Anda di halaman 1dari 22

MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH KANDUNGAN AL-QUR’AN

MTQ MAHASISWA ITS TAHUN 2017

Super Efficient Energy Management – SEEM,


Proyek Konservasi Energi di Indonesia Dengan Menerapkan Manajemen
Penghematan Listrik Dua Arah (Terinspirasi dari Al-Qur’an Surat Al-Isra’ Ayat
26-27)

TEMA KARYA TULIS:


Al-Qur’an dan kaitannya dengan energi, perubahan iklim dan pelestarian
lingkungan

Diusulkan oleh:

Rifqi Nur Mukhammad (2515100049) (2015)


Muhammad Nur Rahmat (2315100073) (2015)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2017

i
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH AL-QURAN

1. Judul Kegiatan : Super Efficient Energy Management –


SEEM, Proyek Konservasi Energi di
Indonesia Dengan Menerapkan
Manajemen Penghematan Listrik Dua
Arah (Terinspirasi dari Al-Qur’an Surat
Al-Isra’ Ayat 26-27)
2. Cabang Karya Tulis Ilmiah : Al-Qur’an dan kaitannya dengan energi,
perubahan iklim dan pelestarian
lingkungan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rifqi Nur Mukhammad
b. NIM : 25 15 100 049
c. Jurusan : Teknik Industri
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : RT 02/03, Ambarwinangun, Ambal,
Kebumen, Jawa Tengah 54392 /
089680705261
f. Alamat email : rifqinur.mukha@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Choirul Mahfud, M.Pd.I, M.IP
b. NIDN : 0002028206
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Griya Farras Jalan Gadel Sari Madya
No. 09 Tandes Surabaya 60188 /
081221440891

Surabaya, 28 Maret 2016


Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Choirul Mahfud, M.Pd.I, M.IP.) (Rifqi Nur Mukhammad)


NIDN. 0002028206 NRP. 2515100049

Wakil Rektor Bidang


Akademik dan Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng)


NIP. 19670203 199102 1 001

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................... iii
Daftar Gambar .............................................................................................. iii
Ringkasan .................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................ 2
Latar Belakang ............................................................................................. 2
Tujuan ...........................................................................................................3
Manfaat ....................................................................................................... 3
GAGASAN .................................................................................................. 3
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ........................................................... 3
Solusi yang Pernah Ditawarkan ................................................................... 6
Gagasan Baru yang Diajukan ....................................................................... 7
Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan ........................... 11
Langkah Strategis Implementasi Gagasan .................................................... 12
KESIMPULAN ............................................................................................ 12
Konsep Gagasan ........................................................................................... 12
Teknik Implementasi Gagasan ...................................................................... 12
Prediksi Keberhasilan Gagasan .....................................................................13
Daftar Pustaka .............................................................................................. 13
Lampiran-lampiran ....................................................................................... 15
Biodata Ketua dan Anggota ......................................................................... 15
Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas........................... 18
Surat Pernyatan Ketua Pelaksana ..................................................................19

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik Konsumsi Energi Berdasarkan Sektor Konsumsi ..................... 6
Gambar 2. Hasil Program Kemitraan Konservasi Energi (EBTKE, 2011)............ 8
Gambar 3. Grafik fluktuasi beban konsumsi listrik (Pujawan, 2017) .................... 8

iii
1

RINGKASAN
Akses masyarakat Indonesia terhadap energi listrik masih terbatas. Hal tersebut
disebabkan rasio elektrifikasi yang tergolong rendah di Indonesia. Pada tahun 2008
misalnya, hanya mencapai angka 66%. Artinya 34% rumah tangga di Indonesia belum
teraliri listrik. Dengan asumsi tingkat pertumbuhan PDB sebesar 5.2% per tahun dari
2007 hingga 2030, konsumsi energi diperkirakan akan meningkat menjadi 427 MTOE
(“million tons of oil equivalent”, atau setara dengan sekian juta ton minyak) pada 2010
menjadi 1018 MTOE pada 2030. Islam memandang bahwa permasalahan ekonomi
bukanlah terletak pada keterbatasan sumber daya alam, tetapi lebih disebabkan oleh
ketidakmampuan manusia dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam
tersebut. Pemerintah, melalui Dirjen EBTKE telah menggagas program konservasi dan
diversifikasi energi atau yang lebih dikenal dengan istilah Energi Baru, Terbarukan, dan
Konservasi Energi. Konservasi energi dalam hal ini sesuai dengan surat Al-Isra’ ayat 26-
27 tentang perintah Allah swt untuk tidak berlaku mubadzir. Karya tulis ini akan
merumuskan alternatif dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Indonesia,
mendefinisikan mekanisme manipulasi tarif listrik untuk meratakan beban listrik agar
mampu dipenuhi oleh kapasitas pembangkit, serta merancang generator listrik berbasis
material superkonduktor untuk meningkatkan efisiensi hingga 99%. Dengan adanya karya
tulis ini, diharapkan perintah Allah untuk tidak berlaku mubadzir, terutama dalam hal
sumber daya alam dan pemanfaatannya (sebagai sumber energi) dapat diterapkan,
perilaku efektif dan efisien pada pemasok dan pengguna energi listrik dapat dibudayakan,
eksplorasi energi dapat disempurnakan dengan inovasi konservasi energi, terbuangnya
sumber daya alam dengan tidak efektif dapat dicegah serta, kapasitas pembangkit listrik
dapat ditingkatkan dengan atau tanpa membangun insfrastruktur pembangkit baru. Allah
swt melarang hambanya untuk berlaku mubadzir, sebagaimana diterangkan dalam
surat Al Isra’ ayat 26 -27 :
ً ‫وآت ذا ا ْلق ْربىٰ حقهٰ و ْال سْكين وابْن السَّبيل وَل تب ْ ٰت ْب‬
■‫يرا‬
■‫إ َّ ا ْل ب ينٰ كانوا إ ْخوا ٰالشي طينٰ ۖ وكا ال ََّّيَْا لَبهِ كُو اًا‬
Artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros ■. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya ■. Kementrian Agama Republik Indonesia
(Kemenag RI) menafsirkan ayat tersebut, bahwa pada akhir ayat Allah swt
melarang kaum muslimin bersikap boros, yaitu membelanjakan harta (sumber
daya) tanpa perhitungan yang cermat sehingga menjadi mubadzir. Direktorat
Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mencatat total
potensi energi listrik yang seharusnya dapat dihemat oleh Indonesia pada rentang
tahun 2003 - 2010 (7 tahun) berada pada angka yang mengejutkan, yaitu 1411,9
GWh. Sayangnya, regulasi pemerintah dalam bidang konservasi energi hanya
berpotensi untuk diterapkan pada sektor industri saja. Belum ada regulasi khusus
yang mengatur tentang kewajiban hemat energi pada sektor rumah tangga.
Padahal, jumlah total konsumsi energi pada sektor rumah tangga dan komersial
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada sektor industri.
2

