Anda di halaman 1dari 10

4 ALAM SEMESTA

Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat
kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat
diungkapkan manusia maupun yang tidak.

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.

Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,
amuba, dan sebagainya.

Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat besar, misalnya bintang,
planet, dan galaksi.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

5 Teori-teori Asal Mula Alam Semesta dan Pencetusnya

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

6 Teori Nebulae atau Teori Kabut

Pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg ( ) tahun 1734.

Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace[2] secara independen pada tahun
1796.

Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap
awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa.

Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen.

Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu,
suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari).
Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari.

Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk
planet dalam dan planet luar.

Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan
konsekuensi dari pembentukan mereka.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

7 PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

8 Teori Planetisimal

Pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin ( ) dan Forest R. Moulton pada tahun ( ).

Planetisimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada.

Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah
bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang
tadi dan matahari. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh kembali
kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling matahari, maka inilah yang disebut
dengan planetisimal yang kenal menjadi planet- planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi
matahari.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

9 PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017
10 Teori Pasang Surut

Sir james Jeans ( ) dan Harrold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori
planetisimal.

Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi
proses pasang surut, seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat daya tarik bulan.

Bagian masa matahari itu membentuk cerutu yang menjorik ke arah bintang.

Bersamaan dengan semakin menjauhnya bintang itu, mengakibatkan cerutu itu terputus-putus
membentuk gumpalan gas disekitar matahari dengann ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu
membeku dan kemudian membentuk planet-planet.

Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet dibagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan
neptunus merupakan planet-planet raksasa sedangkan dibagian ujungnya merupakan planet-planet
kecil.

Kelahiran planet-planet itu karena pecahan gas adari matahari yang berbentuk cerutu, maka besar
planet-planet tersebut berbeda-beda antara yang terdekat dan yang terjauh dan besar dibagian
tengahnya.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

11 PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

12 Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle ( ) pada tahun 1956.

Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama
ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

13 PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

14 Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)

Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori ini adalah George Lemaitre (1920 an ) seorang ahli
astronomi dari Belgia.

Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan
memadat (terkondensasi) membentuk satu bentukan yang mengecil.

Selanjutnya massa ynag mengecil ini meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel
dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta.

Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu.

Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmik yang bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.

Teori Big Bang ini kemudian diperjelas dengan ditemukannya bahwa alam semesta ini mengembang
seolah-olah melarikan diri dari kita dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Teori ini dikemukakan oleh Edwin Hubble seorang ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson.

Menurutnya, bahwa galaksi yang telah diamati sebenarnya menjauhi kita dan menjauhi yang lain dengan
kecepatan samapi beberapa ribu km per detik.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017
15 PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

16 Teori Awan Kabut

Dikemukan oleh Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).

Tata surya terbentuk oloeh gumpalan awan gas dan debu.

Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu
tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk
cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya.

Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar,
bagian inilah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat
kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian
menjadi planet-planet.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

17 PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

18 Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas
Cambridge.

Menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya.

Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang.


Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom hedrogen dalam angkasa yang membentuk
galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.

Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang.

Dalam teori ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling
menjauh.

Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasadi antara
berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.

Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hedrogen.

Yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

19 Teori Osilasi

Teori Osilasi menduga bahwa alam semesta tidak ada awal dan tidak ada akhirnya.

Sekarang alam semesta tidak konstan, melainkan berekspansi yang dimulai dengan dentuman besar (Big
Bang), kemudian beberapa waktu yang akan mengatasi efek ekspansi ini, sehingga alam semesta akan
mulai mengempis (collapse), akhirnya mencapai titik koalisensi (gabungan) asal dimana temperatur dan
tekana tinggi akan memecahkan semua materi ke dalam partikel-partikel elementer (dasar), sehingga
terjadi dentuman besar baru dan ekspansi mulai lagi.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

20 Teori Terbentuknya Galaksi

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala
bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium
antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya sendiri.


Bintang neutron adalah jenis bintang padat yang bisa dihasilkan dari keruntuhan gravitasi sebuah bintang
berukuran besar setelah terjadi supernova.

Bintang neutron diketahui sebagai bintang dengan ukuran terkecil namun dengan kepadatan terbesar
dibandingkan semua jenis bintang yang telah dipelajari di alam semesta; dengan radius 12–13 km,
bintang neutron dapat memiliki massa sampai dua kali lebih besar dari massa matahari

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

21 Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way.

Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan
radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-
materi yang tampak seperti bintang dan galaksi.

Lubang hitam adalah bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya
tidak bisa kabur.

Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak daripada
nova.

Nova adalah ledakan nuklir kataklismik yang disebabkan oleh akresi hidrogen ke permukaan sebuah katai
putih.

Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

22 Bentuk-bentuk Galaksi

Galaksi berbentuk Elips.

Galaksi berbentuk spiral.

Galaksi berbentuk tidak beraturan.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016
01/12/2017

23 Macam-macam galaksi Bima Sakti

Induk matahari kita adalah Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan pengamatan, galaksi Bima
Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral raksasa yang berputar.

Bintang-bintang yang bertebaran dalam lengan diantaranya adalah matahari kita.

Tetangga terdekat dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda yang juga berbentuk spiral.

Letak matahari dan bumi tempat kita tinggal, kira-kira 2/3 pusat galaksi hingga batas tepian luarnya.

Galaksi Kita mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam.

Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

24 PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

25 Galaksi Andromeda Galaksi ini menurut Hubble memiliki keganjilan.

Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang terpisah.

Gugus bulatnya empat kali lebih redup dari pada gugus bulat Bima Sakti.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017
26 Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)

Berupa galaksi spiral pipih NGC 253, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.

Karena sangat dekatnya, kecepatan majunya mengalahkan kecepatan permuaian kosmos.

Ini merupakan salah satu dari beberapa galaksi yang mendekati galaksi Bima Sakti.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

27 Galaksi Roda Biru (Blue Pin Wheel)

Galaksi yang bergasing (berputar) di daerah Triaggulum, kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.

Sebagai galaksi spiral Sc yang kecil dan paling dekat, sehingga para astronom dengan jelas dapat melihat
bintangnya yang termasuk Nova Maha Raksasa dan Cepheid.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017

28 Galaksi Pusaran Air

Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring yakni sebuah galaksi tidak teratur.

Lengannya diterangi oleh bintang maha besar.

Diantaranya lengan yang berupa debu dan gas terdapat cahaya lemah.

Pengiring kecil NGC 5195 termasuk kelas tidak beraturan.

Keduanya saling bersentuhan menjauhi Bima Sakti dengan kecepatan yang sama, maka berada pada
jarak yang sama pula, yakni 14 juta.

PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

01/12/2017
PSD131-BA-TM2-PGSD_UEU-2016

Anda mungkin juga menyukai