Pendahuluan
1
A. Fungsi 𝑦 = 𝑥
Disebut juga sebagai fungsi kebalikan, karena setiap kita
mengambil sembarang x (kecuali nol) maka akan menghasilkan
kebalikannya sebagai nilai dari fungsi tersebut.
1
Tabel Grafik Fungsi 𝑦 = 𝑥
Contoh Soal 1:
Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi Rasional
1
Untuk 𝑦 = 𝑥 dalam kuadran III :
1. Deskripsikan sifat dari ujung grafik fungsi tersebut.
2. Deskripsikan apa yng terjadi ketika x mendekati nol.
Pembahasan
Serupa dengan sifat grafiknya pada kuadran I, kita mendapatkan :
1. Ketika x mendekati negatif tak hingga, nilai y akan mendekati nol. Apabila
disimbolkan x → – ∞, y → 0.
2. Ketika x mendekati nol dari kiri, nilai y akan mendekati negatif tak hingga.
Pernyataan tersebut juga dapat dituliskan dengan x → 0–, y → – ∞.
Penjelasan Soal 1
Hal ini merupakan salah satu indikasi dari sifat asimtot dalam arah
horizontal, dan kita mengatakan y = 0 merupakan asimtot horizontal dari fungsi
1 1
𝑦 = 𝑥 dan 𝑦 = 𝑥 2 .
Asimtot Horizontal
Diberikan suatu konstanta k, garis y = k merupakan asimtot horizontal
dari fungsi V(x) jika x bertambah tanpa batas, menyebabkan V(x)
mendekati k: x → –∞, V(x) → k atau x → ∞, V(x) → k.
Gambar (a) di bawah ini menunjukkan garis asimtot horizontal pada y = 1, yang
1
menggambarkan grafik f(x) sebagai translasi grafik 𝑦 = 𝑥 ke atas sejauh 1
satuan.
1
B. Fungsi 𝑦 = 𝑥 2
Bahwa grafik dari fungsi ini akan Beda ketika x = 0. Akan tetapi
karena kuadrat dari sembarang bilangan negatif adalah bilangan
positif, cabang-cabang dari grafik fungsi ini akan berada di atas
sumbu x ,dan merupakan fungsi genap.
1
Tabel Grafik Fungsi 𝑦 = 𝑥 2
Contoh Soal 2 :
Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi Rasional
1. Berdasarkan gambar (b) di atas, gunakan notasi matematika untuk,
2. Mendeskripsikan sifat dari ujung grafik tersebut.
3. Mendeskripsikan apa yang terjadi ketika x mendekati nol.
Pembahasan
1. Ketika x → –∞, g(x) → –2. Ketika x → ∞, y → –2.
2. Ketika x → 0–, g(x) → ∞. Ketika x → 0+, y → ∞.
Penjelasan Soal 2
Bahwa ketika x mendekati nol, g menjadi sangat besar dan semakin
bertambah tak terbatas. Hal ini merupakan indikasi dari sifat asimtot dalam arah
vertikal, dan selanjutnya kita menyebut garis x = 0 merupakan asimtot vertikal
untuk g (x = 0 juga merupakan asimtot vertikal untuk f)
Asimtot Vertikal
Diberikan suatu konstanta h, garis x = h merupakan asimtot vertikal untuk
fungsi V jika x mendekati h, V(x) akan bertambah atau berkurang tanpa
batas: ketika x → h+, V(x) → ±∞ atau ketika x → h–, V(x).
1 1
Grafik 𝑦 = 𝑥 dan 𝑦 = 𝑥 2 dapat ditransformasi dengan menggesernya ke arah
𝑎
vertikal ataupun gorizontal. Fungsi, 𝑓(𝑥) = (𝑥±ℎ) ± 𝑘 merupakan bentuk
1 𝑎
pergeseran dari fungsi 𝑦 = 𝑥. Sedangkan fungsi, 𝑔(𝑥) = (𝑥±ℎ)2 ± 𝑘 merupakan
1
bentuk pergeseran dari fungsi 𝑦 = 𝑥2 .
BAB II
Perhatikan bentuk limit ini untuk x→0, limit pembilang dan limit
penyebutnya nol. Bentuk demikian dinamakan bentuk tak tentu 0/0. Kita
mengenal tujuh macam bentuk tak tentu limit fungsi, yaitu :
0
A. Bentuk Tak Tentu 0
Cara penyelesaian :
Ubahlah bentuk f(x)/g(x) sehingga sifat-sifat limit fungsi dapat
digunakan. Cara yang dapat dicoba adalah menguraikan pembilang
dan penyebut, menggunakan rumus trigonometri, merasionalkan
bentuk pecahannya, dan sebagainya.
∞
B. Bentuk Tak Tentu ∞
Cara penyelesaian :
Ubahlah bentuk f(x)/g(x) sehingga sifat-sifat limit fungsi dapat
digunakan. Cara yang dapat digunakan adalah merasionalkan bentuk
pecahannya, memunculkan bentuk 1/x pangkat n, n bilangan asli, dan
sebagainya.
Cara penyelesaian :
𝑓(𝑥) 0
Tulislah f(x)g(x) sebagai 1 untuk memperoleh bentuk atau
0
𝑔(𝑥)
𝑔(𝑥) ∞
sebagai 1 untuk memperoleh bentuk .
∞
𝑓(𝑥)
D. Bentuk Tak Tentu ∞ − ∞
Cara penyelesaian :
Ubalahlah bentuk limitnya menjadi ∞ − ∞ .