Anda di halaman 1dari 12

Teknik Sepeda Motor

Sistem Kelistrikan Pada Sepeda Motor

Nama : Rizaldi Isnadar

NIM : 16504241038

Kelas : A2

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


Sistem Pengisian

Sistem pengisian berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai pada
sepeda motor adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen sistem
kelistrikan seperti motor starter, lampu-lampu dan sistem kelistrikan lainnya. Satu hal yang
perlu diingat adalah kapasitas baterai yang sangat terbatas, sehingga tidak akan dapat
mensuplai kebutuhan tenaga listrik secara terus-menerus.

Baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang
diperlukan oleh sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut. Untuk itu pada sepeda motor
diperlukan sistem pengisian yang memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai
sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan listrik ke sistem yang
membutuhkannya pada saat sepeda motor dihidupkan.

Gambar 2. Skema Sistem Pengisian

Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor

1) Sumber Tegangan, berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk


mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistem-sistem kelistrikan. Sumber
tegangan yang digunakan pada sistem pengisian sepeda motor merupakan sumber
tegangan AC (Alternating Current), yang sering disebut Alternator. Alternator
terdiri atas Kumparan Pembangkit (Kumparan Stator) dan Magnet permanen
(Rotor), berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan putaran mesin
menjadi tenaga listrik arus bolak balik (AC)
Gambar 3. Kumparan Stator dan Rotor Alternator

2) Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh sistem


pengisian, energi listrik diubah kedalam bentuk energi kimia. Baterai juga
berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik sementara (dalam bentuk tegangan DC)
yang diperlukan oleh sistem-sistem kelistrikan sepeda motor, dengan didukung
oleh sistem pengisian.
Konstruksi sel baterai dari bak/case, plat positif, plat negatif dan elektrolit baterai.
Setiap sel baterai menghasilkan beda tegangan 2 volt. Karena pada umumnya
sistem kelistrikan sepeda motor menggunakan referensi tegangan 12 volt, maka
sebuah baterai 12 volt didapatkan dengan menggabungkan 6 sel baterai yang
dirangkai secara seri.

Gambar 4. Baterai

Kapasitas baterai merupakan kemampuan baterai menyimpan sejumlah muatan


listrik, dinyatakan dalam satuan amper hour (AH). Di dalam baterai saat terjadi
pengosongan maupun pengisian terjadi reaksi kimia antara plat positif, elektrolit
dan plat negatif. Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Plat Positif Elektrolit Plat negatif

PbO2 + 2H2SO4 + Pb PbSO4 + 2H2O + PbSO4

Pengosongan

Pengisian

Gambar 5. Reaksi Pada Baterai

Dari reaksi di atas terdapat perubahan muatan pada plat (+), elektrolit maupun plat

(-). Elektrolit baterai yang penuh (2H2SO4) berat jenisnya (b.j) lebih besar

dibanding saat kosong (2H2O), sehingga kita dapat memeriksa kapasitas listrik
dalam baterai dengan pendekatan berat jenis elektrolitnya.

Hydrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit
baterai. Besar b.j elektrolit baterai dipengaruhi oleh perubahan temperatur, yang akan
o
berubah sebesar 0,007 setiap perubahan 1 C. Spesifikasi b.j elektrolit normal adalah
o
pada 20 C, maka apabila pengukuran dilakukan tidak pada temperatur normal perlu
dilakukan konversi menggunakan rumus di bawah ini.

S20(C) = St + [0,007 x (t-20)]

o
S20(C) = b.j pada 20 C

St = Hasil Pengukuran

t = temperatur elektrolit saat pengukuran


Pada saat kita akan mengisi baterai menggunakan battery charger, besar arus dan
lamanya waktu pengisian tergantung dari kapasitas baterai dan prosentase
pengosongan baterai yang didapatkan dari hasil pengukuran b.j elektrolit.

Grafik hubungan antara b.j elektrolit dan besar prosentase pengosongan baterai
tertera di bawah ini.

b.j

1,26

1,22

1,18

1,14

1,10

1,06 0 20 40 60 80 100

% Pengosongan

Gambar 6. Grafik Hubungan b.j dan % Pengosongan

Besar arus untuk pengisian normal maksimal 10% dari kapasitas baterai,
sedangkan untuk pengisian cepat besarnya arus pengisian maksimal 50% dari
kapasitas baterai.

