Anda di halaman 1dari 11

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI DENGAN PERILAKU

SADARI PADA WANITA DEWASA AWAL DI DESA SURATMAJAN


KECAMATAN MAOSPATI MAGETAN
(Knowledge Level Of Breast Self Examination With Behavior Of Breast Self
Examination In Early Adult Women In The Suratmajan Village Maospati
District Magetan)

Nuraini Permata Sari1 - Joko Sutrisno, S.Kep., Ns., M.Kes2, Dedi Saifulah,
S.Kep., Ns2
1
Mahasiswa Stikes Surya Mitra Husada Kediri
2
Dosen Stikes Surya Mitra Husada Kediri

ABSTRAK
Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan upaya
deteksi dini pencegahan kanker payudara yaitu dengan melakukan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri). Upaya dalam pencegahan kanker payudara
secara dini dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai cara melakukan SADARI.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang
SADARI dengan perilaku SADARI pada wanita dewasa awal di Desa Suratmajan
Kecamatan Maospati Magetan.
Desain penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh wanita dewasa awal di
Desa Suratmajan Kecamatan Maospati Magetan dengan sampel 75 responden
secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kemudian
dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan responden dengan tingkat pengetahuan
sedang sebanyak 65 orang (86,7%) dan responden dengan perilaku SADARI baik
sebanyak 46 orang (61,35%). Hasil analisis Chi Square diperoleh p value = 0,006
< 0,05, sehingga secara statistik H0 ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan
antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku SADARI pada
wanita dewasa awal di Desa Suratmajan Kecamatan Maospati Magetan.
Tingkat pengetahuan tentang SADARI dapat mempengaruhi perilaku
SADARI responden. Dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI
dapat meningkatkan pengetahuan tentang SADARI.

Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, SADARI


ABSTRACT
Behavior of BSE (Breast Self Examination) is an early detection of breast
cancer prevention is by doing BSE (Breast Self Examination). Efforts in early
breast cancer prevention are influenced by knowledge on how to perform BSE.
The purpose of this study to determine the relationship between knowledge level
of BSE and BSE behavior in early adult women in the Suratmajan Village
Maospati District Magetan.
Design of this research using analytic observational method with cross
sectional approach. Population of this research is all the early adult women in
Suratmajan Village Maospati District Magetan with sample 75 respondents by
purposive sampling. Data collection using questioner then analyzed using Chi
Square test.
The results showed that respondents with medium knowledge level were 65
people (86,7%) and respondents with good behavior of BSE either 46 people
(61,35%). Chi Square analysis results obtained p value = 0.006 <0.05, so that
statistically H0 rejected and Ha accepted means there is a relationship between
the level of knowledge about BSE with the behavior of BSE in early adult women
in the Suratmajan Village Maospati District Magetan.
Level of knowledge about BSE may affect the behavior of BSE of
respondents. By providing health education about BSE can improve knowledge
about BSE.

