Anda di halaman 1dari 18

PENAWARAN, PERMINTAAN, DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH

(Disusun guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro I)

Dosen Pengampu :
I Wayan Subagiarta (196004121987021001)

Tim Penyusun :
1. Meileni Nurhayati (180810201098)
2. Muhammad Iqbal Fauzi (180810201107)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya lah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penawaran,
Permintaan, dan Kebijakan Pemerintah” sebagai salah satu tugas mata
pembelajaran Ekonomi. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada:
1. Bapak I Wayan Subagiarta selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Ekonomi Mikro I
2. Serta rekan-rekan yang bekerja sama dalam penyelesaian makalah ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru
mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Jember, 10 September 2018

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR…………………………………………...…… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….. iii
BAB 1. PENDAHULUAN…………………………………………… 1
1.1 Latar belakang………………………………………… 1
1.2 Rumusan masalah……………………………………... 1
1.3 Tujuan…………………………………………………. 2
1.4 Manfaat………………………………………………... 2
BAB 2. PEMBAHASAN…………………………………………….. 3
2.1 Kebijakan Harga…………………………………………. 3
2.2 Kontrol Harga……………………………………………. 3
2.3 Penetapan Harga Dasar (floor price)…………………….. 3
2.4 Penetapan Harga Maksimum (ceiling floor)……………... 4
2.5 Pengertian Pajak…………………………………………. 5
2.6 Pajak yang Dikenakan pada Pembeli……………………. 7
2.7 Pajak Terhadap Pembeli Mempengaruhi Hasil Akhir Pasar 7
2.8 Pajak yang Dikenakan pada Penjual…………………….. 8
2.9 Pajak Terhadap Penjual Mempengaruhi Hasil Akhir Pasar 9
2.10 Elastisitas dan Pembagian Beban Pajak………………… 10
BAB 4. PENUTUP…………………………………………………… 13
4.1 Kesimpulan………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 15

iii
BAB 1

1.1 Latar Belakang


Penawaran dan permintaan merupakan bagian inti dalam terjadinya transaksi
dalam suatu pasar ekonomi. Penawaran yang selalu identik dengan peran penjual
atau produsen, sedangkan permintaan identik dengan peran pembeli atau
konsumen memiliki motif atau keinginan yang berbeda. Dimana penawaran atau
penjual cenderung ingin mencari keuntungan maksimum dengan modal tertentu
sedangkan permintaan atau pembeli akan cenderung mencari kepuasan maksimum
dengan harga tertentu. Perbedaan inilah yang menyebabkan tabrakan diantara
keduanya, sehingga diperlukan pihak ketiga yang mampu menengahi, yaitu
pemerintahan. Pemerintah, berwewenang untuk membuat kebijakan dalam
permasalahan ekonomi antara permintaan dan penawaran. Dalam konteks ini,
pemerintahan dapat mengeluarkan kebijakan yang secara langsung mengendalikan
harga. Pengendalian harga biasanya ditetapkan ketika pembuat kebiajakn percaya
bahwa harga pasar sebuah barang atau jasa dirasa tidak adil pagi pihak pembeli
dan penjual. Selain pengendalian harga, kebijakan pemerintah yang lain adalah
dampak dari pajak. Namun, seperti yang kita tahu, jika kebijakan membawa
dampak baik namun juga sering kali memunculkan dampak yang tidak diinginkan
atau diantisipasi oleh penciptanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana bentuk pengendalian harga yang dilakukan pemerintah?
2. Bagaimana bentuk control harga yang dilakukan pemerintah?
3. Bagaimana ceiling price dan floor price membawa pengaruh terhadap
penjual dan pembeli di pasar?
4. Bagaimana pajak yang dilakukan pemerintah?
5. Bagaimana pajak membawa dampak terhadap penjual dan pembeli di
pasar?
6. Bagaimana elastisitas dan pengendalian beban pajak dilaksanakan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengendalian harga yang dilakukan pemerintah.
2. Untuk mengetahui kontrol harga yang dilakukan pemerintah.

