Anda di halaman 1dari 20

MADANI

Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan


Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019
(P-ISSN 2085 - 143X) (E-ISSN 2620 - 8857)

Implementasi Pelayanan Administrasi Kependudukan Kota Malang


Suko Wahyono, Budi Prihatminingtyas, Annisa Purwatiningsih
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
sukoweha@gmail.com

Abstrak

Implemetasi kebijakan merupakan suatu tindakan pemerintah dalam mengatur dan


mengurusi kebutuhan masyarakat dalam berbagai urusan termasuk pemenuhan layanan
dasar kependudukan bagi masyarakat. Tujuan penulisan ini adalah menganalisis
implementasi layanan dasar kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Malang. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa layanan
kartu keluarga dan kartu tanda penduduk menurut Survei Kepuasan Masyarakat hasilnya
sangat baik. Sementara itu hasil implementasi menurut Edward III aspek komunikasi telah
berjalan dengan baik melalui proses komunikasi antar staf dinas maupun di masyarakat.
Aspek sumberdaya mengalami hambatan pada sumberdaya manusia lulusan Sekolah
Menengah Atas dan sebagian telah lanjut usia. Kapasitas jaringan internet layanan masih
belum optimal serta boros anggaran karena semua layanan belum sistem online. Aspek
disposisi, memberikan sikap pada aparatur bahwa dengan diberikannya insentif dan
tunjangan mereka mampu melaksanakan layanan yang sifatnya bukan dari masyarakat. Hal
tersebut dikarenakan rumusan kebijakan ini melalui institusi pemerintah kota malang
sehingga harus mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Aspek Struktur birokrasi,
memberikan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai pedoman tugas dan fungsi
aparatur dalam melayani masyarakat. untuk itu diperlukannya layanan yang baik dengan
memperhatikan aspek sumberdaya manusia dan fasilitas yang mendukung efektifitas
layanan kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang.
Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan Publik, Layanan Dasar Kependudukan.

Abstract

Policy implementation is a government action in regulating and taking care of


people's needs in various affairs including fulfilling basic population services for the
community. The purpose of this paper is to analyze the implementation of basic population
services at the Malang City Population and Civil Registration Service. The research method
using qualitative descriptive shows that the services of family cards and identity cards

1 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

according to the Community Satisfaction Survey are very good results. Meanwhile the results
of the implementation according to Edward III aspects of communication have gone well
through the process of communication between the service staff and the community. Resource
aspects experience barriers to human resources of high school graduates and some are
elderly. The capacity of internet service networks is still not optimal and wasteful of the
budget because all services are not online systems. The aspect of disposition, gives an attitude
to the apparatus that with the provision of incentives and benefits they are able to carry out
services that are not from the community. This is due to the formulation of this policy through
the government institutions of the city of Malang so that they must be able to carry out their
duties as well as possible. Aspects of the Bureaucratic Structure, provide Standard Operating
Procedures (SOP) as guidelines for the duties and functions of the apparatus in serving the
community. for this reason, good service is needed by paying attention to aspects of human
resources and facilities that support the effectiveness of population services at the Malang
City Population and Civil Registration Service Keywords: Implementation, Public Policy, Basic
Population Services.

Keywords : Implementation, Public Policy, Basic Population Services

Pendahuluan Dalam rangka memenuhi


kebutuhan publik dalam pembangunan
Administrasi seperti yang
nasional banyak tergantung pada kerja
dikemukakan oleh Hakim dimaksudkan
dan kemampuan pegawai negeri sipil.
untuk mengelola kegiatan-kegiatan yang
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat
berhubungan dengan cara mengarahkan
bahwa kedudukan dan peranan aparatur
kebijakan publik untuk mencapai tujuan
pemerintah sangat penting dan
bersama melalui kerjasama antar
menentukan keberhasilan pembangunan
individu maupun kelompok sehingga
nasional. Dalam konteks negara modern,
kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelayanan publik telah menjadi lembaga
dan kepemimpinan merupakan bagian
dan profesi yang semakin penting. Ia
dari displin ilmu administrasi
tidak lagi merupakan aktivitas sambilan,
(Faturahman, 2017). Kebijakan tersebut
tanpa payung hukum, gaji dan jaminan
diperlukan untuk mengatur segala
sosial yang memadai, sebagaimana
urusan warga negara yang secara
terjadi di banyak negara berkembang
administratif terdiri dari warga nasional,
pada masa lalu.
provinsi, kabupaten, kecamatan,
Sebagai sebuah lembaga,
kotamadya dan hingga warga desa
pelayanan publik menjamin
(Bakkour et al., 2015).
keberlangsungan administrasi negara
yang melibatkan pengembangan

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 2
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

kebijakan pelayanan dan pengelolaan pelayanan yang diselenggarakan untuk


sumberdaya yang berasal dari dan untuk menjamin hak dan kebutuhan dasar
kepentingan publik. Untuk itu, kualitas warga negara (Dwiyanto, 2010).
pelayanan publik perlu ditingkatkan Pengertian administrasi
serta didukung oleh legitimasi atau kependudukan yang biasa disebut
pengesahan secara legitemate serta dengan singkatan Adminduk dapat
moral religion oleh seluruh komponen ditelusur dari Peraturan Daerah Kota
yang terlibat (Rusmiwari, Malang tentang Penyelengaran
Purwatiningsih, & Hardianto, 2014). Administrasi Kependudukan Pasal 1
Fungsi pelayanan selama ini belum yang menyatakan bahwa administrasi
mendapat perhatian dari para aparat kependudukan adalah rangkaian
birokrasi sebab fungsi mengaturnya kegiatan penataan dan penertiban dalam
lebih dominan dibandingkan porsi penerbitan dokumen dan data
pelayanannya. Aparat birokrasi merasa kependudukan melalui pendaftaran
ada dalam posisi penguasa yang lebih penduduk, pencatatan sipil, dan
menempatkan diri sebagai pengarah pengelolaan informasi administrasi
daripada pamong, oleh karena itu timbul kependudukan serta pendayagunaan
kecenderungan untuk melihat warga hasilnya untuk pelayanan publik
masyarakat sebagai objek pasif. pembangunan sektor lain. Berdasarkan
Dalam Undang-Undang pengertian tersebut, maka ruang lingkup
Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan administrasi kepen- dudukan meliputi
publik, dijelaskan bahwa negara tiga komponen yaitu: Kegiatan penataan
berkewajiban menyelenggarakan dan penertiban dalam penerbitan
sejumlah pelayanan guna memenuhi dokumen dan data kependudukan
hak-hak dasar warganya mulai dari melalui pendaftaran penduduk,
tingkat nasional hingga tingkat terbawah pencatatan sipil, dan pengelolaan
yaitu desa sehingga dalam konteks informasi administrasi kependudukan.
demokrasi keadilan pelayanan tersebut Berdasar pada Laporan
harus dipenuhi secara komprehensif Pertambahan Penduduk bulan Januari
(Faturahman, 2018a). Berbagai 2017 oleh Dispendukcapil Kota Malang,
pelayanan administratif, seperti jumlah penduduk Kota Malang pada
pelayanan KTP, akte kelahiran, sertifikasi bulan Januari tahun 2017 sebesar
tanah, dan perizinan, merupakan 894.782 jiwa yang terdiri dari 446.561

3 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

jiwa penduduk laki-laki, dan penduduk antrian terutama di Kecamatan


perempuan sebesar 448.221 jiwa. Lowokwaru.
Tersebar di 5 Kecamatan (Klojen = Selain karena lokasi jauh,
109.942 jiwa, Blimbing = 196.767 jiwa, sejak Juni 2015 persediaan blangko e-
Kedungkandang = 209.229 jiwa, Sukun = KTP di Dispendukcapil Kota Malang
206.298 jiwa, dan Lowokwaru = 172.546 habis. Akibatnya, Dispendukcapil harus
jiwa). Terdiri dari 57 Kelurahan, 526 unit mengeluarkan surat keterangan sebagai
RW dan 3.935 unit RT. pengganti KTP elektronik untuk warga
Jauhnya lokasi kantor yang sudah melakukan perekaman KTP
Dispendukcapil Kota Malang dirasa elektronik mulai 24 Juni 2015 sampai
sedikit mengganggu kenyamanan sekarang. Berdasarkan pemberitahuan
masyarakat yang ingin mengurus dari Dispendukcapil Kota Malang yang
administrasi kependudukannya. Hal ini disampaikan ke Kelurahan melalui surat
terjadi dikarenakan kantor tidak terletak bernomor: 470/714/35.73.308/2017
di tengah kota, melainkan di pinggiran tertanggal 26 April 2017, bahwa droping
kota. Lokasi kantor yang sangat jauh dari Blanko e-KTP untuk tahap I di Kota
pusat Kota bahkan hanya beberapa ratus Malang ini hanya berjumlah 10.000
meter dari perbatasan dengan keping. Jumlah yang sangat kurang
Kabupaten Malang dan jalan untuk dibandingkan dengan kebutuhan blangko
menuju kantor Dispendukcapil juga E-KTP di Kota Malang yang saat ini
sangat ramai karena harus melewati mencapai 87.179 Keping. Sementara itu
pasar terbesar di Kota Malang yang juga belum dapat dikonfirmasi droping
meluber hingga jalan raya, yakni Pasar untuk tahap berikutnya, baik jumlah
Induk Gadang yang selalu macet maupun waktunya (Surya Malang, 2017).
jalannya. Masalah lainnya adalah loket Pelayanan publik menjadi
pelayanan hanya terdiri dari 5 untuk prioritas kepemimpinan Wali Kota
melayani lima kecamatan, sedangkan Malang Moch Anton. Seperti halnya,
penyebaran penduduk banyak terpusat layanan khususnya dalam pengurusan
di Kecamatan Klojen dan Kecamatan administrasi kependudukan, yang saat
Lowokwaru sehingga apabila jumlah ini sudah menggunakan sistem online di
loket disamaratakan sesuai jumlah 57 kelurahan tersebar di 5 kecamatan
kecamatan maka didua loket kecamatan sejak bulan April 2016. Pelayanan
tersebut akan terjadi penumpukan menyedot anggaran sebesar Rp 1,2

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 4
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

miliar, kini memangkas sistem birokrasi diseleksi. Sehingga dengan


pengurusan administrasi kependudukan. mengorganisir, seorang eksekutif mampu
Biasanya, masyarakat akan mengurus mengatur secara efektif dan efisien
Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu sumber daya, Unit-unit dan teknik
Keluarga (KK) maupun akta kelahiran yang dapat mendukung pelaksanaan
harus rela melalui mekanisme program, serta melakukan interpretasi
konvensional (Aminudin, 2016). terhadap perencanaan yang telah dibuat,
Implementasi kebijakan publik ini dan petunjuk yang dapat diikuti dengan
menarik perhatian peneliti untuk mudah bagi realisasi program yang
meneliti lebih lanjut mengenai dilaksanakan (Putra, Mindarti, &
Implementasi Pelayanan KTP dan KK di Faturahman, 2018).
Kota Malang. Anderson yang disunting
Tujuan penelitian ini yaitu Winarno (2007: 20-21) memberikan
untuk menganalisis implementasi definisi kebijakan publik sebagai
kebijakan publik pelayanan KTP dan KK kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh
di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil badan-badan dan pejabat-pejabat
Kota Malang serta untuk mengetahui pemerintah, di mana implikasinya
upaya-upaya yang telah dilakukan oleh adalah:
Dinas kependudukan dan Catatan Sipil 1. kebijakan publik selalu
Kota Malang beserta Pemerintah Kota mempunyai tujuan tertentu /
Malang untuk mengatasi hambatan- mempunyai tindakan-tindakan
hambatan dalam pelayanan KTP dan KK yang berorientasi pada tujuan;
2. kebijakan publik berisi tentang
tindakan-tindakan pemerintah;
Tinjauan Pustaka
3. kebijakan publik adalah benar-
Menurut Patton dan Sawicki benar dilakukan oleh pemerintah,
(1993) bahwa implementasi berkaitan jadi bukan apa yang masih
dengan berbagai kegiatan yang dimaksudkan untuk dilakukan;
diarahkan untuk merealisasikan 4. kebijakan publik yang diambil
program, dimana pada posisi ini bisa bersifat positif yakni
eksekutif mengatur cara untuk tindakan pemerintah mengenai
mengorganisir, menginterpretasikan dan segala sesuatu masalah tertentu,
menerapkan kebijakan yang telah atau bersifat negatif dalam arti

5 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

keputusan pemerintah untuk Ditegaskan oleh Edward III


tidak melakukan sesuatu; dalam Juliartha (2009:58) bahwa
5. kebijakan pemerintah setidak- masalah utama dari administrasi publik
tidaknya dalam arti yang positif adalah lack attention to implementation
didasarkan pada peraturan bahwa without effective implementation
perundangan yang bersifat the decision of policymakers will not be
mengikat dan memaksa. carried out successfully. Komunikasi
Dye mendefinisikan kebijakan berkenaan dengan bagaimana kebijakan
publik sebagai "whatever government dikomunikasikan kepada organisasi
choose to do or not to do" yang dalam dan/atau publik, ketersediaan sumber
bahasa Indonesia berarti apapun juga daya untuk melaksanakan kebijakan,
yang dipilih pemerintah, baik sikap, dan tanggapan dari para pihak
mengerjakan sesuatu ataupun tidak yang terlibat dan bagaimana struktur
mengerjakan (mendiamkan) sesuatu. organisasi pelaksanaan kebijakan.
Kebijakan dipandang sebagai sebuah Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi
sistem yang mana terdapat elemen- implementasi kebijakan publik yaitu :
elemen dalam kebijakan. Dye juga 1) Komunikasi, keberhasilan
menggambarkan ketiga elemen kebijakan mensyaratkan agar
kebijakan tersebut sebagai kebijakan implementor mengetahui apa
publik/, pelaku kebijakan (policy yang harus dilakukan. Apa yang
stakeholders), dan lingkungan menjadi tujuan dan sasaran
kebijakan/policy environment (Putra et kebijakan (target group)
al., 2018). sehingga akan mengurangi
Berdasarkan pendapat Dunn distorsi implementasi. Apabila
(2003), implementasi suatu kebijakan tujuan dan sasaran suatu
publik merupakan proses yang inheren kebijakan tidak jelas atau
dengan kebijakan publik itu sendiri. bahkan tidak diketahui sama
Artinya implementasi kebijakan publik sekali oleh kelompok sasaran,
merupakan suatu proses yang maka kemungkinan akan terjadi
(hendaknya) dirancang bersamaan resistensi dari kelompok
dengan perancangan kebijakan publik sasaran,
yang bersangkutan. 2) Sumber daya, walaupun isi
kebijakan sudah

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 6
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

dikomunikasikan secara jelas 4) Struktur birokrasi yang


dan konsistensi, tetapi apabila bertugas mengimplementasikan
implementor kekurangan kebijakan memiliki pengaruh
sumber daya untuk yang signifikan terhadap
melaksanakan, implementasi implementasi kebijakan. Salah
tidak akan berjalan efektif. satu dari aspek struktur yang
Sumber daya tersebut dapat penting dari setiap organisasi
berwujud sumber daya adalah adanya prosedur operasi
manusia, yakni kompetisi yang standar (standard
implementor, dan sumber daya operating procedures) atau SOP.
financial. Sumber daya adalah SOP menjadi pedoman bagi
faktor penting untuk setiap implementor dalam
implementasi kebijakan agar bertindak.
efektif. Tanpa sumber daya,
kebijakan hanya tinggal di
Metode Penelitian
kertas menjadi dokumen saja,
3) Disposisi, adalah watak dan Penelitian ini menggunakan

karakteristik atau sikap yang penelitian dengan metode deskriptif

dimiliki oleh implementor kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor

seperti komitmen, kejujuran, (1975) dalam Moleong (2007)

sifat demokratis. Apabila mengartikan penelitian kualitatif sebagai

implementor memiliki disposisi penelitian yang membentuk data

yang baik, maka dia akan dapat deskriptif yang berupa kata-kata tertulis

menjalankan kebijakan dengan maupun lisan dari orang-orang serta

baik seperti apa yang perilaku yang dapat diamati. Jenis

diinginkan oleh pembuat penelitian ini menjelaskan gambaran

kebijakan. Ketika implementor keadaan obyek penelitian berdasarkan

memiliki sifat atau perspektif fakta-fakta yang nampak sebagaimana

yang berbeda dengan pembuat adanya, dalam hal ini menggambarkan

kebijakan, maka proses pelaksanaan kebijakan pelayanan publik

implementasi kebijakan juga di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

menjadi tidak efektif, Kota Malang.

