Anda di halaman 1dari 9

1.

Jelaskan Hubungan antara Peningkatan Kinerja sistem dan perbaikan Kualitas Daya
Listrik (power quality).
Jawab :
Kualitas Daya Listrik memiliki beberapa parameter, yaitu:
 Faktor Daya : Apabila factor daya pada sebuah system bagus, maka daya
reaktif yang disuplai oleh sumber akan kecil. Hal ini akan mengakibatkan arus
total yang lewat pada saluran akan mengecil juga. Sehingga losses pada sistem
jadi kecil dan kinerja sistem meningkat
 Harmonisa : Pengaruh harmonisa dari sebuah system adalah menimbulkan
panas yang berlebih pada motor, trafo dan peralatan lain. Disamping itu juga
menimbulkan distorsi tegangan dan penurunan umur pada peralatan. Sehingga
dengan besarnya harmonisa maka akan membuat kinerja system menjadi
buruk
 Unbalance : akan mengakibatkan besarnya arus pada salah satu konduktor
dan nantinya akan merusak isolasi dari kabel. Hal ini menurunkan kinerja
system
 Kualitas Tegangan : Kualitas tegangan dipengaruhi oleh adanya voltage
swell/sags, under/over voltage, flicker dan lain-lain. Tentunya apabila hal-tal
tersebut sering terjadi, maka akan menurunkan kinerja dari sebuah system.

2. Jawab pertanyaan2 dibawah ini,


a. Jelaskan akibat dari voltage dip terhadap operasi motor, Berikan Contoh kasus
dan cara penanggulangannya

Jawab :

 Fenomena seperti ini akan menyebabkan efek seperti :

1. Torsi yang transient akan menyebabkan stress (tekanan) pada sistem


mekanisnya

2. Menghambat percepatan putaran motor menuju putaran nominal

3. Kegagalan kerja pada peralatan lain seperti Relay, Kontaktor dan efek lainnya.

 Contoh voltage dip adalah penyalaan beban-beban yang memerlukan supply


arus dalam kuantitas yang besar. Selain switching beban-beban besar, adanya
petir yang dihubungsikatkan dengan arrester dapat pula menyebabkan
penurunan tegangan (voltage dip)
 Untuk mengatasi tegangan dip (sag), dapat digunakan 4 cara, yaitu :

- Uninterruptible Power Supply (UPS)

Pada kondisi normal, masukan daya AC beban diperoleh dari suplai PLN.
Selain itu masukan daya AC akan disearahkan ke dalam daya DC untuk pengisian
baterai. Ketika terjadi tegangan dip (sag), daya DC yang dimiliki baterai ini lalu
diubah kembali ke dalam daya AC untuk memberi beban. Jika masukan daya AC dari
PLN gagal, inverter diberikan dari baterai dan melanjutkan untuk menyuplai beban.

Uninterruptible Power Supply (UPS)

- Dynamic Voltage Restorers (DVR’s)

DVR mengandung trafo yang dirangkai seri terhadap feeder (penyulang). Pada
kondisi operasi normal, tegangan pada terminal trafo sangat kecil, akan tetapi pada
keadaan terjadi gangguan, konverter daya yang terhubung pada trafo membangkitkan
tegangan pada terminal trafo yang merupakan kuadrat arus feeder. Trafo nampak
seperti impedansi variabel, yang dapat menambah atau mengurangi impedansi saluran
tergantung pada situasi gangguan. Pada situasi sumber tegangan tertekan, trafo dapat
menghasilkan tegangan kapasitif, yang akan melawan drop tegangan pada saluran.
Saat tegangan surja terjadi akibat pensaklaran kapasitor, tegangan induktif dihasilkan
untuk mengurangi kenaikan tegangan ini.
- Motor-Generator (M-G) Sets

Energi rotasi yang tersimpan pada flywheel dapat digunakan untuk regulasi
tegangan pada steady state dan untuk menanggulangi perubahan tegangan pada saat
gangguan. Ketika kondisi normal, putaran rotor motor akan sama dengan putaran
rotor generator. Sehingga energi listrik yang masuk ke motor sama dengan energi
listrik yang dihasilkan oleh generator. Ketika terjadi tegangan dip, maka putaran
motor akan lebih lambat dari yang seharusnya. Agar putaran rotor generator tetap
konstan ketika terjadi tegangan dip pada input motor, maka flywheel akan
mempertahankannya dengan memberikan energi yang dimilikinya. Teknologi ini
mampu menghasilkan tegangan output 100 % pada kapasitas beban rated selama lebih
dari 15 detik pada saat tegangan input nol. Jika durasi sag atau outage cukup lama,
energi yang tersimpan pada flywheel tidak dapat untuk menjaga kecepatan tetap
konstan, motor akan trip dan tegangan mulai turun dibawah harga yang disyaratkan.

Motor-Generator Sets (M-G Sets)

- Ferro-resonant/Constant Voltage Transformers (CVT’s)

Dengan magnetik shunt ditambahkan dan kapasitor terhubung pada terminal


sekunder, arus kapasitor membangkitkan flux tambahan pada inti besi dimana lilitan
sekunder berada, total flux pada inti besi ini akan berada pada daerah jenuh, sehingga
perubahan yang terjadi pada tegangan primer akan berdampak kecil sekali (konstan)
pada tegangan sekunder. CVT pada dasarnya adalah transformator dengan
perbandingan lilitan 1:1, yang dioperasikan didaerah saturasi pada kurva magnetik,
sehingga tegangan output tidak mengalami perubahan tegangan yang signifikan akibat
perubahan tegangan input.
b. Tunjukkan dan jelaskan simulasi terjadinya Voltage dip akibat hubung singkat
menggunakan sistem kelistrikan quiz 2

Jawab :
Dengan simulasi menggunakan transient stability analysis, pada etap dibuat event
short circuit dan membuka circuit breaker. Dalam event ini, bus SS-04B mengalami
short circuit pada detik ke 3 dan CB 05 terbuka pada detik ke 3,1. Hal ini akan
menyebabkan voltage dip pada bus SS-03B seperti pada simulasi diatas.

3. Jawab pertanyaan2 dibawah ini


a. Jelaskan mengapa voltage unbalance untuk motor dibatasi maksimum 5%.
Diketahui Va = 232<0, Vb = 240<-121, Vc = 242<119. Tentukan
ketakseimbangan tegangan menurut NEMA dan berikan contoh rugi ekonomis
bila sistem 3 fasa tak seimbang tersebut diaplikasikan pada motor induksi 3
fasa.

Jawab :

Maximum deviation of (Vab,Vbc,Vca)


Vunbalance = 𝑋 100%
𝑉 𝑚𝑒𝑎𝑛

(238−232)
Vunbalance = 𝑋 100%
238

Vunbalance = 2,5 %

Apabila voltage unbalance lebih dari 5% di berikan kepada motor induksi,


maka akan menyebabkan ketidaksimbangan arus yang sangat tinggi bisa mencapai
6-10 kali lipat tegangan tak seimbang sehingga akan membuat motor sangat panas
dan merusak isolasi dari motor.
b. Tunjukkan dan jelaskan simulasi akibat voltage unbalance >5% terhadap arus.

Jawab :

Terlihat pada simulasi bahwa voltage unbalance akan menyebabkan


overvoltage pada sebagian besar bus dan pada motor induksi, dapat terlihat pada
salurannya akan mengalami ketidakseimbangan arus yang sangat besar sehingga pada
salah satu kabel akan mengalami arus yang sangat besar dan akan sangat panas.

4. Perhatikan simulasi harmonics yang telah saudara kerjakan (tugas Quiz 2)


a. Dari Hasil simulasi saudara, berikan analysis mengenai cos phi sebelum
dipasang kapasitor/.filter harmonic

Jawab :
Sebelum dipasang kapasitor/filter harmonic, nilai power factor dari bus diatas
nya sebesar 70%.

saat dipasang kapasitor bernilai 1327 kvar, power factor berubah menjadi
94%. Begitu pun saat dipasangi salah satu dari filter harmonic (filter harmonic orde
5), Nilai dari power factornya berubah menjadi 94.7%. dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemasangan kapasitor ataupun filter harmonic dapat memperbaiki nilai power
factor karena kedua komponen tersebut menyalurkan daya reaktif ke sistem.

b. Dari hasil simulasi saudara, berikan analysis mengenai losses sebelum dan
setelah dipasang kapasitor/filter harmonik. Jelaskan pengaruh dari penggunaan
kapasitor terhadap besar losses tersebut!

Jawab :

Filter juga merupakan sumber daya reaktif sehingga aliran daya reaktif
yang harusnya disuplai dari sumber ditanggung oleh filter sehingga daya reaktif
yang seharusnya disalurkan melalui saluran dialurkan dari filter langsung ke bus.
Ketika daya reaktif yang disuplai sedikit maka arus yang mengalir pada saluran
akan semakin kecil dan rugi ruginya seamakin kecil

c. Perhatikan hasil simulasi harmonik sebelum dipasang kapasitor/filter


harmonik, lakukan evaluasi dari tingkat harmonisa pada sistem tersebut!
Jawab :

Dapat terlihat pada hasil simulasi bahwa Harmonisa tinggi di orde 5 dan 7

d. Untuk memperbaiki cos phi sistem secara keseluruhan, tentukan kapasitas


kapasitor yang dibutuhkan dan lokasi dari kapasitor tersebut.

Jawab :

Q = P(tan d1 – tan d2)

Q = 6747 (tan (cos-1 (0.75)) – tan (cos-1 (0.85)))

Q = 6747(0.93 – 0.62)

Q = 2133 kvar

Dipasaran menggunakan 5 buah kapasitor bank 500 kvar sehingga jumlahnya


2500 kvar

e. Tentukan lokasi dari kapasitor yang akan mengakibatkan fenomena resonansi


seri atau paralel, jelaskan!

Jawab :

Seri satu bus di atas, paralel di busnya

f. Fenomena apa yang terjadi bila dengan kapasitor terpasang dilakukan simulasi
harmonik, jelaskan! Gunakan hasil simulasi saudara untuk menjelaskan
fenomena yang kemungkinan akan terjadi dan akibatnya terhadap sistem.

Jawab :

Menaikkan THD lalu jadi overvoltage dan over current

g. Bila kapasitor dipasang sebagai filter harmonik, jelaskan fenomena apa yang
terjadi dengan menggunakan hasil simulasi saudara!

Jawab :

Bisa Menurunkan THD dan membuat bentuk gelombang pada system menjadi
lebih sinus
h. Jelaskan bahwa level harmonisa (tegangan dan arus) dari hasil simulasi
saudara dengan mengacu pada standard harmonisa, tentukan mana yang masih
dibawah standar dan mana yang sudah melebihi standar.

Jawab :

NEMA, IEEE

Anda mungkin juga menyukai