Lama waktu pengisian dapat dirumuskan sebagai berikut :

Kondisi Pengeluaran (AH)


Lama Pengisian (Jam) = x 1,2 s /d 1,5)
Arus Pengisian
3) Rectifier, merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah
sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada
sistem pengisian sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengatur/pembatas
(regulator) arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu-lampu
pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi.

Terdapat berbagai jenis rectifier yang digunakan pada sistem pengisian sepeda
motor, diantaranya : a) silikon rectifier, b) silikon regulator rectifier, c) selenium
rectifier, dan d) regulator rectifier.

a) b) c) d)

Gambar 7. Jenis-jenis Rectifier

4) Sekering (10 A), sebagai pengaman rangkaian sistem pengisian terhadap


kemungkinan adanya hubungan singkat.

Sistem Penerangan

Sistem penerangan berfungsi sebagai penerangan utama sepeda motor pada saat
beroperasi pada keadaan jalan yang gelap (terutama pada malam hari).
Sistem Penerangan Sepeda Motor dibagi 2 :

1) Sistem Penerangan Tipe AC


Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang digunakan
merupakan arus bolak-balik (AC). Sistem penerangan tipe AC banyak digunakan
pada kendaraan tipe Cub. Sistem penerangan tipe AC mempunyai kelemahan
dimana untuk mengoperasikan lampu harus menyalakan motor terlebih dahulu,
disamping itu nyala lampu tidak stabil, sangat tergantung kepada naik-turunnya
putaran motor (rpm).

Gambar 9. Skema Sistem Penerangan Tipe AC

2) Sistem Penerangan Tipe DC


Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem
pengisian), sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah (DC).

Keuntungan sistem penerangan tipe DC :

a) Lampu penerangan dapat dioperasikan walaupun motor dalam kondisi


dimatikan
b) Nyala lampu terang dan stabil, tidak tergantung kepada putaran motor (rpm)
Sistem Pengapian

