Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 2

WAHYU ASDHI SATRIA P (41216010009)


LUTFI PUTRA PRATAMA (41116010160)
STEYN DEO
YETI NURFAUZIAH (41116010161)
RANGGA CITRA
RAFFI
PANCASILA ORDE LAMA, ORDE
BARU, ORDE REFORMASI
• Pancasila adalah sebagai ideologi dasar bangsa Indonesia. Yaitu
sebagai nilai nilai yang mendasari segala aspek kehidupan
bermasyarakat rakyat Indonesia. Terdiri dari lima sendi utama yaitu,
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan yang
terakhir keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Dalam makalah ini kita akan membahas tentang pancasila Orde


Lama, Orde Baru dan masa Reformasi yang tentunya memiliki
penerapan yang berbeda beda antara satu sama lainnya. Masa Orde
Lama yaitu di masa pemerintahan presiden Soekarno, Masa Orde
Baru yaitu di masa pemerintahan presiden Soeharto, dan Masa
Reformasi yaitu di masa runtuhnya pemerintahan presiden Soeharto.
Dalam masa-masa tersebut terdapat banyak hal-hal yang belum
relevan dalam penerapan pancasila tersebut. Banyak penyelewengan
yang terjadi di masa-masa ini.
Masa Orde Baru
• Orde baru berhasil mempertahankan Pancasila sebagai dasar dan
ideologi negara di Indonesia. Akan tetapi implementasi dan
aplikasinya sangat mengecewakan. Beberapa tahun kemudian
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan ternyata tidak sesuai dengan
jiwa Pancasila. Presiden Soeharto menggunakan Pancasila sebagai
alat untuk melanggengkan kekuasaannya.

• Dalam pemerintahannya presiden Soeharto melakukan beberapa


penyelewengan dalam penerapan Pancasila, pada masa ini negara
Indonesia juga mengalami krisis moneter yang di sebabkan oleh
keuangan negara yang tidak stabil dan banyaknya hutang kepada
pihak negara asing. Demokratisasi akhirnya tidak berjalan, dan
pelanggaran HAM terjadi dimana-
mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah atau negara.
Pancasila di Masa Orde Lama
Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama.
• 1. Periode 1945-1950
Pada masa ini, dasar yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945 yang presidensil,
namun dalam prakteknya system ini tidak dapat terwujudkan setelah penjajah dapat
diusir. Persatuan rakyat Indonesia mulai mendapatkan tantangan, dan muncul upaya-
upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar Negara.
• Periode 1950-1959
Pada periode ini, walaupun dasar Negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat
tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak. Dalam bidang
politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang
dianggap paling demokratis.
• Periode 1956-1965
Periode ini dikenal sebagai demokrasi terpimpin, akan tetapi demokrasi justru tidak
berada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai pancasila tetapi
kepemimpinannya berada pada kekuasaaan pribadi presiden Soekarno. Maka
terjadilah berbagai penyimpangan pada periode ini.
Era Reformasi
• Pada masa reformasi, Pancasila harus selalu di interprestasikan
kembali sesuai dengan perkembangan zaman, berarti dalam
menginterprestasikannya harus relevan dan sesuai dengan kenyataan
pada zaman saat itu.
• Berbagai perubahan dilakukan untuk memperbaiki sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara di bawah payung ideologi
Pancasila. Namun, faktanya masih banyak masalah sosial-ekonomi
yang belum terjawab. Eksistensi dan peranan Pancasila dalam
reformasi pun dipertanyakan. Pancasila di masa reformasi tidak jauh
berbeda dengan Pancasila di masa orde lama dan orde baru. Karena
saat ini debat tentang masih relevan atau tidaknya Pancasila
dijadikan ideologi masih kerap terjadi. Pancasila seakan tidak
memiliki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat.
Pancasila tidak lagi populer seperti pada masa lalu.Pancasila banyak
diselewengkan dianggap sebagai bagian dari pengalaman buruk di
masa lalu dan bahkan ikut disalahkan dan menjadi sebab kehancuran.
KESIMPULAN
• Setelah di atas telah banyak di jelaskan mengenai pelaksanaan Pancasila
mulai dari orde lama, orde baru sampai reformasi, telah terlihat jelas
mengenai penerapan Pancasila dari waktu ke waktu ini erat kaitannya
dengan kesadaran setiap warga negara. Kesadaran untuk melaksanakan
pancasila adalah buah dari akal pikiran manusia, apabila akalnya telah
tertanam Pancasila maka untuk mengimplementasikannya akan lebih
mudah dan terlaksana dengan baik.
• Dan kesadaran itu akan mencapai tingkat yang sebaiknya, apabila keadaan
terdorong dan taat itu selalu ada pada kita, sehingga lambat laun melekat
pada diri pribadi kita, menjadi sifat kita, lahir batin, melekat pada akal kita,
melekat pada kehendak kita, baik didalam hidup kita pribadi maupun
didalam hidup kita bersama dengan sesama warga keluarga, sesama warga
masyarakat, sesama warga negara, sesama manusia. Terdorong dan taat
untuk melaksanakan Pancasila itu juga meliputi seluruh lingkungan hidup
kemanusiaan, baik badaniah maupun yang rohaniah, yang sosial-ekonomis,
sosial-politik, kebudayaan, mental, kesusilaan, keagamaan, serta
kepercayaan.
Thank youuu

Anda mungkin juga menyukai