

5. Analisa data

Melakukan analisa data hasil dari pengolahan data dan memberikan alternatif

penyelesaian masalah sebagai acuan untuk pembahasan permasalahan sebagai

tujuan hasil akhir.

6. Menarik kesimpulan

Kesimpulan akan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan

data-data yang ada dengan permasalahan yang diteliti. Dengan adanya

kesimpulan berarti telah diperoleh hasil akhir sebagai pemecahan masalah yang

diteliti.

G. RENCANA DAFTAR PUSTAKA

1. American Standard for Testing and Material, “Gaseous Fuels, Coal and

Coke, Atmosperic Analysis”, 1979.

2. Ambyo S, “Kualitas Batubara Indonesia Arti Pada Pemanfaatannya”,

WEC, Jakarta, 1988.

3. Prof. Ir. Djamhur Sule, MSc, Pemanfaatan Batubara”, Institut Teknologi

Bandung, 1997.

4. Diktat Kuliah Batubara, UPN “Veteran” Yogyakarta.


H. RENCANA JADWAL KEGIATAN

Minggu ke
No. Jenis Kegiatan
I II III IV V VI VII VIII IX X
1. Study Literatur
2. Pengamatan dan
pengambilan data
3. Akuisisi data
4. Pengolahan data
5. Pembuatan draft

B. RENCANA DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB

I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN UMUM

A. Lokasi dan kesampaian daerah


B. Curah hujan dan hari hujan
C. Keadaan geologi
D. Cadangan dan kualitas batubara
E. Kegiatan penambangan

III. DASAR TEORI

A. Parameter kualitas batubara


B. Pengukuran kualitas batubara
C. Uji kualitas batubara secara regresi linear berganda
IV. PERUBAHAN KULAITAS BATUBARA HASIL PROSES BLENDING
SEBELUM PENGAPALAN

A. Penentuan lokasi-lokasi tempat pengukuran kualitas batubara


B. Pengukuran kualitas batubara hasil proses blending
C. Sistem penimbunan batubara
D. Pengukuran kualitas batubara di tempat penimbunan
E. Proses pengangkutan batubara sebelum pengapalan
F. Pengukuran kualitas batubara sebelum pengapalan
G. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penanganan
pengendalian kualitas batubara

V. PEMBAHASAN

A. Uji kualitas batubara secara regresi linear berganda


B. Perubahan kualitas batubara
C. Faktor-faktor penyebab terjadinya penurunan kualitas batubara hasil
proses blending sebelum pengapalan
D. Upaya-upaya untuk mempertahankan kualitas batubara

VI. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KAJIAN PERUBAHAN KUALITAS BATUBARA HASIL PROSES


BLENDING SEBELUM PENGAPALAN PADA
PT. KARBINDO ABESYAPRADHI
SUMATERA BARAT

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh
ZAHIR MUSTAFA
NIM. 94.033/TA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN’
YOGYAKARTA
2000
Kepada

Yth. Pimpinan Teknik


PT. KARBINDO ABESYAPRADHI
Sungai Tambangan, Kiliran Jao
Kec. Tanjung Gadang
Kab. Sawahlunto Sijunjung
SUMATERA BARAT

Kepada

Yth. DIREKTUR
PT. KARBINDO ABESYAPRADHI
Jl. Bundo Kandung No. 19
PADANG 25118

Anda mungkin juga menyukai