Keywords: Knowledge, Behavior, BSE

PENDAHULUAN

Perilaku SADARI wanita, terutama pada wanita dengan


(Pemeriksaan Payudara Sendiri) usia mulai dari 20 tahun. Karena
merupakan upaya deteksi dini atau wanita dengan usia subur 20-45
pencegahan kanker payudara yaitu tahun sangat berisiko terkena
dengan melakukan SADARI (Periksa penyakit kanker payudara, sehingga
Payudara Sendiri). Upaya dalam wanita harus selalu sadar akan
pencegahan kanker payudara secara kesehatan payudaranya yaitu dengan
dini dipengaruhi oleh pengetahuan cara rutin memeriksa payudaranya
mengenai cara melakukan SADARI sebagai upaya awal pencegahan
(Lily, 2008). Kurangnya pengetahuan penyakit kanker payudara (Mulia,
tentang SADARI sejak dini dapat di 2013).
kaitkan sebagai penyebab penderita World Health Organization
kanker payudara terlambat dalam (WHO) tahun 2007 menjelaskan di
mendeteksi dan menangani kanker Amerika Serikat, kanker payudara
payudara secara dini (Sunaryadi, merupakan 28% kanker pada wanita
2007). kulit putih dan 25% pada wanita
SADARI (Pemeriksaan kulit hitam, ini merupakan keganasan
Payudara Sendiri) dianjurkan pada nomor satu dan merupakan penyebab
kematian nomor dua setelah kanker Maospati Magetan terdapat kasus
paru, yang diperkirakan terdapat kanker payudara sebanyak 3 kasus, 2
193.700 kasus baru kanker payudara kasus dengan umur >40 tahun
dengan angka kematian sebesar sedangkan yang 1 kasus berumur
43.000 setiap tahunnya. Berdasarkan <40 tahun.
data WHO tahun 2010, pada tahun Berdasarkan survey
2005 kematian akibat kanker di pendahuluan yang dilakukan peneliti
seluruh dunia mencapai 7 juta orang, di Desa Suratmajan Kec.Maospati
11 juta kasus baru kanker dan 25 juta Kab.Magetan, didapatkan hasil
orang hidup dengan kanker. wawancara dengan 8 orang wanita
Diperkirakan pada tahun 2030, dewasa awal, 5 orang diantaranya
kematian akibat kanker meningkat belum mendapat informasi kesehatan
menjadi 17 juta, 27 juta kasus baru tentang SADARI mengemukakan
dan 75 juta orang hidup dengan bahwa kurang mengerti tentang
kanker. Data dari 75 juta jiwa SADARI, bagaimana cara
tersebut, 70 persennya hidup di melakukannya serta bagaimana
negara berkembang termasuk bentuk benjolan apabila ditemukan
Indonesia (Setiati, 2009). Di sedangkan 3 orang lainnya
Indonesia, berdasarkan data Global sebelumnya telah mendapat
Burden of Cancer (Globocan), informasi mengemukakan
kanker payudara merupakan kanker melakukan SADARI karena takut
terbanyak pada perempuan (26 per terkena kanker payudara.
100.000) di ikuti kanker rahim (16 Wanita usia ≤ 50 tahun
per 100.000). Data Sistem Informasi memiliki risiko 5,8 kali untuk
Rumah Sakit (SIRS) 2007 menderita kanker payudara
menunjukkan, kejadian kanker dibandingkan dengan wanita usia >
payudara mencapai 21,69% lebih 50 tahun (Rianti, 2012). Menurut
tinggi dari kanker leher rahim yang Prince & Wilson (2006) terdapat
angkanya 17% (Rasjidi, 2010). beberapa faktor yang berkaitan
Problem kanker payudara dengan kanker payudara diantaranya
menjadi lebih besar lagi karena lebih adalah usia, lokasi geografis dan ras,
70% penderita datang ke dokter pada status perkawinan, paritas, riwayat
stadium yang sudah lanjut (Saryono, menstruasi, riwayat keluarga, bentuk
2009). Kasus kanker payudara di tubuh, penyakit payudara lain,
Jawa Timur sebesar 28.038.000 terpajan radiasi, serta kanker primer
kasus, pada tahun 2005 sebesar 5608 kedua. Pada stadium dini, kanker
kasus (0,02%), mengalami payudara dapat disembuhkan, tetapi
peningkatan pada tahun 2006 sebesar di Indonesia penderita datang dalam
11.215 kasus (0,04%), pada tahun kondisi stadium lanjut. Akibatnya
2007 tidak terjadi peningkatan yaitu penanganan kanker payudara hanya
sebesar 11.215 kasus (0,04%), berkisar pada tujuan valiatif atau
kemudian meningkat lagi pada tahun meringankan gejalanya saja, hal ini
2008 sebesar 14.019 kasus (0,05%), yang menyebabkan insidens,
(Depkes, 2008). Berdasarkan data morbiditas serta angka kematian
dari Puskesmas Maospati (2012), di (mortalitas) masih tetap tinggi.
Desa Suratmajan Kecamatan Apabila sebelumnya ada upaya
pencegahan primer dan deteksi dini faktor-faktor dengan efek,
atau pencegahan sekunder, angka- dengan cara pendekatan,
angka tersebut dapat ditekan. observasi atau pengumpulan
Langkah penting yang dapat data sekaligus pada suatu
dilakukan setiap perempuan untuk saat.
menurunkan risiko kematian akibat Populasi yang dimaksud dalam
adanya kanker payudara adalah penelitian ini adalah seluruh wanita
dengan melakukan SADARI. dewasa awal di Desa Suratmajan
Pemeriksaan payudara sendiri Kecamatan Maospati berjumlah 93
sebaiknya dilakukan pada 7-10 hari orang.Pada penelitian ini sampel
setelah haid selesai karena pada saat diambil berdasarkan rumus Slovin
itu payudara terasa lunak. Tujuan pada tingkat kesalahan 5 % dengan
pemeriksaan payudara sendiri secara jumlah 75 responden.
rutin adalah untuk merasakan dan Setelah dilakukan perhitungan
mengenal lekuk payudara sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan
jika terjadi perubahan dapat kemudian dilakukan teknik
diketahui (Kumalasari & Iwan, Purposive Sampling. Purposive
2012). sampling yaitu memilih sampel
Pada usia 20 tahun seorang sesuai dengan kriteria inklusi dan
wanita dianjurkan untuk melakukan eksklusi yang telah ditetapkan dan
pemeriksaan pada payudaranya besar sampel diambil pada tiap RT
sendiri setiap bulan atau setiap tiga sesuai dengan perhitungan besar
bulan sekali untuk dapat mendeteksi sampel (Nursalam, 2009).
secara dini jika terdapat kelainan dan Alat yang digunakan untuk
segera mendapatkan penanganan pengumpulan data dalam penelitian
yang tepat (Setiati, 2009). Bertolak ini adalah dengan menggunakan
dari pemikiran tersebut, maka lembar kuesioner, lembar
peneliti merasa tertarik untuk persetujuan, lembar identitas
melakukan penelitian tentang tingkat terlampir. Peneliti menggunakan
pengetahuan tentang sadari dengan kuesioner dengan pertanyaan
perilaku sadari pada wanita dewasa tertutup, artinya setiap responden
awal di Desa Suratmajan Kecamatan hanya memilih jawaban yang telah
Maospati Magetan. disiapkan oleh peneliti.
Uji validitas pada
METODE PENELITIAN penelitian ini dilakukan di
Desa Ronowijayan
Ditinjau dari segi Kecamatan Maospati
tujuan penelitian yang hendak Magetan dengan
dicapai, penelitian ini menggunakan komputerisasi
menggunakan desain pearson product moment
penelitian observatif. Pada dengan tingkat signifikansi
penelitian ini peneliti 5%. Pada uji validitas yang
menggunakan pendekatan dilakukan didapatkan dari 14
cross sectional, yaitu suatu soal pada variabel dependen
penelitian untuk mempelajari semua soal valid dan 9 soal
dinamika korelasi antara
pada variavel independent Gambar 1 Distribusi Frekuensi
semua soal juga valid. Responden Berdasarkan Umur .
Uji Reliabilitas pada penelitian
ini dilakukan setelah soal tersebut PENDIDIKAN
valid maka proses selanjutnya masuk SD
2.67% 1.33% SMP
pada uji reliabilitas kuisioner dengan 8.00% 20.00%
cara komputerisasi menggunakan SMA
2.67% /SM
cronbach alpha. Didapatkan nilai 65.33%
K
cronbach alpha untuk variable
tingkat pengetahuan sebesar 0,935 ›
0,6 yang diintepretasikan berarti item Gambar 2 Distribusi Frekuensi
tersebut sudah reliable dan nilai Responden Berdasarkan Tingkat
cronbach alpha untuk variable Pendidikan.
perilaku 0,870 › 0,6 yang
diintepretasikan berarti item tersebut
juga sudah reliable. PEKERJAAN
Uji statistik yang digunakan 9.33%
4.00% SWAST
adalah uji chi square. Uji chi square
9.33% A
digunakan untuk mengetahui 77.33%WIRAS
hubungan variabel yang mempunyai WASTA
data kategorik. Data atau variabel
kategorik pada umumnya berisi
variabel yang berskala nominal dan Gambar 3 Distribusi Frekuensi
ordinal (Notoatmodjo, 2012). Untuk Responden Berdasarkan Pekerjaan.
mengetahui hubungan antar variabel,
taraf signifikan yaitu α (0,05).
Apabila p ≤ 0,05 = Ho ditolak, Ha STATUS PERKAWINAN
diterima berarti ada hubungan antara 1.33% KAWIN
tingkat pengetahuan tentang 22.67%
SADARI dengan perilaku SADARI LAJAN
G
76.00%
pada wanita dewasa awal.
JANDA

