Anda di halaman 1dari 6

Diagnosa Banding

1. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

SLE adalah gangguan jaringan penyambung generalisata kronik yang dapat bersifat
ringan hingga fulminans dimana adanya temuan autoantibodi yang menyerang komponen
sitoplasma dan inti sel, ditandai oleh adanya erupsi kulit, atralgia, arthritis, nefritis, pleuritis,
pericarditis, leucopenia atau trombositopenia, anemia hemolitik, lesi organ, manifestasi
neurologik, limfadenopati, demam dan berbagai gejala konstitusional lainnya.

Sebelas kriteria telat dibentuk oleh World Health Organization (WHO) untuk
mendiagnosa SLE. Kriterianya adalah ruam, lesi discoid, fotosensitifitas, ulkus oral, artritis
non-erosif, serositis, keterlibatan pada ginjal, kejang atau psikosis, kelainan hematologic,
kelainan imunologi, dan hasil tes positif pada pemeriksaan antibodi antinuklear.

Berbeda dengan kriteria WHO, tidak ada pencitraan yang diterima secara universal
untuk menegakkan diagnosis SLE, dan tidak semua pasien dengan SLE membutuhkan
pencitraan karena pada pemeriksaan laboratorium sudah dapat ditegakkan. Keparahan dari
SLE terpapar dari seberapa banyak sistem organ yang terpengaruh, bukan dari komplikasi dan
komplikasi terapi.Lalani TA, Kanne JP, Hatfield GA, Chen P. Imaging findings in systemic lupus erythematosus. J Clin Med
2004;7:1-12. Crossref, Google Scholar

Nekrosis avascular tulang


femur, infeksi sekunder SLE.
Foto pelvis proyeksi AP
menunjukan adanya fraktur
subkondral dan erosi permukaan
sendi dari caput femoral kiri.
Vaskulopati SLE pada wanita 55
tahun dengan gejala kejang. CT
scan kepala menunjukan adanya
perdarahan subarachnoid pada
sulci dan basilar cisterns sepanjang
fisura.

Gambaran lupus arthropathy di


tangan dan pergelangan tangan.
Perdarahan alveolar dan
kemungkinan pneumonia
interstisial lymphocytic pada pasien
SLE.

Trombosis vena renalis pada wanita


27 tahun dengan SLE. (a) CT scan
menunjukkan penggumpalan di
vena renal kiri (tanda panah). (b)
CT scan contrast menunjukan
adanya penggumpalan di vena cava
inferior.

Lupus nefritis pada wanita 21 tahun


dengan SLE.
2. Sarkoidosis

Sarkoidosis adalah suatu penyakit granulomatosa non-kaseosa multisistem yang


penyebabnya belum diketahui, terutama mengenai dewasa muda dan paling sering mengenai
paru, kulit, dan mata. Sarkoidosis juga dapat diartikan sebagai retikulosis granulomatosa
sistemik yang kronik progresif tanpa sebab yang jelas, ditandai dengan tuberkel keras pada
hampir semua organ atau jaringan, termasuk kulit, paru, kelenjar getah bening, hati, limpa, mata
dan tulang-tulang kecil tangan dan kaki.

Sarkoidosis pulmonar pada pria 24


tahun. CT scan menunjukan adanya
multiple nodul miliar dan
penebalan difus dari dinding
bronkus.

Sarkoidosis pulmonar pada wanita


31 tahun. Foto thorax menunjukan
adanya gambaran hazy ground-
glass pada lapang paru bawah.
Sarkoidosis pulmonar pada wanita
26 tahun. Foto thorax menunjukan
adanya multiple nodul bilateral dan
adenopati minimal di hilus,
kemungkinan adanya metastasis.

Neurosarkoidosis pada pria 60


tahun dengan gejala paresis.
Terdapat axial fluid, terdapat massa
ringlike appearance di sisi kiri.
Sarkoidosis tulang pada pria 28
tahun dengan nyeri ibu jari kiri.
Terdapat fraktur patologi karena
lesi osteolitik dengan massa soft-
tissue.

Anda mungkin juga menyukai