1
3. Untuk mengetahui bagaimana ceiling price dan floor price membawa
pengaruh terhadap penjual dan pembeli di pasar.
4. Untuk mengetahui mekanisme pajak yang dilakukan pemerintah.
5. Untuk mengetahui dampak diberlakukannya pajak terhadap penjual dan
pembeli di pasar.
6. Untuk mengetahui elastisitas dan pengendalian beban pajak dilaksanakan.

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini maka
dapat diperoleh berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Telah memenuhi tugas dalam mata kuliah belajar dan pembelajaran.
2. Mengetahui permasalah mengenai penawaran, permintaan, dan
kebijakan pemerintah.
3. Menambah wawasan kita sebagai mahasiswa dalam hal penawaran,
permintaan, dan kebijakan pemerintah mengenai kontrol harga dan pajak.
4. Para dosen dapat mengetahui kemampuan mahasiswa dalam memahami
bab penawaran, permintaan, dan kebijakan pemerintah.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan Harga


Kebijakan harga adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan
ditetapkan pada suatu produk tertentu yang akan diikuti untuk suatu jangka waktu
tertentu. Kebijakan harga digunakan ketika pemerintah melihat bahwa harga pasar
tidak stabil bagi konsumen maupun produsen (unfair price).
Penerapan kebijakan harga disebabkan oleh
 Aturan bunga maupun sewa
 Upah minimum
 Melindungi pasar
 Ada diskriminasi harga

2.2 Kontrol Harga


Pemerintah perlu melakukan kontrol harga agar harga menjadi stabil. Kontrol
harga dilakukan oleh pemerintah agar produsen dan konsumen sama sama
diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan. Untuk produsen, pemerintah
melakukan penetapan harga minimum (floor price), sedangkan untuk konsumen
pemerintah melakukan penetapan harga maksimum (ceiling price). Harga yang
tidak stabil biasa disebut dengan Disekuilibrium. Disekuilibrium sering terjadi
karena produsen selalu ingin meningkatkan harga, dan konsumen selalu ingin
menurunkan harga.

2.3 Penetapan Harga Dasar (price floor)


Harga minimum atau harga dasar merupakan batas seberapa rendah harga
dapat dikenakan pada suatu produk melalui kesepakatan bersama atau ketentuan
pemerintah. Penetapan harga minimum atau price floor yang dilakukan oleh
pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk produk dasar
pertanian. Kebijakan harga dasar dapat biasa digunakan pada saat ditemukan
kapasitas produksi di pasar terlalu sedikit sehingga kuantitas barang beredar di
pasar lebih rendah dari permintaan pasar, hal ini dikarenakan terlalu rendah nya
harga jual yang ada di pasar, sehingga selisih harga produksi dengan harga jual
pasar terlalu kecil. Hal ini menyebabkan produsen takut untuk memperbanyak
kapasitas produksi dikarenakan harga jual yang rendah dan supplier cenderung

3
menyimpan barang mereka menunggu harga pasar pulih kembali. Oleh karena itu
dalam situasi seperti ini pemerintah biasanya menetapkan harga dasar. Harga
dasar yang ditetapkan akan berada di atas harga equilibrium pasar. Konsumen
akan diberatkan pada naiknya harga suatu produk yang dikenakan harga dasar
tersebut sehingga mereka harus membayar lebih mahal. Sebaliknya, dari sisi
produsen atau pun supplier, mereka akan mendapatkan jaminan atas harga yang
lebih tinggi dari sebelumnya, sehingga ada keamanan untuk meningkatkan
kapasitas produk.

