Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKHIR BIMBINGAN KEJURUAN

PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DI SMK N 2 WONOSARI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Kejuruan
Dosen Pengampu : Drs. Kir Haryana M.Pd.

Disusun oleh:
Nama :Rizaldi Isnadar
NIM :16504241038
Kelas :A

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman kini semakin disadari bahwa pendidikan
sangat memainkan peran yang penting dalam kehidupan dan kemajuan umat
manusia. Pendidikan adalah hal yang penting dalam mengembangkan
kemampuan mutu kehidupan dan martabat manusia. Tujuan pendidikan
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kemampuan
Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan
dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan.
Hal ini selaras dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan. Adanya Undang-undang tersebut mengisyaratkan
bahwa layanan pendidikan harus menyeluruh kesegala lapisan masyarakat
sebagai wujud perkembangan manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan
menunjuk pada suatu tindakan atau pembinaan terhadap anak didik yang
berlatar belakang sosial budaya dan psikologis yang berbeda dalam
mencapai maksud dan tujuan pendidikan.
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan suatu bentuk lembaga
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk
lain yang sederajat atau berkelanjutan dari hasil belajar yang diakui atau
setara SMP/MTs (Wikipedia, 2014). Pendidikan di dalam sekolah banyak
terkandung pembinaan kepribadian, pengembangan kemampuan-
kemampuan atau potensi-potensi yang perlu dikembangkan, dan
peningkatan (misalnya dari tidak tahu menjadi tahu). Salah satu komponen
yang mencangkup hal tersebut adalah bimbingan dan konseling.
Mengingat bahwa bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan
bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan
siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya.
Menurut Bimo Walgito dalam Tidjan dkk (1993:7) mengemukakan bahwa
bimbingan adalah tuntunan, bantuan ataupun pertolongan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, agar supaya individu
atau sekumpulan individu tersebut dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Hal ini selaras jika dilihat bahwa bimbingan dan konseling merupakan
usaha sadar yang bertujuan untuk memberikan pertolongan, bantuan dan
pemahaman kepada anak didik atau generasi muda yang masih duduk di
bangku sekolah.
Perkembangannya anak didik diharapkan mampu berkembang ke arah
kematangan atau kemandirian. Anak didik dalam perkembangannya menuju
dewasa memerlukan bimbingan karena mereka masih memiliki pemahaman
atau wawasan yang sedikit tentang dirinya dan lingkungannya juga
pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya untuk mencapai
kematangan. Proses dalam menuju kedewasaan /kematangan itu tidak selalu
berjalan dengan mulus atau searah dengan potensi, harapan, dan nilai-nilai
yang dianut karena banyak permasalahan yang menghambatnya.
Permasalahan yang dialami anak didik di sekolah seringkali tidak dapat
dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Permasalahan
tersebut disebabkan karena banyak sumber yang tidak hanya ada di dalam
sekolah.
Dalam pelaksanaanya di Sekolah Menengah Kejuruan bimbingan
konseling memiliki peranan yang penting dalam membantu siswanya untuk
mencapai kesuksesan baik dalam belajar maupun dalam pilihan karir. Oleh
karena itu pelaksanakan bimbingan dan konseling harus dirumuskan secara
matang baik dari segi program pelayanan bimbingan dan konseling, meneliti
hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan oleh para siswa, materi-materi yang
harus diajarkan untuk membentuk kematangan siswa, satuan layanan dan
kegiatan dalam bimbingan dan konseling, dapat merumuskan dengan baik
tatalaksana bimbingan dan konseling, dan mengevaluasi program yang telah
dilaksanakan. Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara matang
agar tujuan dari sebuah lembaga pendidikan yaitu menghasilkan lulusan
yang berkualitas dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian bimbingan dan konseling?
2. Apa saja program layanan bimbingan konseling di SMK N 2
WONOSARI?
3. Bagaimanakah implementasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di SMK N 2 WONOSARI?
4. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan bimbingan konseling di SMK
N 2 WONOSARI?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui perencanaan program bimbingan dan konseling di
SMK N 2 WONOSARI
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di SMK N 2 WONOSARI
4. Untuk mengetahui hambatan apa saja dalam pelaksanaan bimbingan
konseling di SMK N 2 WONOSARI
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling merupakan seperangkat program pelayanan
bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk
membantu peserta didik melaksanakan kehidupan sehari – hari secara
mandiri dan berkembang secara optimal, serta membantu peserta didik
mengatasi masaah yang dihadapinya.
Bimbingan dan konseling tidak akan dapat dilaksanakan tanpa
organisasi yang baik dan sempurna. Tanpa organisasi itu berarti tidak
adanya koordinasi dan perencanaan, sasaran yang cukup jelas, control dan
kepemimpinan yang berwibawa, tegas dan bijaksana. Dengan arti lain suatu
organisasi yang baik ditandai oleh adanya dasar dan tujuan organisasi,
personalia dan perencanaan yang matang.
Posisi bimbingan dan konseling di SMK N 2 WONOSARI berada di
bawah langsung kepala sekolah melalui koordinator bimbingan dan
konseling. Struktur organisasi pelayanan bimbingan dan konseling pada
setiap satuan pendidikan tidak mesti sama. Masing-masing disesuaikan
dengan kondisi satuan pendidikan yang bersangkutan. Berikut adalah
struktur organisasi sekolah di SMK N 2 WONOSARI
Pola organisasi BK di Sekolah:
1. Unsur KanDepdiknas, adalah personil yang bertugas melakukan
pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, Dalam hal ini
adalah Pengawas sebagaimana dimaksudkan dalam petunjuk
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Kepala Sekolah ( bersama Wakil Kepala Sekolah) adalah
penanggung jawab pendidikan pada satuan pendidikan ( SLTP,
SMA, SMK) secara keseluruhan, termasuk penanggung jawab
dalam membuat kebijakan pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling.
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling ( bersama guru
pembimbing/ konselor sekolah ) adalah pelaksana utama
pelayanan bimbingan dan konseling.
4. Guru (Mata Pelajaran atau Praktik), adalah pelaksana
pengajaran dan praktik/latihan.
5. Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk
mengurusi pembinaan dan administrasi (seperti nilai rapor,
kenaikan kelas, kehadiran peserta didik) satu kelas tertentu.
6. Peserta didik, adalah peserta didik yang menerima pelayanan
pengajaran, praktik/latihan, dan bimbingan di SLTP, SMA, dan
SMK.
7. Tata Usaha, adalah pembantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan.
8. Komite Sekolah, adalah organisasi yang terdiri dari unsur
sekolah, orang tua dan tokoh masyarakat, yang berperan
membantu penyelenggaraan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Hubungan antara Unsur Kandepdiknas dengan Kepala Sekolah dan
Koordinator BK adalah hubungan administratif. Hubungan antara
Koordinator BK dengan Guru dan Wali kelas adalah hubungan kerjasama
sekaligus koordinatif bila ditinjau dari garis administrasi Kepala Sekolah ke
bawah. Sedangkan hubungan Koordinator BK (dan Guru
pembimbing/Konselor Sekolah), Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dengan
peserta didik adalah hubungan layanan.

