Indikator Kinerja Kegiatan : Kegiatan Inventarisasi Data Teknis Situ Dan Embung
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Laporan.
Volume : 1 (Satu) Set Laporan
A. LATAR BELAKANG
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai
institusi pengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Citarum dalam meningkatkan
pelestarian dan pemanfaatan potensi sumber air. Untuk mencapai tujuan tersebut, melakukan
inventarisasi dan identifikasi infrastruktur SDA bidang konservasi sungai, waduk, danau dan
sumber air lainnya yang memerlukan perbaikan dan peningkatan fungsi, sehingga mampu
memberikan layanan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat melalui penyediaan air baku,
selain itu infrastruktur tersebut memiliki fungsi konservasi air dan pengendalian banjir.
Salah satu infrastruktur yang memerlukan pemeliharaan/rehabilitasi adalah bangunan
konservasi, embung, situ dan sumber air lainnya. Masyarakat sekitar baik langsung maupun
tidak langsung memiliki kepentingan terhadap keberadaan bangunan/infrastruktur tersebut,
sehingga penurunan layanan manfaat dari bangunan konservasi, situ, embung dan sumber air
tersebut, memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat sekitar. BBWS Citarum
berencana untuk melaksanakan kegiatan untuk menginvetarisir kondisi fisik dan fungsi
bangunan tersebut serta memperbaikinya sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk keperluan
pelaksanaan kegiatan fisik tersebut, BBWS Citarum terlebih dahulu harus melakukan
inventarisasi kondisi infrastruktur bangunan konservasi, situ, embung dan sumber air lainnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan kemungkinan pemeliharaan/perbaikan infrastruktur tersebut
agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat luas. Selain itu dengan studi ini
diharapkan mendapat suatu gambaran kondisi bangunan baik segi teknik, fungsi, lingkungan,
dan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk memelihara maupun memperbaiki, maka
direncanakan pada Tahun Anggaran 2019, BBWS Citarum dilaksanakan kegiatan Inventarisasi
Infrastruktur SDA Bidang Konservasi Sungai, Situ, Waduk, Danau, dan Sumber Air Lainnya.
Berikut ini adalah sebagian dari anak sungai yang mengalir ke Citarum:
Cibeet
Cikao
Cisomang
Cikundul
Cibalagung
Cisokan
Cimeta
Ciminyak
Cilanang
Cijere
Cihaur
Cimahi
Cibeureum
Ciwidey
Cisangkuy
Cikapundung
Cidurian
Cipamokolan
Citarik
Cikeruh
Cirasea
Sungai Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di
Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sungai Citarum dengan panjang 269 km bersumber dari mata
air Gunung Wayang (di sebelah selatan kota Bandung), mengalir ke utara melalui bagian
tengah wilayah propinsi Jawa Barat dan bermuara di Laut Jawa.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum seluas 12.000 km2 meliputi 12 wilayah
administrasi kabupaten/kota yaitu: Kab.Bandung, Kab.Bandung Barat, Kab.Bekasi,
Kab.Cianjur,Kab.Indramayu, Kab.Karawang, Kab Purwakarta, Kab.Subang, Kab.Sumedang
Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Cimahi.
Pemerintah membuat tiga bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai ini
di antaranya yaitu: PLTA Saguling, PLTA Cirata, dan PLTA Ir. H. Djuanda atau yang dikenal
dengan PLTA Jatiluhur.
Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006, wilayah sungai Citarum merupakan wilayah
sungai lintas Provinsi, (Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum merupakan
wilayah sungai lintas Provinsi Banten-DKI Jakarta-Jawa Barat) yang kewenangan
pengelolaannya berada di Pemerintah Pusat.
Total Area: 12.000 KM2 Populasi di sepanjang sungai: 10 juta (50% urban)
Populasi yang dilayani: 25 Juta Tenaga listrik yang dihasilkan: 1400 Mega Watt Area
Irigasi: 240,000 hektar Sumber Suplai Air 80 % penduduk Jakarta (16 m3/s)
Maksud dari kegiatan Inventarisasi Situ Wilayah Sungai Citarum yang berada dalam wilayah
kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk menginventarisasi keadaan existing Situ-situ
dilingkungan wilayah sungai Citarum, seperti :
Melakukan pendataan kondisi teknis dan fungsi infrastruktur bangunan utama maupun
pelengkapnya, daerah tampungan air.
Menyusun usulan rehabilitasi/perbaikan keseluruhan bangunan termasuk estimasi
biayanya.
Menyusun data base Infrastruktur SDA Bidang Konservasi Sungai, Waduk, Danau, dan
Sumber Air Lainnya.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah :
Untuk melihat efektifitas infrastruktur SDA Bidang Konservasi Sungai, Situ, Waduk,
Danau, dan Sumber Air Lainnya yang ada dan dioperasikan selama ini.
Identifikasi tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki/ meningkatkan kondisi dan
fungsi infrastruktur tersebut.
Mendapatkan data base Infrastruktur SDA Bidang Konservasi Sungai, Situ, Waduk,
Danau, dan Sumber Air Lainnya.
C. SASARAN
Mengetahui kondisi teknis dan fungsi infrastruktur SDA Bidang Konservasi Sungai, Situ,
Waduk, Danau, dan Sumber Air Lainnya. Bahan masukan dan panduan dalam menetapkan
prioritas kegiatan fisik/ rehabilitasi, serta rekomendasi agar bangunan berfungsi dengan baik
dan tersedianya data base.
D. LOKASI KEGIATAN
Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini bersumber APBN melalui DIPA Satker Operasi dan
Pemeliharaan SDA Citarum Tahun Anggaran 2019 dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
sebesar Rp. 495.800.000,00 (Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Delapan Ratus Ribu
Rupiah).
G. DATA PENUNJANG
H. STANDAR TEKNIS
Ketentuan-ketentuan teknis rinci mengenai pelaksanaan Kegiatan Inventarisasi Data Teknis
Situ Dan Embung, hendaknya mengacu pada Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)
yang berlaku dan sesuai dengan pekerjaan/kegiatan yang dilaksanakan.
I. REFERENSI HUKUM
1) Undang-undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan;
2) Undang-undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi;
3) Undang-undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
4) Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
5) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
6) Undang-undang No. 32 Tahun 2010 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
7) Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
8) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan;
9) Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
10) Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2011 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan
Pemerintah No, 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11) Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah No, 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
12) Peraturan Pemerintah No. 172 Tahun 2014 Tenteang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Pemerintah No, 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
13) Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2015 Tenteang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Pemerintah No, 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
14) Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2011 Tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber
Daya Air;
15) Peraturan Menteri PU No. 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan
atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi dengan UKL/UPL;
16) Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M/2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Departemen Pekerjaan Umum;
17) Peraturan Menteri PU No. 7 Tahun 2011 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Konsultansi;
18) Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2013 Tentang Perubahan Peraturan Materi PU No. 7
tahun 2011 Tentang Standar dan Pedoman Pengandaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi;
19) Peraturan Menteri PU No. 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri PU No. 14
Tahun 2013 tentang Standar dan Pedoman Pengadan Pekerjaan Konstruksi dan jasa
Konsultansi;
20) Peraturan Menteri PUPR No. 28 tahun 2016 Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bisdang Pekerjaan umum beserta lampiran-lampirannya;
21) Peraturan Menteri PUPR No. 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai;
22) Peraturan Menteri PUPR No. 06/PRT/M/2015 Tentang Eksplorasi dan Pemeliharaan
Sumber Air dan Bangunan Pengairan;
23) Peraturan Menteri PUPR No. 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
24) Peraturan Menteri PUPR No. 10/PRT/M/2015 Tentang Rencana dan Rencana Teknis;
K. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan adalah laporan pelaksanaan kegiatan inventarisasi situ wilayah
Sungai Citarum terdiri atas:
1) Laporan Pendahuluan;
2) Laporan Bulanan;
3) Laporan Antara;
4) Draft Laporan Akhir;
5) Laporan Akhir.
Serta Laporan lain yang mendukung pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Situ Wilayah Sungai
Citarum yaitu:
1) Laporan Analisis Topografi
2) Laporan Analisis Hidrologi
3) Laporan Hidrotopografi
M. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli/Tenaga Profesional
N. KEWAJIBAN
Kewajiban Pemberi pekerjaan, Direksi, dan Pembina Pekerjaan
Pemberi pekerjaan akan member kemudahan kepada Konsultan untuk memperoleh atau
menggunakan data/informasi yang ada di proyek dari hasil studi terdahulu serta memberikan
kemudahan lainnya untuk keperluan pekerjaan.
Kewajiban Konsultan
Konsultan berkewajiban menyediakan tenaga pelaksana pekerjaan, peralatan kantor, peralatan
survey, alat transportasi dan lain-lainnya yang sesuai dengan keperluan pekerjaan ini dan
melaksanakan pekerjaan mengikuti Kerangka Acuan Kerja serta pengaturan lainnya yang
akan disepakati bersama.
O. LAIN-LAIN
Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan SNI yang
berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR dan
persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun dalam pelaksanaannya
diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
1. Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh Direksi Pekerjaan untuk mendiskusikan atau
memberikan penjelasan mengenai hasil kerja yang dicapai
2. Konsultan harus menunjuk seseorang yang bertindak sebagai perwakilan yang sewaktu
waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan mempunyai kuasa penuh
untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama Konsultan
3. Konsultan harus menyerahkan foto/gambar yang dibuat berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan serta data perhitungan pengukuran sesuai dengan prestasi pekerjaan.
4. Konsultan diharapkan bisa mengembangkan disiplin ilmu yang dipunyai oleh tenaga
ahlinya dengan cara mengembangkan dan mengolah data untuk keperluan pekerjaan ini
sesuai dengan metode mulai dari yang sederhana sampai dengan metode yang terbaru, dan
tidak tertutup kemungkinan pada Kerangka Acuan Kerja yang ada.