2.4 Penetapan Harga Maksimum (price ceiling)


Harga maksimum merupakan perubahan tertinggi yang diperbolehkan
terhadap suatu harga barang yang telah ditetapkan dalam suatu kontrak dalam
suatu masa perdagangan sesuai dengan aturan perdagangan yang ada. Harga pasar
yang terkena harga maksimum tidak diperbolehkan untuk menaikkan harga di atas
harga maksimum yang telah ditetapkan.
Kebijakan harga maksimum biasanya diberlakukan pada saat harga pasar
yang ada tidak mengalami kenaikan yang cenderung berarti dalam kurun waktu
yang singkat sedangkan suatu permintaan pasar terhadap produk meningkat. hal
ini akan memicu produsen atau supplier untuk menaikkan harga. Dalam situasi
seperti ini kebijakan harga maksimum perlu diberlakukan untuk menjaga stabilitas

4
harga pasar supaya kenaikan harga yang ditetapkan oleh produsen tidak terlalu
tinggi dan tidak membani produsen.
Penetapan harga maksimum atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
dilakukan pemerintah bertujuan untuk melindungi konsumen. Kebijakan HET
dilakukan oleh pemerintah jika harga pasar dianggap terlalu tinggi diluar batas
daya beli masyarakat (konsumen). Penjual tidak diperbolehkan menetapkan harga
diatas harga maksimum tersebut. Contoh penetapan harga maksimum di Indonesia
antara lain harga obat-obatan diapotek, harga BBM, dan tarif angkutan atau
transportasi seperti tiket bus kota, tarif kereta api dan tarif taksi per kilometer.
Seperti halnya penetapan harga minimum, penetapan harga maksimum juga
mendorong terjadinya pasar gelap.

2.5 Pengertian Pajak


Pengertian Pajak Menurut para ahli yang mendefinisikan pengertian pajak
yaitu seperti dibawah ini :
a. Andriani dalam Waluyo (2013:2), Pajak adalah iuran kepada negara (yang
dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan – peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung
dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran –
pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan
pemerintah.
b. Soemitro dalam Resmi (2014:1), pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan ) dengan tidak

5
mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
c. Djajadiningrat dalam Resmi (2014:1), pajak sebagai suatu kewajiban
menyerahkan sebagian dari kekayaan kekas negara yang disebabkan suatu
keadaan , kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi
bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta
dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung,
untuk memelihara kesejahteraan umum.
d. Feldamnn dalam Resmi (2014:2), pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma – norma yang
ditetapkan secara umum ), tanpa adanya kontrapretasi, dan semata – mata
digunakan untuk pengeluaran – pengeluaran umum.
Dari beberapa pengertian pajak yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan
bahwa pajak adalah iuran wajib rakyat kepada negara yang bersifat memaksa dan
tidak mendapat jasa imbalan yang langsung digunakan untuk membiayai
pengeluaran – pengeluaran negara.
Pemerintahan menggunakan pajak sebagai salah satu dana yang membiayai
jalannya roda pemerintahan. Penerimaan pajak dari badan usaha dan masyarakat
dimasukkan sebagai penerimaan rutin. Dan Pemerintahan juga akan menggunakan
uang pendapatan dari pajak untuk keperluan pembangunan demi mencapai cita-
cita masyarakat yang adil dan makmur. Di dalam konteks keadilan ini pula,
pemerintah meyakini dan berusaha menerapkan azas keadilan dalam memungut
pajak. Jika pajak di pungut secara adil dan tepat sasaran bagi pengalihan beban
pajak dan penyulundupan pajak bisa di eliminir.
Pajak suatu barang dapat dikenakan kepada penjual saja, pembeli saja atau
kepada keduanya, hal ini bergantung pada bagaimana kebijkan yang berlaku.
Istilah yang sering digunakan oleh para ahli dalam menunjukkan distribusi suatu
beban pajak ini adalah pembagian beban pajak (tax incidence).

2.6 Pajak yang Dikenakan pada Pembeli


Awalnya kita akan melihat pajak yang dibebankan kepada pembeli suatu
produk. Pengenaan pajak pada pembeli ini didasarkan pada kebijakan pemerintah.
Kebijkan ini akan dapat mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran.
Pergeseran kurva permintaan atau penawaran akan mempengaruhi keseimbangan.

