Disusun oleh:
Nama :Rizaldi Isnadar
NIM :16504241038
Kelas :A
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian bimbingan dan konseling?
2. Apa saja program layanan bimbingan konseling di SMK N 2
WONOSARI?
3. Bagaimanakah implementasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di SMK N 2 WONOSARI?
4. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan bimbingan konseling di SMK
N 2 WONOSARI?
BIDANG
FUNGSI SASA WAK
NO JENIS KEGIATAN/LAYANAN BIMBINGAN TUJUAN
BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 KLS X Juli
BK/konselor layanan BK
Assesmen kebutuhan Terungkapnya kebutuhan
2 KLS X Juli
(Angket Masalah Siswa) peserta didik/konseli
Layanan bimbingan dan
3 Menyusun program konseling lebih terarah dan KLS X Juli
bimbingan dan konseling tetap sasaran
Konsultasi program Mendapat dukungan dari
4 KLS X Juli
bimbingan dan konseling Kepala dan Komite Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan
5 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang KLS X Juli
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
mengenal aspek-aspek
Penyesuaian Diri Remaja Pemah penyesuaian diri serta dapat
V KLS X Juli
di Sekolah Baru aman menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan
lingkungannya
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya iman
Implementasi Iman dan
Pemah dan taqwa pada Tuhan YME
Taqwa dalam kehidupan V KLS X Juli
aman serta dapat hidup rukun,
modern
damai dan saling menghormati
antar umat beragama
Peserta didik/konseli dapat
menjadi individu yang memiliki
Pemah integritas diri serta dapat
Kejujuran dan Integritas V KLS X Agst
aman memancarkan kepercayaan
diri dan sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri
Konseli mampu membedakan
perilaku agresif dan asertif,
Sikap dan Perilaku Pemah menerapkan prilaku asertif
V KLS X Agst
Asertif aman dengan teman-temannya serta
mengembangkan sikap asertif
untuk menunjang prestasi
Peserta didik/konseli dapat
memahami dan menemukan
Pemah unsur-unsur konsep diri serta
Konsep diri remaja V KLS X Sept.
aman memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh syukur
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan menggali
Pemah
Potensi diri remaja V potensi diri serta berusaha KLS X Sept.
aman
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal ciri-ciri
perkembangan remaja, dapat
Psikologi remaja dan Pemah
V memahami tugas KLS X Oktb
permasalahannya aman
perkembangan, mengatasi
masalah yang dihadapi dalam
perkembangan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal tipe-tipe
Pemah kepribadian manusia,
Kepribadian Manusia V KLS X Oktb.
aman mengenal kepribadian yang
dimiliki serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Peserta didik/konseli dapat
memahami ciri-ciri pribadi
Membangun Rasa Pemah yang memiliki rasa percaya diri
V KLS X Novb.
Percaya Diri aman serta dapat meningkatkan
percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Peserta didik/konseli mampu
Pemah memahami pentingnya polah
aman hidup bersih dan sehat serta
Pola Hidup Bersih dan
V dan dapat melakukan kebiasaan KLS X Novb.
Sehat
Penceg hidup bersih dan sehat sehari-
ahan hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Konseli mampu memiliki
perasaan positif untuk
Menjadi pribadi yang Pemah membangun pribadi yang
V KLS X Desb.
berkarakter aman berkarakter yang akan
berkontribusi pda peningkatan
mutu karakter bangsa
b. Bimbingan Kelompok
Pemah
Peserta didik/konseli dapat
Kebiasaan mencontek aman-
V menjadi individu yang memiliki KLS X Agt
dan akibatnya Penceg
sikap yang tidak mencontek
ahan
Peserta didik/konseli mampu
Jadwal kegiatan sehari- Pemah
V mengatur jadwal kegiatan KLS X Sept
hari aman
sehari-hari dengan baik
Juli -
c. Papan Bimbingan
Desb
Pemah
Tips dan Trik Sukses
aman- Peserta didik/konseli Juli -
dalam Pengembangan V V V V KLS X
pence memperoleh informasi melalui Desb
diri
gahan media tulis
Peserta didik/konseli
Pemah Juli -
d. Pengemb. Media BK V V V V memperoleh informasi yang KLS X
aman Desb
bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli
Pemah
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi melalui KLS X
aman
media cetak
2 LAYANAN
. RESPONSIF
Terbantunya peserta didik
Pengen dalam mengatasi Juli -
1. Konseling Individual KLS X
tasan hambatan/memecahkan Desb
masalah yang dialaminya
Pemah
aman
Juli -
3. Konsultasi dan Terbantunya memberikan KLS X
Desb
pengen informasi yang dibutuhkan
tasan oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan
Pengen Juli -
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah KLS X
tasan Desb
peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengen konseli yang terkait dengan Juli -
5. Advokasi KLS X
tasan pihak lain agar hak-hak konseli Desb
tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
Pengen Juli -
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang KLS X
tasan Desb
lebih efektif
Pemah
aman
Juli -
7. Kotak masalah dan Tertampungnya masalah KLS X
Desb
pengen peserta didik/konseli yang
tasan introvert
3
PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
.
haman- konseli yang terkait dengan
PERENC. pengen pemilihan jurusan dan rencana
INVIDIVUAL tasan karir masa depan
4
. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan rumah
peserta didik di lingkungan
rumah
c. Menyusun dan
melaporkan program Pertanggungjawaban kinerja
bimbingan dan kepada kepala sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan bimbingan
dan konseling
e. Melaksanakan
administrasi Bukti fisik pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan konseling
konsleing
f. Pengembangan
Pengembangan diri / profesi
keprofesian konselor
1. Guru Mapel/Kelas
a. Mengidentifikasi peserta didik yang memiliki
permasalahan di kelasnya (wali kelas)
b. Melakukan layanan BK tingkat pertama peserta didik
asuhnya (wali kelas)
c. Berkoordinasi dengan guru mapel dan guru BK atau
koordinator BK terkait dengan penanganan
permasalahan peserta didik (wali kelas)
d. Melakukan indentifikasi peserta didik yang
mengalami kesulitan atau nilai kurang (guru mapel).
e. Melakukan layanan perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik yang memiliki nilai yang
kurang (guru mapel)
f. Berkoordinasi dengan wali kelas dan guru BK (guru
mapel)
2. Guru BK
a. Menyusun need assement
b. Melaksanakan analisis hasil need assesment
c. Menyusun program BK sesuai dengan hasil need
assesment
d. Melaksanakan layanan BK sesuai program yang telah
disusun
e. Berkoordinasi dengan koordinator BK, wali kelas
dan guru mapel terkait dengan permasalahan peserta
didik
f. Menyusun insturmen penilaian layanan BK
g. Melaksanakan penilaian layanan BK
h. Melakukan analisis hasil penilaian
i. Melakukan tindak lanjut sesuai dengan hasil analisis
j. Menyusun laporan pelaksanaan BK
k. Melakukan referral
3. Koordinator BK
a. Sebagai manajer dalam semua kegiatan layanan BK di
sekolah
b. Berkoordinasi dengan guru BK, WKS 2, wali kelas dan
guru BK
c. Melakukan penanganan peserta didik tingkat lanjutan
d. Melakukan referal
e. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah terkait dengan
permasalahan peserta didik
f. Bertanggung jawab terhadap Kepala Sekolah
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kepeserta didikan
a. Bersama-sama dengan koordinator BK dalam
penanganan permasalahan peserta didik di sekolah
5. Kepala Sekolah
a. Pengambil kebijakan terakhir terkait dengan
permasalahan peserta didik
E. Keberhasilan dan Hambatan Pelaksanaan BK
1. Keberhasilan BK di sekolah
BK di SMK N 2 WONOSARI biasa menghadapi berbagai
permasalahan murid yang bersifat pribadi. Permasalahan besar yang ada di
SMK N 2 WONOSARI adalah tingkat kehadiran siswa yang cukup rendah.
Banyak faktor yang membuat tingkat kehadiran siswa cukup rendah. BK
SMK N 2 WONOSARI mensiasati rendahnya tingkat kehadiran tersebut
dengan melakukan kontak langsung dengan wali murid dan melakukan
home visit. Program tersebut efektif untuk mengetahui probelem yang
terjadi pada siswa sehingga kehadiran siswa cukup rendah. BK menemukan
berbagai permasalahan seperti probelem di keluarga, masalah ekonomi dan
semacamnya, sehingga siswa enggan untuk berangkat ke sekolah atau pamit
untuk berangkat kesekolah namun pada akhirnya tidak sampai kesekolah.
Selain itu, BK di SMK N 2 WONOSARI juga berhasil dalam menjadi
tempat yang nyaman untuk siswa mengungkapkan problematikanya,
sehingga peran BK terhadap individi-individu sangat terasa, terbukti dengan
intensitas berkunjung siswa yang tinggi, hampir setiap hari terdapat siswa
yang datang ke ruang BK. BK SMK N 2 WONOSARI juga berhasil melerai
beberapa perkelahian yang terjadi di SMK N 2 WONOSARI.
Dari beberapa keberhasilan diatas, peran BK cukup strategis di SMK N
2 WONOSARI.
2. Kekurangan/hambatan pelaksanaan BK
Hambatan yang dirasakan oleh BK SMK N 2 WONOSARI selama ini
adalah sebagai berikut :
a. Penanganan perilaku bolos siswa yang termasuk tinggi, maka
dilakukan home visit dan kontak dengan orang tua murid,
namun terkadang wali murid tidak percaya dengan yang
disampaikan oleh BK, karena percaya bahwa anaknya sudah
berangkat menuju sekolah
b. Siswa terutama laki-laki sudah takut terlebih dahulu masuk ke
ruang BK, karena BK masih terkesan sebagai tempat bagi orang
bermasalah
c. Seringnya terjadi gesekan pada siswa tentang masalah sepele
walau itu antara kawan satu kelas
d. Tidak adanya waktu khusus untuk guru BK mengisi jam
sehingga sulit untuk menyampaikan bimbingan-bimbingan,
terutama untuk kelas 3 yang akan segera lulus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling merupakan segala upaya menggerakkan
individu atau kelompok untuk bekerjasama dalam mendayagunakan sumber
daya di dalam suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan untuk
mendayagunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya dan
sistem informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan konseling dalam mencapai tujuan.
Semua kegiatan BK di sekolah bertujuan kepada tugas perkembangan
siswa yang perlu dioptimalkan secara tepat guna menunjang kegiatan belajar
siswa dan mengembangkan minat bakat siswa dalam bidang akademik maupun
non akademik. Pelaksanaan progam BK ini harus disusun dengan susunan yang
baik dengan memperhatikan kondisi masing-masing sekolah karena
karakteristik siswa di masing-masing sekolah berbeda.
B. Saran
Dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah khususnya di
SMK supaya lebih diberikan jam khusus untuk masuk kelas karena bimbingan
tersebut akan lebih efktif dan guru BK dapat mengenal karakteristik murid
yang dibimbingnya lebih mendalam.