Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi


masyarakat, ataupun yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam setiap
kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen siswa
baru, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya. Perencanaan merupakan proses
dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menetapkan bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut.
Menurut Engkoswara (2010, dikutip dalam Ikhwan, 2016: 132)
perencanaan adalah suatu kegiatan untuk menetapkan aktivitas yang berhubungan
5W1H yaitu, apa (what) yang akan dilakukan, mengapa (why) hal tersebut
dilakukan, siapa (who) yang melakukannya, dimana (where) melakukannya,
kapan (when) dilakukan, dan bagaimana (how) melakukannya. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, teknik
dan metode yang dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Perencanaan dalam manajemen keperawatan memiliki peran penting
dalam fungsi manajemen keperawatan. Perencanaan merupakan dasar untuk
melakukan kegiatan. Tanpa adanya perencanaan yang baik, maka proses
manajemen tidak berjalan dengan baik (Marqius & Huston, 2000).
Seorang manajer keperawatan harus memiliki kemampuan leadership ata
kepemimpinan yang baik seperti keterampilan membuat visi. Visi berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, visi tersebut membantu
manajer keperawatan untuk dapat membuat perencanaan yang adekuat, sehingga
tanpa adanya visi maka tujuan-tujuan yang akan dicapai tidak akan dapat

1
dibayangkan apalagi direncanakan. Perencanaan dalam manajemen keperawatan
tentu tidak terlepas dari kaitannya dengan perawat sebagai pemberi layanan
keperawatan dan masyarakat sebagai penerima layanan keperawatan. Swansburg
(1999) menyatakan bahwa perencanaan dalam keperawatan dapat di memastikan
klien atau pasien akan menerima layanan keperawatan yang mereka butuhkan dan
inginkan. Selain itu, pelayanan tersebut dapa diberikan oleh perawat yang
memiliki kepuasan bekerja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah


ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian perencanaan dalam konteks manajemen?
2. Apa tujuan dari perencanaan?
3. Apa saja prinsip-prinsip perencanaan?
4. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari makalah


ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan dalam konteks manajemen
2. Untuk mengetahui tujuan dari perencanaan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan
4. Untuk mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian perencanaan


Perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan
tujuan dan langkah-langkah yang harus dilaksankan agar tujuan bisa dicapai.
Perencanaan memberikan informasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara
akurat dan efektif. Rencana yang baik harus didasarkan atas sasaran, bersifat
sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang dan menggunakan sumber-
sumber yang tersedia dulu.
Perencanaan merupakan upaya membuat kegiatan agar lebih fokus dan
terarah. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sa’ud & Makmun (2014: 3-4) pada
hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan
keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana,
dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi,
revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu
dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa
yang akan datang.

2.2 Tujuan perencanaan


Menurut Usman (2015: 179) perencanaan bertujuan untuk:
1. sebagai upaya optimalisasi atau pemetaan sumber daya sebagaimana hasil
analisis internal dan eksternal.
2. Sebagai panduan pelaksanaan, dengan melihat indikator-indikator yang ada
didalamnya.
3. Sebagai gambaran komprehensif kegiatan-kegiatan dan keterkaitannya.
4. Sebagai tolak ukur atau arahan dalam pencapaian tujuan.
5. Sebagai alat untuk meminimalisir atau mengantisipasi berbagai kesulitan
dalam tingkat probabilitas tertentu.

3
6. Sebagai standar pengawasan.
7. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
8. Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
9. Meminimalkan kehgiatan yang tidak produktif
10. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
11. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
12. Mengarahkan pada pencapaian tujuan

2.3 Prinsip-prinsip perencanaan

Menurut siagian (1998), perencaan yang baik harus memiliki prinsip-


prinsip sebagai berikut:

1. Mengetahui sifat atau ciri suatu rencana yang baik.


2. Mempermudah tercapainya tujuan organisasi karena rencana merupakan suatu
keputusan yang menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan.
3. Dibuat oleh orang-orang yang mengerti organisasi
4. Dibuat oleh orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik perencaan
5. Adanya suatu perencanaan yang teliti,yang berarti rencana harus di ikuti oleh
program kegiatan terinci
6. Tidak boleh terlepas dari pemikiran pelaksanaan, artinya harus tergambar
bagaimana rencana tersebut dilaksanakan.
7. Bersifat sederhana, yang berarti disusun secara sistematis dan prioritasnya
jelas terlihat.
8. Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan penyesuaian bila ada perubahan
9. Terdapat tempat pengambilan risiko karena tidak ada seorangpun yang
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang

4
10. Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi
organisasi
11. Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang terjadi.

2.4 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan


Dalam membuat suatu perencanaan yang baik harus memperhatikan beberapa
hal berikut:
1. Tujuan harus jelas, rasional, obyektif dan cukup menantang untuk
diperjuangkan.
2. Rencana harus mudah dipahami
3. Rencana harus dapat dipakai sebagai pedoman untuk bertindak ekonomis.
4. Rencana harus menjadi dasar dan alat untuk pengendali.
5. Rencana harus dapat dikerjakan oleh sekelompok orang.
6. Rencana harus menunjukkan urutan-urutan pekerja dan waktu pekerjaan.
7. Rencana harus fleksibel
8. Rencana harus berkesinambungan
9. Rencana harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan.
10. Rencana harus berimbang (pemberian tugas harus seimbang).
11. Rencana tidak boleh terjadi pertentangan antar Departemen.
12. Rencana harus sensitif terhadap situasi.