6
2.7 Pajak Terhadap Pembeli Mempengaruhi Hasil Akhir Pasar
Dampak awal dari pajak yang dikenakan kepada pembeli adalah menurunnya
permintaan karena pembeli harus membayar pajak kepada pemerintah. Penawaran
tidak terpengaruh karena berapa pun harga yang terbentuk setelah adanya pajak,
insentif yang diterima penjual tetap. Dapat dilihat bahwa pajak tersebut
menggeser kurva permintaan. Arah pergeseran kurva permintaan dapat ditentukan
dengan melihat menurunnya jumlah permintaan produk pada tingkat harga
manapun. Hasilnya adalah bergesernya kurva permintaan ke kiri. Kita dapat
melihat pengaruh pajak dengan membadingkan antara keseimbangan sebelum
adanya pajak dengan setelah adanya pajak. Harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan akan mengalami penurunan. Untuk lebih memperjelas kita dalam
memahaminya, dapat dilihat melalui grafik berikut

Ketika suatu pajak sebesar $0,50 dipungut dari pembeli. Kurva permintaan
akan turun sebesar $0,50 dari D1 ke D2. Jumlah keseimbangan turun dari 100 ke
90 dan harga keseimbangan juga turun dari $3,00 ke $2,80. Harga yang
dibayarkan pembeli (termasuk pajak) meningkat dari $3,00 ke $3,30. Walaupun
pejak dikenakan terhadap pembeli, pembeli dan penjual berbagi beban pajak
tersebut. Saat pajak dikenakan, pendapatan penjual berkurang sebesar $0,20 untuk
setiap unit produknya. Pembeli membayar harga yang lebih rendah ($2,80), tetapi
sebenarnya harga efektif termasuk pajak meningkat menjadi $3,30, maka pajak
juga menambah pembelanjaan pembeli.

7
Dari contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak mengurangi
transaksi karena pajak membuat jumlah barang yang dijual makin sedikit. Dapat
pula diketahui bahwa penjual dan pembeli berbagi beban pajak, pembeli membeli
produk dengan harga yang lebih mahal dan penjual menerima pendapatan yang
lebih sedikit.

2.8 Pajak yang Dikenakan pada Penjual


Awalnya kita akan melihat pajak yang dibebankan kepada penjual suatu
produk. Pengenaan pajak pada penjual ini didasarkan pada kebijakan pemerintah.
Kebijakan ini dapat mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran. Pergeseran
kurva permintaan atau penawaran akan mempengaruhi keseimbangan.

2.9 Pajak Terhadap Penjual Mempengaruhi Hasil Akhir Pasar


Dampak awal pemberlakuan pajak kepada penjual adalah menurunnya
penawaran karena pajak dipungut dari penjual membuat penjualan suatu produk
kurang menguntungkan untuk penjual pada semua tingkat harga, sehingga kurva
penawarannya bergesar. Hal ini disebabkan karena meningkatnya biaya penjualan
sehingga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atau naik. Setelah
melihat pergerakan kurvanya, kita dapat membandingkan keseimbangan lama
dengan keseimbangan baru sehingga dapat mengetahui bahwa pengenaan pajak
pada penjual membuat mengecilnya pasar suatu produk. Hal ini disebabkan
karena harga keseimbangan naik dan jumlah keseimbangan turun. Penjelasan ini
diperjelas melalui grafik berikut :

8
Ketika pajak sebesar $0,50 dikenakan dari penjual, maka kurva penawaran
naik sebesar $0,50. Pajak sebesar $0,50 membuat harga efektif yang diterima
penjual selalu lebih rendah $0,50 dari harga pasar. Jumlah keseimbangan menurun
dari 100 menjadi 90. Pada grafik tersebut dapat diketahui bahwa pembeli harus
menanggung beban pajak sebesar $0,30 dan penjual harus menanggung $0,20.
Harga pasar mengalami kenaikan dari $3,00 menjadi $3,30, tetapi harga efektif
yang diterima penjual turun $0,20 dari $3,00 menjadi 2,80. Jadi dapat diketahui
bahwa pajak yang dikenakan kepada penjual mempengaruhi penjual dan pembeli.

