Anda di halaman 1dari 13

Ekonomi Bisnis International

Pada saat kita berbicara tentang moneter maka


masalah utama yang sering kita bicarakan
adalah berkaitan dengan uang. Setiap negara
mempunyai mata uang sendiri dan mata uang
itu menunjukkan nilai barangnya. Begitu juga
dengan sistem moneter internasional ini
mengacu pada institusi-institusi dimana
pembayaran atas transaksi lintas negara
dilaksanakan. Sistem ini menentukan
bagaiman kurs tukar asing ditentukan dan
bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi
kurs tukar.
Sistem moneter internasional merupakan
sistem keuangan yang berlaku untuk semua
negara di dunia yang membahas tentang
pembayaran atas transaksi lintas negara.
Sistem moneter internasional yang berfungsi
dengan baik akan memfasilitasi perdagangan
internasional dan investasi, serta
mempermudah adaptasi terhadap perubahan.
Pembahasan inti dari sistem moneter
internasional adalah menentukan pengaturan
sistem kurs tukar.
Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang
timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional antara
lain sebagai berikut:
1. pembayaran dengan surat wesel dagang (Commercial Bill of
Exchange atau Commercial draft atau Trade Bill)
Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan
cara eksportir menarik surat wesel atas importir sejumlah harga
barang-barang beserta biaya-biaya pengirimannya.
Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen-dokumen
berupa:
1. faktur (invoice),
2. konosemen atau surat muatan (bill of lading),
3. daftar isi barang (packing list),
4. surat keterangan asal barang (certificate of origin),
5. surat keterangan pabean,
6. surat asuransi (insurence).
Cara pembayaran semacam ini sekarang masih
banyak digunakan dalam lalu lintas
pembayaran internasional. Dengan surat wesel,
apabila eksportir membutuhkan uang sebelum
jatuh tempo, maka ia dapat menjualnya kepada
pihak lain, yang kelak akan menukarkannya
kepada importir setelah wesel itu jatuh tempo.
kompensasi pribadi adalah adalah cara
pembayaran dengan mengalihkan
penyelesaian utang piutang pada seorang
penduduk dalam satu negara tempat
penduduk tersebut tinggal.
Cara pembayaran ini digunakan di Indonesia
sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah
tidak banyak lagi digunakan dalam
perdagangan internasional.
Pembayaran tunai atau pembayaran di muka
adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang tunai atau cek, yang
dilakukan bersama-sama dengan surat
pesanan atau menunggu diterimanya kabar
bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan
oleh eksportir. Cara pembayaran ini
mempunyai risiko yang besar.
Letter of credit atau commercial letter of credit
adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas
permintaan pembelian sejumlah barang di
mana bank sendiri yang mengakseptir
(menyetujui) dan membayar surat wesel yang
ditarik oleh eksportir.
Pembayaran kemudian atau rekening terbuka
adalah cara membiayai transaksi perdagangan
internasional di mana eksportir mengirimkan
barang kepada importir tanpa adanya
dokumen-dokumen untuk meminta
pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah
barang laku dijual atau satu sampai dengan
tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai
dengan penjanjian yang disepakati bersama.
Sistem ini sangat membantu pengimpor
melakukan transaksi perdagangan, akan tetapi
berisiko besar bagi pengekspor.
Pembayararan secara konsinyasi dilakukan setelah
barang yang dikirim sudah terjual seluruhnya atau
sebagian. Metode ini biasanya dilakukan kepada orang
yang telah dikenal dengan baik. Jadi, barang yang akan
dijual merupakan barang titipan untuk jangka waktu
tertentu dan pembayaran dengan termin waktu. Untuk
memperkecil risiko penjual, sebaiknya menggunakan
jasa bank dalam pengiriman dokumen penagihan dan
bonded warehouse untuk penitipan barangnya.
Apabila barang sudah terjual, pembeli membayar
kepada bank sejumlah uang atas nilai barang dan
sebagai gantinya bank akan menyerahkan delivery
instruction kepada bonded warehouse untuk
mengeluarkan barangnya.
1. Uang Kertas serta uang logam :dan simpanan giro
sebagai alat penukar yang setiap waktu dapat di
pakai,dan ini merupakan pengertian uang dalam
arti sempit, uang kertas atau uang logam di sebut
uang kartal , sedang uang yg berupa simpanan
giro di sebut uang giral.
2. Deposito Berjangka:serta surat surat berharga pasar
uang. Meskipun tidak dapat di gunakan sebagai
alat penukar sewaktu waktu tetapi uang dalam
bentuk ini tetap di kategorikan sebagai uang
juga.karena simpanan deposito berjangka serta
surat surat berharga pasar uang.
3. Sertifikat deposito : surat surat berharga pasar
modal lainnya. Jumlah uang beredar dalam arti
luasnya ( M2 ) .meskipun tak dapat di
pergunakan sebagai alat pembayaran , mudah
sekali di konversikan ke dalam uang tunai
dalam arti di jual.
Lembaga Lembaga yang dapat mengedarkan
atau menciptakan uang adalah Bank sentral
dan Bank komersial. Uang kartal hanya dapat
di edarkan oleh Bank Sentral sedangkan Uang
giral hanya dapat di ciptakan oleh Bank
komersial.

Anda mungkin juga menyukai