Anda di halaman 1dari 7

Presentasi Kasus

Serumen Impaksi

Presentator :
dr. Solikin

Moderator :
dr. Ashadi Prasetyo, M.Sc, Sp.T.H.T.K.L

Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher


Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada/
RSUP dr. Sardjito Yogyakarta
2019

1
PENDAHULUAN serumen impaksi. Diperkirakan bahwa
antara 1,2 juta sampai 3,5 juta orang di
Serumen merupakan campuran antara Inggris menderita serumen impaksi. Tidak
sekresi kelenjar sebasea (lemak) dan semua penderita memeriksakan masalah
kelenjar apokrin (ceruminous) dengan serumen impaksi ke layanan kesehatan.
debris epitel yang terdapat di kulit Hanya sekitar 39,3 per 1.000 pasien dalam
sepertiga luar liang telinga. Dalam keadaan populasi yang berkonsultasi ke dokter.
normal serumen dapat keluar sendiri saat Dilaporkan dalam setahun terdapat 4 juta
mengunyah atau menelan tanpa kita sadari. tindakan evakuasi serumen, dari 59 juta
Secara alamiah serumen berfungsi untuk populasi di Inggris. Sedangkan di USA
membersihkan, melindungi, dan melumasi diperkirakan prevalensi dari penderita
saluran telinga luar. Sifat lengketnya yang serumen impaksi sebanyak 6-12 juta
alami dapat menangkap benda asing, dan kasus. Dalam setahun dilaporkan 8 juta
sifatnya yang asam juga dapat membantu tindakan evakuasi serumen.3
menurunkan resiko infeksi pada kanalis
Liang telinga memiliki kemampuan
auditoris eksternus.1
untuk self-cleaning dengan cara migrasi
epitel dari membran timpani keluar
Serumen impaksi adalah akumulasi
melalui liang telinga. Dalam keadaan
dari serumen yang gagal keluar sendiri dari
normal, serumen terletak pada pada
liang telinga sehingga menimbulkan
sepertiga bagian luar dari liang telinga.
gangguan pendengaran serta menghalangi
Serumen dapat keluar sendiri dari liang
pemeriksaan telinga. Sumbatan ini juga
telinga sebagai hasil proses yang disebut
dapat menimbulkan tinitus, perasaan
conveyor belt process, yaitu hasil dari
penuh di telinga, gatal, nyeri telinga dan
migrasi epitel ditambah dengan gerakan
sekret. Selain itu, serumen juga dapat
rahang seperti mengunyah (jaw
mengganggu pemeriksaan telinga seperti
movement). Serumen memiliki banyak
visualisasi kanal dan membran timpani,
manfaat untuk telinga. Serumen menjaga
audiometri, dan beberapa pemeriksaan
kanalis akustikus eksternus dengan barier
lainnya.1,2
proteksi yang akan melapisi dan
Sebuah studi besar di Inggris melembabkan kanalis.1,2
menunjukkan dari 1507 pasien dewasa,
Pembentukan serumen ini sendiri
ditemukan sebanyak 2,1% mengalami
sangat bervariasi pada tiap individu baik

2
dari segi jumlah maupun komposisi yang dilakukan untuk menegakkan
materinya. Faktor yang dapat berpengaruh diagnosa serumen impaksi diantaranya
antara lain anatomi liang telinga, jumlah menggunakan spekulum telinga ataupun
kelenjar yang sangat bervariasi pada tiap otoskop. Terdapat beberapa diagnosis
individu, dan faktor kebiasaan mengorek banding dari serumen impaksi yaitu
liang telinga yang beresiko menyebabkan keratosis obturans, kolesteatoma eksterna,
terdorongnya kotoran ke dalam liang benda asing liang telinga, dan polip liang
telinga.1 telinga.1,4

Kelenjar sebasea dan seruminosa di Metode penatalaksanaan yang banyak


dalam liang telinga memproduksi lemak diterapkan untuk membersihkan serumen
dan peptida. Rambut-rambut di sepertiga impaksi adalah dengan irigasi telinga, agen
luar liang telinga juga mensekresi lemak serumenolitik, dan evakuasi manual.
yang semuanya menjadi satu berkontribusi Irigasi atau ‘ear syringing’ dilakukan
membentuk serumen. Kelenjar sebasea dengan cara menyemprotkan air hangat ke
memproduksi asam lemak (12-20% dari dalam liang telinga sehingga membantu
komposisi serumen) dan kolesterol (6- mengeluarkan serumen. Serumenolitik
9%).2,3 adalah agen yang berfungsi melunakkan
dan menghancurkan serumen impaksi.
Variasi komposisi serumen ini akan
Serumenolitik dapat digunakan sendiri
menyebabkan serumen menjadi 2 tipe,
atau dengan kombinasi irigasi dan
yaitu tipe basah dan kering. Serumen tipe
evakuasi manual. Evakuasi manual terdiri
basah terlihat coklat gelap dan lengket,
dari serumen hook, serumen spoon, atau
ditandai dengan konsentrasi lipid yang
mikro suction.3,4
relatif tinggi dan butiran pigmen. Serumen
tipe kering, terlihat abu-abu atau cokelat LAPORAN KASUS
dan rapuh, cenderung komposisi lipidnya
Pasien laki-laki, usia 18 tahun datang
lebih rendah.3
ke Poliklinik THT RSUP Dr.Sardjito
Gejala atau keluhan yang biasanya dengan keluhan utama telinga kanan terasa
muncul dari serumen impaksi ini adalah penuh. Telinga kanan terasa penuh sejak
rasa penuh di dalam telinga, penurunan kurang lebih 5 hari yang lalu. Pasien juga
pendengaran, perasaan berdengung, gatal, mengeluhkan gatal pada telinga kanan
nyeri telinga, kadang keluar cairan (pada yang menyebabkan pasien sering
serumen tipe basah). Pemeriksaan fisik mengorek telinganya. Keluhan juga

2
disertai penurunan pendengaran. Tidak ada timpani intak, reflek cahaya (+). Pada
riwayat keluar cairan dari telinga. Pasien pasien ini direncanakan untuk evaluasi
tidak sedang batuk pilek. Keluhan pada kembali 6 bulan kemudian dan kembali ke
hidung dan tenggorok disangkal. dokter jika terdapat keluhan. Masalah pada
pasien ini adalah manajemen terapi.
Pasien memiliki riwayat penyakit yang
sama 6 bulan yang lalu. Pasien memiliki DISKUSI
kebiasaan mengorek telinga dengan cotton
Pasien dengan sumbatan serumen
bud seminggu 3 sampai dengan 4 kali.
memerlukan penanganan yang efektif. Hal
Pasien tidak memiliki riwayat asma atau
ini berkaitan dengan keluhan, yang dapat
alergi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam
keadaan umum pasien tampak baik,
kondisi tertentu, serumen menimbulkan
kesadaran komposmentis, tekanan darah
penyumbatan liang telinga. Penyumbatan
110/70 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
ini terkadang menimbulkan rasa tertekan
0
frekuensi nafas 20x/menit, suhu 36 C.
di telinga, penurunan ambang dengar,
Pemeriksaan otoskopi auris dextra tampak
hingga rasa berdengung. Penurunan
serumen impaksi, membran timpani sulit
ambang dengar pada kasus serumen
dinilai. Kanalis akustikus eksternus auris
impaksi disebabkan karena getaran suara
sinistra dalam batas normal, membran
tidak dapat mencapai membran timpani
timpani intak, reflek cahaya positif. Pada
akibat sumbatan serumen tersebut.1,5
pemeriksaan rhinoskopi anterior dan
Serumen berkumpul di dasar kanalis
posterior dalam batas normal. Pemeriksaan
akustikus eksternus, namun terkadang
orofaring dalam batas normal.
dapat menumpuk sehingga menimbulkan
Pemeriksaan laringoskopi indirect tidak
sumbatan. Selama sisa keratin bersifat
tampak kelainan.
hidrofilik, masuknya air dapat bercampur
Pasien di diagnosa dengan auris dextra
dengan serumen dan menyebabkan
serumen impaksi. Pada pasien dilakukan
sumbatan total, yang menyebabkan
evakuasi dengan menggunakan serumen
ketulian atau perasaan penuh. Serumen
spoon dan berhasil. Setelah dilakukan
yang tidak menyumbat secara sempurna
evakuasi serumen, evaluasi ulang juga
pada kanalis akustikus eksternus tidak
dilakukan terhadap kondisi liang telinga
akan menyebabkan ketulian. Penurunan
dan membran timpani auris dextra. Pada
pendengaran dapat terjadi bila serumen
pemeriksan otoskopi tampak liang
benar-benar menyumbat kanalis akustikus
telinga dalam batas normal, membran