HASIL Gambar 4 Distribusi Frekuensi


Responden Berdasarkan Status
Karakteristik Responden
Perkawinan.

UMUR
20-26 27-33
14.67 tahun tahun
% 34-40
45.33 tahun
40.00 %
%
Berdasarkan tabel 1 diketahui
bahwa responden yang mempunyai
Karakteristik Variabel pengetahuan sedang sebanyak 65
orang (86,75) dan dengan perilaku
80 terbanyak adalah perilaku baik
60
40
frekuensi

20 Asymp. Sig. (2-


0
H G I Value df sided)
A N G
D A G
N Pearson Chi-
N
SE
D TI
RE Square
10.129a 2 .006

Pengetahuan Likelihood Ratio 13.469 2 .001


Linear-by-Linear
9.530 1 .002
Gambar 5 Distribusi Frekuensi Association
Tingkat Pengetahuan Responden N of Valid Cases 75
Tentang SADARI. sebanyak 46 orang (61,3%).

60 Hasil Uji Statistik


frekuensi

40
20 Hasil penelitian
0 berdasarkan tabel diatas dapat
KURANG BAIK BAIK
diketahui bahwa tingkat
perilaku pengetahuan dengan perilaku
SADARI diperoleh nilai p
value 0.006. Karena nilai p
Gambar 6 Distribusi Frekuensi value < 0.05 maka H0 ditolak
Perilaku Responden Tentang dan H1 diterima sehingga
SADARI. dapat diartikan ada hubungan
antara tingkat pengetahuan
Tabulasi Silang Antar Variabel tentang SADARI dengan
Tabel 1 Tabulasi Silang Antara perilaku SADARI pada
Pengetahuan Dengan Perilaku Di wanita dewasa awal di Desa
Desa Suratmajan Kecamatan Suratmajan Kecamatan
Maospati Kabupaten Magetan Pada Maospati Kabupaten
Tanggal 19 Juni-10 Juli 2017 Magetan.
PEMBAHASAN
Perilaku
Pengeta Tingkat Pengetahuan Wanita
Kurang Baik Total
huan Dewasa Awal Tentang SADARI Di
Baik
F % F % F % Desa Suratmajan Kecamatan
Rendah 4 5,3 0 0 4 5,3 Maospati Kabupaten Magetan
Sedang 25 33,3 4 53,3 65 86,7 Berdasarkan hasil penelitian
0 tingkat pengetahuan yang dilakukan
Tinggi 0 0 6 8 6 6 pada wanita dewasa awal di Desa
Total 29 38,7 4 61,3 75 100 Suratmajan Kecamatan Maospati
6
Kabupaten Magetan diketahui bahwa Berdasarkan hasil penelitian
sebagian besar responden memiliki diketahui bahwa responden yang
tingkat pengetahuan sedang yaitu memiliki pengetahuan sedang
sebanyak 65 orang (86,7%). Hasil dengan pekerjaan terbanyak swasta
penelitian yang bahwa sebagian sebanyak 51 orang (68%). Hal ini
besar tingkat pengetahuan responden sesuai dengan teori bahwa
dengan kategori sedang, lingkungan pekerjaan dapat
menunjukkan responden sudah menjadikan seseorang memperoleh
mengerti tentang SADARI mulai pengetahuan dan pengalaman baik
dari pengertian, manfaat, tujuan, cara secara langsung maupun tidak
melakukan SADARI, dan waktu langsung (Mubarak, 2009).
melakukan SADARI. Hasil penelitian ini juga sejalan
Berdasarkan hasil penelitian dengan penelitian yang dilakukan
bahwa responden yang memiliki oleh Dwi Sri Handayang dengan
pengetahuan sedang terbanyak pada judul “Hubungan Antara Tingkat
umur 20-26 tahun dengan 28 orang Pengetahuan dan Sikap dengan
(37,3%). Hal ini sesuai dengan teori Perilaku Para Wanita Dewasa Awal
bahwa masa dewasa awal uisa 20-30 Dalam Melakukan Pemeriksaan
tahun merupakan masa puncaknya. Payudara Sendiri di Kelurahan
Kekuatan, koordinasi, kecerdasan, Kalangan Kecamatan Pedan Klaten”
kecekatan dan ketangkasan tangan, menunjukkan bahwa mayoritas
kecepatan merespon, ketajaman responden dikategorikan
pandangan, dan indra perasa semua berpengetahuan sedang. Penelitian
berada pada puncaknya sebelum usia terkait juga pernah dilakukan oleh
30 tahun (Papila,2005). Hal ini Rini (2012) dengan judul Gambaran
sejalan dengan hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang kanker
Maulina (2012) yang menyatakan payudara dan perilaku SADARI
bahwa usia seseorang sangat perawat di ruang rawat RS Kanker
mempengaruhi faktor pengetahuan. Dharmais dengan hasil mayoritas
Berdasarkan hasil penelitian memiliki tingkat pengetahuan tinggi
diketahui bahwa responden yang yaitu sebanyak 108 orang (81,8%),
memiliki pengetahuan sedang 23orang (17,40%) memiliki tingkat
dengan tingkat pendidikan terbanyak pengetahuan sedang dan 1 orang
SMA/SMK sebanyak 45 orang (1,50%) memiliki tingkat
(60%). Menurut Notoatmodjo pengetahuan rendah.
(2012), Pendidikan dapat Adanya perbedaan hasil karena
mempengaruhi seseorang termasuk perbedaan subjek penelitian dan
juga perilaku akan pola hidup pengalaman. Hal ini sesuai dengan
terutama dalam memotivasi untuk Potter dan Perry (2009) yang
sikap berperan serta dalam menyatakan tenaga kesehatan seperti
pembangunan kesehatan. Makin perawat, bidan dan dokter
tinggi tingkat pendidikan seseorang, merupakan suber informasi yang
makin mudah menerima informasi tampak dan kompeten bagi klien.
sehingga makin banyak pula Perawat memiliki pengalaman yang
pengetahuan yang dimiliki. lebih banyak daripada wanita dewasa
awal. Peneliti berpendapat bahwa
hasil pengetahuan tentang SADARI penelitian yang dilakukan oleh Dwi
yang dimiliki oleh wanita dewasa Sri Handayang dengan judul
awal sesuai dengan teori yang ada “Hubungan Antara Tingkat
dengan keterbatan penelitian saat Pengetahuan dan Sikap dengan
pengisian kuesioner terkadang masih Perilaku Para Wanita Dewasa Awal
ada yang tidak sesuai dengan Dalam Melakukan Pemeriksaan
kenyaataan yang ada. Payudara Sendiri di Kelurahan
Perilaku SADARI Pada Wanita Kalangan Kecamatan Pedan Klaten”
Dewasa Awal Di Desa Suratmajan menunjukkan bahwa mayoritas
Kecamatan Maospati Kabupaten responden dikategorikan berperilaku
Magetan baik terhadap SADARI yaitu 97,8%.
Adanya kesamaan hasil karena
Berdasarkan hasil penelitian subyek penelitian sama sama wanita
tingkat perilaku yang dilakukan pada dewasa awal.
wanita dewasa awal di Desa Hasil penelitian ini tidak
Suratmajan Kecamatan Maospati sejalan dengan penelitian yang
Kabupaten Magetan diketahui bahwa dilakukan Pipit Ekanita dengan judul
sebagian besar responden memliki “Hubungan Antara Pengetahuan dan
perilaku baik sebanyak 46 orang Sikap WUS terhadap Perilaku
(61.3%). Hasil penelitian SADARI” yang menujukkan hasil
menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku responden paling banyak
perilaku responden dalam kategori adalh perilaku kurang baik sebanyak
baik . Hal itu disebabkan karena 46 orang (49,5%). Dengan jumlah
responden di dukung oleh responden 90 orang. Perbedaan hasil
pengetahuan sedang terhadap penelitian perilaku disebabkan oleh
SADARI. Selanjutnya pengetahuan perbedaan factor predisposisi, factor
yang sudah diterima akan pemungkin dan factor penguat
menimbulkan sikap yang memiliki (Notoatmodjo,2005). Peneliti
kesadaran tentang SADARI dan berpendapat bahwa hasil perilaku
menyebabkan orang berperilaku wanita dewasa awal tentang
sesuai dengan pengetahuan yang SADARI sesuai dengan teori yang
dimiliki. ada namun dengan keterbatasan
Hasil ini sesuai dengan hanya mengukur perilaku dengan
penelitian yang dilakukan oleh menggunakan kuesioner tidak
Nugraheni (2010) ia menemukan dilakukan observasi perilaku secara
semakin tinggi tingkat pengetahuan mendalam.
tentang SADARI maka semakin baik
pula perilaku SADARI dan semakin Hubungan Tingkat Pengetahuan
rendah tingkat Selain itu, Tentang SADARI Dengan Perilaku
berdasarkan pengalaman dan SADARI Pada Wanita Dewasa
penelitian, perilaku yang didasari Awal Di Desa Suratmajan
oleh pengetahuan akan lebih Kecamatan Maospati Kabupaten
langgeng dari pada perilaku yang Magetan
tidak didasari oleh pengetahuan Pada pengujian hipotesis,
(Notoatmodjo, 2007). Hasil hipotesis awal berbunyi “ada
penelitian ini sejalan dengan hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang SADARI dengan perilaku Dari hasil penelitian ini terdapat
SADARI pada wanita dewasa awal beberapa perbedaan dengan
di Desa Suratmajan Kecamatan penelitian sebelumnya karya Utami
Maospati Magetan”. Berdasarkan dengan judul Hubungan antara
hasil perhitungan diperoleh Pengetahuan tentang Kanker
hubungan antara tingkat pengetahuan Payudara dengan Perilaku
tentang SADARI dengan perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri
SADARI pada wanita dewasa awal (SADARI) pada Mahasiswi Program
di Desa Suratmajan Kecamatan Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) A
Maospati Magetan. Hal itu FK UGM pada tahun 2007. Hasil
ditunjukkan dengan nilai p sebesar analisis pada penelitian tersebut
0.006 < 0,005. diperoleh nilai π = 0,176 dengan
tingkat signifikansi 0,064 (P > 0,05)
Hal ini sesuai dengan tinjauan menunjukkan bahwa tidak ada
teori bahwa perilaku SADARI yang hubungan yang signifikan antara
termasuk dalam perilaku kesehatan, tingkat pengetahuan tentang kanker
dipengaruhi oleh faktor keturunan payudara dengan perilaku
dan lingkungan yang bermula dari pemeriksaan payudara sendiri
pemikiran atas dasar pengetahuan (SADARI) dengan tingkat korelasi
hingga pada akhirnya muncul dalam sangat lemah. Perbedaan hasil
perilaku (Purwanto, 2009). Hasil analisis tersebut dapat disebabkan
penelitian diatas juga sesuai dengan oleh perbedaan variabel. Variabel
tinjauan teori yang menyebutkan bebas pada penelitian tersebut adalah
bahwa berdasarkan pengalaman dan pengetahuan tentang kanker
penelitian, perilaku yang didasari payudara yang cakupannya masih
oleh pengetahuan akan lebih terlalu luas, sedangkan peneliti
langgeng daripada perilaku yang menggunakan variabel bebas yang
tidak didasari oleh pengetahuan lebih spesifik yaitu pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007) Hasil penelitian tentang SADARI. Peneliti
ini sejalan dengan penelitian yang berpendapat bahwa adanya hubungan
dilakukan oleh Dwi Sri Handayang anatar tingkat pengetahuan dengan
dengan judul “Hubungan Antara perilau SADARI sesuai dengan teori
Tingkat Pengetahuan dan Sikap yang ada dengan keterbatasan
dengan Perilaku Para Wanita Dewasa pengetahuan bukan satu-satunya
Awal Dalam Melakukan factor yang mempengaruhi perilaku
Pemeriksaan Payudara Sendiri di seseorang.
Kelurahan Kalangan Kecamatan
Pedan Klaten” menunjukkan bahwa KESIMPULAN
dengan menggunakan uji chi square Tingkat pengetahuan
didapatkan hasil p 0,0015 dimana p tentang SADARI pada wanita
kurang dari nilai signifikan yaitu dewasa awal sebagian besar
0,05 sehingga terdapat hubungan mempunyai tingkat
yang signifikan antara tingkat pengetahuan sedang
pengetahuan dengan perilaku sebanyak 65 orang (86,7%)
responden dalam melakukan dari 75 responden.
pemeriksaan payudara sendiri.
Perilaku tentang mengembangkan variabel
SADARI pada wanita dewasa penelitian tentang SADARI.
awal sebagian besar
mempenyai perilaku baik
sebanyak 46 orang (61,3%) DAFTAR PUSTAKA
dari 75 responden. Arikunto, S. (2006). Prosedur
Terdapat hubungan Penelitian Suatu Pendekatan
yang signifikan antara tingkat Praktik. Jakarta : Rineka
pengetahuan tentang Cipta.
SADARI dengan perilaku Asnawi, S. (2007). Teori Motivasi
SADARI pada wanita dewasa Dalam Pendekatan Psikologi
awal di Desa Suratmajan Industry & Organisasi
Kecamatan Maospati Cetakan Ketiga. Jakarta:
Kabupaten Magetan dengan Studia Press.
nilai signifikan (p) yang Azwar, S. (2011). Sikap dan
diperoleh adalah 0,006 < Perilaku. Dalam: Sikap
0,05. Manusia Teori dan
Pengukurannya. Edisi 2.
SARAN Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Untuk intitusi Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku
pendidikan sebaiknya Saku Patofisiologi. Edisi
institusi memberikan Ketiga. Jakarta: EGC.
tambahan literature atau Depkes,R.I.(2008). Laporan Hasil
pustaka tentang pemeriksaan Riset Kesehatan Dasar
SADARI di perpustakaan. (RIKESDAS) Indonesia
Dan sebaiknya institusi dapat Tahun 2007. Jakarta: Depkes
melakukan sosialisasi tentang RI.
pemeriksaan SADARI Kumalasari,I., dan I Andhyantoro.
dengan bekerja sama dengan (2012). Kesehatan
poliklinik atau intitusi Reproduksi untuk Mahasiswa
terdekat lainnya. Kebidanan dan Keperawatan.
Untuk Desa Suratmajan Jakarta: Salemba Medika.
Kecamatan Maospati Mubarak, W. (2009). Promosi
Magetan sebaiknya Keperwatan. Yogyakarta:
pemerintah Desa Suratmajan Graha Ilmu.
bekerja sama dengan Mohibbin. (2008). Psikologi
puskesmas/ponkesdes Perkembangan Remaja.
membentuk kader-kader Jakarta: EGC.
kesehatan yang mempunyai Notoatmodjo, S.(2007). Promosi
pengetahuan dan kemampuan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
yang lebih baik. Jakarta : Rineka Cipta.
Untuk peneliti
_______. (2010). Metodologi
selanjutnya sebaiknya
Penelitian Kesehatan.
peneliti selanjutnya dapat
Jakarta: Rineka Cipta.
melakukan evaluasi terhadap
Price, S. A., & Wilson, L.M. (2006).
perilaku SADARI dan
Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Sobur, A. (2005). Psikologi Umum.
Edisi 6 Volume 2. Jakarta: Bandung: Pustaka Setia.
EGC. Swansburg, R. C. (2006). Pengantar
Purwanto, N.(2008). Psikologi Kepemimpinan dan
Pendidikan. Jakarta: Remaja Manajemen Keperawatan.
Rosda Karya. Jakarta: EGC.
Poerwadarminta. (2005). Kamus Vroom, V.H. (2005). Work and
Besar Bahasa Indonesia. motivation. New York: Wiley.
Jakarta: Balai Pustaka. Wawan, A. M., & Dewi. (2010).
Rasjidi, I. (2010). Epidemiologi Teori dan Pengukuran
Kanker Pada Wanita. Jakarta: Pengetahuan, Sikap dan
Sgung Seto. Perilaku Manusia.
Rusmi. (2008). Teori Motivasi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jakarta: Bintang Pustaka. Widyatun. (2008). Ilmu Perilaku.
Riwidikdo, H. (2010). Statistik untuk Jakarta: CV. Agung Seto.
Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Romauli, S., & Anna, V.V. (2009).
Kesehatan Reproduksi Buat
Mahasiswa Kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Santrock, J. W. (2006). Life-Span
Development. New York:
McGraw-Hill.
Sarwono. (2005). Psikologi Remaja.
Jakarta: Praja Grafindo
Persada.
Saryono. (2009).Perawatan
Payudara. Edisi kedua.
Yogyakarta : Mitra Cendekia
Press.
Siagian. (2012). Teori Motivasi dan
Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sunaryo. (2006). Psikologi untuk
Kesehatan. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung :
Alfabeta.
Setiati, E. (2009). Waspadai 4
Kanker Ganas Pembunuh
Wanita; Kanker Rahim,
Kanker Indung Telur, Kanker
Leher Rahim, Kanker
Payudara. Edisi 1. Jakarta:
Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai