Anda di halaman 1dari 1

Soegihardjo, Oegik. 1999.

Studi Kasus Perbandingan Antara “Lot-For-Lot’ Dan ‘Economic


Order Quantity’ Sebagai Metode Perencanaan Penyediaan Bahan Baku. Surabaya : Jurnal
Teknik Mesin Volume 2 Nomor 1 Hal. 151 - 155

Putri, Aprillya, Sujarwati. 2017. Penerapan Material Requirement Planning (MRP) Dalam
Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pembuatan Produk Cowboy Chair Goat Skin (Studi
Kasus: Cv. Tiga Berlian Jaya ). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum MRP ini yaitu dalam perencanaan bahan baku
menggunakan software POM-QM pada Metode MRP digunakan dengan menggunakan 2 metode
lot sizing yang berbeda yaitu Lot for lot dan Economic Order Quantity. Metode MRP
menggunakan data permintaan yoghurt tape, daftar kebutuhan bahan baku yoghurt tape termasuk
lead timenya, dan jadwal induk produksi untuk menentukan jumlah kebutuhan bahan baku.
Kemudian data permintaan bahan baku antar komponen dilakukan perhitungan lot sizing untuk
mendapatkan biaya total persediaan bahan baku seminimum mungkin yang terdiri dari biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa metode lot for lot lebih efisien dalam mengefisiensi
biaya persediaan bahan baku untuk digunakan pada produksi yoghurt tape dengan total biaya
sebesar Rp. 411000,- sedangkan untuk EOQ sebesar Rp. 36.482.175,-. Hal ini karena metode lot
for lot penetapan kebutuhan bahan bakunya adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
untuk satu periode dan tidak menghasilkan adanya persediaan yang disimpan. Sehingga biaya
yang timbul hanya berupa biaya pemesanan saja. Sedangkan untuk metode Economic Order
Quantity selain biaya pesanan juga mempertimbangkan biaya simpan, maka total biaya yang
dikeluarkan yaitu total biaya penyimpanan ditambah biaya pemesanan. Karena EOQ digunakan
sebagai perencanaan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan bahan baku selama
beberapa periode sekaligus.

Anda mungkin juga menyukai