3
eksternus. Sumbatan ini juga terjadi bila ditarik ke arah postero superior untuk
pasien mendorong kumpulan serumen ke meluruskan liang telinga, air dengan suhu
dalam kanalis akustikus eksternus.1,6 tubuh dialirkan diantara serumen dengan
dinding belakang liang telinga. Namun
Tindakan membersihkan liang telinga
pada beberapa kasus, meskipun telah
secara berlebihan dapat merusak barier
dilakukan irigasi beberapa kali, terkadang
utama dan memicu terjadinya infeksi
pasien masih sering mengeluhkan telinga
telinga. Terdapat beberapa teknik untuk
yang tersumbat. Pada kasus tersebut, dapat
mengevakuasi serumen seperti dengan
dilakukan suction. Forsep alligator tipe
menggunakan serumen spoon, suction,
Hartmann berguna pada sumbatan yang
irigasi, forsep alligator, dan serumenolitik.
keras.1,4
Pemilihan metode evakuasi serumen
ditentukan oleh kondisi masing- masing Jika konsistensi serumen terlalu keras,
individu, terutama jika ada faktor- faktor pasien kita pulangkan terlebih dahulu, dan
penyulit. Sebelum memulai tindakan diberi obat serumenolitik agar konsistensi
evakuasi serumen, kita harus memastikan serumen menjadi lebih lunak. Hal ini
apakah pasien memiliki riwayat perforasi bertujuan agar serumen mudah keluar,
membran timpani. Jika kita mencurigai sehingga tidak memerlukan tindakan
adanya perforasi, maka tindakan irigasi khusus dalam melakukan evakuasinya.
tidak dapat kita kerjakan. Selain itu juga Serumenolitik atau bahan pelunak
perlu diperiksa atau ditanyakan apakah serumen sudah banyak digunakan, tetapi
pasien memiliki riwayat liang telinga banyak dari produk tersebut yang memiliki
yang sempit (stenosis liang telinga, efek samping berupa iritasi liang telinga.
kelainan kraniofasial, eksostosis), diabetes Kontraindikasi penggunaan serumenolitik
melitus dan imunokompromise. Setiap adalah adanya perforasi membran timpani,
kondisi memiliki cara tersendiri untuk infeksi aktif di liang telinga (otitis eksterna
mengevakuasi serumen impaksi.4,7 dan otitis media), serta alergi terhadap
bahan serumenolitik.5,7
Pada umumnya serumen diangkat
menggunakan kuret melalui pengamatan Terdapat tiga jenis agen serumenolitik,
secara langsung. Hal tersebut paling baik yaitu water-based, oil-based, dan non–
dicapai dengan penerangan kepala dan water-based/non–oil-based. Jenis sediaan
spekulum telinga. Irigasi dengan air water-based diantaranya sodium docusate,
menggunakan spuit logam khusus juga hidrogen peroksida 3%, asam asetat 2,5%,
sering dilakukan. Sementara liang telinga sodium bicarbonat 10%, dan saline.