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor energi, khususnya energi listrik telah lama menjadi kebutuhan
pokok dunia, termasuk Indonesia. Berbagai sektor strategis, baik rumah tangga
maupun industri raksasa pasti membutuhkan energi listrik. Meski demikian, akses
masyarakat Indonesia terhadap energi listrik masih terbatas. Hal tersebut
disebabkan rasio elektrifikasi yang tergolong rendah di Indonesia. Pada tahun
2008 misalnya, hanya mencapai angka 66%. Artinya 34% rumah tangga di
Indonesia belum teraliri listrik. Disisi lain, pertumbuhan konsumsi energi rata-rata
telah menyentuh angka 7% pertahun. Jumlah ini nyatanya masih belum mampu
diimbangi dengan suplai energi yang cukup (EBTKE, 2011).
Pertumbuhan kawasan ASEAN secara alamiah telah menghasilkan
peningkatan konsumsi energi. Dengan asumsi tingkat pertumbuhan PDB sebesar
5.2% per tahun dari 2007 hingga 2030, konsumsi energi diperkirakan akan
meningkat menjadi 427 MTOE (“million tons of oil equivalent”, atau setara
dengan sekian juta ton minyak) pada 2010 menjadi 1018 MTOE pada 2030
(gereports.co.id, 2014). Namun, pada 2011, 160 juta manusia di Asia Tenggara
masih hidup tanpa akses listrik. Hampir 80% dari mereka tinggal di daerah
terpencil dan pedesaan (The Energy Collective, 2011 dalam gereports.co.id,
2014).
Kebutuhan manusia memang tidak terbatas. Sedangkan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut siaftnya terbatas. Sumber-sumber alam dalam
keadaan aslinya tidak bisa langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia sehingga diperlukan proses produksi. Inila/h alasan munculnya ilmu
ekonomi. (Dewi, 2017). Namun, Islam mempunyai perbedaan sudut pandang
dalam mencermati sumber daya alam. Islam memandang bahwa permasalahan
ekonomi bukanlah terletak pada keterbatasan sumber daya alam, tetapi lebih
disebabkan oleh ketidakmampuan manusia dalam mengolah dan memanfaatkan
sumber daya alam tersebut (Ummutia, 2011). Hal ini didasarkan pada keyakinan
bahwa Allah telah mencukupkan kebutuhan manusia untuk hidup di bumi ini
sebagaimana firman Allah dalam potongan surat Ibrahim ayat 34 yang artinya :
“Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. ...”.
Pemerintah, melalui Dirjen EBTKE telah menggagas program konservasi
dan diversifikasi energi atau yang lebih dikenal dengan istilah Energi Baru,
Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE, 2011). Kemudian dalam rangka
mendukung program tersebut, dikeluarkanlah megaproyek 35.000 MW. Berbagai
gagasan untuk membangun pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan
mulai diajukan seiring dengan berjalannya program. Sayangnya, meski pemikiran
tentang energi baru dan terbarukan mulai berkembang tetap saja dalam
pelaksanaanya belum memberikan banyak dampak yang berarti.
3

Berangkat dari masalah terebut, penulis mencoba untuk menemukan solusi


alternatif dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Karya
tulis ini terinspirasi dari surat Al-Isra’ ayat 26-27, tentang perintah Allah swt
untuk tidak berlaku mubadzir. Berangkat dari ayat tersebut, penulis berusaha
mengembangkan pemikiran tentang strategi konservasi (penghematan) energi
dengan cara-cara yang inovatif. Menggunakan sumber daya alam dengan tidak
efektif dan efisien sama halnya dengan menyia-nyiakan karunia dari Allah swt.
Konservasi energi sangat mendesak untuk meningkatkan efisiensi pembangkit
listrik pada sisi pemasok, serta menekan penggunaan (kebutuhan) listrik pada sisi
konsumen. Manajemen yang tepat pada kedua sisi tersebut berpotensi untuk
menekan jumlah sumberdaya yang sebelumnya dimanfaatkan dengan kurang
efektif dan efisien (EBTKE, 2011). Dengan menyarikan hikmah dan kandungan
kitab suci Al-Qur’an, karya tulis ini menawarkan gagasan visioner dalam bidang
konservasi energi, untuk membantu menyukseskan program kemandirian,
ketahanan, dan kedaulatan energi di Indonesia.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Merumuskan alternatif dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di
Indonesia
2. Mendefinisikan mekanisme manipulasi tarif listrik meratakan beban listrik agar
mampu dipenuhi oleh kapasitas pembangkit
3. Merancang generator listrik berbasis material superkonduktor untuk
meningkatkan efisiensi hingga 99%.
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini di antaranya adalah:
1. Membumikan perintah Allah untuk tidak berlaku mubadzir, terutama dalam hal
sumber daya alam dan pemanfaatannya (sebagai sumber energi)
2. Menerapkan perilaku efektif dan efisien pada pemasok dan pengguna energi
listrik
3. Menyempurnakan eksplorasi energi dengan inovasi konservasi energi
4. Mencegah terbuangnya sumber daya alam dengan tidak efektif
5. Menambah kapasitas pembangkit listrik tanpa perlu menambah jumlah sumber
daya input
GAGASAN
Berikut ini akan disajikan gagasan mengenai konsep konservasi energi
yang diajukan penulis.
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Larangan Allah terhadap perilaku boros (Mubadzir)
Allah swt melarang hambanya untuk berlaku mubadzir, sebagaimana
diterangkan dalam surat Al Isra’ ayat 26 -27 :
■‫وآت ذا ا ْلق ْربىٰ حقهٰ و ْال سْكين وابْن السَّبيل وَل تب ْ ٰت ْب ي ًرا‬
4

