NIM : 181710301057
Kelas : TIP A
b. Hand Sanitizer
Antiseptik tangan (hand sanitizer) dalam bentuk sediaan gel sangat praktis
digunakan. Cara pemakaiannya adalah dengan diteteskan pada telapak tangan,
kemudian diratakan pada permukaan tangan tanpa dibilas dengan air (Sari &
Isadiartuti, 2006). Penggunaan antiseptik tangan dapat mengendalikan infeksi
global dan dapat mengurangi kontaminasi bakteri pada tangan (Kampf &
Ostermeyer, 2004).
Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan
menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol (Kampf & Ostermeyer,
2004).
Hand sanitizer dengan kandungan alkohol diatas 60% dapat berfungsi
sebagai antibakteri maupun antivirus. Walaupun tidak dapat membunuh seluruh
jenis bakteri dan virus. Mekanisme kerja dari hand sanitizer, bahan kimia yang
mematikan bakteri disebut dengan bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang
menghambat pertumbuhan disebut bakteriostatik. Bahan antimikrobial dapat
bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal pada
konsentrasi tinggi. Dalam menghambat aktivitas mikroba, alkohol 50-70%
berperan sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan
koagulasi protein akan merusak enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dan akhirnya aktivitasnya terhenti (Kampf & Ostermeyer,
2004).
3. Jenis-jenis Mikroba yang tumbuh atau terdapat pada:
a. Kulit Manusia
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh kita yang melindungi bagian
dalam tubuh dari gangguan fisik maupun mekanik, gangguan panas atau dingin,
dan gangguan bakteri, kuman, jamur, atau virus (Wolff et al., 2004). Kulit sangat
rentan terkena infeksi ataupun penyakit kulit lain yang salah satunya disebabkan
oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri Staphylococcus aureus bertanggung
jawab atas 80% penyakit supuratif, dengan permukaan kulit sebagai habitat
Nama : Atikah Yulianti
NIM : 181710301057
Kelas : TIP A
bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara 10.000 sampai 100.000 (Budiyanto,
2005).
d. Ruangan Terbuka
Mikroorganisme yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun
terestrial. Mikroorganisme di udara pada ketinggian 300- 1.000 kaki atau lebih dari
permukaan bumi adalah organisme tanah yang melekat pada fragmen daun kering,
jerami, atau partikel debu yang tertiup angin. Mikroorganisme yang paling banyak
ditemukan yaitu spora jamur, terutama Alternaria, Penicillium, dan Aspergillus.
Mereka dapat ditemukan baik di daerah kutub maupun tropis. Mikroorganisme
yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di bawah ketinggian 500
kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium, yeast, fragmen dari miselium, spora
fungi, serbuk sari, kista protozoa, alga, Micrococcus, dan Corynebacterium
(Budiyanto, 2005).
4. Standart Operasional Prosedur Sanitasi Pekerja pada Industri
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakantugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
berdasarkan indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai dengan tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP
adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
untuk mewujudkan good governance. Standar Operasional Prosedur Sanitasi
(SSOP) adalah prosedur pembentukan dalam pengembangan dan pencegahan
kontaminasi langsung atau pemalsuan produk (Waluyo, 2009).
Tujuan SSOP adalah agar setiap karyawan teknis maupun administrasi
memahami:
a. Bahwa program higiene dan sanitasi akan meningkatkan kualitas sehingga
tingkat keamanan produk meningkat, seirama dengan menurunnya kontaminasi
mikroba
b. Menjelaskan prosedur sanitasi untuk digunakan di tempat kerja
c. Memberikan jadwal prosedur sanitasi
d. Memberikan landasan untuk memonitoring di tempat kerja
e. Mendorong perencanaan untuk menjamin tidakan koreksi
Nama : Atikah Yulianti
NIM : 181710301057
Kelas : TIP A
DAFTAR PUSTAKA
Wolff, A.C., Abelof, M.D., Weber, B.L., 2008. Cancer of the Breast Clinical
Oncology. 4th ed. Philadelphia: Elsevier: 1875-1943.