Anda di halaman 1dari 14

Laporan Akhir

teknika cipta konsultan

1.1. LATAR BELAKANG PEKERJAAN


Salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam
program pembangunan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi
makro daerah adalah pembangunan dan pengembangan di sektor
pertanian. Mengingat pertanian merupakan salah satu sektor yang
memiliki potensi paling besar di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan pada hal itulah maka kegiatan pengembangan irigasi
merupakan hal yang penting untuk dilakukan guna menunjang
pembangunan
infrastruktur

pertanian.
irigasi

Pengembangan

merupakan

salah

dan

satu

pembangunan

elemen

pendukung

keberhasilan pada bidang pertanian.


Menyikapi hal tersebut maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
melalui Dinas Pekerjaan Umum memprakarsai sebuah Kegiatan
Pengembangan

Daerah

Irigasi

dan

Peningkatan

Sistem

Jaringan Pompanisasi demi keberhasilan pembangunan di bidang


irigasi di Kalimantan Timur. Salah satu pekerjaan dalam kegiatan
tersebut adalah Review Design dan Relokasi Desain Daerah
Irigasi Marangkayu seluas 1500 hektar.
Kecamatan Marangkayu adalah wilayah di kabupaten Kutai Ketanegara
yang terletak pada pantai timur Provinsi Kalimantan Timur. Daerah ini
ditopang oleh potensi minyak dan gas bumi yang begitu besar. Selain
itu potensi di sektor pertanian tanaman pangan, perikanan tambak
dan perkebunan juga menjadi penunjang sektor migas. Secara
topografis kecamatan Marangkayu memiliki kemiringan lahan yang
review design dan relokasi desain
daerah irigasi marangkayu

I-1

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

memadai

bagi

terutama

padi.

termanfaatkan

budidaya

di

Keberadaan
potensinya

bidang
Sungai

secara

pertanian

tanaman

Marangkayu

optimal

serta

pangan

yang

belum

budaya

agraris

masyarakat yang cukup memadai (dapat dilihat dengan luasnya lahan


eksisting) menjadi hal yang menegaskan bahwa pengembangan sektor
irigasi dapat menjadikan daerah ini lumbung padi di Kalimantan Timur
di masa depan.
Pada tahun anggaran 2002 pernah dilakukan studi perencanaan
Daerah Irigasi Marangkayu seluas 500 Hektar dalam bentuk Survei,
Investigasi dan Desain. Perencanaan tersebut akan dilakukan review
dan relokasi pada design dengan alasan sebagai berikut :
1.

Keberadaan lahan pertanian yang cukup besar di luar cakupan


500 hektar yang telah direncanakan, sehingga perlu dilakukan
pengembangan daerah irigasi lebih dari 500 hektar di masa
mendatang

2.

Keterbatasan bangunan utama pada perencanaan sebelumnya


yang hanya mampu mengairi 500 hektar sehingga perlu dicarikan
alternatif lokasi site bangunan utama lainnya yang mampu
menjangkau lokasi lahan pertanian di atas luas 500 hektar yang
telah direncanakan.

Lahan Daerah Irigasi Marangkayu yang terbentang mulai dari desa


Marangkayu sampai desa Sebuntal merupakan salah satu daerah atau
wilayah yang memiliki potensi lahan pertanian yang cukup besar.
Sesuai dengan data inventarisasi potensi daerah irigasi dari Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur, D.I. Marangkayu memiliki
luas baku daerah pertanian 2000 hektar, dengan lahan potensi yang
tergarap 1300 hektar. Kondisi eksisting lahan pertanian yang
tergarap tersebut merupakan lahan pertanian dengan sistem tadah
review design dan relokasi desain
daerah irigasi marangkayu

I-2

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

hujan, serta di beberapa bagian daerah masyarakat mengusahakan


sendiri sistem pengairan lahan dengan membendung aliran sungai
Merah dan sungai Marangkayu dengan bangunan sederhana seperti
dari kayu atau timbunan tanah biasa.
Selain

berdasarkan

studi

tersebut

diatas

juga

telah

dilakukan

pengamatan secara langsung dilapangan terhadap kondisi lahan,


sumber daya air dan penduduk di wilayah D.I. Marangkayu. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan dapat diidentifikasikan beberapa hal
sebagai berikut :
1.

Luas lahan pertanian yang terdapat di daerah Irigasi Marangkayu


diperkirakan memiliki luas potensial 2000 Ha dengan luas
fungsional

2.

1300 Ha.

Kondisi lahan potensional maupun fungsional di D.I. Marangkayu


sebagian besar (80%) merupakan lahan yang sudah tergarap
dengan sistem tadah hujan maupun irigasi desa yang diusahakan
sendiri oleh petani setempat.

3.

Sumber air baku untuk irigasi direncanakan diambil dari Sungai


Marangkayu yang memiliki luas DAS 320 km2. Kondisi aliran
Sungai Marangkayu diperkirakan memiliki debit aliran tetap
sepanjang tahun

(base flow) 2,00 m3/detik. Artinya aliran

Sungai Marangkayu sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan


sebagai sumber air irigasi di D.I. Marangkayu.
4.

Berdasarkan

hasil

identifikasi

di

lapangan

untuk

kondisi

karakteristik fisik lahan, diketahui bahwa kondisi topografi wilayah


adalah flat (datar) di bagian hilir dan berbukit di daerah hulu
sungai.
5.

Sebagian besar penduduk yang ada di desa Marangkayu dan


Sebuntal yang merupakan wilayah D.I. Marangkayu bermata
pencaharian

sebagai

petani.

Dari

hasil

wawancara

secara

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I-3

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

langsung

dengan

penduduk

setempat,

menunjukan

bahwa

penduduk setempat saat ini sangat mengharapkan ada realisasi


pembangunan jaringan irigasi bagi lahan pertanian mereka.
Karena penduduk setempat sangat kesulitan mendapatkan air
bagi lahan mereka karena tidak adanya sarana pengairan yang
menunjang matapencaharian mereka.
6.

Konsep pengairan lahan irigasi dengan luas 1500 ha 2000 ha


yang akan di kembangkan di daerah DI Marangkayu dengan
pertimbangan aspek teknis dan nonteknis karakteristik wilayah,
adalah merencanakan suatu bangunan air yang bisa menampung
air dari sungai Marangkayu untuk selanjutnya dimanfaatkan
sebagai sumber air irigasi.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah merencanakan bangunan utama
(bendungan) untuk Daerah Irigasi Marangkayu sebagai review design
perencanaan terdahulu, dengan design yang sesuai kebutuhan untuk
mengatasi dan menangani permasalahan kebutuhan air irigasi di DI
Marangkayu.
Sedangkan

Tujuan

dari

pekerjaan

review

design

ini

adalah

merencanakan suatu konstruksi bangunan utama irigasi (bendungan)


secara detail sesuai dengan kebutuhan yang dapat berfungsi optimal
dan efektif serta ekonomis, yang dilengkapi dengan gambar-gambar
teknis beserta spesifikasi teknis pelaksanaannya.
1.3. LINGKUP PEKERJAAN
1. Jenis Kegiatan
Jenis Kegiatan A

: Pengumpulan data dan identifikasi lapangan

Jenis Kegiatan B

: Studi pendahuluan (rencana tata letak awal)

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I-4

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

Jenis Kegiatan C

: Pengukuran topografi (site dan genangan)

Jenis Kegiatan D

: Analisa Teknis (detail design)

Jenis Kegiatan F

: Pelaporan

2. Jenis dan Volume Pekerjaan


Jenis Kegiatan A

: Pengumpulan data dan identifikasi lapangan


yang berkaitan dengan perencanaan adalah
lokasi site rencana bangunan dan daerah
genangan serta daerah irigasi yang akan di
layani

Jenis Kegiatan B

: Studi Pendahuluan

Analisa

kondisi

karakteristik

daerah

layanan (daerah irigasi)

Jenis Kegiatan C

Rencana awal tata letak bangunan

Kajian terhadap basic design

: Pengukuran

Toporafi

dan

Penyelidikan

Geologi meliputi :

Situasi site bendungan (axis dam) skala 1


: 500

Situasi rencana daerah genangan skala


1 : 5.000

Situasi detail lokasi bangunan seperti


tanggul, pintu air, bak pengumpul dll
skala (1 : 200)

Penyelidikan
kebutuhan

geologi
bangunan

sesuai
yang

dengan
akan

direncanakan (bor mesin dan test pit)

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I-5

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

Jenis Kegiatan D

: Analisa Teknis (Detail design)

