Anda di halaman 1dari 10

STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP)

CUCI TANGAN, APD DAN STERILISASI

Dosen pembimbing :

Nurus Syafaah, SST., M. Kes

Disusun Oleh :

Sela Susiati 18112149037


Siti Birit K. 18112149038
Siti Laeli F. 18112149039
Siti Qomariah 18112149040
Sonia Wati 18112149041
Susanti 18112149042
Syafika Nuria F. 18112149043
Tiano Azarix M. 18112149044
Tya Jamiatul K. 18112149045
Yenny Nur R. 18112149046
Zulfa Mizan 18112149047

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SEMESTER II ( A )
STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP)
CUCI TANGAN
STIKES Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen: No. Revisi Halaman :
Tanggal Terbit : Dosen Pembimbing :
PROTAB
Nurus Syafaah, SST., M. Kes
Pengertian Suatu tindakan membersihkan kotoran dengan sabun atau antiseptic dan
dibilas dengan air mengalir.
Indikasi 1. Sebelum dan sesudahkontak dengab kulit pasien atau bayi atau
cairan tubuh
2. Setelah kontak dengan alat alat kotor yang berpotensi dapat
terkontaminasi
3. Setelah melepas sarung tangan
Tujuan Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
Petugas Perawat
Persiapan Alat 1. Sabun Antiseptik
2. Bak cuci dan Air Mengalir
3. Handuk atau pengering
Persiapan Perawat 1. Lepas semua aksesoris yang ada pada tangan.
2. Gulung lengan baju sampai siku.
Prosedur Pelaksanaan 1. Mengalirkan air, hindari percikan pada pakaian.
2. Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya lebih
rendah dari siku.
3. Menaruh sedikit sabun / antiseptic (2 – 4 cc). Untuk sabun batang,
pegang dan gosok sampai berbusa.
4. Menggosok kedua tangan telapak tangan dengan cepat, selama 10 –
15 detik.
5. Menggosok punggung tangan secara bergantian.
6. Menggosok sela-sela jari secara melingkar bergantian.
7. Menggosok buku-buku jari secara bergantian.
8. Menggosok ibu jari secara bergantian.
9. Menggosok ujung-ujung jari secara bergantian.
10. Membilas lengan dan tangan dengan air bersih yang mengalir.
11. Menutup kran dengan siku.
12. Mengeringkan tangan dengan handuk atau pengering.
Referensi
STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP)
PEMASANGAN ALAT PELINDUNG
STIKES Nahdlatul DIRI (APD)
Ulama Tuban
No. Dokumen: No. Revisi Halaman :
Tanggal Terbit : Dosen Pembimbing :
PROTAB
Nurus Syafaah, SST., M. Kes
Pengertian Alat yang digunakan untuk mencegah menyebarnya mikroorganisme
patogen dari seseorang ke orang lain. APD yang umum digunakan
masker, kacamata pelindung, gaun/apron, sarung tangan, penutup
kepala, pelindung kaki.
Indikasi 1. Melindungi dari mikroorganisme patogen
2. Melindungi dari agen infeksius
3. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Tujuan Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pengunjung dan
lingkungan dari kemungkinan transmisi material infeksius.
Petugas Perawat
Persiapan Alat 1. Masker N95
2. Masker Biasa
3. Kaca Mata Pelindung
4. Gaun/Apron
5. Hand Scoon
6. Penutup Kepala
7. Safety Shoes
Persiapan Perawat 1. Perawat mencuci tangan
Prosedur Pelaksanaan Macam-macan APD :
A. Masker N95
 Langkah pemakaian :
1. Genggam respirator dengan satu tangan , posisikan sisi
depan bagian hidung pada ujung jari-jari, biarkan tali
pengikat menjuntai bebas dibawah tangan anda.
2. Posisikan respirator dibawah dagu dan sisi untuk hidung
berada diatas.
3. Tariklah tali pengikat respirator yang atas dan posisikan
tali agak tinggi dibelakang kepala diatas telinga. Tarik
tali pengikat respirator yang bawah dan posisikan tali
dibawah telinga.
4. Letakkan jari-jari kedua tangan anda diatas bagian
hidung yang terbuat dari logam. Tekan sisi logam
tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing tangan)
mengikuti bentuk hidung. Jangan menekan respirator
dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan
respirator bekerja kurang efektif.
5. Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan dan
hati-hati agar posisi respirator tidak berubah.

 Langkah melepaskan :
1. Jangan disentuh bagian depan masker karena telah
terkontaminasi.
2. Lepaskan tali pengikat
3. Buang ketempat limbah infeksius.

B. Masker biasa
 Langkah pemasangan :
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala
dan leher.
2. Paskan klip hidung dari bagian logam fleksibel pada
batang hidung.
3. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu
sehingga melekat dengan baik.
4. Periksa ulang pengepasan masker.

 Langkah melepaskan :
1. Jangan disentuh bagian depan masker karena telah
terkontaminasi.
2. Lepaskan tali pengikat
3. Buang ketempat limbah infeksius.

C. Kaca Mata Pelindung


 Langkah pemasangan :
1. Pakai kaca mata pelindung seperti memakai kaca mata
pada umumnya

 Langkah melepaskan :
1. Bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah
terkontaminasi.
2. Saat melepasnya, pegang karet atau gagang kacamata.
3. Letakkan diwadah yang telah disediakan untuk diproses
ulang atau dalam tempat limbah infeksius.

D. Gaun/Apron
 Langkah-langkah pemasangan:
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga mulut, lengan
hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan
kebelakang punggung.
2. Ikat dibagian belakang leher dan pinggang.

 Langkah melepaskan:
1. Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah
terkontaminasi
2. Lepas tali.
3. Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian
dalam gaun pelindung saja.
4. Balik bagian pelindung.
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan
diwadah yang telah disediakan untuk diproses ulang atau
buang ditempat limbah infeksius.

E. Hand Scoon
 Langkah pemasangan :
1. Buka pembungkus sarung tangan dengan hati-hati, pilih
yang sesuai ukuran
2. Jika harus mempertahankan prinsip-prinsip steril
hindarkan sarung tangan terkontaminasi obyek tidak
steril.
3. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan
sarung tangan bagian atas dan masukan tangan non
dominan dengan posisi terlentang, masukkan jari secara
pelan-pelan.
4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunankan
empat jari tangan dominan, masukkan dalam lipatan
sarung tangan (bagian luar) segera masukkan tangan non
dominan secara perlahan-lahan.

 Langkah melepaskan:
1. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah
terkontaminasi.
2. Pegang bagian luar sarung tangandengan sarung tangan
lainnya, lepasklan.
3. Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan
menggunakan tangan yang masih memakai sarung
tangan.
4. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung
tangan dibawah sarung tangan yang belum dilepas
dipergelangan tangan.
5. Lepaskan sarung tangan diatas sarung tangan diatas
sarung tangan pertama.
6. Buang sarung tangan ditempat limbah infeksius.
7. Cuci tangan sesuai prosedur.

F. Penutup Kepala
 Langkah pemasangan :
1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga
menutup semua rambut.

 Langkah melepaskan :
1. Lepaskan pelindung kepala dan langsung dibuang ke
tempat sampah.

G. Safety Shoes
1. Gunakan sepatu karet atau plastic yang menutupi seluruh
ujung dan telapak kaki, bisa digunakan sepatu boot dari
bahan kulit.
2. Sepatu harus selalu bersih.
3. Harus selalu digunakan didalam kamar operasi dan tidak
boleh dipakai diluar, tidak dianjurkan memakai sandal,
sepatu terbuka dan telanjang kaki.
Referensi

STANDART OPERATING PROSEDUR (SOP)


STERILISASI
STIKES Nahdlatul
Ulama Tuban
No. Dokumen: No. Revisi Halaman :
Tanggal Terbit : Dosen Pembimbing :
PROTAB
Nurus Syafaah, SST., M. Kes
Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen beserta
sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
merebus, stoom, panas tinggi dan menggunakan bahan kimia.
Indikasi 1. Peralatan yang sudah terkontaminasi kuman
2. Peralatan yang telah digunakan
3. Peralatan yang terkena darah atau kotoran
Tujuan Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, labolatorium, dan linen dalam
keadaan steril
Petugas Perawat labolatorium
Persiapan Alat 1. Sterilisator kering yang terhubung dengan alat listrik
2. Sterilisator basah atau autoclave
3. Sterilisator panas kering (oven)
4. Larutan hypochlorite/klorin 0,5%
5. Handscone
6. Sikat
7. Baskom
8. Handuk kering
Prosedur Pelaksanaan Tahap - tahap :
A. Dekontaminasi
1. Memakai sarung tangan
2. Menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan
0,5%
3. Mengaduk larutan sampai terlarut
4. Memasukkan alat-alat kesehatan yang sudah terpakai
kedalam bak yang berisi larutan klorin 0,5% dengan
korentang

B. Pencucian dan pembilasan


1. Membuka kran air
2. Mengambil peralatan yang sudah di dekontaminasi
3. Bila memungkinkan gunakan bak perendaman yang
berbeda caranya dengan mengbil satu persatu alat
kesehatan atau peralatan labolatorium yang sudah di
dekontaminasi dengan korentang
4. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang
terbuat dari kaca dengan cara :
1) Menggunakan sikat dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan
cara menyikat perlahan, searah dan berulang-
ulang dibawah air mengalir
2) Membuka engsel, guntung dan klem dengan cara
memutar skrup secara perlahan sampai terlepas.
Menyikat dengan seksama terutama pada bagian
sambung dan sudut peralatan
3) Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan
kotoran yang tertinggal
5. Mengulangi prosedur di atas setiap benda setidaknya tiga
kali dengan air dan sabun atau detergen
6. Membilas satu persatu dibawah air mengakir

C. Sterilisasi Instrumen
 Sterilisasi panas kering (oven)
1. Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang akan
disterilisasi dengan rapi. Bila memungkinkan letakkan
dalam nampan sesuai dengan klasifikasi penggunaannya
2. Memasukkan bak instrument yang telah disusun kedalam
oven
3. Menutup pintu oven dengan rapat
4. Setelah selesai, tunggu sampai suhu turun, buka pintu
oven, keluarkan alat-alat yang sudah steril menggunakan
korentang steril
5. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka
bungkus atau tutupnya

 Sterilisasi menggunakan Autoclove


1. Menuangkan air suling secukupnya ke dalam autoclove
2. Menuangkan air suling sampai batas tertentu ke dalam
autoclove
3. Menata tabung reaksi atau peralatan gelas di dalam
wadah alumunium bagian dalam sedemikian rupa hingga
tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air secara bebas,
letakkan wadah kedalam autoclove
4. Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dan
meletakkan baut-baut penahan ke atas tempat yang
sesuai dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan
masing-masing murnya secara bersama
5. Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan
terbuka . pasang pemanasnya
6. Bila uap air mengalir dengan deras, tutuplah klep
pengaman dengan cara mendorong pengaturnya ke
bawah sehingga posisinya mendatar. Tekanan dalam
sterilisator akan naik dan dapat di baca pada alat
pengukur tekanan
7. Mempertahankan tekanan pada suhu 121 ‘C
8. Menyererilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan 1 atm selama 15-20 menit
9. Mengawasi tekanan selama proses sterilisasi
10. Mematikan pemanas dan tunggulah sampai tekanan
kembali nol
11. Bukalah pengatur klep pengaman
12. Mumbuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan
keringkan baik-baik semua bagiannya

D. Penyimpanan
1. Alat yang sudah disteril dikeluarkan
2. Kemudian alat steril tersebut dimasukkan kedalam
lemari kaca diruang penyimpanan alat steril sesuai
dengan tempat set yang sudah disediakan
3. Setiap hari alat dicek tanggal kadaluarsanya jika sudah
melewati tanggal kadaluarsa maka disterilkan kembali
4. Pintu lemari/ruang steril harus selalu dalam keadaan
tertutup
5. Petugas yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan
masuk pada daerah alat-alat steril
6. Catatan : suhu ruangan 18-22’C, kelembapan 35-75%,
dan tekanan udara ruangan positif
Referensi

Anda mungkin juga menyukai