4
Sediaan oil-based adalah olive oil, almond membran timpani, laserasi liang telinga,
oil dan mineral oil. Dan sediaan Non– nyeri telinga, perdarahan, otitis eksterna,
water-based/non–oil-based adalah gliserol. vertigo, dan gangguan pendengaran.11
Cara kerja dari sediaan water-based adalah
KESIMPULAN
dengan menyerap air untuk melunakkan
serumen dan mengurainya. Sedangkan Pasien laki-laki usia 18 tahun, datang

untuk sediaan oil-based hanya untuk dengan keluhan utama rasa penuh pada

melunakkan serumen tanpa mengurainya. telinga kanan dan didiagnosis auris dextra

Penggunaan agen serumenolitik sebelum serumen impaksi. Pasien telah dilakukan

melakukan tindakan irigasi diyakini dapat tindakan evakuasi serumen dengan

meningkatkan keberhasilan irigasi hingga menggunakan serumen spoon dan berhasil.

97%. Penggunaan serumenolitik selama Pasien diberikan edukasi untuk tidak

15-30 menit sama efektifnya dengan membersihkan liang telinga menggunakan

penggunaan serumenolitik beberapa hari jari atau cotton bud lagi. Jika ada keluhan

sebelum dilakukan irigasi.5,7,8 segera kontrol ke dokter.

Serumen yang menyumbat telinga pada DAFTAR PUSTAKA

pasien ini berhasil dievakuasi dengan 1. J.F.Guest, M.J.Greener,


menggunakan serumen spoon. Pasien A.C.Robinson, A.F.Smith.
Impactedcerumen: composition,
memiliki kebiasaan mengorek telinga
production,epidemiology and
dengan cotton bud, sehingga pasien harus management.Q J Med 2004;
diedukasi untuk tidak mengorek telinganya 97:477-88.
menggunakan cotton bud. Penggunaan
2. McCarter DF, Courtney AU,
cotton bud menyebabkan stimulasi
Pollart SM. Cerumen
berlebihan pada pembentukan serumen dan impaction.AmFamPhysicia
mengganggu mekanisme self cleaning 2007;75(10):1523-28.

serumen. Selain itu cotton bud juga dinilai


3. Kolegium Ilmu Kesehatan Telinga
tidak aman karena angka kejadian Hidung Tenggorok Bedah Kepala
terlepasnya ujung kapas menjadi benda dan Leher, Impaksi Serumen,
Dalam Modul THT-KL, 2015.
asing di telinga cukup tinggi.9,10

Evakuasi serumen yang dilakukan 4. Roland PS, Smith TL, Schwartz


SR, Rosenfeld RM, Ballachanda
dapat menimbulkan komplikasi, jika tidak
B,Earll JM. Clinical practice
dilakukan secara hati-hati. Komplikasi guideline:Cerumen
yang mungkin terjadi adalah perforasi impaction.Otolaryngology–Head

5
and Neck Surgery 2008; 139: S1- 11. Schwartz SR, Magit AE,
21. Rosenfeld RM, et al.
CinicalPractice Guidline (update):
5. AJ.Clegg,E.Loveman,E.Gospodare Earwax(Cerumen Impaction).
vskaya.The safety and Otolaryngol Head Neck Surg.
effectiveness of different methods 2017 Jan; 156 (1_suppl):S1-S29
of earwax removal: a systematic
review and economic evaluation.
Health Technology Assessment
2010; 14: 28.

6. Hand C, Harvey I. The


effectiveness of topical
preparations for the treatment of
earwax: a systematic review. Br J
Gen Pract 2004; 54: 862.

7. Pavlidis C, Pickering JA. Water


as a fast acting wax softening
agent before ear syringing.
AustFam Physician
2005;34:303

8. Eekhof JA, de Bock GH, Le Cessie


S, Springer MP. Aquasi-
randomisedcontrolled trial of
water as a quick softening agent
of persistent earwax in general
practice. Br J Gen Pract 2001;51:
635-7.

9. Bull TR. Color Atlas ofENT


diagnosis. 4th edition. Stuttgart:
Georg ThiemeVerlag, 2003:62-4.

10. J.Rafferty,A.Tsikoudas, B.C.Davis.


Ear Candling, Should general
practitioner recommend it. Canadia
Family Phsycian. 2007;53:2121-
22.

Anda mungkin juga menyukai