■‫إ َّ ا ْل ب ينٰ كانوا إ ْخوا ٰالشي طينٰ ۖ وكا ال ََّّيَْا لَبهِ كُوًاا‬
Artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah
kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros ■. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya ■.
Baik ْٰ ‫ تب‬maupun ‫يرا‬
ً ‫ ت ْب‬berasal dari akar kata yang sama yaitu ٰ ٰ
(quran.bblm.go.id). Ditinjau dari segi bahasa, kata al-mubadzzirin pada ayat 27
merupakan bentuk isim fa’il dari jama’ badzzara - yubadzziru - tabdziran yang
artinya adalah hal berlebihan, membuang-buang harta, atau pemborosan
(Kementerian Agama RI, 2011). Kata Tabdzir/pemborosan dipahami oleh ulama
dalam arti pengeluaran yang bukan haknya.
Quraish Shihab menafsirkan ayat diatas bahwa Allah swt memerintahkan
kita untuk memberikan hak berupa kebajikan dan jalinan silaturrahmi kepada
kerabat kita yang dekat terlebih dahulu. Berikan juga hak orang-orang miskin
yang membutuhkan dan musafir yang kehabisan harta dalam bentuk zakat dan
sedekah. Janganlah menghambur-hamburkan hartamu pada hal-hal yang tidak
mendatangkan maslahat, secara berlebih-lebihan .
Selanjutnya, menurut tafsir Jalalayn sesungguhnya orang-orang pemboros
itu adalah saudara-saudara setan. Setan adalah golongan yang sangat ingkar
kepada nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah swt, maka demikian
pula saudara setan yaitu orang yang pemboros (tafsirq.com).
Sedangkan menurut tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia
(Kemenag RI), pada akhir ayat Allah swt melarang kaum muslimin bersikap boros,
yaitu membelanjakan harta (sumber daya) tanpa perhitungan yang cermat
sehingga menjadi mubadzir. Larangan ini bertujuan agar kaum muslimin
mengatur pengeluarannya dengan dengan perhitungan yang secermat-cermatnya,
agar apa yang dibelanjakan sesuai dengan keperluan dan pendapatan mereka
(Kementerian Agama RI, 2011).
Melalui ayat ini, Allah swt memberikan penegasan, bahwa kita dilarang
untuk menghambur-hamburkan harta yang kita miliki secara boros atau
berlebihan. Islam mengajarkan kita tentang kesederhanaan, sehingga kita harus
membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan saja, seperlunya saja dan tidak
boleh berlebihan (kitapunya.net, 2015). Harta yang dimaksud dalam ayat ini tidak
melulu mengacu pada uang atau kekayaan, namun juga dapat diterjemahkan
sebagai sumber daya alam, dalam hal ini adalah kelimpahan energi di alam
(quran.bblm.go.id).
Adapun keterangan yang menjelaskan makna yang terkandung dalam ayat
tentang larangan untuk berlaku tidak efisien salah satunya dapat diperhatikan
dalam hadits riwayat Ibnu Majah yang artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin
Umar, Ia berkata “Rasulullah saw bertemu Sa’ad pada waktu berwudhu, lalu
5

Rasulullah bersabda, “Alangkah borosnya wudumu itu hai Sa’ad!” Sa’ad berkata
“Apakah di dalam berwudu ada pemborosan?” Rasulullah saw bersabda, “Ya,
meskipun kamu berada di sungai yang mengalir.”
Hadist ini mengisyaratkan bahwa berlimpahnya sumber daya bukanlah
alasan untuk dapat berlaku mubadzir. Indonesia memang kaya dengan sumber
daya alamnya, namun bukan berarti boleh dieksploitasi sesuka hati. Kebutuhan
manusia (termasuk energi) sifatnya tak terbatas, sedangkan sumber daya alam
sifatnya terbatas. Kesimpulannya, kita harus berhemat dan cerdas dalam
mengelola sumber daya alam yang Allah swt berikan.

Regulasi Pemerintah Belum Menyeluruh


Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna
melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi
pemanfaatannya (EBTKE, 2011). Konservasi merupakan langkah win-win
solution bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. Bagi generasi sekarang,
konservasi energi berguna untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Solusi ini juga mampu mengatasi pemadaman listrik, kelangkaan bahan bakar
minyak (BBM) dan berbagai krisis energi lainnya. Sedangkan bagi generasi
mendatang, langkah mengatasi dampak pemanasan global dengan pengurangan
CO2 yang berasal dari penggunaan energi fosil serta menjaga keberlanjutan
ketahanan energi nasional (EBTKE, 2011).
Pemerintah tentunya tidak tinggal diam. Berbagai strategi dalam
melaksanaan konservasi energi pada sisi pemanfaatan telah dilakukan.
Diantaranya adalah dengan mewajibkan pengguna energi diatas 6.000 TOE (tonne
of oil equivalent atau setara ton minyak) per tahun untuk menerapkan manajemen
energi (EBTKE, 2011). Misalnya dengan menunjuk manajer energi, menyusun
program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala,
melaksanakan rekomendasi hasil audit energi, serta melaporkan pelaksanaan
konservasi energi kepada pemerintah (EBTKE, 2011).
Selain itu, strategi dalam bentuk intensif dan disintensif juga diberikan
oleh pemerintah. Intensif, misalnya dalam bentuk keringanan pajak daerah dan
bea masuk untuk peralatan hemat energi, dana suku bunga rendah untuk investasi
konservasi energi hingga audit energi dalam pola kemitraan yang dibiayai oleh
Pemerintah. Disinsentif, misalnya dalam bentuk peringatan tertulis pengumuman
di media massa, denda, hingga pengurangan pasokan energi. (EBTKE, 2011).
6

Gambar 1. Grafik Konsumsi Energi Berdasarkan Sektor Konsumsi


(Nuryanti & Herdinie, 2007)
Sayangnya, regulasi tersebut hanya berpotensi untuk diterapkan pada
sektor industri saja. Belum ada regulasi khusus yang mengatur tentang kewajiban
hemat energi pada sektor rumah tangga. Padahal, jumlah total konsumsi energi
pada sektor rumah tangga dan komersial memiliki nilai yang lebih tinggi daripada
sektor industri (Nuryanti & Herdinie, 2007).

Efisiensi Pembangkit Listrik Masih Rendah


Saat ini, di kawasan ASEAN, sebagian besar pembangkit tenaga listrik
menggunakan turbin uap atau gas. Turbin gas paling efisien di dunia yang tersedia
saat ini adalah turbin 9HA, yang memiliki indeks efisiensi 61% (Gas Turbine
World publication, 2014 dalam gereports.co.id, 2014). sebagai tambahan, turbin
gas ini menuntut biaya siklus dan menghasilkan karbon emisi terendah.
Sedangkan efisiensi untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
konvensional yang menggunakan turbin uap dan boiler rata-rata hanya
mempunyai efisiensi 35%. Sedangkan efisiensi untuk kebanyakan pembangkit
PLTU yang berukuran kecil hanya mencapai 28%. Bahkan, untuk pembangkit
tenaga turbin uap yang dapat mengoperasikan zat cair dan gas dalam ruangan
pembakaran bertekanan uap 250 bar dan suhu 535ºC akan menghasilkan efisiensi
sebesar 40% (Elektroindonesia.com, 1999). Artinya, sebagaian besar pembangkit
listrik yang ada di Indonesia memiliki efisiensi yang belum maksimal.
Solusi Yang Pernah Ditawarkan
Pembangkit Listrik Eksisting di Indonesia
Pada saat ini dan dimasa mendatang Indonesia menginstalasi berbagai
jenis pembangkit listrik dengan kapasitas, produksi, efisiensi, waktu umur,
lamanya beroperasi, jenis bahan bakar, dan saat beroperasi yang berbeda pula.
Besarnya kapasitas, efisiensi, waktu umur, lamanya beroperasi, jenis bahan bakar,
dan saat beroperasi tergantung dari jenis teknologi pembangkit listrik yang dipilih.
Jenis teknologi pembangkit listrik akan berpengaruh terhadap harga pembangkit
listrik (biaya investasi), biaya operasi dan perawatan, dan biaya pengeluaran
bahan bakar yang selanjutnya akan mempengaruhi terhadap besarnya biaya
pembangkitan. Pada umumnya pembangkit listrik berbahan bakar fosil di pulau
7

Jawa seperti Pembangkit listrik Tenaga Uap Batubara (PLTU-B), PLTU-Minyak,


PLTU-Gas, Gas Combined Cycle, dan PLTG berkapasitas besar, antara 50-600
MW, namun ada beberapa pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang
berkapasitas lebih rendah dari 50 MW, seperti PLTD (Wahid, 2009).
Sedangkan pembangkit listrik berbahan bakar non fosil, kecuali
Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) mempunyai kapasitas rendah. Di luar pulau Jawa pola pembangkitan
berbeda dimana sebagian besar pembangkit listrik berbahan bakar fosil berturut-
turut adalah PLTD, PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang
Pembangunan Nasional Jangka Panjang. PLTG-Minyak dan Gas dan PLTU-
Batubara, sedangkan pembangkit listrik energi terbarukan berturut-turut adalah
PLTA, dan PLTP. Pada tahun 2003, total kapasitas terpasang pembangkit listrik
PLN di Indonesia termasuk pembangkit listrik PT Indonesia Power, PT PJB, dan
P3B pada tahun 2003 adalah sebesar 21,61 GW. Dari total kapasitas tersebut, 23%
dari total kapasitas terpasang berasal dari PLTU-Batubara, 5% dari total kapasitas
terpasang berasal dari PLTU-Minyak, 5% dari total kapasitas terpasang berasal
dari PLTU-Gas, 13% dari total kapasitas terpasang berasal dari Combined Cycle
minyak, 19% dari total kapasitas terpasang berasal dari Gas Combined Cycle, 5%
dari total kapasitas terpasang berasal dari High Speed Diesel (HSD) Gas Turbin,
1% dari total kapasitas terpasang berasal dari Gas Turbin, 13% dari total kapasitas
terpasang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 15% dari total
kapasitas terpasang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan dari
total kapasitas terpasang berasal dari 2% Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP). Pemilihan jenis teknologi pembangkit listrik tersebut selain didasarkan
pada kebutuhan operasinya, tersedianya bahan bakar secara berkesinambungan
juga didasarkan pada harga keekonomiannya (Wahid, 2009).
Gagasan Baru yang Diajukan
Besarnya Potensi Energi Untuk Dihemat
Tidak ada perekonomian tanpa efisiensi. Kata-kata Benjamin Disraeli ini
menemukan kebenarannya pada peta energi modern. Efisiensi adalah salah satu
alat terpenting untuk mengontrol inti produksi energi. Lebih dari itu, efisiensi
adalah elemen vital bagi perkembangan dan keamanan perekonomian setiap
negara. Menurut Laporan Accenture “Catching the ASEAN Wave”, ekonomi di
kawasan ASEAN diproyeksikan tumbuh sebesar 735 milyar dolar Amerika
hingga tahun 2020. Sementara itu, populasi ASEAN diperkirakan meningkat dari
633 juta menjadi 717 juta pada tahun 2030. Jelas ada kebutuhan mendesak untuk
pembangunan energi lebih lanjut (gereports.co.id, 2014).
Menurut studi dari Boston Consulting Group (BCG), sektor listrik ASEAN,
baik di bidang pembangkitan, transmisi, maupun distribusi, akan membutuhkan
investasi sekitar 500 milyar dolar seiring meningkatnya permintaan daya listrik
regional dari 656 Twh pada 2010 menjadi 2414 Twh pada 2030 (Global Business
Report, 2013 dalam gereports.co.id, 2014). Supaya tren ini bisa menyediakan
8

pertumbuhan ekonomi positif serta memenuhi kebutuhan listrik dari populasi


yang makin meningkat, maka dibutuhkan dedikasi yang kuat untuk meningkatkan
efisiensi.
Konservasi energi memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan rasio
elektrifikasi di Indonesia dengan atau tanpa membangun sumber pembangkit baru.
Karena pada dasarnya, menghemat 35.000 MW energi listrik jauh lebih
menguntungkan daripada membangun puluhan pembangkit listrik baru dengan
kapasitas total 35.000 MW. Apabila pembangunan pembangkit listrik berkelajutan
diiringi dengan strategi penghematan yang kompak, tentunya akan jauh lebih baik.

Gambar 2. Hasil Program Kemitraan Konservasi Energi (EBTKE, 2011)


Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
(EBTKE) mencatat total potensi energi listrik yang seharusnya dapat dihemat oleh
Indonesia pada rentang tahun 2003 - 2010 (7 tahun) berada pada angka yang
mengejutkan, yaitu 1411,9 GWh (EBTKE, 2011). Padahal, jumlah tersebut masih
dibatasi dengan asumsi bahwa rekomendasi langkah penghematan energi yang
ditetapkan secara umum bersifat no cost dan low cost (manajemen sumber daya).
Artinya potensi penghematan yang sebenarnya (dengan mempertimbangkan
rekomendasi yang bersifat medium cost dan high cost) jauh lebih besar dari
jumlah tersebut (EBTKE, 2011).

Material Superkonduktor Untuk Mengoptimalkan Efisiensi


Sebagaimana diterangkan dalam surat Maryam ayat 24 :
ً‫ٰتحتكٰسري‬
ْ ‫ٰتحزنيٰق ْٰجعلٰ بك‬
ْ ‫ٰتحته ٰأَّل‬
ْ ْ‫فن داه ٰمن‬
Artinya : Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu
bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di
bawahmu.
Kataٰ ‫ فن دىه‬pada awal ayat diatas merupakan jenis kata kerja aktif bentuk
lampau yang artinya, “maka (dia) memanggilnya”. “Dia” yang dimaksud dalam
ayat ini adalah malaikat Jibril. Jibril (malaikat) adalah makhluk yang Allah swt
ciptakan dari cahaya. Secara ilmiah cahaya dapat dipandang sebagai dua hal,
yakni gelombang dan partikel. Cahaya sebagai partikel dikenal dengan istilah
9

foton atau elektron. Sedangkan kata ٰ ً‫ سري‬pada akhir ayat, menurut bahasa dapat
diartikan sebagai aliran (anak sungai). Selanjutnya kata ٰ‫تحته‬ ْ yang semakna
dengan kata ٰ‫تحتك‬
ْ berarti tempat yang rendah. Tempat dalam arti yang lebih luas
tidak hanya menunjukan makna posisi, melainkan juga dapat diartikan sebagi
fungsi keadaan, misalnya suhu yang rendah (quran.bblm.go.id). Melalui ayat ini,
kita dapat mengetahui bahwa ada sesuatu yang menarik dalam mengalirnya
elektron pada suhu rendah, yang kemudian lebih umum dikenal dunia dengan
istilah superkonduktor. Superkonduktor adalah fenomena dimana resistansi
sebuah material turun menjadi nol dan semua atom menjadi statis akibat
temperatur yang sangat rendah. Temperatur dimana sebuah material menjadi
konduktor dinamakan critical temperature. Dewasa ini material dengan rumus
kimia YBa2Cu3O7-x merupakan jenis superkonduktor terbaik dengan temperatur
kritis yang mendekati angka 93 K (-180o C), sehingga dapat didinginkan dengan
menggunakan nitrogen cair (titik didih : 77 K) (uns.ac.id, 2013).
Generator yang dibuat dari superkonduktor bahkan mampu memiliki
efisiensi hingga 99 persen, selain itu ukurannya juga jauh lebih kecil
dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat tembaga (uns.ac.id,
2013). Selain menghemat energi, uang milyaran rupiah juga dapat kita selamatkan
dengan memanfaatkan superkonduktor. Para pakar selalu menginginkan critical
temperature yang tinggi pada material ujinya, hal ini supaya biaya untuk
mendinginkan material itu lebih rendah (uns.ac.id, 2013). Material YBa2Cu3O7-x
adalah salah satu jenis superkonduktor dengan suhu tertinggi yang telah
dikembangkan (Alviani, 2015). Selain menawarkan mekanisme manipulasi harga
listrik, SEEM - Super Efficient Energy Management juga memberikan gagasan
visioner dalam proyek konservasi energi pada sisi pemasok, yaitu dengan
memanfaatkan material superkonduktor YBa2Cu3O7-x sebagai komponen transmisi
dalam generator pembangkit listrik. Agar jumlah penghematan energi yang
diperoleh lebih maksimal, diperlukan pula integrasi antar pembangkit listrik
dengan dukungan analisa Supply Chain Network Perspective for Electric Power
Generation, Supply, Transmission, and Consumption(Nagurney & Matsypura,
2005).