Tugas BK di SMK N 2 WONOSARI terbagi menjadi 4 bagian, yaitu


tugas pelayanan sosial, layanan belajar, layanan karir dan layanan pribadi.
a. Layanan Sosial
Merupakan layanan yang disediakan oleh BK untuk mengenalkan
siswa dengan lingkungan, baik melalui penyuluhan bahaya narkoba
dan berbagai penyuluhan lain yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tambahan sebagai bekal dalam hidup.
b. Layanan belajar
Merupakan layanan yang disediakan oleh BK SMK N 2 WONOSARI
untuk membantu siswa dalam menyelesaikan problem dalam proses
pembelajaran, dalam memahami mata pelajaran dan berbagai
masalah yang membuat siswa menurun dalam prestasinya.
c. Layanan karir
BK SMK N 2 WONOSARI juga bekerja dalam memberikan
bimbingan karir bagi siswanya. Bimbingan berupa pengarahan bagi
siswa yang akan melanjutkan studi maupun akan melanjutkan
bekerja. Selain memberikan pelayanan bagi siswa berupa konsultasi
karir, BK juga bekerja sama dengan BKK sekolah serta berbagai
instansi untuk menginformasikan kepada siswa terkait rekruitmen
pekerja di perusahaan, maupun seminar kuliah. BK SMK N 2
WONOSARI selalu aktif untuk menginformasikan kepada siswa
terkait informasi lowongan pekerjaan serta infromas kuliah, serta
membimbing siswa untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
d. Layanan Pribadi
Layanan pribadi yang diselenggarakan oleh BK SMK N 2
WONOSARI adalah program andalan, program ini diselenggarakan
untuk memfasilitasi siswa yang memiliki masalah pribadi, baik
masalah dalam percintaan, keuangan dan orang tua. Menurut
penuturan narasumber, hampir setiap hari teradapat siswa yang
memanfaatkan layanan konseling ini untuk menyelesaikan
permasalah mereka atau sekedar bercerita dengan guru BK terkait.
BK juga sering melakukan Home Visit ke rumah murid yang jarang
masuk atau memiliki problem lainnya.