Perencanaan site plan banguan utama


dan pelengkapnya

Perencanaan detail konstruksi bangunan


utama dan pelengkapnya

Jenis Kegiatan E

Nota design (design note)

Analisa perhitungan biaya konstruksi

: Pelaporan

Hasil

pelaksanaan

studi

perencanaan

detail dituangkan dalam laporan sesuai


dengan kebutuhan.
Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan detail design
bangunan utama irigasi ini dijelaskan dengan metodologi sebagai
berikut :
1. Persiapan
Mobilisasi tenaga ahli dan penunjang, penyediaan peralatan kantor,
peralatan survai, formulir survai, kendaraan kerja dan lain-lain.
2. Pengumpulan data / inventarisasi
Mengumpulkan

data-data

hidrologi,

identifikasi

daerah

irigasi

sebagai daerah yang akan dilayani, site bangunan dan daerah


genangan, hasil studi yang pernah dilaksanakan serta data-data
pendukung lainnya.
3. Studi Pendahuluan (rencana tata letak awal)
Yaitu melakukan studi pendahuluan yang merupakan hasil dari
identifikasi lapangan untuk membuat dan menentukan site plan
atau rencana tata letak bangunan yang akan di design.

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I-6

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

4. Survei Topography
Pengukuran Dan Pemetaan Situasi detail site Skala 1 : 500 dan
situasi daerah genangan skala 1 : 5000, adalah untuk keperluan
perencanaan
ketinggian

teknis. Peta

planimeter

tersebut

harus

keadaan

topografi

dan

memuat
secara

data
rinci

dengan benar dan jelas dengan interval kontur 1,00 meter.


Secara garis besar pengukuran dan pemetaan situasi meliputi
kegiatan :
-

Pemasangan patok BM & CP

Kontrol horizontal dan vertikal

Pengukuran situasi rencana lokasi bangunan

Pengukuran detail desain lokasi situasi bangunan

Penggambaran

Reproduksi

5. Penyelidikan Geologi
1. Pokok-pokok pekerjaan
Secara

umum

pekerjaan

penyelidikan

geoteknik

dan

mekanika tanah ini terbagi atas 2 bagian yaitu :


-

Pekerjaan lapangan

Pekerjaan laboratorium

2. Uraian pekerjaan lapangan

Pemboran mesin
Untuk alternatif bangunan berupa bendungan diperlukan
pekerjaan

pemboran

inti yang pelaksanaannya dilakukan

untuk mendapat deskripsi lapisan tanah di lokasi rencana


as

bendungan. Jumlah titik bor

yang

dilakukan adalah

sebanyak 7 titik yang tersebar di rencana as bendungan,


lokasi

spillway

kedalaman

dan

pengeboran

lokasi

diversion

channel. Total

160 m. Mesin

bor

yang

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I-7

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

digunakan

untuk

pelaksanaan

bor

inti

ini diisyaratkan

ini

gunanya untuk

dengan kapasitas mesin diatas 50 PK.

Sumur Uji (Test Pit)


Pekerjaan

sumur

uji atau

test

pit

mengetahui jenis dan ketebalan lapisan dibawah top soil


dengan lebih jelas, baik lokasi tersebut untuk pondasi
kolom

bangunan

maupun

untuk

jenis-jenis

bahan

timbunan pada daerah borrow areanya.


Dengan demikian dapat lebih positif dalam menguraikan
jenis lapisan dan ketebalannya. Pada saat pelaksanaan
tersebut juga perlu dicatat uraian-uraian jenis dan warna
tanah disertai photo dari atas dan photo dari samping
juga harus dicatat elevasi ketinggian dari lokasi tersebut.
Ukuran sumuran uji tersebut
dengan

maksimum

1 1,5 meter persegi

kedalaman

galian

5 m disesuaikan

dengan keadaan lapisan tanahnya.

Pengambilan Contoh Tanah


Untuk

mengadakan

pengambilan

contoh

penelitian
tanah

ini

tanah
sangat

laboratorium,
penting

sekali,

selain untuk mengetahui sifat dan jenis tanahnya juga


untuk perkiraan dalam elevasi hasil penelitian tanahnya.
Sehingga

pengambilan

contoh tanah

ini

mutlak

harus

dilakukan.

Pengambilan Contoh Tanah Asli (Undisturbed Sample)


Agar data parameter dan sifat-sifat tanahnya masih
dapat digunakan maka perlu sekali diperhatikan pada
saat pengambilan, pengangkutan dan penyimpangan
contoh-contoh tanah ini agar :

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I-8

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

Struktur

tanahnya

tidak

terlalu

terganggu

atau

berubah, sehingga mendekati keadaaan yang sama


dengan keadaan lapangan
-

Kadar asli masih dapat dianggap sesuai dengan


keadaan lapangan.

Gunakan

tube

sample

yang

baik

dengan

mata

tabung yang tajam serta memenuhi persyaratan


yang ada. Diameter tabung

() minimal 6,8 cm

dan panjang 50 cm.


-

Sebelum

pengambilan

contoh

tanah

dilakukan,

dinding tabung sebelah dalam diberi pelumas(oil)


agar

gangguan

terhadap

diperkecil, terutama

pada

contoh tanah
waktu

dapat

mengeluarkan

contoh tanah ini.


-

Agar

kadar

asli

contoh

tanah

ini

tidak

terlalu

berubah, maka pada kedua ujung tabung ini perlu


diberi/tutup dengan paraffin yang cukup tebal dan
tabung

tersebut

diberi

simbol

lokasi

dan

kedalaman dari contoh tanah tersebut.


-

Pada

saat

diusahakan
sehingga

pengambilan

contoh

dengan memberikan

struktur

tanahnya

tanah

tekanan

yang

ini

sentris

berbeda, atau

pada kedalaman tertentu


-

Pada waktu pengangkatan dan menyimpan tabung


sample supaya

dihindarkan

penyimpanan

tabung

sample pada suhu yang cukup panas.

Pengambilan

Contoh

Tanah

Terganggu (Disturbed

Sample)
Pengambilan contoh tanah tidak asli dapat diperoleh
dari

pembuatan

Sumur

Uji /Test Pit

atau

Trench

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I-9

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

(Paritan Uji) sebanyak

30 kg. Pengambilan

contoh

tanah ini diambil sebagai berikut :


Bila lapisan-lapisan tanah masing-masing lapisan

cukup tebal maka harus diambil masing-masing


lapisan dengan pengambilan vertikal.
Bila lapisan-lapisan 0,5 meter, maka contoh tanah

tersebut

diambil

secara

keseluruhan dengan

pengambilan vertikal. Contoh-contoh tanah ini akan


dikenakan percobaan tanah dilaboratorium dengan
cara

proctor. Untuk

dengan
ditutup

pengukuran

menggunakan
dengan

PVC

parafin. Dari

kadar

yang

air

asli

selanjutnya

hasil masing-masing

karung dan tabung PVC dicatat dengan simbol


dan kedalaman dimana sample diambil.

Uraian Pekerjaan Laboratorium


Pada contoh-contoh tanah yang terambil, baik tanah asli
maupun contoh tanah terganggu akan dilakukan beberapa
macam

percobaan

dilaboratorium,

sehingga

data

parameter dan sifat-sifat tanahnya dapat diketahui, jenis


dan

macam-macam

percobaan

yang

dilakukan

adalah

sebagai berikut :
-

Soil Properties : (SKSNI M-22 1990-F)

Unit weight

Specific grafity (SNI-1742-1989-F)

Moisture content

Grain Size Analysis (SNI-1968-1999-F)

Atterberg Limit

Liquit limit (W1) (SNI-1967-1990-F)

Plastic limit (Wp) (SNI-1966-1990-F)

Placticity Index (PI)

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I - 10

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

Shrinkage limit (SNI-M-18-1991-03)

Trixial Test (SKSN-M-05-1990-F)

Consolidation Test (SKSNI-M-108-1990-F)

Permeability Test

Compaction Test (SNI-1743-1989-F)

6. Analisa Teknis (Detail Design Bangunan)


a. Analisa Hidrologi
Perkiraan kuantitatif dari suatu sumber daya air didasarkan
pada data hidrologi dan meteorologi yang merupakan inti
dari nilai semua studi, rancang bangun dan konstruksi dari
pengembangan suatu satuan wilayah sungai. Oleh karena itu
kecukupan dan keandalan data sangat penting.
Dalam

analisa

hidrologi

harus

menggunakan

data

yang

panjang dan terbaru dengan beberapa stasiun yang ada


disekitar lokasi studi. Menganalisa debit banjir dan sedimentasi
untuk keperluan perencanaan konstruksi dll. Dan hasil analisa
tersebut

diatas

diharapkan

selanjutnya dilakukan pra detail

desain untuk bagian pokok yaitu : main dam, intake, spillway,


cover dam, saluran pengelak dan bangunan pengendali banjir
lainnya. Analisa hidrologi yang harus dilakukan terdiri dari :
-