7 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

a) Tempat dan Waktu Pelaksanaan ditetapkan terlebih dahulu


Penelitian masalah dan pertanyaan yang
Waktu penelitian pada bulan akan diajukan kepada pihak yang
Januari 2018 sampai dengan diwawancarai. Tujuan
Februari 2018 dengan lokasi yang diadakannya wawancara dalam
diambil adalah Dinas penelitian ini adalah untuk
Kependudukan dan Catatan Sipil melengkapi dan mengecek ulang
Kota Malang dengan alamat di data dari hasil observasi di Kantor
Perkantoran Terpadu Gedung A, Dispendukcapil Kota Malang. 3)
Jl. Mayjen Sungkono, Dokumentasi merupakan suatu
Arjowinangun, Kedungkandang, cara pengumpulan data yang
Arjowinangun, Kedungkandang, menghasilkan catatan-catatan
Kota Malang serta Perwakilan penting yang berhubungan
Dispendukcapil di Kelurahan dengan masalah yang diteliti
Arjowinangun Kota Malang. sehingga akan diperoleh data
b) Pengamatan dan Pengumpulan yang lengkap, sah, dan bukan
Data berdasarkan perkiraan dengan
Untuk memperoleh data yang mengambil data yang sudah ada
relevan dan lengkap, penelitian ini dan tersedia dalam catatan
menggunakan beberapa teknik dokumen, buku-buku, jurnal
untuk mengumpulkan data. ilmiah, dan hasil penelitian yang
Adapun teknik- teknik yang mengulas tentang Implementasi
digunakan dalam penelitian ini Kebijakan Publik di
adalah : 1) Observasi yaitu Disepndukcapil, cetak maupun
pengumpulan data dengan online. Yang tak kalah penting
melihat atau mengamati secara juga adalah sumber data tersier
langsung proses KTP dan KK di yang berupa catatan, artikel
Kantor Dispendukcapil Kota atau pemberitaan media, baik
Malang. 2) Wawancara yang cetak maupun online yang
digunakan dalam penelitian ini banyak menyinggung tentang
adalah wawancara terstruktur Pelayanan KTP dan KK di Kota
dengan menggunakan pedoman Malang serta catatan lapangan
wawancara dimana telah seperti peraturan perundang-

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 8
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

undangan yang berkaitan dengan awal yang di asumsikan di awal yang


kualitas pelayanan publik Kota bersifat sementara, dan akan mengalami
Malang. perubahan ketika ditemukan bukti-bukti
c) Analisis Data yang kuat serta yang mendukung pada
Analisis data menurut Bogdan dan tahap selanjutnya. Sebaliknya, apabila
Biklen dalam Moleong (2006) kesimpulan yang di asumsikan pada
adalah upaya yang dilakukan tahap awal dapat didukung oleh bukti-
dengan jalan bekerja dengan data, bukti yang valid serta konsisten saat
mengorganisasikan data, peneliti kembali ke lapangan untuk
memilah-milahnya menjadi mengumpulkan data, sehingga
satuan yang dapat dikelola, kesimpulan yang di asumsikan
mensintesiskannya, mencari dan merupakan kesimpulan yang kredibel.
menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang Hasil dan Pembahasan
dipelajari, dan memutuskan apa 1. Hasil Implementasi Kebijakan
yang dapat diceritakan kepada Pelayanan KTP dan KK
orang lain. Dinas Kependudukan dan
Penelitian ini menggunakan Pencatatan Sipil Kota Malang dibentuk
metode analisis data menurut Miles Dan berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA)
Hubennan yakni 1) Reduksi data yaitu Nomor 6 Tahun 20012 tentang
proses pemilihan, pemusatan perhatian Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah,
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan Peraturan Walikota Malang Nomor
dan transformasi data 'kasar' yang 57 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas
muncul dan catatan-catatan tertulis di Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
lapangan. 2.) Penyajian Data adalah Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
sekumpulan informasi yang tersusun Terwujudnya peningkatan
yang memberi kemungkinan adanya kualitas pelayanan administrasi
penarikan kesimpulan dan pengambilan kependudukan dan pencatatan sipil
tindakan Penyajian yang paling sering dengan meningkatnya penduduk yang
digunakan pada data kualitatif adalah ber–KTP menjadi 623.696 atau sebesar
bentuk teks naratif berupa matriks, 91,85%. Di Kota Malang sampai Juli
grafik, jaringan, dan bagan 3) Verifikasi 2017 tercatat masih terdapat 57.685
atau penyimpulan data, jika kesimpulan orang belum memiliki KTP, sehingga

9 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

Dispendukcapil terus berusaha bersentuhan dengan pelayanan publik


mengurangi sehingga pada akhir berkewajiban melaksanakan Survei
Desember 2017 berkurang menjadi Kepuasan Masyarakat (SKM), sehingga
55.357 orang yang belum memiliki KTP. dapat menjadi dasar dalam melakukan
Menurut Kepala Dinas Dispendukcapil perbaikan atas penyelenggaraan
sulitnya mencapai 100 persen karena pelayanan publik. Tujuan penyusunan
masih banyak warga Kota Malang yang Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
ada di luar kota dan luar negeri sebagai untuk mengetahui tingkat kepuasan
pekerja maupun pelajar, serta warga masyarakat terhadap pelayanan publik
yang berusia 17 tahun yang belum di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
mengurus KTP. Sipil serta dapat dijadikan sebagai bahan
Dalam rangka pembenahan penetapan kebijakan dalam rangka
kualitas pelayanan Dinas Kependudukan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dan Pencatatan Sipil Kota Malang yang
Tabel 1. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan KTP
Tahun 2016
No. Unsur Pelayanan Nilai Kwalitas Pelayanan
U1 Persyaratan pelayanan 3.379 A (Sangat Baik)
U2 Prosedur pelayanan 3.359 A (Sangat Baik)
U3 Keramahan pelayanan 3.421 A (Sangat Baik)
U4 Kesopanan pelayanan 3.462 A (Sangat Baik)
U5 Kedisiplinan pelayanan 3.386 A (Sangat Baik)
U6 Kenyamanan pelayanan 3.417 A (Sangat Baik)
U7 Keamanan pelayanan 3.441 A (Sangat Baik)
U8 Waktu Penyelesaian pelayanan 3.283 A (Sangat Baik)
U9 Respon Keluhan / Pengaduan 3.386 A (Sangat Baik)
Nilai SKM 3.36
Nilai Konversi SKM 83.97
Mutu Pelayanan A (Sangat Baik)
Sumber : http://dispendukcapil.malangkota.go.id/

Hasil survei SKM pada keamanan pelayanan. Sedangkan yang


pelayanan kartu tanda penduduk (KTP) memilik kualitas dengan nilai terendah
memiliki tingkat kualitas pelayanan yang adalah waktu penyelesaian pelayanan
bernilai sangat baik. Adapun unsur dan respon keluhan / pengaduan.
pelayanan yang masuk ke kategori baik Sedangkan hasil survei SKM pada
antara lain adalah; Keramahan, pelayanan kartu keluarga (KK)
Kesopanan dan Kedisiplinan dan memiliki tingkat kualitas pelayanan