2.5 Contoh Perencanaan Manajemen


Contoh: Business Plan Warung Internet (WARNET)

1) Nama Perusahaan : Global-Net Yogyakarta


2) Nama pimpinan usaha : Murdiyanto
3) Alamat Perusahaan : Jalan Dongkelan No.351 Kota Yogyakarta
Telp/Fax. (0274) 378472.
4) Bentuk Perusahaan : Usaha Dagang Perseorangan (UD)

5
5) Tgl/bln/Th mulai usaha : 7 Mei 2016.
6) Legalitas : Notaris Suharno, SH, Nomor 299 Tahun 2000.
SIUP Nomor 1234/X/2000
HO Nomor 5678/VIII/2000,
TDP Nomor 890/X/2000, dan
NPWP Nomor 145678.50.00.81
7) Bidang usaha : Jasa Telekomunikasi
8) Produk : Jasa internet
9) .Konsumen yang dituju : Pemuda, mahasiswa, pelajar dan masyarakat
Kota Yogyakarta.
10). Jumlah target omset : Rp. 30.000 orang/th Rp. 50.000/orang/tahun
Rp. 1.500.000.000/tahun.
11) Tenaga kerja yang dipekerjakan:
a) Struktur Organisasi:
(1) Pimpinan : 1 orang ( Murdiyanto). Gaji Rp.1 juta/bln.
(2) Karyawan Pemasaran : 2 orang (Azmi dan Bayu) upah Rp700rb/bln
(3) Karyawan Keuangan : 2 orang (Diyah dan Endang) Rp. 700rb/bln
(4) Karyawan operator IT : 4 orang ( War, Nar, Jhon & ParRp.700rb/bln
b) Kemampuan Karyawan yang diharapkan:
(1) Teknologi informasi (IT) atau pengetahuan dan keahlian di bidang
komputer
(2) Mampu memasang software dan melakukan perawatan rutin dan
perbaikan
(3) Mampu membuat pembukuan dan organisasi dasar
(4) Mampu mengajar /melatih klien mengenai komputer dasar dan
browsing internet
(5) Mengenal mesin pencari (search engine) internet dan e-mail (surat
elektronik)

6
c) motivasi karyawan yanag diharapkan.
(1) Mampu bekerja atau menjalani jam kerja yang panjang selama 6 atau 7
hari seminggu
(2) Inovatif
(3) Mampu menggunakan strategi mempengaruhi
(4) Mampu memecahkan masalah
(5) Mampu mengambil inisiatif
(6) Mampu memperhatikan efisiensi
12) Prasarana dan Peralatan
a) Prasarana
(1) Lahan : 250 m2
(2) Gedung : Permanen 100m2
(3)Ruang : Kantor 1 rg, Pelayanan 1rg, Keuangan 1 rg.
b) Peralatan
(1) Komputer, jaringan computer
(2) Koneksi ke internet: dial-up, broadband atau wireless
(3) Langganan Internet Service Provider ( ISP) atau provider satelit
(4) Perangkat lunak (Software) untuk mengelola transaksi dan rekening
(5) Meja dan kursi
(6) AC atau kipas angin
c) Kendaraan :
(1) Mobil Van : 1 unit
(2) Sepeda motor : 4 unit
13) Sumber Modal :
a) Modal sendiri = 60% dari total aktiva
b) Kredit Bank = 40% dari total aktiva
14) Keuangan (Rencana Neraca dan Laba rugi).

7
Global-Net Yogyakarta
Neraca per 31 Desember 2017

No Keterangan Jumlah
A Aktiva (Asset)
1 Kas 39.070.000
2 Bank 20.000.000
3 Piutang dagang 27.675.000
4 Persediaan Barang 20.405.000
5 Uang Muka (porskot) 4.980.000
Jumlah Aktiva lancar 112.130.000
6 Tanah dan bangunan 80.000.000
7 Mesin (Cash Register) 40.000.000
8 Kendaraan (Mobil angkutan) 47.000.000
9 Inventaris (sepeda motor) 9.600.000
10 Penyusutan Peralatan (8.100.000)
Jumlah Aktiva Tetap 174.500.000
Total Aktiva 276.630.000
B Pasiva(Utang dan Modal)
1 Utang Dagang 83.780.000
2 Utang sebrakan 10.000.000
Jumlah Utang Lancar 98.780.000
3 Kredit Usaha Rakyat BTN Jk. Panjang 50.000.000

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan merupakan proses yang penting dan sangat dibutuhkan oleh


manajer untuk menentukan atau meramal hasil dari suatu kegiatan yang akan
dilakukan. Perencanaan yang dibentuk pada suatu rumah sakit atau ruang rawat
sangat diperlukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan atau
menentukan intervensi keperawatan yang sesuai standar professional. Oleh karena
itu, dalam membuat suatu perencanaan sebaiknya dilakukan sesuai dengan
kebutuhan atau sumber-sumber yang telah tersedia, sehingga memperoleh suatu
keputusan hasil yang berguna bagi pengembangan rumah sakit selanjutnya.

3.2 Saran

Pimpinan atau manajer keperawatan sebaiknya membuat suatu


perencanaan dalam melaksanakan suatu kegiatan, hal ini sangat membantu dalam
pengambilan keputusan atau dalam mengadakan perubahan berikutnya. Selain itu,
seorang manajer keperawatan harus membuat perencanaan yang sistematis dan
atas keputusan bersama dengan tim keperawatan lainnya sehingga memperoleh
hasil kegiatan yang optimal.

9
Daftar Pustaka

10

Anda mungkin juga menyukai