Berdasarkan perbandingan dari pajak yang dikenakan terhadap penjual dan


pembeli, maka dapat diketahui bahwa pajak mempengaruhi penjual dan pembeli
terlepas kepada siapa pajak tersebut dikenakan. Pada keseimbangan baru, tampak
bahwa penjual dan pembeli sama-sama menanggung beban pajak. Perbedaannya
hanyalah terletak pada siapa yang harus membayar pajak tersebut.
Mempelajari beban pajak menunjukkan bahwa pemerintah tidak dapat dengan
mudah membuat kebijakan terkait dengan distribusi beban pajak. Hal ini dapat
dilihat dari pembelajaran tentang pajak penghasilan dimana ketika pemerintah
menetapkan pajak, perusahaan harus membayar upah tenaga kerja lebih tinggi,
namun pada kenyataannya, besaran pajak yang diterima oleh tenaga kerja justru
berkurang.

2.10 Elastisitas dan Pembagian Beban Pajak


Saat suatu produk dikenai pajak, penjual dan pembeli sama-sama harus
menaggung beban pajak, namun tidak jelas bagaimana sesungguhnya beban pajak
itu dibagi. Untuk lebih memperjelas bagaimana pembagian beban pajak suatu
produk dibagi kepada penjual dan pembeli, maka perlu melihat dampak penerapan
pajak pada dua kurva pasar yang menunjukkan kurva permintaan dan penawaran
awal serta pajak yang membuat irisan antara jumlah yang harus dibayar pembeli
dan penjual.

9
Kurva di atas menunjukkan pajak dalam pasar dengan penawaran yang
elastis dan permintaan yang inelastis, yaitu penjual sangat responsif terhadap
perubahan harga, sementara pembeli tidak sehingga kurva penawaran relatif datar
dan kurva permintaannya relatif curam. Saat pajak dikenakan pada kondisi
elastisitas tersebut, nilai yang diterima penjual tidak turun banyak, sehingga
penjual hanya menanggungb sebagian kegil beban pajak. Sebaliknya, harga yang
dibayar pembeli naik tajam sehingga mereka menanggung beban pajak yang lebih
tinggi.
Grafik di atas menunjukkan pajak dalam pasar dengan penawaran yang relatif
elastis dan permintaan yang relatif inelastis. Penjual tidak terlalu terpengaruh
perubahan harga sehingga kurva penawaran terlihat relatif datar dan pembeli
sangat terpengaruh perubahan harga sehingga kurva permintaan terlihat relatif
curam. Ketika pajak diterapkan harga yang yang dibayar pembeli tidak mengalami
kenaikan tajam, tetapi harga yang diterima penjual turun tajam.

10
Dari kedua grafik yang telah dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa suatu
beban pajak jauh lebih memberatkan sisi pasar yang kurang elastis. Hal ini terjadi
karena elastisitas menunjukkan sejauh mana pelaku pasar ingin meninggalkan
pasar yang tidak menguntungkan. Elastisitas permintaan yang kecil menunjukkan
pembeli tidak memiliki alternatif baik selain mengkonsumsi produk tersebut.
Elastisitas penawaran yang lebih kecil menunjukkan penjual tidak mempunyai
alternatif yang baik selain memproduksi produk tersebut.Ketika pajak dikenakan
terhadap suatu barang, sisi pasar dengan alternatif yang lebih sedikit tidak dapat
dengan mudah meninggalkan pasar sehingga mereka harus menanggung beban
pajak lebih banyak

11
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kebijakan harga adalah keputusan mengenai harga-harga yang akan
ditetapkan pada suatu produk tertentu yang akan diikuti untuk suatu jangka waktu
tertentu.
2. Pemerintah perlu melakukan kontrol harga agar harga menjadi stabil.
Kontrol harga dilakukan oleh pemerintah agar produsen dan konsumen sama sama
diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan.
3. Harga minimum atau harga dasar merupakan batas seberapa rendah harga
dapat dikenakan pada suatu produk melalui kesepakatan bersama atau ketentuan
pemerintah.
4. Harga maksimum merupakan perubahan tertinggi yang diperbolehkan
terhadap suatu harga barang yang telah ditetapkan dalam suatu kontrak dalam
suatu masa perdagangan sesuai dengan aturan perdagangan yang ada.
5. pajak adalah iuran wajib rakyat kepada negara yang bersifat memaksa dan
tidak mendapat jasa imbalan yang langsung digunakan untuk membiayai
pengeluaran – pengeluaran negara.
6. Pengenaan pajak pada pembeli ini didasarkan pada kebijakan pemerintah.
Kebijkan ini akan dapat mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran.
Pergeseran kurva permintaan atau penawaran akan mempengaruhi keseimbangan.
7. Dampak awal dari pajak yang dikenakan kepada pembeli adalah
menurunnya permintaan karena pembeli harus membayar pajak kepada
pemerintah. Penawaran tidak terpengaruh karena berapa pun harga yang terbentuk
setelah adanya pajak, insentif yang diterima penjual tetap. Dapat dilihat bahwa
pajak tersebut menggeser kurva permintaan. Arah pergeseran kurva permintaan
dapat ditentukan dengan melihat menurunnya jumlah permintaan produk pada
tingkat harga manapun. Hasilnya adalah bergesernya kurva permintaan ke kiri.
8. Pengenaan pajak pada penjual ini didasarkan pada kebijakan pemerintah.
Kebijakan ini dapat mempengaruhi kurva permintaan dan penawaran
9. Dampak awal pemberlakuan pajak kepada penjual adalah menurunnya
penawaran karena pajak dipungut dari penjual membuat penjualan suatu produk
kurang menguntungkan untuk penjual pada semua tingkat harga, sehingga kurva
penawarannya bergesar.
10. Beban pajak jauh lebih memberatkan sisi pasar yang kurang elastis.
Hal ini terjadi karena elastisitas menunjukkan sejauh mana pelaku pasar ingin
meninggalkan pasar yang tidak menguntungkan. Elastisitas permintaan yang kecil
menunjukkan pembeli tidak memiliki alternatif baik selain mengkonsumsi produk
tersebut. Elastisitas penawaran yang lebih kecil menunjukkan penjual tidak
mempunyai alternatif yang baik selain memproduksi produk tersebut. Ketika
pajak dikenakan terhadap suatu barang, sisi pasar dengan alternatif yang lebih
sedikit tidak dapat dengan mudah meninggalkan pasar sehingga mereka harus
menanggung beban pajak lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Zain, Achmad. 2012. Pengaruh Pajak. [SUMBER ONLINE] https://www.


slideshare. net/ AchmadZain /pengaruh-pajak?from_action=save.
Suganda, Dian. 2012. Penawaran, Permintaan, dan Kebijakan Ekonomi.
[SUMBER ONLINE]. http://diansuganda.blogspot.com/2012/05/penawaran-
permintaan-dan-kebijakan.html
Pangrang. 2017. Peran Pemerintah Dalam Pembentukan Harga. [SUMBER
ONLINE]. https://pangrangoprint.blogspot.com/2017/02/kumpulan-contoh-
artikel-peran.html
Aurora, Sidik. 2011. Price Ceiling dan Price Floor. [SUMBER ONLINE].
https://sidikaurora.wordpress.com/2011/11/04/price-ceiling-price-floor/
Nita, Aprilia. 2013. Kebijakam Harga. [SUMBER ONLINE].
http://aprillianita-nasution.blogspot.com/2013/05/kebijakan-harga.html
Kadek, Ni Muda Wardani. 2012. Penawaran, Permintaan, dan Kebijakan
Ekonomi. [SUMBER ONLINE]. http://mudaokta.blogspot.com/2012/11/
penawaran- permintaan-dan-kebijakan.html
Istanto, Adela. 2012. Mikro Pajak. [SUMBER ONLINE]. http://adelaistanto.
blogspot.com/2012/10/mikro-pajak.html

Anda mungkin juga menyukai