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 10
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

yang bernilai sangat baik 83.97. Adapun memilik kualitas dengan nilai terendah
unsur pelayanan yang masuk ke kategori adalah prosedur dan waktu penyelesaian
baik antara lain adalah; keramahan dan pelayanan.
kesopanan pelayanan. Sedangkan yang
Tabel 2. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan KK
Tahun 2016
No. UNSUR PELAYANAN NILAI KWALITAS PELAYANAN
U1 Persyaratan pelayanan 3.329 A (Sangat Baik)
U2 Prosedur pelayanan 3.263 A (Sangat Baik)
U3 Keramahan pelayanan 3.421 A (Sangat Baik)
U4 Kesopanan pelayanan 3.447 A (Sangat Baik)
U5 Kedisiplinan pelayanan 3.368 A (Sangat Baik)
U6 Kenyamanan pelayanan 3.395 A (Sangat Baik)
U7 Keamanan pelayanan 3.382 A (Sangat Baik)
Waktu Penyelesaian
U8 pelayanan 3.408 A (Sangat Baik)
Respon Keluhan /
U9 Pengaduan 3.395 A (Sangat Baik)
Nilai SKM 3.34
Nilai Konversi SKM 83.62
Mutu Pelayanan A (Sangat Baik)
Sumber : http://dispendukcapil.malangkota.go.id/

2. Faktor Penentu Implementasi dilaksanakan. Setiap aparatur


Kebijakan Layanan KTP dan KK
pelaksana harus
Edwards III berpendapat
mengintegrasikan pelaksanaan
dalam model implementasi kebijakannya
tugas masing-masing bidang
bahwa keberhasilan implementasi
dengan pencapaian tujuan
kebijakan dipengaruhi oleh faktor-faktor
program, sehingga nantinya
sebagai berikut:
ditemukan kesatuan gerak
1. Komunikasi
Komunikasi yaitu langkah dalam pelayanan KTP el
kemampuan Aparatur pelaksana dan KK kepada masyarakat.
untuk memahami dan Dalam pelayanan KTP dan
menyampaikan semua aturan dan KK di Dispendukcapil ini banyak
petunjuk pelaksanaan pekerjaan melakukan komunikasi terutama
kepada semua aparatur sampai ke pada bagian Kependudukan .
tingkat bawah. Dalam hal ini Antar seksi saling berhubung kait
diperlukan kerjasama dan sehingga dalam melakukan
koordinasi terhadap setiap pelayanan dapat terkoordinasi
langkah program yang dengan baik sesuai dengan tujuan.

11 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

Koordinasi dengan bidang lainnya mendesak. Pada tahun 2015


terutama dengan Dinas informasi Koneksi Internet di semua
akan membuat pelayanan KTP kelurahan rata-rata dengan
dan KK di Kota Malang menjadi kecepatan terendah 512 Kbps
lebih optimal. Selain itu untuk sampai 2 Mbps, sehingga
memperkuat layanan sampai pelayanan administrasi
masyarakat komunikasi juga kependudukan tak maksimal.
dilakukan kepada RT/RW . Sumberdaya berupa anggaran
2. Sumberdaya rutin sebesar Rp 4.500.000.000,00
Jumlah sumber daya manusia juga ada anggaran lainnya yang
(SDM) berjumlah 68 PNS masih khusus digunakan untuk
kurang, apalagi untuk pelayanan mendukung implementasi
KTP elektronik yang kebijakan layanan KTP dan KK
membutuhkan kemampuan sebesar 1,2 milyar seperti yang di
komputer dan jaringan. Tenaga ungkapkan oleh walikota Malang
PNS yang hampir separuhnya adalam sebuah wawancara media
lulusan SMA dan sudah berusia online detiknews.com pada Jumat
memiliki hambatan untuk bisa 29 April 2016 bahwa Pelayanan
menguasai TIK, sehingga sangat publik menjadi prioritas
diperlukan adanya penambahan kepemimpinan Wali Kota Malang
tenaga operasional supaya target Moch Anton. Seperti halnya,
dan sasaran dalam pelayanan KTP layanan khususnya dalam
dan KK terpenuhi. pengurusan administrasi
Sarana dan prasarana yang kependudukan, yang saat ini
lengkap perlu didukung oleh sudah menggunakan sistem online
kecepatan internet yang memadai. di 57 kelurahan tersebar di 5
Seiring dengan perkembangan kecamatan. Pelayanan menyedot
teknologi informasi dan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar,
kebutuhan kecepatan akses data kini memangkas sistem birokrasi
dari pusat data baik untuk pengurusan administrasi
sinkronisasi maupun pengiriman kependudukan.
data base maka internet yang 3. Disposisi
cepat menjadi kebutuhan yang

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 12
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

Disposisi atau sikap pelaksana kebijakan perlu dijalankan


merupakan komitmen dari dengan baik oleh aparatur
aparatur pelaksana untuk benar- pelaksana kebijakan dengan cara
benar melaksanakan setiap mengetahui apa yang akan
program yang telah ditetapkan. dilaksanakan dan memiliki
Aparatur pelaksana yang direkrut kemampuan serta komitmen
adalah aparatur yang memiliki untuk melaksanakan
kemampuan, pengalaman dan Implementasi Kebijakan
kemauan untuk bekerja keras, Pelayanan KTP dan KK pada
sehingga apapun tantangan yang Dispendukcapil Kota Malang.
akan ditemuainya dilapangan Untuk itu dalam proses
diharapkan dapat dialasi dengan penerimaan aparatur pelaksana
suatu komitmen untuk harus benar-benar menyeleksi
pencapaian tujuan program. sesuai dengan kemampuan yang
Sebagai konsekuensi dari hasil dimiliki oleh aparatur pelaksana
pekerjaan yang dilaksanakan, serta kemauan uantuk bekerja
maka peri u ditetapkan keras dan sabar, sehingga
pemberian insentif atau tantangan yang dihadapi di Dinas
tunjuangan sebagai bentuk Kependudukan dan Pencatatan
penghargaan atas pekerjaan yang Sipil Kota Malang dapat diatasi
dilakukan oleh setap aparatur dengan suatu komitmen untuk
pelaksana. Hal ini tentunya pencapaian suatu tujuan. Dari
semakin mendorong semangat data pegawai sejumlah 68 lulusan
dan memperkuat komitmen dari S2 ada 7 orang sedangkan lulusan
aparatur pelaksana dalam S1 ada 26 orang. Ditambah
pelaksanaan kebijakan pelayanan dengan 75 tenaga bantu non PNS
KTP dan KK. yang sebagian besar adalah
Hal ini bisa terjadi karena lulusan S1. Pegawai lulusan SMA
kebijakan yang dilaksanakan biasanya adalah pegawai dengan
bukan merupakan formulasi usia di atas 40 tahun sehingga
masyarakat setempat yang sudah mempunyai pengalaman.
mengenal betul persoalan yang Aparatur yang memiliki
dihadapi, oleh karena itu suatu kemampuan, pengalaman dan

13 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

kemauan untuk bekerja keras terpadu (BP2T) sebagai role


dengan komitmen untuk model penyelenggaraan
pencapaian tujuan program ini pelayanan publik kategori A. Di
mendapat penghargaan dari sisi lain, Walikota Malang, M.
Menteri PANRB, Asman Abnur Anton sangat mengapresiasi
memberikan langsung penghargaan yang telah diberikan
penghargaan tersebut kepada kepada Kota Malang. Sehingga
Wali Kota Malang, M. Anton. akan menjadi motivasi baru untuk
Penghargaan yang diserahkan terus memberi pelayanan kepada
tersebut merupakan tindak lanjut masyarakat.
hasil monitoring dan evaluasi unit 4. Struktur organisasi
pelayanan publik tertentu di 59 Dukungan dari aparatur

kabupaten dan kota role model berupa pembagian tugas dan

atas komitmen dalam fungsi sesuai bidang pekerjaan

memberikan pelayanan publik dan disertai dengan penyediaan

dengan baik. Standar Operating Procedure

Dalam sambutannya, Menteri (SOP) yang dapat mendukung

PANRB, Asman Abnur pelaksanaan program yang telah

mengatakan, penghargaan ditetapkan. Dalam Implementasi

tersebut bertujuan untuk Kebijakan Pelayanan KTP dan KK

mengapresiasi dan memotivasi pada Dinas Kependudukan dan

kepala daerah dan unit Pencatatan Sipil Kota

penyelenggara pelayanan publik membutuhkan dukungan struktur

yang memiliki komitmen tinggi organisasi. Aparatur pelaksana

dalam peningkatan kualitas birokrasi suatu kebijakan harus

pelayanan publik di daerahnya. dapat mendukung Implementasi

Kota Malang meraih dua Kebijakan Publik Pelayanan KTP

penghargaan sekaligus yaitu dinas dan KK pada Dinas

kependudukan dan pencatatan Kependudukan dan Pencatatan

sipil sebagai role model Sipil Kota Malang yang telah

penyelenggara pelayanan publik diputuskan secara politik dengan

dengan kategori sangat baik dan jalan melakukan koordinasi

badan pelayanan perizinan dengan baik. Kebijakan yang

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 14
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

begitu komplek menuntut adanya 57 kelurahan tersebar di 5


kerjasama banyak orang, ketika kecamatan. Biasanya, masyarakat
struktur organisasi tidak kondusif akan mengurus Kartu Tanda
pada suatu kebijakan, maka akan Penduduk (KTP), Kartu Keluarga
mepghambat jalannya suatu (KK) maupun akta kelahiran harus
kebijakan yang telah ditetapkan. rela melalui mekanisme
Standard Operating konvensional untuk memperkuat
Prosedures (SOP) adalah suatu lembaga baik pemerintah kota
kebijakan yang memungkinkan maupun lembaga di level bawah
para pegawai atau pelaksana sedangkan tujuannya adalah
kebijakan untuk melaksanakan mencipatakan kejelasan mekanisme
kegiatan- kegiatannya setiap hari kebijakan (Faturahman, Rozikin, &
sesuai dengan standar yang telah Sarwono, 2017). Diawali dari RT,
ditetapkan. Berdasarkan RW, kelurahan, kecamatan hingga
wawancara mendalam dengan bu sampai ke Dinas Kependudukan dan
Trini Pujiastuti, beliau Catatan Sipil yang berlokasi di Block
menjeaskan bahwa setiap bidang, Office atau perkantoran terpadu di
seksi dan pegawai di Jalan Mayjen Sungkono, Kecamatan
dispendukcapil sudah memahami Kedungkandang, ujung timur Kota
SOPnya masing-masing. Malang.
Termasuk operator yang bertugas Program ini merupakan
di Kelurahan Arjowinangun, Mas program jemput bola karena
Ardhian, sudah faham SOPnya masyarakat jadi lebih hemat waktu
sehingga dapat melayani dan tidak perlu jauh-jauh untuk
pembuatan KTP dan KK dengan mengurus kependudukan.
baik. Pelayanan kependudukan yang
dilayani di kelurahan di antaranya
3. Upaya Dispendukcapil Kota Malang
yaitu Kartu Keluarga (KK), akta
dalam Mengatasi Hambatan
a. Peningkatan Layanan KTP dan kelahiran, dan akta kematian.
KK secara online di 57 Kelurahan Sementara untuk perekaman data
Pengurusan administrasi
KTP Elektronik (KTP-El) masih harus
kependudukan sejak April 2016
dilakukan di Kantor Dispendukcapil.
sudah menggunakan sistem online di
Sistem ini akan mempermudah serta

15 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

mempercepat proses administrasi. Kepala Bidang Pendaftaran


Dinas Kominfo hanya menyediakan Pelayanan Penduduk
infrastruktunya di kelurahan- Dispendukcapil, Slamet Utomo,
kelurahan, karena semua menyatakan, 75 tenaga baru ini akan
pengurusan administrasi dilakukan disebar untuk membantu pelayanan
oleh Dispenduk. Pemkot Malang di 57 kelurahan dengan rincian .
mengoptimalkan e-goverment Rincinya, lanjut Slamet, 66 orang
dengan memacu tiap kelurahan akan menjadi operator input data ke
untuk meningkatkan kualitas SDM di komputer, 2 orang menjadi penata
bidang IT sehingga 57 kelurahan di arsip, 3 orang bertugas sebagai
kota Malang dan SKPD akan penata jaringan dan seorang kurir.
terintegrasi dengan sistem c. Penguatan Peran RT/RW Dalam
administrasi kependudukan. Pelayanan Dokumen
Kependudukan Berdasarkan
b. Penambahan 75 Orang Tenaga
Undang-undang No 24 Tahun
Non-PNS di Dispendukcapil
2013
Kurangnya sumberdaya yang
Dinas Kependudukan dan
ada di Dispendukcapil, sementara
Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota
layanan kependudukan online
Malang menggelar acara sosialisasi
dilakukan di tiap kelurahan.
bertajuk “Penguatan Peran RT/RW
Sehingga layanan di kantor
Dalam Pelayanan Dokumen
kelurahan sempat terhenti namun
Kependudukan Berdasarkan Undang-
mulai 1 Februari 2017, pengurusan
undang No 24 Tahun 2013 Tentang
layanan kependudukan terutama
Administrasi Kependudukan” di Hotel
KTP dan KK bisa kembali dilakukan
Savana pada tanggal 27 Nopember
di masing-masing Kantor Kelurahan.
2017. Peran RT dan RW sangat
Hal ini menyusul perekrutran pada
penting dalam upaya menyukseskan
75 orang tenaga Non-PNS Dinas
pembangunan tak terkecuali
Kependudukan dan Catatan Sipil
membantu pemerintah dalam
(Dispendukcapil).
administrasi kependudukan.
Dengan begitu, warga Kota
Sinergitas antara RT, RW dan
Malang tidak perlu lagi jauh-jauh ke
pemerintah diharapkan mampu
Kantor Dispendukcapil untuk
mewujudkan tata kelola
mengurua berkas kependudukan.
(governance) layanan publik yang

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 16
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

prima (Faturahman, 2018c). mendatangi langsung (ke rumahnya)


Kegiatan sosialisasi ini sangat untuk perekaman.
penting dalam upaya menumbuhkan e. Perekaman KTP Elektronik
kesadaran bersama akan pentingnya bagi Pemula di SMA/SMK Kota
Malang
administrasi kependudukan melalui
Dinas Kependudukan dan
peran tokoh atau pemimpin dalam
Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota
masyarakat (Faturahman, 2018b).
Malang mempermudah siswa-siswi
Sebab, selama ini, Dispendukcapil
SMA yang telah berusia 17 tahun
sudah aktif melakukan cara ‘jemput
dalam perekaman data KTP
bola’ agar pelayanan administasi
Elektronik (KTP-el) dengan cara
kependudukan bisa lancar, tepat dan
jemput bola ke masing-masing
cepat.
sekolah.
d. Pengadaan Mobil Keliling untuk
Menurut Kepala
Jemput Bola
Sekretaris Dispendukcapil Dispendukcapil Kota Malang Eny
Kota Malang Slamet Utomo Hari Sutiarni di Malang, Jawa Timur,
menyatakan, pihaknya terus Senin, perekaman data bagi siswa-
menerjunkan mobil keliling untuk siswi SMA yang telah berusia 17
jemput bola serta perekaman dalam tahun tersebut juga sebagai upaya
wawancara dengan Radar Malang pendataan pemilih pemula dalam
pada tanggal 19 Desember 2017 . pemilihan kepala daerah (Pilkada)
Mobil keliling tersebut Kota Malang 2018. Sesuai data
disediakan untuk melayani warga dispendukcapil, pada Pilwali 2018
yang tidak mampu datang ke kantor mendatang ada 680 ribu jiwa yang
dispendukcapil di kawasan Block mempunyai hak pilih. Sedangkan
Office, Jalan Mayjen Sungkono. 691 ribu warga berpotensi menjadi
Untuk itu, tim mobil keliling ini akan pemilih di Pemilihan Presiden
mendatangi warga hingga ke (Pilpres) 2019.
rumahnya. Biasanya (yang tidak Eny mengaku pihaknya terus
bisa datang ke kantor melakukan pendataan pada para
dispendukcapil) itu lansia atau pemilih pemula tersebut. Selain
difabel, sehingga kami bantu dengan untuk kebutuhan Pilkada 2018,
pendataan juga untuk memenuhi
target penyelesaian perekaman data

17 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

KTP elektronik, termasuk menyasar


lingkungan sekolah (SMA dan f. Perekaman KTP el di Car Free
sederajat). Dengan menyasar Day 5 Kecamatan
Dinas Kependudukan dan
lingkungan sekolah ini agar siswa
Pencatatan Sipil (Dispendukcapil)
tidak kesulitan mencari waktu untuk
Kota Malang terus menggencarkan
mengurus KTP-el. Banyaknya
pelaksanaan perekaman data KTP
pemilih pemula ini kan siswa SMA
Elektronik (KTP-el) dengan cara
dan sederajat. Jika mereka harus
jemput bola. Selain pada jam dan
merekam data di kantor
hari kerja aktif, perekaman ini
Dispendukcapil, mereka musti
dilakukan pada hari libur yaitu Sabtu
mengurus izin ke sekolah dan lain-
dan Minggu seperti yang telah
lain. Karena harus mengurus izin
dilakukan sebelumnya yaitu pada
untuk pengurusan KTP tersebut,
event Car Free Day (CFD) dan
banyak siswa yang memilih
sekarang di lima kantor kecamatan
menunda mengurus KTP-nya. Oleh
di Kota Malang.
karenanya, Dispendukcapil yang
Mulai 28 Agustus 2016
berinisiatif jemput bola ke sekolah-
perekaman ini dilakukan serentak di
sekolah. Teknisnya, Dispendukcapil
lima kecamatan. Weeked service
membuat pengumuman bagi sekolah
perekaman KTP-el ini dilaksanakan
yang menjadi lokasi perekaman serta
serentak di lima kecamatan setiap
sekolah-sekolah yang berada di
hari Sabtu dan Minggu dengan jam
lingkungan sekitanya.
layanan mulai pukul 08.00- 14.00
Kegiatan perekaman di
WIB. Kesiapan sarana prasarana
sekolah dilakukan setiap hari Sabtu
tidak ada masalah dan proses
agar tidak banyak mengganggu
perekaman berjalan dengan lancar.
kegiatan pembelajaran karena rata-
Demikian juga dengan material KTP-
rata pada hari Sabtu untuk kegiatan
el, hingga saat ini terpenuhi dengan
ekstra kurikuler. Dispendukcapil
baik. Begitu juga dengan antusias
Kota Malanag menargetkan hingga
warga bisa dikatakan cukup tinggi,
akhir Desember 2017, seluruh warga
karena di setiap ada perekaman data,
Kota Malang yang cukup umur (17
banyak warga yang datang.
tahun) sudah melakukan perekaman
KTP-el.

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 18
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

Ketika Dispendukcapil : a) Pelayanan Online di 57 Kelurahan , b)


melakukan perekaman data di area Sosialisasi RT/RW untuk mendukung
CFD, kantor kecamatan, atau tempat pelayanan KTP dan KK, c) Penambahan
umum lainnya. KTP-el akan jadi 75 tenaga bantu (TPOK), d) Menyediakan
dalam waktu tiga sampai empat hari mobil layanan keliling sebagai upaya
dari waktu perekaman. Setelah jemput bola, e) Melakukan perekaman
melakukan perekaman data, warga data KTP el untuk pemula di SMA dan
akan diberi tanda terima dan KTP-el SMK, f) Melakukan perekaman data KTP
bisa diambil di kantor kelurahan el di Car Free day 5 kecamatan
masing-masing.
Saran
Implementasi Kebijakan
Kesimpulan
Penelitian ini dapat Pelayanan KTP dan KK di Dinas
disimpulkan bahwa 1) Implementasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Kebijakan Pelayanan Publik di Dinas Malang sudah berjalan dengan baik,
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota namun masih perlu ditingkatkan dengan
Malang sudah berhasil dalam pelayanan penerapan pelayanan dengan slogan
KTP dan KK dengan adanya peningkatan senyum, sapa, salam, sopan, dan
prosentase penduduk yang memiliki KTP santun perlu ditingkatkan supaya
el dan KK serta kepuasan masyarakat masyarakat yang dilayani puas dan
yang tinggi. Kebijakan Publik peningkatan kualitas pelayanan melalui
Dispendukcapil Kota Malang dalam peningkatan kemampuan dan keahlian
Pelayanan KTP dan KK sudah berjalan SDM, sehingga proses pelayanan menjadi
dengan baik pada faktor komunikasi, lebih cepat.
disposisi dan struktur organisasi namun
masih kekurangan pada sumber daya,
Daftar Rujukan
baik sumber daya sarana (komputer dan
internet) dan SDM sehingga jumlah dan Bakkour, D., Enjolras, G., Thouret, J. C.,
kualitasnya perlu ditingkatkan, 2) upaya- Kast, R., Mei, E. T. W., &
upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Prihatminingtyas, B. (2015). The
kependudukan dan Catatan Sipil Kota adaptive governance of natural
Malang beserta Pemerintah Kota Malang disaster systems: Insights from the
untuk mengatasi hambatan-hambatan 2010 mount Merapi eruption in
dalam pelayanan KTP dan KK antara lain

19 IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan
Vol 11 No 1 (2019): Februari 2019

Indonesia. International Journal of Hardianto, W. T. (2014). ADVOKASI


Disaster Risk Reduction, 13, 167– KEPEMIMPINAN STRATEJIK DAN
188. BUDAYA ORGANISASI UNTUK
https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.201 MENGURANGI PATOLOGI
5.05.006 AROGANSI LEGISLATIF DAN SIKAP
Faturahman, B. M. (2017). Pemetaan APATISME MASYARAKAT. Jurnal
Potensi Wilayah untuk Menunjang Reformasi, 4(1), 44–48.
Kebijakan Pangan Kabupaten Winarno, B. (2007). Kebijakan Publik:
Pacitan. JISPO, 7(2), 43–62. Teori dan Proses. Yogyakarta: Media
Faturahman, B. M. (2018a). Aktualisasi Pressindo.
Nilai Demokrasi dalam Perekrutan
dan Penjaringan Perangkat Desa.
SOSPOL, 4(1), 132–148.
Faturahman, B. M. (2018b).
Kepemimpinan dalam Budaya
Organisasi. MADANI, 10(1), 1–11.
Faturahman, B. M. (2018c). STRATEGY
OF EMERGENCY RESPONSE OF
FLOOD AND LANDSLIDE DISASTER
IN PACITAN REGENCY. Jurnal Ilmu
Administrasi (JIA), XV(2), 133–147.
Faturahman, B. M., Rozikin, M., &
Sarwono. (2017). Innovation of
Local Government in Improving
Food Security in Pacitan Regency.
IJMAS, 4(06), 70–75.
Putra, A. E., Mindarti, L. I., & Faturahman,
B. M. (2018). Policy Implementation
of City Park Utilization in Malang
City. MADANI Jurnal Politik Dan
Sosial Kemasyarakatan, 10(2), 30–
49.
Rusmiwari, S., Purwatiningsih, A., &

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII 20

Anda mungkin juga menyukai