Sistem pengapian menyediakan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya loncatan
bunga api pada ruang bakar tersebut karena adanya perbedaan tegangan pada kedua
elektroda busi. Loncatan bunga api pada elektroda busi terjadi pada saat celah platina
membuka. Dengan adanya loncatan bunga api tersebut maka terjadilah pembakaran
bensin pada ruang bakar.
Untuk motor yang memiliki sistem dan fungsi pengapian sepeda motor 4 tak dengan
mengandalkan spull sebagai awal arus maka terdiri dari beberapa komponen sistem
pengapian itu sendiri , diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Spull Pengapian
2. Fulser
3. Kunci kontak
4. CDI
5. Coil
6. Kepala Busi dan Busi
1. Spull Api
Untuk melakukan pengecekan komponen yang satu ini apakah berfungsi atau tidak
yaitu dengan menghidupkan kontak motor kemudian mengengkol *kick starter supaya
mesin motor posisi berputar dan bisa mengetahui ada percikanya atau tidak.
Untuk warna kabel spull api pada motor honda 4 tak adalah warna hitam dengan list
merah Coba anda periksa dengan cara menempelkan kabel warna hitam list merah
tersebut ke bagian massa, kalau umumnya para mekanik yaitu dengan menempelkan
ke mesin atau rangka mesin. Selanjutnya yaitu sambil melakukan kick starter atau
mengenkol coba lihat pada kabel tersebut ,kira kira mengeluarkan percikan api atau
tidak , kalau ada percikan apinya berarti spull tersebut masih berfungsi dalam kinerja
pengapiannya ,tetapi jika tidak ada percikan atau kecil maka spull sudah tidak
berfungsi atau rusak atau harus diganti . Dengan mengetahui cara kerja spull yaitu
dengan menempelkan kabel dan mengengkol untuk mengetahui percikannya ada atau
tidak, jika sudah paham hal tersebut maka kita bisa menyimpulkan apakah spull api
motor honda 4 tak tersebut rusak atau masih berfungsi.
2. Fulser
Fulser adalah salah satu komponen motor pada pengapian yang mana memiliki fungsi
yaitu untuk menstabilkan pengapian yang masuk ke CDI. Untuk memeriksa
komponen motor yang satu ini apakah masih berfungsi atau sudah rusak yaitu dengan
menggunakan alat bantu yaitu tester. Dengan alat terkita bisa melakukan
pengecekan ,kalau di cek manual tidak bisa karena tidak ada percikan api dan
biasanya komponen motor ini yaitu fulser sangat jarang sekali mengalami kerusakan
pada sistem alat ini .
3. Kunci Kontak
Jika anda sudah mengetahui dan melakukan pengecekan sistem pengapian dari spull
bahwa komponen tersebut masih bagus dan berfungsi maka anda bisa langsung cek
kunci kontak karena kunci kontak pada motor honda 4 tak ini jalurnya yaitu
menghubungkan saluran pengapian dari spull ke CDI. Untuk cara memeriksa kunci
kontak apakah berfungsi atau tidak yaitu dengan posisi kontak dalam keadaan ON dan
coba anda perhatikan kabel warna hitam dengan list putih yang ada di colokan CDI,
nah jika saat mesin berputar saat diengkol *kick starter kemudian mengeluarkan api
atau percikan berarti kunci kontak dalam keadaan bagus tetapi kalau tidak ada
percikan berarti kunci kontaknya rusak, jadi proses pemeriksaan yang menentukan.
4. CDI Motor
Komponen motor yang selanjutnya di cek setelah melakukan proses pengecekan pada
spull,kunci kontak yang mana keduanya masih memiliki kondisi bagus dan berfungsi
selanjutnya yaitu pengecekan terhadap sistem pengapian CDI. Untuk cara melakukan
pengecekan yaitu dengan posisi colokan kabel yang masuk ke CDI jangan di lepas,
coba perhatikan kabel warna hitam list kuning dengan menempelkan ke salah satu
massa bisa ke mesin motor atau besi kerangka motor dan untuk pengecekannya
sambil mengenkol motor *kick starter agar bisa melihat apakah ada percikan apinya
atau tidak. Jika tidak keluar maka berarti CDInya rusak.
5. Coil Motor
Jika dari beberapa komponen sistem pengapian yang sudah saya jelaskan tersebut
dalam keadaan bagus maka proses pemeriksaan atau diagnosis selanjutnya yaitu
memeriksa pada bagian coil motor. Untuk caranya yaitu usahakan warna kabel hitam
listkuning terpasang ke coil. Selanjutnya anda coba periksa kabel coil yang disalurkan
ke kepala busi atau ke busi dengan bentuk kabel yang dilapisi warna hitam yang tebal
dengan sambil mengengkol motor *kick starter . Kalau coil motor masih berfungsi
maka biasanya akan mengeluarkan percikan api yang kuat ,usahakan cara
mengeceknya jangan terlalu dekat kabel tersebut dengan massa, anda bisa atur
jaraknya sekitar 1 cm dari masa dan usahakan kabel coil tersebut dipagang dengan
kuat karena apabila terkena tangan bagian ujungnnya anda akan kena setrum . Jika
pada komponen koil ini rusak maka biasanya tidak mengeluarkan api.
6. Kepala Busi
Jika komponen no 1 sampai 5 tadi sudah di cek dan kondisi masih bagus semuanya
maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pengecekan pada kepala busi motor.
Untuk melakukan pengecekan kepala busi itu cukup mudah yaitu coba anda periksa
kepala busi dengan memasang busi kendaraan tersebut ke kepala busi, kalau kepala
businya berfungsi maka busi tersebut akan mengeluarkan percikan api tapi jika tidak
bagus /tidak berfungsi maka tidak akan mengeluarkan api. Nah cara ini adalah proses
pemeriksaan apakah busi masih bagus atau tidak.
7. Busi Sepeda Motor
Setelah proses point yang sudah saya sebutkan diatas yaitu ada 6 point dan dalam
proses pengecekan tersebut dalam kondisi bagus semuanya maka tinggal langkah
terakhir yang bisa anda lakukan pengecekan yaitu pada bagian busi. Jika businya
masih kondisi bagus maka akan mengeluarkan percikan api yang besar tapi jika busi
sudah rusak maka apinya tidak akan keluar .

sistem dan fungsi pengapian pada motor 4 tak terdapat 2 sistem kerja dan fungsinya
yang sudah saya jelaskan. Untuk yang diatas yaitu sistem pengapian dengan
menggunakan spull api sebagai awal api dan yang akan saya jelaskan dibawah ini
yaitu sistem dan fungsi pengapian yang menggunakan sistem aki /battray yang terdiri
dari beberapa komponen yang tidak jauh berbeda dengan yang sistem spull, beberapa
komponen sistem pengapian dengan menggunakan aki atau baterai diantaranya yaitu

1.Spull Cas
2.Fulser
3.Kiprok
4.Kunci kontak
5.CDI
6.Coil
7.Kepala Busi dan Busi

1. Spull Cas
Sebenarnya untuk spull ini penjelasannya masih sama dengan sistem dan fungsi
pengapian yang pertama ,bedanya yaitu kalau sistem pengapian yang sudah
menggunakan bantuan aki /bateray spull ini hanya berfungsi untuk menyalurkan api
ke kiprok tanpa menggunakan spull cas ini pun posisi motor masih bisa hidup akan
tetapi dengan catatan bahwa aki /baterai masih kuat dan baru, dan kelemahannya yaitu
aki tidak bisa bertahan lebih lama untuk menyimpan api alias aki tersebut jika sudah
soak makamotor tidak akan bisa hidup, makanya dengan adanya spull cas ini maka
dia akan membantu pengisian aki /baterai yang disalurkan ke kiprok dan hal itulah
yang bisa membuat aki atau baterai tahan lama. Untuk cara mengecek pengapian spull
cas kendaraan ini yaitu anda bisa perhatikan di kabel spullnya ada dua yaitu warna
kuning dan warna putih, kabel warna putih ini coba di cek bagian apinya apakah
mengeluarkan percikan api atau tidak saat melalukan pengecekan jangan lupa untuk
mengengkol motor *kick starter ,kalau mengeluarkan api berarti spull casnya masih
dalam kondis bagus tapi jika tidak ada apinya maka spull cas rusak maka mau gak
mau harus diganti dengan yang baru.
2. Fulser
Untuk komponen yang satu ini sudah saya jelaskan diatas jika tidak paham bisa
dibaca lagi sampai benar benar memahaminya.
3. Kiprok
Umumnya kiprok itu memiliki colokan warna kabel 4 diantaranya yaitu ada warna
kuning dimana memiliki fungsi untuk menetralkan saluran api yang menuju ke lampu
kendaraan tersebut supaya tidak putus,kemudian ada warna putih yang fungsinya
yaitu untuk membantu dalam pengeceasan aki /baterai yang terhubung melalui kabel
merah yang ada pada colokan kabel kiprok, sedangan kabel warna merah berfungsi
untuk mentransfer api yang dialirkan melalui kabel warna putih yang ada di colokan
kiprok, sedangkan warna hijau adalah massa. Jadi anda bisa memeriksa kabel warna
merah dari colokan kiprok untuk memastikan apakah ada /keluar percikan api atau
tidak kalau keluar berarti kiprok masih bagus ,tapi jika tidak keluar api maka kiprok
rusak dan harus diganti dengan yang baru.
4. Kunci Kontak
Untuk penjelasan yang satu ini sudah tidak saya jelaskan lagi karena sistem dan
fungsi pengapiannya itu sama dengan yang sudah saya jelaskan diatas. Yang
membedakan kunci kontak dengan sistem spull dan arus aki yaitu setelah posisi on
kunci kontak maka coba anda perhatikan dan periksa warna kabel yang ada di colokan
CDI dengan warna kabel hitam,nah pada kabel tersebut apakah mengeluarkan
percikan api atau tidak , kalau terdapat api berarti kunci kontaknya masih kondisi
bagus tapi jika tidak mengeluarkan percikan api diwarna kabel hitam tersebut maka
dipastikan bahwa kunci kontak tersebut rusak dan harus diganti.
5. CDI
Untuk cara kerjanyaa sama dengan yang sudah saya jelaskan diatas, jadi untuk
pengecekan CDI ini anda bisa posiskan colokan kabel yang masuk ke CDI jangan di
lepas, tapi coba anda cek kabel warna hitam list kuning dengan menempelkan kabel
tersebut ke salah satu bagian massa dengan posisi mengeceknya yaitu sambil
menghidupkan motor dengan cara di kick starter ,kalau CDInya berfungsi maka dia
akan mengeluarkan percikan api yang besar tapi jika tidak berfungsi maka percikan
apinya tidak keluar dan harus ganti CDI kalau sudah rusak.
6. Coil
Koil , komponen sistem pengapian yang satu ini penjelasanya masih sama dengan
yang diatas, anda bisa baca kembali jika belum paham.
7. Kepala Busi dan Busi
Komponen yang satu ini anda bisa dengan cara menghidupkan motor dengan cara
di kickstarter atau di engkol kemudian pada bagian ujung kepala busi terdapat
percikan api atau tidak, jika tidak ada percikan apa maka anda harus mengganti busi
dengan yang baru.

Sumber :

Beni Setya Nugraha. 2005. MODUL TSM Sistem Pengisian dan Penerangan.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai