Anda di halaman 1dari 2

AURORA

Hari ini,
Langit masih bertasbih dengan cara terindah,
Cara yang tidak akan pernah dimengerti oleh manusia,
Kebanyakan orang mengira langit hanyalah sebatas kejadian alam,

Matahari,
Langit membiru,
Bulan,
Langit penuh bintang,

Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri,


Pertanyaan yang bahkan aku tak mengerti apa yang sedang aku tanyakan,
Tentang langit diwaktu shubuh, yang mengawali hari seisi semesta,
Tentang langit diwaktu sore, yang sempurnakan waktu dalam do’a,

Langit, masih bertasbih dengan cara terindah,


Mengagungkan kebesarannya dalam dzikir yang tak terucap oleh kata,
Manusia seperti cahaya warna-warni yang bergerak di langit,
Namun sedikit yang mengerti akan warna diri mereka.
(Sajak Puisi dalam Short Film “Aurora” oleh Fisabilillah Production)
Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam
mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas (HR.
Ibnu Majah, Thabrani dan Al-Haitsany. Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih Ibnu
Majah)
Pak Malam : Kematian kadang lucu yah, datangnya gak pakai janjian. Coba
kalau datangnya ngomong-ngomong, pasti manusia bisa ada
persiapan.

Senja : Iya pak, kematian itu emang lucu pak. Suka datangnya tiba-tiba
disaat manusia itu sendiri belum siap.

Pak Malam : Tapi, yang lebih lucu lagi manusia itu sendiri. Sudah tau
kematian pasti datang, tapi manusia selalu aja lupa.

Senja : Tepat bapak benar lagi, tapi bapak ini siapa yaa?. Omongannya
sudah kayak seorang motivator saja.

Pak Malam : Saya bukan motivator, saya cuma tukang gali kubur. Oiyaa apa
yaa yang membuat adek datang kemari?

Senja : Ziarah pak.

Anda mungkin juga menyukai