Anda di halaman 1dari 9

Gambar 2

Peta Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara

Sumber Data. BAPPEDA Kabupaten Penajam Paser Utara

2.1.2. Luas Wilayah dan Tata Guna Tanah

Dilihat dari tata guna tanah menunjukkan bahwa lahan yang diusahakan untuk
kegiatan pertanian mencakup areal seluas 166.390 Ha dari total luas wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara. Areal pertanian meliputi: lahan sawah seluas 30.563
Ha (9,17%), lahan kering 48.249 Ha (14,48%), hutan 51.840 Ha (15,55%), sedangkan
untuk perkebunan 15.520 Ha (4,66%) dan rawa/tambak/kolam seluas 20.218 Ha
(6,07%). Selebihnya seluas 166.916 Ha (50,08%) terdiri dari pekarangan dan
bangunan 39.763 Ha (11,93%), lahan tidur 22.242 Ha (6,67%) dan lain-lain seluas
104.911 Ha (31,00%). (Lihat Tabel 2.2)
Sebagian besar dari areal lahan sawah terdapat di Kecamatan Babulu dan
Penajam yang merupakan wilayah utama penghasil beras di Kabupaten Penajam Paser
Utara. Dari total luas areal lahan sawah seluas 30.563 Ha di wilayah Kabupaten
Penajam Paser Utara, 14.030 Ha (45,91%) dari total luas lahan sawah merupakan
lahan sawah yang belum diusahakan secara produktif, dan seluas 3.182 Ha (10,41%)

12
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
dapat ditanami padi dua kali dalam setahun, sedangkan sisanya seluas 13.351 Ha
(43,68%) hanya dapat ditanami padi sekali dalam setahun. Salah satu faktor penyebab
utamanya adalah kondisi sistem irigasi yang belum memadai, yang diindikasikan
dengan kenyataan bahwa seluas 17.758 Ha (58,10%) areal persawahan di Kabupaten
Penajam Paser Utara merupakan sawah tadah hujan.
Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaannya
di Kabupaten Penajam Paser Utara
Luas (Ha)
Jenis Penggunaan Total
%
Tanah Kec. Kec. Kec. Kec. Luas (Ha)
Babulu Waru Penajam Sepaku
1. Sawah 9.258 2.500 17.975 830 30.563 9,17
2. Pekarangan & Bangunan 2.345 532 35.150 1.736 39.763 11,93
3. Lahan Kering (Tegal,
1.857 1.768 17.250 27.374 48.249 14,48
Ladang, Padang rumput)
4. Hutan (Hutan Rakyat dan
9.040 505 21.250 21.045 51.840 15,55
Hutan Negara)
5. Perkebunan 1.595 1.625 10.000 2.300 15.520 4,66
6. Rawa, Tambak, Kolam 1.595 360 14.112 4.151 20.218 6,07
7. Lahan Tidur 1.362 280 3.000 17.600 22.242 6,67
8. Lain-lain *) 12.893 47.818 2.000 42.200 104.911 31,48
Total 39.945 55.388 120.737 117.236 333.306 100,00
% 11,98 16,62 36,22 35,17 100,00
Sumber data: a) Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2003 (dianalisis lebih lanjut).
b) Kecamatan Babulu, Waru, Penajam dan Sepaku Dalam Angka Tahun 2001.
*) Terdiri atas: wilayah lautan, jalan dan lain-lain.

Luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari 333.06 Ha yang
terdiri dari 3.060,82 Km2 wilayah berupa daratan, dan 272,24 Km2 berupa lautan.
Secara umum, sebagian besar belum terolah dan dibudidayakan pemanfaatannya. Dari
data penggunanan lahan tahun 2005 pada Tabel 2.2 di atas terlihat bahwa 60% dari
luas areal yang ada masih berbentuk hutan lebat. Sedangkan lahan yang sudah
dimanfaatkan masing-masing adalah; pemukiman sebesar 0,9%, sawah seluas 1,5%,
pertanian tanah kering seluas 3,43%, perkebunan seluas 3,9%, tambak seluas 0,23%
dan industri seluas 0.09%.

13
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Tabel 2.3
Penggunaan Lahan
Kabupaten Penajam Paser Utara 2005-2007
Jenis Penggunaan Luas (Ha)
Tanah 2005 2006 2007
1. Pemukiman 2.808 2.808 3.547
2. Sawah 4.715 4.715 8.038
3. Pertanian Tanah Kering 10.740 10.740 9.657
4. Perkebunan 12.217 12.217 29.130
5. Kolam/Tambak 709 709 2.197
6. Industri 290 290 90
7. Pertambangan 48 48 242
8. Hutan Lebat 188.175 188.175 1.106
9. Hutan Belukar 50.075 50.075 163.131
10. Hutan Sejenis 15.253 15.253 27.960
11. Hutan Rawa 2.400 2.400 2.744
12. Semak Belukar 18.320 18.320 63.428
13. Lain-lain 7.810 7.810 2.290
Jumlah/Total 313.560 313.560 313.560
Sumber Data: BPS Penajam Paser Utara 2008

2.1.3. Topografi dan Iklim

Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri dari wilayah daratan dan
perairan laut. Wilayah perairan laut terbesar ditiga kecamatan yaitu kecamatan
Babulu, Waru dan Penajam dimana ketiga kecamatan tersebut berbatasan lansung
dengan Selat Makassar. Tinjauan dari aspek hidrologi terhadap Kabupaten Penajam
Paser Utara menunjukkan bahwa keberaaan sistem drainase yang belum memadai
menyebabkan banyaknya daerah genangan berupa rawa-rawa. Sementara itu, di
beberapa wilayah pesisir terjadi kecenderungan meningkatnya abrasi pantai oleh air
laut. Karena itu untuk menjaga kelestarian ekosistem wilayah pesisir, maka
pengelolaan hutan bakau (mangrove) perlu mendapat perhatian yang serius dari
pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Bedasarkan kajian data iklim pada masing-masing kecamatan dapat diketahui
bahwa rata-rata hari hujan di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah sebanyak 10
hari perbulan dengan curah hujan rata-rata sebesar 230 mm per bulan. Sedangkan
curah hujan di atas 300 mm perbulan terjadi antara bulan Desember sampai dengan
Februari. Curah hujan sebesar 100 – 300 mm per bulan pada umumnya terjadi pada
bulan Maret sampai bulan juni, dan pada bulan juli sampai bulan Oktober.
Kondisi iklim di wilayah Propinsi Kalimantan Timur menunjukkan bahwa
karakteristik iklim di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk wilayah
14
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
iklim tropika humida. Temperatur udara rata-rata sebesar 260C dengan perbedaan
temperatur pada waktu siang dan malam berkisar antara 5-70C. Temperatur minimum
terjadi antara bulan Oktober sampai bulan Agustus, Berdasarkan pembagian iklim di
wilayah Kalimantan Timur, iklim Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk zone 1
dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1500 sampai 2000 mm pertahun. Dengan
tipe iklim E1 dan E2.
Tabel 2.4
Banyaknya Curah Hujan Menurut Pos Pengamatan
per Bulan
Bulan Babulu Waru Penajam Sepaku
Januari 21.0 9.0 _ 19.0
Februari 23.0 8.0 _ 15.0
Maret 23.0 3.0 _ 8.0
April 21.0 9.0 _ 19.0
Mei 12.0 4.0 _ 16.0
Juni 25.0 16.0 _ 13.0
Juli 13.0 10.0 _ 18.0
Agustus 10.0 7.0 _ 6.0
September 8.0 4.0 _ 4.0
Oktober 6.0 7.0 _ 10.0
Nopember 13.0 5.0 _ 16.0
Desember 14.0 6.0 _ 12.0
Total 189.0 88.0 _ 156.0
Sumber Data. BPS Kab. Penajam Paser Utara 2008

2.1.4. Karakteristik dan Potensi Fisik Wilayah

Berdasarkan pertimbangan karakteristik dan potensi wilayah Kabupaten


Penajam Paser Utara dibagi dalam 3 (tiga) wilayah pembangunan (WP), yaitu:
Wilayah Pembangunan (WP) pedalaman
Wilayah Pembangunan (WP) utara
Wilayah Pembangunan (WP) selatan
WP pedalaman dicirikan oleh morfologi bergelombang sampai berbukit, tidak
atau kurang dipengaruhi oleh ekosistem pesisir dengan basis ekonominya sub sektor
kehutanan dan perkebunan yang ditenggarai oleh perkembangan kawasan khusus
kehutanan dan perkebunan. Dalam WP Pedalaman terbagi dalam 2 (dua) kawasan,
yaitu kawasan pedalaman dan kawasan pengembangan khusus, fungsi Kawasan
Pedalaman adalah sebagai pusat pemerintahan skala lokal, kegiatan ekonomi, industri
agro foresty, pertambangan, pertanian tanaman pangan lahan kering, perkebunan,
peternakan, kehutanan, pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan
kawasan pedalaman meliputi kelurahan Maridan, Kelurahan Pemaluan, Desa Bumi
Harapan, Desa Bukit Raya, Desa Sukaraja, Kelurahan Tengin Baru, Kelurahan

15
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Sepaku, Desa Argomulyo, Desa Sukomulyo, Desa Semoi II, Desa Wonosari,
Kelurahan Mentawir dan Desa Karang Jinawi.
Fungsi dari Kawasan Pengembangan Khusus adalah sebagai pusat industri
agro foresty, pertambangan, pertanian tanaman pangan lahan kering, perkebunan,
kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan kawasan
pengembangan khusus meliputi Desa Labangka, Desa Babulu Darat, Desa Api-api,
Desa Sesulu, Kelurahan Waru, Kelurahan Nenang, Kelurahan Sepan, Kelurahan
Sotek, dan Desa Bukit Subur.
Sedangkan WP Utara dan WP Selatan dicirikan oleh morfologi pedataran
sampai bergelombang, banyak dipengaruhi oleh kosistem pesisir dengan basis
ekonominya sektor perkotaan, pertanian tanaman pangan dan perikanan. WP Utara
mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintahan skala regional dan skala lokal,
kegiatan ekonomi skala regional dan skala lokal, pertambangan, zona industri,
pariwisata, pertanian tanaman pangan lahan basah, perkebunan, perikanan,
peternakan, kehutanan, pemukiman dan fasilitas sosial ekonomi. Jangkauan pelayanan
WP Utara meliputi Kelurahan Penajam, Kelurahan Gunung Seteling, Kelurahan
Nenang, Kelurahan Petung, Desa Girimukti, Kelurahan Lawe-lawe, Kelurahan
Buluminung, Kelurahan Sepan, Kelurahan Pantailango, Kelurahan Gresik, Kelurahan
Riko, Kelurahan Jenebora, Desa Bukit subur, Kelurahan Sungai Parit, Kelurahan
Sesumpu, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala, Kelurahan Saloloang,
Kelurahan Tanjung Tengah, Kelurahan Pejala, Kelurahan Waru, Desa Sesulu dan
Desa Api-api.
Fungsi WP Selatan adalah sebagai pusat pemerintahan skala lokal, kegiatan
ekonomi, pertanian tanaman pangan lahan basah, pertambangan, perkebunan,
perikanan, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan fasilitas sosial ekonomi.
Jangkauan WP Selatan meliputi Desa Babulu Darat, Desa Labangka, Desa Gunung
Makmur, Desa Sriraharja, Desa Rawamulya, Desa Gunung Intan, Desa Sumber Sari,
Desa Babulu Laut dan Desa Sebakung Jaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Melihat perkembangan Wilayah Kecamatan yang terjadi saat ini, maka ada
potensi atau indikasi pemekaran wilayah kecamatan menjadi beberapa kecamatan
baru, antara lain:
Pembentukan Kecamatan Petung sebagai pemekaran dari kecamatan penajam

16
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Pembentukan Kecamatan Maridan sebagai pemekaran dari Kecamatan Sepaku
Tabel 2.4
Rencana Penetapan Wilayah Pembangunan (WP)
Di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2003 – 2012
Total
Pusat
No. WP Penduduk Fungsi Wilayah
Pertumbuhan
Tahun 2012
1. WP Pendalaman: Perkotaan 34.440 Fungsi sebagai Pusat
Kelurahan Maridan Maridan pemerintahan skala
Kelurahan Pamaluan lokal, kegiatan
Desa Bumi Harapan ekonomi,industri argo
Desa Bukit Raya foresty, pertambangan,
Desa Sukaraja pertaniantanaman
Kelurahan Tengin Baru pangan lahan kering,
Kelurahan Sepaku perkebunan, kehutanan,
pemukiman, dan
Desa Argomulyo
fasilitas sosial
Desa Sukomulyo
ekonomi.
Desa Babulu Darat
Desa Labangka
Desa Gunung Makmur
Desa Sriraharja
Desa Rawa Mulya
Desa Gunung Intan
Desa Sumber Sari
Desa Babulu Laut
Desa Setakung Jaya Semoi II
Desa Wonosari
Kelurahan Mentawir
Desa Karang Jenawi
A. Kawasan Pengembangan 2.346 Fungsi sebagai pusat
Khusus: industri agro foresty,
Desa Labangka pertambangan,
Desa Babulu Darat pertanian tanaman
Desa Api–api pangan lahan kering,
perkebunan,
Desa Sesulu
kehutanan,dan fasilitas
Kelurahan Waru
sosial ekonomi.
Kelurahan Nenang
Keluarahan Sepan
Kelurahan Sotek
Kelurahan Subur
2. WP Utara: Kelurahan Perkotaan 77.282 Fungsi pusat
Penajam Kelurahan Gunung Penajam pemerintahan skala
Seteling Petung regional an skala lokal,
Kelurahan Petung Pertambangan, zona
industri, pariwisata,
Desa Girimukti
pertanian tanaman
Kelurahan Lawe-lawe
pangan lahan basah,
Kelurahan Buluminung perkebunan, perikanan,
Kelurahan Pantailango peternakan kehutanan,
Kelurahan Gresik pemukiman dan
Kelurahan Riko fasilitas sosial ekonomi
Kelurahan Jenebora
Desa Bukit Subur
Kelurahan Sungai Parit
Kelurahan Ssumpu
Kelurahan Kampung Baru
Kelurahan Pejala
17
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Total
Pusat
No. WP Penduduk Fungsi Wilayah
Pertumbuhan
Tahun 2012
Kelurahan Saloloang
Kelurahan Tanjung Tengah
Kelurahan Pejala
Kelurahan Waru
Desa Sesulu
Desa Api-api
3. WP Selatan: Perkotaan 28.326 Fungsi sebagai pusat
Desa Rintik Babulu pmerintahan skala
lokal, kegiatan
ekonomi, pertanian
tanaman pangan lahan
basah, pertambangan,
perkebunan, perikanan,
peternakan, kehutanan,
pemukiman, dan
fasilitas sosial ekonomi
Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, 2003-2012

2.2. Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat

Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) merupakan seseorang,


keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau
gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, dan karenanya tidak dapat
menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya, sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai
dan wajar. Hambatan kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,
keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku,
keterbelakangan atau keterasingan, kekumuhan, korban tindak kekerasan, kerentanan
sosial dan kondisi atau perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang
mendukung atau menguntungkan seperti kejadian bencana alam.

2.2.1. Kependudukan

Selama periode tahun 2002-2007, penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara


meningkat dari 111.420 jiwa pada akhir tahun 2002 menjadi 140.288 jiwa pada akhir
tahun 2007. Proporsi penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara dapat dilihat pada
diagram berikut.
Grafik 2.1.
Perkembangan Jumlah Penduduk

18
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
140,000

120,000

19
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
61,694 63,242
100,000 58,757 60,200
57,365

80,000

60,000

40,000 67,426
61,600 62,981 64,411 65,892

20,000

0
1 2 3 4 5

Laki - laki Perempuan

Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara. 2008

Grafik 2.2.
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

0
Babulu Waru Penajam Sepaku

Laki - laki Perempuan

Sumber Data.BPS Penajam Paser Utara 2008

Grafik 2.3.
Piramida Penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara

60 +
55 – 59
50 – 54
45 – 49
40 – 44
35 – 39
30 – 34
25 – 29
20 – 24
15 – 19
10 – 14
5–9
8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
PEREMPUAN LAKI - LAKI

20
RPJMD 2009-2013
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Anda mungkin juga menyukai