Anda di halaman 1dari 4

Perbedaan tidak harus membuat kita rasis.

Merasa paling benar dan memandang orang lain


dengan pikiran pendek. Padahal seharusnya perbedaan itu harus kita rangkul, saling beriringan
melengkapi agar tercipta sebuah kebahagiaan. “Hidup ini sesungguhnya indah, andaikan semua orang
sebahagia ini, bebas dari rasa benci dan saling curiga, meluapkan rasa ingin berbagi kasih” (hal 103).

Kutipan tersebut diambil dari sebuah novel berjudul Love in Montreal ditulis oleh Arumi E. Dari
kutipan tersebut dapat kita lihat bahwa andaikan disebuah negara saling mengerti satu sama lain dan
saling merasa merangkul satu sama lain maka terciptalah sebuah perdamaian. Terciptalah negara yang
saling menjunjung tinggi perbedaan.

Pada zaman saat ini banyak yang keliru dalam menyikapi perbedaan sehingga melahirkan
berbagai tindakan intoleran yang berwujut tidak adanya rasa menghargai perbedaan. Ada orang yang
saling membenci hanya karena perbedaan suku, agama, golongan serta larat belakang.

Kembali lagi bahwa kita harus mengingat kita tinggal di Indonesia. Di sebuah negara yang
mempunyai budaya saling peduli. Meski tingkat keberagaman di negeri ini sangat tinggi, masyarakatnya
tetap saling peduli satu dengan yang lainnya. Itulah mengapa budaya gotong royong menjadi karakter dari
negeri ini. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa sikap saling peduli, ramah terhadap orang lain, dan
mudah saling membantu, telah memudar di sebagian wilayah. Pada akhirnya sikap saling menghargai
mulai berkurang dan berganti dengan intoleransi.

Perbedaan memang sekarang ini sering kita jumpai. Mulai dari didalam keluarga, lingkungan
rumah hingga dikampus maupun lingkungan kerja. Perbedaan adalah suatu hal yang sangat mudah
dijumpai. Tak heran jika sudah kodratnya kita sebagai manusia untuk saling menghargai yang namanya
perbedaan. Perbedaan datang karena ada maksut tertentu dan maksut tersebut adalah untuk
mempersatukan. Untuk menjadikan manusi lebih mengerti lagi fitrahnya sebagai manusi yang
sesungguhnya.

Perbedaan bukan semata-mata ada untuk memecah belah manusia, namun perbedaan itu ada
karena agar manusi mampu mengambil makna dari perbedaan tersebut. Maknanya iyalah agar tetap
memiliki satu rasa yaitu saling menghargai walaupun lagi-lagi kita berada ditengah-tengah perbedaan.
Perbedaan kadang membuat kita lupa, membuat kita selalu mementingkan ego, dan bahkan perbedaan
kadang membuat kita merasa kitalah yang paling benar dan paling sempurna diantara makhluk ciptaan
tuhan yang lainnya.

Pada tahap awal perkenalan dengan manusia lain mungkin kita akan merasa biasa saja, dan
bahkan belum menemukan perbedaan-perbedaan dari manusia tersebut. Namun lambat-laun semakin
kita mengenalnya, perbedaan itu satu persatu akan muncul dan akan berdatangan. Yang kemudian
membuat kita tidak nyaman lalu memilih untuk menjauh. Jika kita memilih untuk menjauh mungkin hal
tersebut lebih baik, dari pada kita memilih bertindak yang tidak wajar seperti tindakan radikal. Yang
berakhir merugikan orang lain.

Menurut saya saat ini dinegara kita nilai kesadaran akan menghargai perbedaan masih sangat
minim dan bisa dikatakan masih sangat kurang. Hidup didalam lingkungan masyarakat yang heterogen
seperti sekarang ini tak jarang akan memicu timbulnya gesekan-gesekan kecil. Satu diantaranya bahkan
akan menimbulkan sebuah konflik. Berbeda dengan negara kita pada jaman dulu yang sangat menjunjung
tinggi kebersamaan serta gotong royong. Negara kita saat ini sangat memunculkan perbedaan.
Memperlihatkannya dan bahkan mempermasalahkan hal tersebut.

Pada dasarnya perbedaan adalah sesuatu yang sangat wajar dan sangat mungkin kita jumpai. Yang
dikarenakan kita tinggal dinegara heterogen. Dari pernyataan itu sudah jelas bahwa sikap menjunjung
tinggi perbedaan sudahlah harus kita miliki sejak kita lahir. Menghargai perbedaan sudah harus di
mengerti dan disepakati agar penyimpangan-penyimpangan tidak terjadi.

Perbedaan bukan hanya dapat terjadi didalam lingkup negara kita saja namun juga dapat terjadi
didalam lingkup dunia kesehatan. Seperti contohnya kita sebagai tenaga kesehatan dalam menangani
pasien. Pasien tentunya akan datang dari berbagai kalangan serta latar belakang yang berbeda, seperti
agama, suku, ras serta status sosial. Namun kita sebagai tenaga kesehatan wajib memberikan pelayanan
yang sama kepada tia-tiap pasien tanpa membedakan pelayanan yang kita berikan. Anggaplah pasien
seperti keluarga kita sendiri, sehingga kita akan memberikan pelayanan yang terbaik tanpa memandang
latar belakang serta status sosial pasien tersebut.

Dari sudut pandangn manapun semua pasien adalah sama. Semua pasien memiliki hak untuk
sembuh dan semua pasien memiliki hak yang sama perihal pelayanan. Yaitu pelayanan yang memadai dan
pelayanan yang menyenangkan dari tenaga medis, tanpa terkecuali. Tidak ada tindakan dari tenaga medis
yang membeda-bedakan pasien, hanya karena pasien tersebut berkeyakinan berbeda dengan petugas,
berbeda daerah asal dengan petugas, atau berbeda stastus sosial dengan petugas. Semua pasien
hakikatnya adalah sama. Sama-sama menginginkan kesembuhan. Dan kesembuhan tersebut didapatkan
dari pelayanana medis. Dan pelayanana medis dilakukan oleh peugas medis seperti radiografer, dokter,
perawat, serta petugas medis lain.

Tidak ada istilah mebeda-bedakan dalam hal pelayanan medis yang kita berikan kepada pasien.
Semua adalah sama. Sama mendapatkan keramahan dan mendapatkan pelayanan yang menyenangkan
tanpa menyingung perasaan walaupun pasien berlatar belakang serta berstatus sosial yang berbeda dari
kita. Sikap yang kurang sopan, suka membentak atau bahkan mengabaikan pasien dikalangan menengah
kebawah sangat tidak dianjurkan. Sikap tersebut mencerminkan kurangnya dari diri kita dalam hal
menghargai perbedaan.

Dalam praktiknya banyak tenaga medis yang sengaja mengabaikan perbedaan tersebut seperti
sebuah kasus dimana disebuah rumah sakit ada perintah dari keluarga pasien untuk mengecek
keluargannya karena menurut keluarga keadaan saudaranya sedang memburuk. Namun terkadang
tenaga medis mengabaikannya dan biasnya membiarkan pasien menunggu hingga berjam-jam. Menurut
saya oengabaian tersebut terjadi karena kurangnya rasa menghargai perbedaan yang dimiliki oleh
petugas. Karena menurut mereka perintah bukan dari atasan dan bukan dari tooh penting disuatu daerah
maka, tenaga medis tersebut membiarkan perintah tersebut dan bahkan mengabaikannya. Hingga
disuatu saat terjadi hal buruk yaitu, pasien meninggal dunia sebelum di cek oleh petugas. Sungguh sikap
tersebut sangatlah tidak wajar dan tidak seharusnya dimiliki oleh seorang tenaga medis.
Jika kita dapat menjunjung tinggi perbedaan, menghargai manusia lain serta mampu menghargai
perbedaan. Tentulah kejadian diatas tidak akan terjadi. Sebagai tenaga medis, apa yang kita lakukan untuk
pasien sangatlah berpengaruh untuk kesembuhannya. Mulai dari treatmen kita hingga cara kita
berkomusikasi dengan mereka. Semua saling terkait walaupun tidak memiliki pengaruh yang besar.
Kesembuhan seorang pasien sangatlah bergantung pada perawatan yang kita berikan. Janganlah
membedakan pasien meskipun pasien tersebut memiliki latar belakang yang berbeda dengan kita.
Perlakukanlah dengan sama dan tidak ada sikap pilih kasih terhadap pasien.

Sikap menghargai perbedaan harus dimiliki oleh siapapun tak terkecuali oleh para tenaga medis
dan diterapkan kepada siapapun yang ada disekitar kita. Dengan adanya perbedaan kita bisa belajar
bagaimana cara hidup didalam sebuah keadaan dimana semua tidak akan sesuai dengan apa yang kita
inginkan, tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Dengan adanya perbedaan sedikit banyak mengajarkan
pada kita untuk memiliki rasa toleransi terhadap sesama. Serta menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan
tersebut.

Ada beberapa sikap yang perlu kita ambil untuk menyikapi perbedaan tersebut yang pertama
yaitu dengan cara meyakini bahwa perbedaan adalah satu hakikat dan merupakan rahmat dari Allah SWT
semata. Kita tercipta sebagai laki-laki yang berbeda dengat perempuan sehingga pada kodratnya laki-laki
dan perempuan saling membutuhkan. Oleh karena itu perbedaan memang merupakan hakikat yang pasti
terjadi. Artinya, kita harus meneripa takdir bahwa kita bisa jadi memang berbeda dengan orang disekitar
kita, dengan sesama warga, dengan teman sekerja, dengan sesama umat manusia, yang memang telah
ditakdirkan penuh dengan perbedaan dan kemajemukan. Perbedaan adalah rahmat dalam kehidupan kita
yang sudah seharusnya disyukuri.

Selanjutnya sikap yang kedua adalah mencoba untuk memecahkan masalah perbedaan secara
bijaksana, penuh pengertian, saling harga menghargai, serta tanpa paksaan dan kekerasan. Orang bijak
mengatakan bahwa kita harus bisa menjadikan perbedaan sebagai modal untuk dijadikan kekuatan. Oleh
karena itu, kita harus bijak dalam bertindak, terbuka dalam mengelola sesuatu yang berbeda. Bukan
menolaknya atau bahkan menganggap perbedaan adalah sebuah permasalahan yang besar.

Ketiga adalah menghadapi perbedaan tidak cukup hanya dengan berdiam diri saja, atau bahkan
dengan tidak menghiraukan keberadaannya, tetapi perlu dimusyawarahkan. Untuk memahami
perbedaan itu, kita memerlukan data dan informasi tentang apa yang berbeda, bagaimana perbedaannya,
dan mengapa hal itu telah berbeda. Data dan informasi itu diperlukan untuk mendekatkan alasan
mengapa terjadi perbedaan, sehingga perbedaan tersebut dapat dijadikan kesamaan. Di sini kita
memerlukan dialog, memerlukan musyawarah. Sehingga dapat memunculkan suatu pemikiran untuk
menuju kata bersama.

Selanjutnya yang terakhir adalah menyikapi adanya perbedaan dengan menetapkan kebijakan,
program dan kegiatan bersama yang dirumuskan secara demokratis, transparan, terbuka, dan akuntabel.
Perbedaan memang bukan sekedar masalah teori, tetapi lebih sebagai praktik yang memerlukan
penerapan dan implementasi secara adil dan dapat menghindari kemungkinan timbulnya prasangka dan
salah duga.
Sebetulnya perbedaan dapat kita tanggapi dengan bijak dan benar . Kita memang berbeda, namun
bukan untuk dibeda-bedakan. Perbedaan atau keragaman tersebut merupakan anugerah yang patut kita
hormati, akui, dan kita hargai sebagai sebuah realitas sosial yang tidak bisa kita tolak. Secara ilmiah, alam
dan manusialah yang membuat kita berbeda. Yang terpenting bagi kita semua adalah adanya kemauan
untuk memahami, menghargai, mengakui dan menerima keberagaman yang sudah menjadi realitas
sosial. Perbedaan derajat sosial juga bukanlah penghalang dalam memberikan pelayanan bagi seseorang
yang membutuhkan khususnya dalam bidang kesehatan. Hak dalam mendapatkan pelayanan adalah sama
tidak ada perbedaan. Hak untuk sembuh adalah sama bagi siapun, kapanpun, dan dimanapun.

Mari kita saling menghargai perbedaan. Indonesia merupakan negeri besar yang mempunyai
banyak suku dan budaya. Indonesia juga mengakui banyak agama. Karena itulah, saling menghargai
perbedaan menjadi penting. Teruslah menjadi agen perdamaian, yang aktif menebarkan pesan damai
dimana saja dan kapan saja. Dengan menghargai perbedaan, maka semua orang tidak mudah saling
membenci di tengah keberagaman. Mari kita saling menghargai, demi terjaganya persatuan dan kesatuan
Indonesia. Mari kita saling mengerti bahwa berbeda tidak harus saling menyalahkan, berbeda tidak harus
saling membenci. Tapi berbeda membuat kita lebih mengerti, membuat kita lebih kuat akan
keberagaman. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai serta menjunjung tinggi perbedaan.
Mampu menerima perbedaan dengan lapang dada dan mampu bersatu walaupun dengan maraknya
perbedaan yang datang.

Anda mungkin juga menyukai