B. Program dan kegiatan BK


BK di SMK N 2 WONOSARI tidak memiliki waktu/jam mengisi di
kelas, maka dari itu program-program yang dibuat oleh BK lebih banyak
dengan menjemput bola atau membuka konseling diruang BK, berikut
program-program yang diselenggarakan oleh BK SMK N 2 WONOSARI.

BIDANG
FUNGSI SASA WAK
NO JENIS KEGIATAN/LAYANAN BIMBINGAN TUJUAN
BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 KLS X Juli
BK/konselor layanan BK
Assesmen kebutuhan Terungkapnya kebutuhan
2 KLS X Juli
(Angket Masalah Siswa) peserta didik/konseli
Layanan bimbingan dan
3 Menyusun program konseling lebih terarah dan KLS X Juli
bimbingan dan konseling tetap sasaran
Konsultasi program Mendapat dukungan dari
4 KLS X Juli
bimbingan dan konseling Kepala dan Komite Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan
5 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang KLS X Juli
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR

a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
mengenal aspek-aspek
Penyesuaian Diri Remaja Pemah penyesuaian diri serta dapat
V KLS X Juli
di Sekolah Baru aman menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan
lingkungannya
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya iman
Implementasi Iman dan
Pemah dan taqwa pada Tuhan YME
Taqwa dalam kehidupan V KLS X Juli
aman serta dapat hidup rukun,
modern
damai dan saling menghormati
antar umat beragama
Peserta didik/konseli dapat
menjadi individu yang memiliki
Pemah integritas diri serta dapat
Kejujuran dan Integritas V KLS X Agst
aman memancarkan kepercayaan
diri dan sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri
Konseli mampu membedakan
perilaku agresif dan asertif,
Sikap dan Perilaku Pemah menerapkan prilaku asertif
V KLS X Agst
Asertif aman dengan teman-temannya serta
mengembangkan sikap asertif
untuk menunjang prestasi
Peserta didik/konseli dapat
memahami dan menemukan
Pemah unsur-unsur konsep diri serta
Konsep diri remaja V KLS X Sept.
aman memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh syukur
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan menggali
Pemah
Potensi diri remaja V potensi diri serta berusaha KLS X Sept.
aman
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal ciri-ciri
perkembangan remaja, dapat
Psikologi remaja dan Pemah
V memahami tugas KLS X Oktb
permasalahannya aman
perkembangan, mengatasi
masalah yang dihadapi dalam
perkembangan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal tipe-tipe
Pemah kepribadian manusia,
Kepribadian Manusia V KLS X Oktb.
aman mengenal kepribadian yang
dimiliki serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Peserta didik/konseli dapat
memahami ciri-ciri pribadi
Membangun Rasa Pemah yang memiliki rasa percaya diri
V KLS X Novb.
Percaya Diri aman serta dapat meningkatkan
percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Peserta didik/konseli mampu
Pemah memahami pentingnya polah
aman hidup bersih dan sehat serta
Pola Hidup Bersih dan
V dan dapat melakukan kebiasaan KLS X Novb.
Sehat
Penceg hidup bersih dan sehat sehari-
ahan hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Konseli mampu memiliki
perasaan positif untuk
Menjadi pribadi yang Pemah membangun pribadi yang
V KLS X Desb.
berkarakter aman berkarakter yang akan
berkontribusi pda peningkatan
mutu karakter bangsa

b. Bimbingan Kelompok

Pemah
Peserta didik/konseli dapat
Kebiasaan mencontek aman-
V menjadi individu yang memiliki KLS X Agt
dan akibatnya Penceg
sikap yang tidak mencontek
ahan
Peserta didik/konseli mampu
Jadwal kegiatan sehari- Pemah
V mengatur jadwal kegiatan KLS X Sept
hari aman
sehari-hari dengan baik
Juli -
c. Papan Bimbingan
Desb
Pemah
Tips dan Trik Sukses
aman- Peserta didik/konseli Juli -
dalam Pengembangan V V V V KLS X
pence memperoleh informasi melalui Desb
diri
gahan media tulis
Peserta didik/konseli
Pemah Juli -
d. Pengemb. Media BK V V V V memperoleh informasi yang KLS X
aman Desb
bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli
Pemah
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi melalui KLS X
aman
media cetak

2 LAYANAN
. RESPONSIF
Terbantunya peserta didik
Pengen dalam mengatasi Juli -
1. Konseling Individual KLS X
tasan hambatan/memecahkan Desb
masalah yang dialaminya

Pengen Terbantunya memecahkan


2. Konseling Kelompok KLS X Juli -
tasan masalah peserta didik melalui
kelompok Desb

Pemah
aman
Juli -
3. Konsultasi dan Terbantunya memberikan KLS X
Desb
pengen informasi yang dibutuhkan
tasan oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan
Pengen Juli -
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah KLS X
tasan Desb
peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengen konseli yang terkait dengan Juli -
5. Advokasi KLS X
tasan pihak lain agar hak-hak konseli Desb
tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
Pengen Juli -
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang KLS X
tasan Desb
lebih efektif
Pemah
aman
Juli -
7. Kotak masalah dan Tertampungnya masalah KLS X
Desb
pengen peserta didik/konseli yang
tasan introvert

3
PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
.
haman- konseli yang terkait dengan
PERENC. pengen pemilihan jurusan dan rencana
INVIDIVUAL tasan karir masa depan

4
. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan rumah
peserta didik di lingkungan
rumah

c. Menyusun dan
melaporkan program Pertanggungjawaban kinerja
bimbingan dan kepada kepala sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan bimbingan
dan konseling
e. Melaksanakan
administrasi Bukti fisik pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan konseling
konsleing
f. Pengembangan
Pengembangan diri / profesi
keprofesian konselor

C. Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di SMK N 2


Wonosari
Bimbingan konseling juga merupakan salah satu program dari
pendampingan kepada siswa yang dilakukan di SMK N 2
Wonosari.Bimbingan konseling tersebut dilaksanakan oleh guru BK yang
terdiri dari 7 orang guru yang dimana setiap guru akan diberikan jadwal
untuk membimbing sejumlah 5 rombel yang terdiri dari 150 siswa untuk
satu guru bimbingan konseling.Layanan bimbingan yang diberikan kepada
siswa di SMK N 2 Wonosari diantaranya yaitu:bimbingan pribadi
sosial,bimbingan karir,bimbingan belajar.
Dalam proses pendampinggannya guru BK melakukannya dengan cara
pendampingan klasikal secara umum karena tidak memungkinkannya jam
pelajaran untuk guru BK masuk secara rutin di setiap minggunya kedalam
kelas yang mereka bimbing.Proses pendampingan yang dilakukan oleh guru
BK di SMK N 2 Wonosari adalah dengan mendampingi siswa-siswa yang
memiliki beberapa masalah yang ditunjukkan dengan adanya skor
pelanggaran tata tertib yang tercatat di kesiswaan.Perlu diketahui bahwa
sistem di SMK N 2 Wonosari yaitu menggunakan sistem penskoran untuk
melihat pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa.
Dengan sistem tersebut terjadi sinergi dan peran dalam membimbing
siswa antara bagian kesiswaan dan bagian bimbingan konseling dimana
siswa yang memiliki skor cukup banyak akan mendapatkan perlakuan
khusus dan bimbingan yang lebih intensif dari guru BK agar dapat
memberikan perubahan pada sikap siswa tersebut dari hasil observasi
didapatkan data bahwa 85% siswa yang mempunyai catatan skor tinggi
setelah mendapatkan pendampingan dari guru BK sikapnya dapat berubah
dan dapat menyelesaikan masa studinya di SMK N 2 Wonosari sedangkan
15% siswa yang mempunyai catatan skor tinggi setelah mendapatkan
pendampingan sikapnya belum dapat berubah bahkan mendapat sanksi
terakhir yaitu dikeluarkan dari sekolah.Selain bimbingan belajar dan
bimbingan sosial bagian bimbingan konseling juga memberikan bimbingan
terhadap karir siswa-siswa SMK N 2 Wonosari.
Bimbingan yang dilakukan oleh guru BK terhadap siswa-siswa yang
mempunyai catatan pelanggaran yang cukup tinggi tersebut dilakukan
secara lebih intensif dengan pendekatan kepada siswanya secara
pribadi.Bimbingan yang dilakukan dengan lebih intensif tersebut akan dapat
lebih efektif dalam merubah sikap siswa tersebut,namun apabila bimbingan
yang dilakukan oleh guru bk belum mampu merubah sikap siswa tersebut
maka langkah terakhir yang diambil yaitu konfersi kasus dimana pilihan
terakhirnya yaitu mengembalikan siswa tersebut kepada orang tuanya.
Selain bimbingan sosial dan kepribadian bagian bimbingan konseling
juga melaksanakan bimbingan karir dimana dalam pelaksanaanya akan
bekerja sama dengan bursa kerja khusus yang ada di SMK N 2 Wonosari
agar lebih jelas dalam melakukan bimbingan terhadap karir siswanya
disesuaikan dengan kerjasama yang dilakukan bkk dengan dunia industri
pola tersebut ternyata efektif dalam membimbing karir siswa terbukti dari
data yang didapatkan dari observasi program bimbingan karir untuk siswa-
siswa SMK tersebut sudah berjalan dengan lancar hal ini terlihat dari jumlah
siswa SMK N 2 Wonosari yang telah mendapatkan pekerjaan sebelum
mereka dinyatakan lulus sebesar 200 siswa dari keseluruhan siswa kelas XII
sebanyak 484 siswa.
Dari hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui pelaksanaan
program bimbingan konseling di SMK N 2 Wonosari dapat dikatakan sudah
cukup baik dengan memanfaatkan jumlah guru bk yang ada untuk
melakukan pendampingan terhadap seluruh siswanya.Pilihan metode
pendampingan secara klasikal cukup tepat karena jumlah jam masuk ke
setiap rombel siswa yang kurang memenuhi sehingga dengan metode
tersebut dengan melihat catatan skor siswa dalam melakukan pelanggaran
maka pendampingan akan lebih terarah dan tepat.Dalam program bimbingan
karir yang dilaksanakan di SMK N 2 Wonosari terlihat cukup efektif dengan
adanya sinergi yang baikantara unit bimbingan konseling dan BKK.
D. Mekanisme Kerja BK di SMK N 2 Wonosari
Adapaun mekanisme kerja dari bimbingan dan konseling di sekolah ini
saat melakukan penanganan masalah peserta didik digambarkan dalam
diagram kerja seperti berikut ini

Gambar. Diagram Mekanis Kerja BK


Keterangan:

1. Guru Mapel/Kelas
a. Mengidentifikasi peserta didik yang memiliki
permasalahan di kelasnya (wali kelas)
b. Melakukan layanan BK tingkat pertama peserta didik
asuhnya (wali kelas)
c. Berkoordinasi dengan guru mapel dan guru BK atau
koordinator BK terkait dengan penanganan
permasalahan peserta didik (wali kelas)
d. Melakukan indentifikasi peserta didik yang
mengalami kesulitan atau nilai kurang (guru mapel).
e. Melakukan layanan perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik yang memiliki nilai yang
kurang (guru mapel)
f. Berkoordinasi dengan wali kelas dan guru BK (guru
mapel)
2. Guru BK
a. Menyusun need assement
b. Melaksanakan analisis hasil need assesment
c. Menyusun program BK sesuai dengan hasil need
assesment
d. Melaksanakan layanan BK sesuai program yang telah
disusun
e. Berkoordinasi dengan koordinator BK, wali kelas
dan guru mapel terkait dengan permasalahan peserta
didik
f. Menyusun insturmen penilaian layanan BK
g. Melaksanakan penilaian layanan BK
h. Melakukan analisis hasil penilaian
i. Melakukan tindak lanjut sesuai dengan hasil analisis
j. Menyusun laporan pelaksanaan BK
k. Melakukan referral
3. Koordinator BK
a. Sebagai manajer dalam semua kegiatan layanan BK di
sekolah
b. Berkoordinasi dengan guru BK, WKS 2, wali kelas dan
guru BK
c. Melakukan penanganan peserta didik tingkat lanjutan
d. Melakukan referal
e. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah terkait dengan
permasalahan peserta didik
f. Bertanggung jawab terhadap Kepala Sekolah
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kepeserta didikan
a. Bersama-sama dengan koordinator BK dalam
penanganan permasalahan peserta didik di sekolah
5. Kepala Sekolah
a. Pengambil kebijakan terakhir terkait dengan
permasalahan peserta didik
E. Keberhasilan dan Hambatan Pelaksanaan BK
1. Keberhasilan BK di sekolah
BK di SMK N 2 WONOSARI biasa menghadapi berbagai
permasalahan murid yang bersifat pribadi. Permasalahan besar yang ada di
SMK N 2 WONOSARI adalah tingkat kehadiran siswa yang cukup rendah.
Banyak faktor yang membuat tingkat kehadiran siswa cukup rendah. BK
SMK N 2 WONOSARI mensiasati rendahnya tingkat kehadiran tersebut
dengan melakukan kontak langsung dengan wali murid dan melakukan
home visit. Program tersebut efektif untuk mengetahui probelem yang
terjadi pada siswa sehingga kehadiran siswa cukup rendah. BK menemukan
berbagai permasalahan seperti probelem di keluarga, masalah ekonomi dan
semacamnya, sehingga siswa enggan untuk berangkat ke sekolah atau pamit
untuk berangkat kesekolah namun pada akhirnya tidak sampai kesekolah.
Selain itu, BK di SMK N 2 WONOSARI juga berhasil dalam menjadi
tempat yang nyaman untuk siswa mengungkapkan problematikanya,
sehingga peran BK terhadap individi-individu sangat terasa, terbukti dengan
intensitas berkunjung siswa yang tinggi, hampir setiap hari terdapat siswa
yang datang ke ruang BK. BK SMK N 2 WONOSARI juga berhasil melerai
beberapa perkelahian yang terjadi di SMK N 2 WONOSARI.
Dari beberapa keberhasilan diatas, peran BK cukup strategis di SMK N
2 WONOSARI.

2. Kekurangan/hambatan pelaksanaan BK
Hambatan yang dirasakan oleh BK SMK N 2 WONOSARI selama ini
adalah sebagai berikut :
a. Penanganan perilaku bolos siswa yang termasuk tinggi, maka
dilakukan home visit dan kontak dengan orang tua murid,
namun terkadang wali murid tidak percaya dengan yang
disampaikan oleh BK, karena percaya bahwa anaknya sudah
berangkat menuju sekolah
b. Siswa terutama laki-laki sudah takut terlebih dahulu masuk ke
ruang BK, karena BK masih terkesan sebagai tempat bagi orang
bermasalah
c. Seringnya terjadi gesekan pada siswa tentang masalah sepele
walau itu antara kawan satu kelas
d. Tidak adanya waktu khusus untuk guru BK mengisi jam
sehingga sulit untuk menyampaikan bimbingan-bimbingan,
terutama untuk kelas 3 yang akan segera lulus.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling merupakan segala upaya menggerakkan
individu atau kelompok untuk bekerjasama dalam mendayagunakan sumber
daya di dalam suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan untuk
mendayagunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya dan
sistem informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan konseling dalam mencapai tujuan.
Semua kegiatan BK di sekolah bertujuan kepada tugas perkembangan
siswa yang perlu dioptimalkan secara tepat guna menunjang kegiatan belajar
siswa dan mengembangkan minat bakat siswa dalam bidang akademik maupun
non akademik. Pelaksanaan progam BK ini harus disusun dengan susunan yang
baik dengan memperhatikan kondisi masing-masing sekolah karena
karakteristik siswa di masing-masing sekolah berbeda.
B. Saran
Dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di sekolah khususnya di
SMK supaya lebih diberikan jam khusus untuk masuk kelas karena bimbingan
tersebut akan lebih efktif dan guru BK dapat mengenal karakteristik murid
yang dibimbingnya lebih mendalam.

Anda mungkin juga menyukai