Anda di halaman 1dari 1

Tidak benar.

Karena sebarusnya ibu memberikan asi ekslusif kepada bayinya di sertai meminum obat
antiretroviral secra rutin.

Penelitian yang melibatkan 2.431 pasang ibu dan anak dilakukan di daerah Afrika Selatan, Malawi,
Uganda, Tanzania, Zambia, Zimbabwe, dan India pada tahun 2011 hingga 2014. Kemudian, para peneliti
memberikan obat antiretroviral kepada ibu yang memiliki HIV positif, sejak ibu tersebut mengandung,
melahirkan, hingga menyusui. Obat tersebut merupakan salah satu obat yang diberikan pada pasien
yang menderita HIV positif, namun tidak bisa membuatnya sembuh. Obat antiretroviral ini hanya bisa
membuat pertumbuhan virus melambat dan mencegah penggandaan terjadi.

Pemberian obat ini dianggap cukup efektif untuk mencegah penularan terjadi, karena terbukti dengan
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa di Malawi terjadi penurunan tingkat penularan sebesar 42%
pada anak yang diberikan ASI dari ibu dengan HIV positif. Pada kelompok ibu tersebut, diberikan obat
antiretroviral jenis nevirapine setiap harinya selama ia menyusui dalam waktu 6 bulan. Tidak hanya itu,
penuruan tingkat penularan juga terjadi di Afrika Selatan yang menunjukkan penurunan hingga 18% .

ibu yang positif memiliki virus HIV di dalam tubuhnya dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif selama
6 bulan dengan melakukan pengobatan untuk mengurangi risiko penularan ke bayinya. Tidak seperti ibu
yang sehat yang masih harus memberikan ASI hingga anak berusia 2 tahun dan memberikan makanan
pendamping ASI setelah 6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai