METODOLOGI PENELITIAN
E. Variabel
Variabel dalam penitian ini adalah :
1. Variabel terikat yaitu status gizi
2. Variabel bebas yaitu meliputi :
a. Personal Hygiene
b. Aktivitas fisik
c. Kualitas tidur
d. Kesehatan lingkungan
e. Riwayat penyakit
f. Pengetahuan gizi
g. Asupan zat gizi
h. Kebiasaan makan
F. Pengolahan data dan analisis data
1. Pengolahan data
a. Tahap pengolahan data
1) Editing yaitu untuk melakukan pengecekan pengisian kuesioner
apakah jawaban yang ada dalam kuesioner lengkap, jelas, relevan
dan konsisten.
2) Coding yaitu merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka atau bilangan.
3) Tabulating yaitu memasukkan data kedalam tabel-tabel, dan
mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus
dalam berbagai kategori.
4) Entry yaitu proses memasukkan data ke dalam program komputer.
5) Cleaning yaitu membersihkan data yang merupakan kegiatan
pengecekan kembali data yang sudah di entri apakah ada kesalahan
atau tidak.
b. Analisis data
1) Univariat
Analisis yang dilakukan dengan menganalisis tiap variabel dari
hasil penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik
setiap variabel penelitian.
2) Bivariat
Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang saling
berhubungan atau berkorelasi. Dalam analisis bivariat dilakukan
beberapa tahap antara lain :
a. Analisis proporsi atau presentase dengan membandingkan
distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan.
b. Analisis dari hasil uji statistik, dengan melihat dari hasil uji
statistik dapat disimpulkan adannya hubungan dua variabel
tersebut bermakna atau tidak.
2. Uji statistik
Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel
– variabel yang diteliti antara lain :
a. Uji kenormalan data
Untuk data interval atau rasio (numeric) sebelum uji hubungan atau
korelasi dilakukan uji kenormalan, diantaranya :
1) Personal Hygiene
2) Aktivitas fisik
3) Kualitas tidur
4) Kesehatan lingkungan
5) Riwayat penyakit
6) Pengetahuan gizi
7) Asupan zat gizi
8) Kebiasaan makan
b. Korelasi Pearson – Product Moment
Korelasi Pearson-Product Moment digunakan untuk menguji
hubungan antara dua variabel dengan skala data interval/ rasio dengan
interval atau rasio (numeric) dengan jenis data normal
c. Korelasi Spearmant Rho
Korelasi Spearmant Rho digunakan untuk menguji hubungan antara
dua variabel dengan skala data interval/ rasio dengan interval atau
rasio (numeric) dengan jenis data tidak normal.
d. Korelasi Chi Square
Korelasi Chi Square digunakan untuk menguji hubungan antara dua
variabel dengan data jenis kategori.
3. Interpretasi
a. Data dikatakan normal jika nilai p ≥ 0,05
b. Bila p value < 0,05 maka H0 di tolak, berarti ada hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat.
c. Bila p value ≥0,05 maka H0 di terima, berarti tidak ada hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat.
G. Definisi operasional
Variabel Definisi Operasional Skala
1 Status gizi Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara Rasio
. asupan (intake) dan kebutuhan (requirement) zat
gizi. Untuk menilai status gizi seseorang atau
masyarakat dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Penilaian secara
langsung yaitu dengan cara pemeriksaan fisik,
klinis, antropometri dan biokimia. Suatu hasil
pengukuran pada dewasa melalui pengukuran
antropometri (BB, TB dan LILA) dengan
menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan
rujukan KEMENKES RI No:1995/ MENKES/
SK/ XII/ 2010 pengukuran berat badan dengan
menggunakan timbangan injak sedangkan
pengukuran tinggi badan dengan menggunakan
mikrotoa dengan parameter IMT.
2 Personal Personal Hygiene adalah cara perawatan diri Ordinal
. Hygiene manusia untuk memelihara kesehatan mereka.
Pemeliharaan higine perorangan diperlukan untuk
kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan
(Potter dan Pery, 2012)
3 Aktifitas Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang Ordinal
. fisik dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan
pengeluaran energi. Aktifitas fisik yang tidak ada
(kurangnya aktifitas fisik) merupakan faktor
resiko independen untuk penyakit kronis, dan
secara keseluruhan diperkirakan menyebab
kematian secara global.
Dengan parameter :
Aktifitas ringan = Tidur, memancing, berjalan,
membersihkan rumah, memasak, duduk,
membaca, aktifitas kantor tanpa olahraga
Aktifitas sedang = mencuci pakaian, badminton,
Variabel Definisi Operasional Skala
tenis. Aktifitas berat = mengangkat beban berat,
kuli bangunan, pekerjaan lapangan
(Mahardikawati dan Katrin, 2008 )
4 Kualitas tidur Adalah lamanya waktu tidur dewasa , durasi tidur Ordinal
. dapat mempengaruhi status gizi remaja.
Dengan parameter :
Baik = 1 – 5
Kurang baik = >5
(Buysse et al, 1988 dalam Smith, 2012)
5 Kesehatan Adalah suatu keadaan dimana lingkungan
. Lingkungan mempunyai peran yang penting dalam Ordinal
menentukan derajat kesehatan individu yang
ditandai dengan kondisi sanitasi yang baik
dengan parameter :
Memadai = 70 – 100 %
Tidak memadai = <70%
( Arifin, 2009)
6 Riwayat Riwayat penyakit adalah gangguan terhadap Nominal
. penyakit kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena
kecelakaan, infeksi atau hal lain yang
menyebabkan terganggunya kegiatan sehari –
hari. Frekuensi sakit untuk mendeskripsikan
frekuensi sakit responden dan jenis penyakitnya
serta riwayat sakit responden.
7 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi Rasio
. gizi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca
indera yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Selanjutnya sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
merupakan dominan yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overtbehavior)
(Notoatmodjo, 2012).
Dengan parameter :
a. Tinggi : 8 – 10
b. Sedang : 6 – 8
c. Kurang : 1 – 5
8 Asupan zat Asupan zat gizi adalah segala jenis zat gizi yang Rasio
gizi terkandung dalam makanan dan minuman yang
dikonsumsi tubuh setiap hari. ( Agustina dkk,
2015).
Variabel Definisi Operasional Skala
9 Kebiasaan Kebiasaan makan adalah ekspresi setiap individu Ordinal
Makan dalam memilih makanan yang akan membentuk
pola perilaku makanan. Oleh karena itu, ekspresi
setiap individu dalam memilih makanan akan
berbeda satu dengan yang lain (Khomsan, 2010).
DAPUS