Manipulasi Tarif Listrik Untuk Meratakan Beban Pembangkit


PLTU-Batubara dan PLTP dioperasikan pada beban dasar,
pembebanannya rata sepanjang hari, mempunyai waktu strart dan stop yang lama
dengan variabel cost yang rendah, sedangkan PLTGU (Gas Combined Cycle)
dapat dioperasikan pada beban dasar dan beban menengah, pembebanannya rata
sepanjang hari atau sedikit bervariasi mengikuti permintaan (Wahid, 2009). PLTG
dioperasikan pada beban puncak, pembebanannya bervariasi dan dioperasikan
hanya beberapa jam dalam satu hari, mempunyai waktu strart dan stop yang cepat
dengan variabel cost tinggi, sedangkan PLTA dioperasikan pada beban dasar,
beban menengah, dan beban puncak tergantung storage dan kondisi air serta
10

mempunyai waktu strart dan stop yang cepat dengan variabel cost yang sangat
rendah (Wahid, 2009).
Pembagian beban pembangkit tersebut dilakukan karena sifat energi listrik
yang sukar disimpan secara efektif. Dalam skala besar, belum ada teknologi yang
cukup efisien digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit. Biaya mengubah arus AC ke arus DC untuk kemudian disimpan
didalam baterai terlalu mahal, belum lagi dilihat dari sisi efisiensi loss (Energi
yang hilang saat konversi). Karakteristik inilah yang membuat industri
pembangkit listrik berbeda secara prinsip dengan industri manufaktur lainnya.
Industri lain dapat beroperasi dengan mengisi stok. Adanya faktor
menyimpanan ini membuat gangguan pada produksi barang cenderung tidak
berpengaruh, karena kekurangan ini bisa diambil dari stok barang yang ada di
gudang. Sedangkan industri pembangkit listrik tidak dapat menyimpan hasil
produksinya, yaitu listrik (dalam bentuk arus AC), cenderung untuk berproduksi
sesuai dengan demand-nya, yaitu kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. Apabila
pihak pembangkit memproduksi listrik melebihi jumlah permintaan, maka sisa
energinya akan terbuang percuma. Sedangkan apabila memproduksi listrik
dibawah permintaan, maka kebutuhan listrik masyarakat tidak akan tercukupi.
Fenomena semacam ini biasanya akan disiasati dengan pemadaman listrik bergilir.

Gambar 3. Grafik fluktuasi beban konsumsi listrik (Pujawan, 2017)

Definisi dari demand side management adalah, pemerintah tidak hanya


sekedar meramalkan besarnya permintaan (dalam hal ini energi listrik), melainkan
juga mempengaruhi besarnya permintaan. Sebagai contoh, pada siang hari
kebutuhan listrik masyarakat lebih rendah dari pada malam hari (beban puncak
dimulai sejak jam 6 sore hingga jam 10 malam). Meskipun pihak pembangkit
mampu meramalkan beban puncak tersebut berdasarkan data historis, namun
kapasitas pembangkit listrik belum tentu cukup untuk memenuhinya. Maka
pemerintah harus secara proaktif mempengaruhi besarnya permintaan tersebut,
supaya sebagian dari permintaan yang berada pada beban puncak berpindah pada
waktu-waktu yang lain.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan manipulasi tarif listrik.
Mekanismenya adalah dengan cara membuat tarif listrik pada saat beban puncak
menajdi lebih mahal dari pada waktu-waktu lainnya. Akibatnya sebagaian
masyarakat akan menggeser kebutuhannya pada waktu yang lain, terutama untuk
11

kebutuhan yang sifatnya kurang penting. Dengan demikian, fluktuasi permintaan


energi listrik akan lebih rendah sehingga pihak pembangkit mampu memenuhinya
meskipun dengan kapasitas daya yang tetap. Dengan cara memanipulasi tarif
listrik berdasarkan data historis beban puncak, maka tingkat persebaran beban
diharapkan akan lebih merata. Apabila beban listrik yang terjadi tidak terlalu
fluktiatif, maka kebutuhan konsumsi listrik masyarakat dapat dipenuhi tanpa harus
membangun insfrastruktur pembangkit listrik yang baru. Dengan demikian,
miliaran rupiah yang dihemat dapat dialokasikan untuk pembangunan
insfrastruktur pembangkit wilayah terluar, terjauh, terpencil (3T). Hal tersebut
sesuai dengan potongan surat Al-Isra’ 26 yang artinya : “Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya...,”. Tujuan finalnya, selain dapat
memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik masyarakat, rasio elektrifikasi di
Indonesia juga akan bertumbuh secara bertahap.
Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Untuk merealisasikan SEEM, diperlukan adanya kerjasama antara
beberapa pihak, diantaranya :
1. Pemerintah
Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap arah kebijakan energi
Indonesia. Melalui Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE), pemerintah memiliki wewenang terkait regulasi pemanfaatan
energi di Indonesia. Terutama dalam hal demand side management yang
memanfaatkan mekanisme tarif listrik untuk meratakan beban pembangkit.
Pemerintah juga harus lebih serius dalam mendukung program konservasi energi,
disamping tetap menggencarkan program energi baru dan terbarukan.
2. Masyarakat
Upaya pemerintah tidak akan ada artinya tanpa kerjasama dengan rakyat
Indonesia. Seketat apapun regulasi yang diberikan untuk memanipulasi harga
tidak akan berpengaruh pada masyarakat yang keras kepala. Sebesar apapun
efisiensi pembangkit listrik ditingkatakan tidak akan pernah cukup untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang enggan berhemat.
3. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Sebagai perusahaan tunggal yang memonopoli pasokan energi listrik di
Indonesia, PLN memiliki peran yang penting dalam mewujudkan gagasan ini.
Terutama dalam optimalisasi efisiensi generator pembangkit listrik dengan
material berbasis superkonduktor.
4. Ilmuwan / Engineer
Peran ilmuwan diperlukan untuk meneliti material superkonduktor terbaik
yang mampu bekerja dalam suhu tinggi. Sedangkan peran engineer diperlukan
untuk mewujudkan hasil riset tersebut menjadi proyek yang layak diterapkan.
5. Investor
Perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang energi juga harus
dilibatkan dalam proyek ini. Investor berperan dalam menanamkan modal untuk
12

realisasi SEEM. Selain itu, mereka juga harus mengikuti regulasi pemerintah
untuk menerapkan konsep konservasi energi pada perusahaan mereka.
Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Langkah strategis dalam mewujudkan SEEM di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Tahap Konsepsi
Tahap konsepsi terdiri dari identifikasi mengenai potensi penghematan
energi serta optimalisasi sumber daya alam yang tersedia di Indonesia.
2. Tahap Pendefinisian
Tahap ini meliputi perencanaan SDM, dokumen DED (Detailed
Engineering Design), RAB (Rencana Anggaran Biaya), dan pemetaan rencana
menyeluruh konsep SEEM untuk melengkapi Rancangan Eksplorasi Mineral
Indonesia Tahun 2050 dengan Rancangan Konservasi energi.
3.Tahap Implementasi
Tahap terakhir adalah dengan melakukan implementasi dengan sinergisitas
antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat Indonesia, peneliti dan
engineer dari lembaga penelitian dan perguruan tinggi, serta pihak investor.
KESIMPULAN
Konsep Gagasan
Super Efficient Energy Management (SEEM) adalah gagasan visioner
yang mendukung program konservasi energi dengan cara yang inovatif, yaitu
dengan manajemen penghematan dua arah. Disamping mengendalikan besarnya
permintaan listrik dengan mekanisme manipulasi harga, SEEM juga mengusulkan
rancangan pembangkit listrik berbasis material superkonduktor sehingga efisiensi
pembangkit dapat dioptimalkan hingga 99%. Tujuan akhir dari SEEM adalah,
penggunaan energi yang efektif dan efisien, pembangkit listrik yang efektif dan
efisien serta rasio elektrifikasi nasional yang meningkat.
Teknik Implementasi Gagasan
Adapun teknik dalam mengimplementasikan gagasan ini adalah sebagai
berikut:
1. Kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat
Indonesia.
2. Eksplorasi dan penelitian secara mendalam terkait potensi material
superkonduktor sebagai komponen pembangkit listrik dengan menggandeng
lembaga penelitian dan perguruan tinggi.
3. Melakukan pemetaan beban listrik di Indonesia pada setiap wilayah yang
potensial untuk direduksi besar konsumsi energinya.
4. Memasukkan SEEM ke dalam Rancangan Konservasi Energi Dirjen EBTKE
5. Melakukan evaluasi secara periodik dan profesional
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Aplikasi SEEM untuk menghemat energi listrik di Indoensia merupakan
pendekatan konservasi energi yang inovatif, sebab didukung oleh manajemen
13

penghematan dua arah. Gagasan ini akan menjawab permasalahan defisit energi
serta rasio elektrifikasi energi yang rendah.
Berikut ini merupakan tahapan realisasi gagasan SEEM di Indonesia:
1. Tahun 1-3: Melakukan identifikasi kondisi eksisting sebaran penggunaan energi
listrik di Indonesia
2. Tahun 1-3: Melakukan proses analisis tarif yang optimal untuk meratakan
beban listrik pembangkit sehingga dicapai fluktuasi beban yang paling rendah
3. Tahun 3-5: Melakukan riset rekayasa material untuk menciptakan bahan
superkonduktor suhu tinggi
4. Tahun 1-10: Identifikasi kandungan material superkonduktor di
Indonesia
5. Tahun 7-10: Pemetaan wilayah elektrifikasi Indonesia yang potensial untuk
aplikasi SEEM
6. Tahun 12-15: Inisiasi kerjasama dengan swasta dan atau pembentukan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) khusus untuk mengelola SEEM
8. Tahun 11-15: Sosialisasi kepada masyarakat dan pengembangan industri
lokal yang dikelola secara terstruktur oleh pemerintah
9. Tahun 15-20 : Realisasi program konservasi energi dua sisi untuk memenuhi
kebutuhan energi di Indonesia dan meningkatkan rasio elektrifikasi sehingga
mampu mencapai daerah 3T
10. Tahun 15-20: Indonesia swasembada energi dengan banyak titik pembangkit
listrik yang super efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Kareem.
Alviani, R. Z. (2015). Kajian Material Superkonduktor Yba2cu3o7-X
Untuk Aplikasi Rancang Bangun Siklotron Di PSTA-Batan. Yogyakarta:
digilib.uin-suka.ac.id.
Dewi, R. (2017). brainly.co.id. Dipetik Maret 22, 2017, dari brainly.co.id:
https://brainly.co.id/tugas/539475
EBTKE. (2011). Program Konservasi Energi. Bandung: Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan
dan Konservasi Energi.
Elektroindonesia.com. (1999, April). Elektroindonesia.com. Dipetik Maret
28, 2017, dari Elektroindonesia.com:
http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener25a.html
gereports.co.id. (2014, 20 1). gereports.co.id. Dipetik Maret 28, 2017, dari
gereports.co.id: http://gereports.co.id/post/98877742125/efisiensi-energi-adalah-
masa-depan-kita-1
Gordon, A. L., Giulivi, C. F., & Ilahude, A. G. (2003). Deep topographic
barriers within the Indonesian seas. Elsevier.com , 2205-2228.
Kementerian Agama RI. (2011). Al-Qur'an dan Tafsirnya (Edisi yang
Disempurnakan) Juz 13-15. Jakarta: Widya Cahaya.
kitapunya.net. (2015, Agustus). kitapunya.net. Dipetik Maret 5, 2017, dari
kitapunya.net: http://www.kitapunya.net/2015/08/terjemahan-dan-isi-kandungan-
quran-surat-al-isra-26-27.html
14

Nagurney, A., & Matsypura, D. (2005). A Supply Chain Network


Perspective for Electric Power. Massachusetts: University of Massachusetts.
Nuryanti, & Herdinie, S. S. (2007). Analisis Karakteristik Konsumsi
Energi Pada Sektor Rumah Tangga Di Indonesia. ISSN 1978-0176 , 171-182.
Pujawan, N. I. (2017). indonesiax.co.id. Dipetik Maret 28, 2017, dari
indonesiax.co.id: https://www.indonesiax.co.id/courses/course-
v1:InstitutTeknologiSepuluhNopember+ITS101+2017_Run5/about
quran.bblm.go.id. (t.thn.). quran.bblm.go.id. Dipetik Maret 5, 2017, dari
quran.bblm.go.id: http://quran.bblm.go.id/
tafsirq.com. (t.thn.). Dipetik Maret 23, 2017, dari tafsirq.com:
http://tafsirq.com/17-al-isra/
Ummutia. (2011, Februari 21). Konsep Sumber Daya Alam Dalam
Ekonomi Islam. (K. I. Hidayatullah, Pewawancara)
uns.ac.id. (2013, Mei 15). uns.ac.id. Dipetik Maret 5, 2017, dari uns.ac.id:
http://roniruliansyah.blog.uns.ac.id/2013/05/15/keuntungan-efisiensi-dan-jenis-
superkonduktor/
Wahid, A. (2009). oocities.org. Dipetik Maret 28, 2017, dari oocities.org:
http://www.oocities.org/markal_bppt/publish/slistrk/slwahid.pdf
15

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua Kelompok
A. IdentitasDiri
1 NamaLengkap Rifqi Nur Mukhammad
2 JenisKelamin L
3 Program Studi Teknik Industri
4 NRP 2515100049
5 TTL Batam, 9 April 1997
6 E-mail rifqinur.mukha@gmail.com
7 Nomor telpon/HP 089680705261

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 SMPN 1 SMAN 1
Ambarwinangun Kutowinangun Kebumen
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
/ Seminar Tempat
1 MTQ-MR IV Regional Submarine Geothermal 2016,
Jawa Timur Project (SGP) : Pemanfaatan Universitas
Panas Bumi Bawah Laut Trunojoyo
Sebagai Sumber Energi Madura (UTM)
Alternatif Menuju Indonesia
Swasembada Energi (Inspirasi
Geothermal QS. At Tur: 6)

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara 2 Cabang Karya Tulis Kemenristek Dikti,
Ilmiah Kandungan AL-Qur’an Kementrian Agama,
1 dalam MTQ-MR IV Regional Universitas Trunojoyo 2016
Jawa Timur Madura (UTM)

2 Semifinalis Lomba Essay Universitas Diponegoro 2016


Nasional GAMAIS FKM Undip (UNDIP)
16

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam MTQ Mahasiswa ITS 2016.

Surabaya, 28 Maret 2017


Pengusul,

(Rifqi Nur Mukhammad)


17

2. Biodata Anggota Kelompok


2.1 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Nur Rahmat
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NRP 2315100073
5 Tempat tanggal lahir Kebumen, 21 Agustus 1996
6 E-mail rahmatmuhnur@gmail.com
7 Nomor telepon/HP 085866466870

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Ampih SMPN 3 SMAN 1
Kebumen Kebumen
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam kompetisi MTQ Mahasiswa ITS 2016

Surabaya, 28 Maret 2017


Pengusul,

(Muhammad Nur Rahmat)


18

Lampiran2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

Program
No Nama/NIM Bidang Ilmu Uraian Tugas
Studi
1. Rifqi Nur Teknik Supplay Chain Pendahuluan, Latar
Mukhammad/2515100049 Industri Management Belakang, Gagasan
Baru yang diajukan,
Solusi yang Pernah
Ditawarkan, Kondisi
Kekinian Pencetus
gagasan, Kesimpulan.
2. Muhammad Nur Teknik Material Ringkasan, Tujuan,
Rahmat/2315100073 Kimia Superkondutor Manfaat, Pihak-Pihak
yang Dapat
Mengimplementasikan
gagasan, Langkah
Strategis
Implementasi
Gagasan.
19

Lampiran3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti / Pelaksana

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Rifqi Nur Mukhammad
NIM : 2515100049
Program Studi :Teknik Industri
Fakultas : Fakultas Teknologi Industri

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Al-Quran saya dengan judul:

Super Efficient Energy Management – SEEM, Proyek Konservasi Energi di


Indonesia Dengan Manajemen Penghematan Listrik Dua Arah (Terinspirasi
dari Al-Qur’an Surat Al-Isra’ Ayat 26-27).

yang diusulkan untuk MTQ ITS 2017 bersifat original dan belum pernah
menjuarai atau diikutkan dalam kompetisi apa pun. Bilamana di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut
dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian pernyataan ini
dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarnya.

Surabaya, 28 Maret 2017

Mengetahui,
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Yang menyatakan,
Kemahasiswaan

Materai
6000

(Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng) (Rifqi Nur Mukhammad)


NIP. 196702031991021001 NRP. 2515100049

Anda mungkin juga menyukai