Analisa data hujan

Analisa hujan rencana

Perhitungan dan analisis debit banjir

Analisa debit aliran rendah

Analisa kebutuhan air irigasi

Analisa simulasi waduk

Untuk merencanakan suatu bangunan air sangat diperlukan


data hidrologi sebagai data dasar. Setelah data dasar yang
tersedia

diolah

ataupun

dianalisa, masih

diperlukan

suatu

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I - 11

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

faktor keamanan yang mengarah pada suatu perencanaan


yang

lebih

sempurna, khususnya

pada

penggunaan

data

hidrologi tadi.
-

Analisis Sedimen
Jenis

sedimen

yang

akan dikaji, terutama

yang ada

disekitar lokasi bendungan meliputi :

Sedimen

laying, untuk

membuat

analisa

prediksi

tentang sediment transport di dalam Daerah Pengaliran


Sungai.

Sediment

Dasar (Bed Load), untuk

membuat

kajian

sejenis, terutama menyangkut jenis sediment dasar.

b.

Analisa Hidrolika
Analisa hidrolika merupakan analisa teknis yang bertujuan untuk
mengetahui

apakah

dimensi

konstruksi

bangunan

yang

direncanakan tersebut sudah sesuai perilaku hidrolis aliran yang


direncanakan

akan

melewatinya.

Diharapkan

dari

analisa

hidrolika ini dimensi bangunan yang di rencanakan sudah


optimal atau tidak over design.
c. Analisa Stabilitas Bangunan
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui kondisi stabilitas atau
kekuatan bangunan terhadap gejala-gejala geser, guling dan
runtuh akibat adanya gaya-gaya yang ditimbulkan oleh tekanan
air atau akibat gempa.
1.4

LOKASI PEKERJAAN

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I - 12

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

Lokasi pekerjaan adalah lokasi dimana bangunan utama irigasi D.I.


Marangkayu direncanakan. Lokasi rencana bangunan tersebut terletak
di desa Marangkayu km 5, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai
Kertanegara. Untuk sampai di lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan
perjalanan darat dari kota Samarinda dengan rute jalan menuju ke
kota Bontang, dengan waktu tempuh selama 2,5 jam. Pada jalan
utama Samarinda-Bontang ( 30 km sebelum kota Bontang) tepatnya
di pertigaan menuju desa Marangkayu perjalanan belok ke kanan
melewati jalan konstruksi beton (menuju kawasan konsesi tambang
minyak UNOCAL). Lokasi pekerjaan berjarak 5 km dari pertigaan
jalan tersebut, sampai pada pertigaan antara jalan beton (menuju
UNOCAL) dan jalan tanah (menuju lokasi PIR), perjalanan belok kanan
melewati jalan tanah sejauh 1 km sampai di lokasi pekerjaan (as
bendungan).

1.5

DASAR HUKUM

Dasar hukum pelaksanaan pekerjaan ini adalah :


1.

Surat

Perjanjian

Melaksanakan

Pekerjaan

(SPMK)

Nomor

KU.08.08/54/Peng-Air/2005 tanggal 11 Agustus 2005


Pekerjaan Review Design dan Relokasi Design D.I. Marangkayu
2.

Adendum

Kontrak

ke-1

dengan

Nomor

KU.08.08/84/Peng.Air/2005 tanggal 3 Oktober 2005


Pekerjaan Review Design dan Relokasi Design D.I. Marangkayu
3.

Surat

Perjanjian

Melaksanakan

Pekerjaan

(SPMK)

Nomor

KU.08.08/91/Peng-Air/2005 tanggal 28 Oktober 2005


Pekerjaan Lanjutan Review Design dan Relokasi Design D.I.
Marangkayu

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I - 13

Laporan Akhir
teknika cipta konsultan

review design dan relokasi desain


daerah irigasi marangkayu

I - 14

Anda mungkin juga menyukai