Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEHIDRASI

Topik : Dehidrasi Akibat Diare


Sub topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Dehidrasi
Target/sasaran : Masyarakat Desa Serigeni Baru
Tempat : Di halaman rumah warga Desa Serigeni Baru
Hari/tanggal : Minggu/05 Mei 2019
Waktu : 15.00-16.00 WIB
Penyaji : Anggota kelompok 1

A. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengetahui
dan memahami tentang penanganan serta pencegahan dehidrasi
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang dehidrasi selama 30 menit, peserta
dapat menjelaskan tentang:
1) Menyebutkan pengertian dehidrasi
2) Menyebutkan penyebab dehidrasi
3) Menyebutkan tanda dan gejala dehidrasi
4) Menyebutkan pencegahan dan penanganan dehidrasi

B. MATERI (Terlampir)
1. Menjelaskan pengertian dari dehidrasi
2. Menyebutkan penyebab dari dehidrasi
3. Menjelaskan klasifikasi dari dehidrasi
4. Menyebutkan dampak dari dehidrasi
5. Menjelaskan penatalaksanaan untuk anak dehidrasi

C. METODE
1) Ceramah
2) Tanya jawab
D. MEDIA PENYULUHAN

E. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN


Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan
& Waktu
1) Mengucapkan salam
Pembukaan 1) Menjawab salam
2) Membuat kontrak waktu
( 5 menit ) 2) Menyetujui kontrak waktu
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan
3) Mendengarkan dan
yang akan dicapai
memperhatikan

Pelaksanaan Moderator :
( 20 menit ) 1) Memberi kesempatan pada penyaji
untuk menjelaskan materi

Penyaji :
1) Menjelaskan materi penyuluhan 1) Mendengarkan dan
tentang pengertian dehidrasi memperhatikan
2) Menyebutkan penyebab dari 2) Mendengarkan dan
dehidrasi memperhatikan
3) Menjelaskan klasifikasi dari
3) Mendengarkan dan
dehidrasi
memperhatikan
4) Menyebutkan dampak-dampak
4) Mendengarkan dan
dehidrasi
memperhatikan
5) Menjelaskan penatalaksanaan untuk
5) Mengemukakan pendapat
anak yang dehidrasi

Penutup Moderator :
( 5 menit )
1) memberikan kesempatan pada peserta
untuk mengajukan pertanyaan

Penyaji:
1. Mendengarkan dan
1) Menjawab pertanyaan dari peserta
memperhatikan

Notulen :
1) Menyimpulkan jalannya hasil
1. Mengucapkan salam
diskusi
Moderator :
1) memberi salam penutup

F. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
1) 80% dari peserta menghadiri kegiatan
2) Alat dan media sesuai dengan perencanaan
3) Tugas dan fungsi masing-masing peserta sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
2) Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3) Peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi akhir
Setelah pelaksanaan kegiatan peserta dapat :
1) Menjelaskan Pengertian dehidrasi
2) Menyebutkan penyebab dehidrasi
3) Menyebutkan tanda dan gejala dehidrasi
4) Menyebtukan pencegahan dan penanganan anak yang terkena dehidrasi
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
DEHIDRASI

A. Pengertian
Dehidrasi merupakan perubahan kondisi tubuh yang ditandai dengan
penurunan cairan dan elektrolit dalam tubuh secara berlebihan (Leksana, 2015).
Kehilangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi dapat menurunkan volume darah
dan menyebabkan syok hipovolemik. Akibatnya aliran darah menjadi lambat dan
perfusi oksigen ke jaringan menurun (Asmadi, 2008). Dehidarasi dapat terjadi
karena :
1. Kekurangan zat natrium
2. Kekurangan air
3. Kekurangan natrium dan air

B. Penyebab Dehidrasi
Sebagian besar tubuh kita terdiri dari air, akibat dari kehilangan dan gangguan
cairan elektrolit tubuh bisa mengganggu kinerja berbagai sistem-sistem tubuh.
Dehidrasi akan mengakibatkan banyak masalah dan gangguan bagi tubuh, seperti
gangguan dalam pembuangan toksin (racun), pengiriman nutrisi dan oksigen ke
sel-sel tubuh, produksi energi, dan pelumasan sendi. Bahkan Pada tingkat
dehidrasi berat bisa berakibat penurunan kesadaran, koma, dan bahkan kematian.
Beberapa penyebab dari dehidrasi adalah (Leksana, 2015):
1. Gastroenteritis
Diare merupakan penyebab yang paling sering. Pada diare yang disertai
muntah menyebabkan dehidrasi semakin progresif. Hal tersebut dapat
berdampak kematian pada bayi dan anak.
2. Stomatitis dan Faringitis
Rasa nyeri mulut dan tenggorokan dapat membatasi asupan makanan dan
minuman lewat mulut
3. Ketoasidosis diabetes (KAD)
KAD disebabkan karena adanya dieresis osmotik. Penurunan berat badan
akibat kehilangan cairan dan katabolisme jaringan.
4. Demam
Demam dapat meningkatkan IWL dan menurunkan nafsu makan.
C. Klasifikasi dan Tanda Gejala Dehidrasi
Derajat dehidrasi memiliki perbedaan antara usia bayi dan anak jika
dibandingkan usia dewasa. Bayi dan anak (terutama balita) lebih rentan
mengalami dehidrasi karena komposisi air tubuh lebih banyak, fungsi ginjal
belum sempurna dan masih bergantung pada orang lain untuk memenuhi
kebutuhan cairan tubuhnya, selain itu penurunan berat badan juga relatif lebih
besar.
Menentukan derajat dehidrasi pada anak juga dapat menggunakan skor WHO,
dengan penilaian keadaan umum, kondisi mata, mulut dan turgor. Derajat
dehidrasi berdampak pada tanda klinis. Makin berat dehidrasi, gangguan
hemodinamik makin nyata. Produksi urin dan kesadaran dapat menjadi tolok ukur
penilaian klinis dehidrasi.

Tabel 1 Derajat dehidrasi berdasarkan persentase kehilangan air dan berat badan
Derajat Dehidrasi dewasa Bayi dan Anak
Dehidrasi Ringan 4% dari berat badan 5% dari berat badan
Dehidrasi Sedang 6% dari berat badan 10% dari berat badan
Dehidrasi Berat 8% dari berat badan 15% dari berat badan

Table 2 Derajat dehidrasi berdasarkan skor WHO


SKOR
Yang Dinilai
A B C
Keadaan umum Baik Lesu/haus Gelisah, lemas,
mengantuk
hingga syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Turgor Baik Kurang Jelek
Skor: < 2 tanda di kolom B dan C : tanpa dehidrasi
> 2 tanda dikolom B : dehidrasi ringan-sedang
>= 2 tanda di kolom C : dehidrasi berat
Table 3 Tanda klinis dehidrasi
Ringan Sedang Berat
Defisit cairan 3-5% 6-8% >10%
Hemodinamik Takikardi Tekikardi Takikardi
Nadi lemah Nadi sangat lemah Nadi tak teraba
Volume kolaps Akral dingin,
Hipotensi ortostatik sianosis
Jaringan Lidah kering Lidah keriput Atonia
Turgor turun Turgor kurang Turgor buruk
Urin Pekat Jumlah turun Oliguria
SSP Mengantuk Apatis Koma

D. Penatalaksanaan
1. Konsumsi cairan atau minuman yang dapat menyeimbangkan cairan dalam
tubuh, yaitu minuman hipotonik, isotonik dan hipertonik (Setyawan, 2017)
2. Diberi susu formula/ASI yang tidak menimbulkan alergi.
3. Diberi jus buah (apel, jeruk, dan pisang), karena buah-buahan tersebut
mengandung banyak elektrolit. Dan elektrolit diperlukan tubuh untuk
menggantikan cairan yang hilang.
4. Jangan diberi air putih, karena air putih akan mengencerkan sisa kadar garam
yang sedikit dalam tubuh.
5. Pemberian cairan baik oral ataunpun parenteral dapat membantu
mengembalikan kerusakan kulit penyebab dehidrasi
Penatalaksanaan dehidrasi ditujukan untuk mengatasi kekurangan
cairan dan menstabilkan keseimbangan elektrolit. Terapi cairan parenteral
menjadi pilihan pada saat asupan cairan melalui ORS (Oral Rehydration
Solution) tidak cukup. Pada tahap awal diberikan cairan pengganti
intravaskuler sampai tercapai perfusi jaringan. Target selanjutnya adalah
memulihkan volume intravaskuler dan mengembalikan kadar natrium serum
sesuai rekomendasi.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba
Medika.
Leksana, A. (2015). Dehidrasi dan Syok Vol. 42, No. 5. 391.
Setyawan, C. B. (2017). Hubungan Antara Konsumsi Cairan dan Status Hidrasi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai