Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN


BENTUK DAN TATA LETAK ALIRAN BAHAN PABRIK TAHU BAPAK
NAUFAL GEBANG JEMBER

Dosen Pengampu :
Dr. Ida Bagus Suryaningrat,S.TP.,M.M

Disusun Oleh :
Fazaria Reza Osalindri (181710301017/ TIP A 2018)
Dewi Ayu Savitri (181710301029 / TIP A 2018)
Rizky Chandra Ardhi Wardhana (181710301049/ TIP A 2018)
Shanya Widyan Firdaus (181710301067 / TIP A 2018)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tata letak pabrik (plant layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara
pengaturan fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi
(Wignjosoebroto, 1996). Perancangan fasilitas merupakan salah satu istilah
penting dalam penyusunan unsur fisik pabrik dan juga layanan jasa seperti
pergudangan, kantor pos, toko, restoran dan rumah sakit (Apple, 1990). Home
Industry merupakan salah satu yang memerlukan perancangan fasilitas,
diantaranya adalah perancangan dan pengaturan tata letak produksi. Permasalahan
yang sering dijumpai dalam pengaturan tata letak adalah apakah pengaturan dari
semua fasilitas produksi tersebut telah dibuat sebaikbaiknya sehingga bisa
mencapai suatu proses produksi yang paling efisien dan bisa mendukung
kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara optimal (Irawan, 2007).
Pabrik tahu Pak Naufal merupakan industri kecil menengah yang sedang
berkembang. Industri ini berlokasi di daerah Gebang, Jember. Sesuai namanya,
pabrik milik Pak Naufal ini memproduksi tahu, baik yang mentah maupun goreng.
Letak pabrik tempat produksi tahu mentah dan tahu goreng saling berhadapan satu
sama lain. Pekerja yang dimiliki oleh Pak Naufal di pabriknya sebanyak kurang
lebih 6 orang. Jam kerja setiap harinya yakni selama 9 jam. Pada pabrik tahu ini
proses produksi bahan dianggap kurang sesuai dengan ketentuan yang ada
sehingga diperlukan perbaikan-perbaikan agar dapat mekasimalkan proses
produksi yang ada

1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
proses produksi dan aliran bahan pada industri yang telah disurvey

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Produksi


Pada pabrik tahu Naufal tata letak peralatan termasuk dalam proses layout.
Proses layout merupakan tata letak produksi berdasarkan peralatan yang memiliki
fungsi yang sama. Pada pabrik tahu Naufal tata letak peralatan disesuaikan dengan
fungsinya. Pada lokasi peralatan, tempat pemasakan berada pada sisi kiri dan
kanan tempat pemasakan, lalu dibagian belakang tempat pemasakan merupakan
tempat penggilingan kedelai, dan dekat dengan peralatan merupakan tempat
pencucian kedelai. Pada tempat lainnya merupakan tempat penggorengan tahu.
Pada lokasi ini juga terdapat tempat penimbunan limbah tahu.
Menurut analisis kelompok kami tata letak peralatan pada pabrik tahu
Naufal dirasa kurang efektif karena tidak sesuai dengan proses produksi. Pada
Pabrik tahu Naufal pergerakannya merupakan cross movement. Cross movement
adalah pergerakan antar aliran proses produksi yang bertabrakan. Hal ini
dibuktikan pada proses pencucian kedelai dengan proses pemotongan tahu. Hal
tersebut menyebabkan waktu proses produksi kurang efektif dan efisien. Selain itu
permasalahan lain pada pabrik tahu Naufal adalah tingginya waktu menganggur
pekerja terutama yang bekerja pada divisi pemotongan tahu. Pada proses ini
pekerja harus menunggu tahu yang sudah siap untuk dipotong dari divisi
pemasakan tahu. Rata-rata proses pemasakan tahu membutuhkan waktu sekitar 15
menit. Sehingga waktu menganggur tergolong cukup lama. Penanganan limbah
pada pabrik tahu ini juga tergolong kurang baik, dikarenakan lokasi penimbunan
limbah dekat dengan lokasi penggorengan tahu. Proses penanganan produk gagal
dirasa kurang tepat karena produk gagal hanya dibuang pada keranjang tanpa
dilapisi dengan alas sehingga produk gagal menjadi tidak konsumtif

3
2.2 Aliran Bahan
Pada pabrik tahu Naufal aliran bahan dapat digambarkan pada gambar 2.1

Kedelai Pengupasan Pencucian

Tahu Pemasakan Penggilingan


Gambar 2.1 Aliran Bahan Pabrik Tahu Naufal
Aliran bahan diawali dengan kedatangan kedelai atau bahan baku. Lalu
bahan yang telah siap dilakukan pengupasan sekaligus pencucian untuk
memisahkan kedelai dari kulitnya sekaligus membersihkan kedelai dari sisa
residu. Kemudian dilanjutkan dengan penggilingan yang berujuan untuk
menjadikan kedelai sebagai bentuk pasta agar mudah pada saat dilakukan proses
pemasakan. Skemudian dilakukan proses pemasakan selama kurang lebih 15
menit.

4
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai