Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN ANTARA JENIS POLA ASUH ORANG

TUA TERHADAP RESIKO PERILAKU BULLYING


SISWA-SISWI SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG
Clara Yollanda. R1, Moch. Hasan Wirayuda2, Yaniar Dewi. N3
Program Studi S1 Keperawatan
clarayollandaa@gmail.com1, hasanwirayuda7@gmail.com2,
yaniarnurastuti@gmail.com3

Abstrak

Perilaku bullying sering dianggap hal biasa oleh siswa-siswi SMP pada saat ini, alasan dari bullying tersebut
hanyalah untuk kesenangan, karena dirumah atau di lingkungan rumah mereka tidak bisa berperilaku seperti
itu karena takut di marahi orangtuanya sehingga tidak bebas dalam bermain dengan teman sebayanya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jenis pola asuh orang tua terhadap risiko perilaku
bullying siswa-siswi SMP Pasundan 2 Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study, teknik pengambilan sampel ini adalah proportional
stratified random sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 70. Data diolah dengan analisis univariat
dan bivariat dengan uji chi-square menggunakan program pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan
37,1% orang tua menerapkan jenis pola asuh permisif, resiko perilaku bullying tinggi sebanyak 52,9% dan
resiko perilaku bullying rendah 47,1%, hasil menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel
jenis pola asuh orang tua terhadap variabel resiko perilaku bullying. Untuk itu orang tua diharapkan dapat
bekerjasama dengan pihak sekolah dalam mengawasi perilaku siswa-siswi untuk menghentikan perilaku
bullying yang selama ini sering dilakukan oleh siswa-siswi.

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Resiko Perilaku Bullying

Pendahuluan remaja. Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari


berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
Angka kejadian bullying dalam 9 tahun terakhir secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal. Salah
mengalami peningkatan pesat dimana, pada tahun kenakalan remaja yang sering di jumpai adalah
2008 angka kejadian bullying di SMP sebesar 66.1% Bullying.
dan menunjukkan bahwa 10-60% siswa di indonesia Menurut Coloroso (2006) pelaku bullying akan
mengatakan mengalami kekerasan baik fisik ataupun terperangkap dalam peran sebagai pelaku bullying,
verbal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka tidak dapat membina hubungan yang sehat,
teradinya bullying pada remaja salah satunya adalah tidak dapat memandang sesuatu dari pandangan lain
pola asuh keluarga atau orangtua. Pola asuh orang , tidak memiliki rasa empati, menganggap bahwa
tua sendiri memiliki beberapa macam gaya atau dirinya kuat, dan merasa banyak yang menyukainya,
sikap. Seperti yang dikemukakan oleh Gordon hal tersebut dapat mempengaruhi pola hubungan
(dalam Syamaun, 2012: 28) bahwa pola pengasuhan sosialnya di masa yang akan datang. Faktor-faktor
terbagi menjadi tiga yaitu pola otoriter, demokratis yang menyebabkan terjadinya bullying, menurut
dan permisif. Ariesto (2009) adalah keluarga, sekolah, dan
Tinjauan Pustaka kelompok sebaya.
Keluarga merupakan sekolah pertama anak, dimana
Masa remaja menurut Hall (dalam Sarwono, 2011), anak mulai mempelajari semuanya dari mulai
merupakan masa strum and drang (topan dan badai), keluarga yang ada di rumah dan pada akhirnya akan
masa penuh dengan emosi dan adakalanya emosi menjadi nilai dan perilaku yang dia anut (hasil
tersebut tidak terkontrol, yang terjadi karena adanya imitasi). Pola asuh orang tua sendiri memiliki
pertentangan nilai-nilai dan perbedaan presepsi atau beberapa macam gaya atau sikap. Seperti yang
pola pikir pada remaja. Dalam perkembangannya dikemukakan oleh Gordon (dalam Syamaun, 2012:
remaja cenderung memiliki hasrat untuk mencoba 28) bahwa pola pengasuhan terbagi menjadi tiga
hal-hal baru, baik itu hal positif maupun negatif, hal yaitu pola otoriter, demokratis dan permisif.
negatif yang dicoba salah satunya adalah kenakalan
Metode Penelitian yang menerapkan jenis pola asuh permisif yaitu 26
orang (37,1%).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, Tabel 2
dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam Distribusi Frekuensi Resiko Perilaku Bullying
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII dan IX Siswa-siswi SMP Pasundan 2 Kota Bandung
SMP Pasundan 2 Kota Bandung, jumlah sempel
pada penelitian ini berumlah 70 orang sampel, Resiko Perilaku Bullying F %
dengan menggunakan tekhnik, proportional stratified Rendah 33 47,1
random sampling, yaitu pengambilan sempel Tinggi 37 52,9
berstrata dimana populasi di kelompokkan dalam Total 70 100
strata tertentu kemudian diambil sample secara
random. Tabel 2, menunjukkan bahwa resiko perilaku
Penelitian ini menggunakan dua kuisioner, kuesioner bullying terbanyak berada dalam katagori tinggi
pertama yang digunakan adalah parental authority yaitu 37 orang (52,9%)
questionnaire (PAQ) yang dibuat oleh Buri (1991)
dan dikembangkan oleh Dwairy dkk (2006), yang 2. Analisis Bivariat
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan sudah
di uji validitas kuisioner ini berisi 30 pertanyaan Tabel 3
tentang jenis pola asuh orang tua, dimana masing- Hubung Jenis Pola Asuh Orang Tua Terhadap
masing kategori jenis pola asuh memiliki 10 Resiko Perilu Bullying Siswa-siswi SMP Pasundan
pertanyaan yang di sebar. Kuisioner kedua 2 Kota Bandung
merupakan kuisioner untuk resiko perilaku bullying
menggunakan kuisioner tertutup, yang dibuat oleh Resiko Perilaku Bullying
Atfiyanah (2013) yang telah di uji validasi kuisioner Rendah Tinggi
ini menggunakan skala model likert yang memiliki Pola Asuh F % F % Total % p-value
empat alternatif jawaban yaitu : SS (sangat sesuai), S Demokratis 11 78.57 3 21,42 14 100
(sesuai), TS (tidak sesuai), STS (sangat tidak Permisif 11 42,30 15 57,69 26 100
sesuai), yang terdiri dari 28 pernyataan. 0,068
Otoriter 8 36,36 14 63,63 22 100
Peneliti menyebarkan kuisioner tersebut kepada para
responden, setelah responden mengisi kuisioner Campuran 3 37,5 5 62,5 8 100
maka peneliti melakukan pengecekan kelengkapan
isi kuisioner, dan yang selanjutnya akan mulai
Tabel 3, menunjukkan bahwa jenis pola asuh orang
diproses pengolahan data. Data tersebut kemudian di
tua yang paling banyak adalah permisif sebanyak 26
analisis menggunakan analisis univariat yang
orang, dengan tingkat resiko perilaku bullying
digunakan untuk menggambarkan masing-masing
rendah sebanyak 11 (0,42%), dan resiko perilaku
variabel dan analisis bivariat, yang digunakan untuk
bullying tinggi sebanyak 15 (0,57%). Analisa data
mengetahui apakah terdapat hubungan bermakna
yang digunakan adalah uji korelasi chi-square. Hasil
atau tidak dari kedua variable, sehingga di dapatkan
penelitian dibandingkan p-value dengan signifikan
gambaran makna dari variabel jenis pola asuh orang
alpha (0,05), apabila p-value lebih kecil dari alpha
tua dengan variabel resiko perilaku bullying.
(0,05), maka terdapat hubungan yang bermakna
Hasil dan Pembahasan antara variabel independen dan variabel dependen,
akan tetapi, apabila p-value lebih besar dari alpha
Berdasarkan analisis univariat dan analisis bivariat
(0,05), maka tidak ada hubungan antara variabel
yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil
independen dan variabel dependen.
sebagai berikut :
Jenis pola asuh orang tua siswa-siswi SMP Pasundan
2 Kota Bandung, yang paling mendominasi adalah
1. Analisis Univariat
pola asuh permisif yaitu sebanyak 26 (37,1%),
Tabel 1 otoriter sebanyak 22 (22%), demokratis ( 14%) dan
Distribusi Frekuensi Jenis Pola Asuh Orang Tua campuran sebanyak 8 (11,4%). Resiko perilaku
Siswa-siswi SMP Pasundan 2 Kota Bandung bullying siswa-siswi SMP Pasundan 2 Kota
Bandung, yang paling mendominasi adalah tinggi
Jenis Pola Asuh Orang Tua F % sebanyak 37 orang (52,9%). Hasil uji statistik yang
peneliti lakukan didapat, nilai p-value > 0,05 yaitu
Demokratis 14 20,0 0,068 dengan r = 7,118, artinya tidak terdapat
Permisif 26 37,1 hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua
Otoriter 22 31,4 dengan resiko perilaku bullying, meskipun di dalam
Campuran 8 11,4 tabel 3, didapatkan data yang menunjukkan bahwa
Total 70 100 siswa-siswi yang dibesarkan dengan pola asuh orang
tua permisif dan otoriter cenderung melakukan
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 70 siswa-siswi perilaku bullying, banyak kemungkinan yang dapat
SMP Pasundan 2 Kota Bandung, banyak orang tua menjadi penyebab, mengapa tidak terdapat sebuah
hubungan yang bermakna anatr variabel independen Kismartani, Dian, Ade. 2010. Studi Deskriptif,
dan dependen dalam penelitian ini. Identifikasi Masyarakat Mengenai Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Bullying. Skripsi. S1
Simpulan Dan Saran Fakultas Psikologi UNIKA.
Berdasarkan hasil penelitian di SMP Pasundan 2
Kota Bandung, dapat diambil kesimpulan bahwa, Marliyah, lina, Fransischa IR, Tommy, Suyasa.
hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan 2007. Persepsi Terhadap Dukungan Orang Tua
yang signifikan antara variabel jenis pola asuh orang Dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja.
tua terhadap variabel resiko perilaku bullying Jurnal Provitae vol.
dengan hasil p-value > 0,05 yaitu 0,068 dengan r =
7,118. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi
Pihak sekolah diharap memberikan tindakan tegas Penelitian Ilmu Keperawatan serta Pedoman
atau minimal peneguran, larangan, dan berusaha Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Ilmu
merubah pola pikir siswa-siswi untuk menurunkan Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
resiko perilaku bullying siswa-siswi SMP Pasundan
2 Kota Bandung. Untuk siswa-siswi SMP Pasundan Soekidjo, Notoatmodjo. 2007. Kesehatan
2 Kota Bandung, diharapkan dapat selektif dalam Masyarakat Ilmu dan Seni. Edisi Revisi. Jakarta:
memilih pergaulan agar tidak berdampak buruk bagi Rineka Cipta
diri sendiri, saat ini dan dimasa depan.
Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja Dan
Ucapan Terima Kasih Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Suyanto, dan Narwoko. 2007. Sosiologi Teks
Ibu R. Nety Rustikayanti, S.Kep., M.Kep, selaku Pengantar dan Terapan. Jakarta : Kencana
Koordinator mata kuliah Research Methodology, Ibu Media Group
Asri Handayani, S.Kep., Ners., M.Kep., selaku
pembimbing/tutor atas bimbingan, masukan, dan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif
dukungan, selama proses penelitian ini, Siswa-siswi Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
kelas VIII-A dan IX-A SMP Pasundan 2 Kota
Bandung, selaku responden yang telah berkenan dan Widyarini, Nilam. 2009. Relasi Orang Tua & Anak.
koopratif selama proses penelitian ini, dan kepada Jakarta : Elex Media Komputindo
semua pihak yang telah membantu dan memberikan
dukungan selama proses penelitian ini. Wiggins, J.A, dan Zanden, J.V. 1994. Social
Psychology, fifth edition. New York : Mc. Graw-
Daftar Pustaka Hill

Ali, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Wong, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik
Keluarga. Jakarta : EGC Wong. Edisi 6. Volume 1. Jakarta : EGC

Azwar, Saifuddin. 2012. Penyusunan Skala Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa). 2008. Bullying
Psikologi. Edisi 2. Yoyakarta : Pustaka Pelajar Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan
Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta : Grasindo
Efendi, Ferry & Mahfudhi. 2009. Keperawatan
Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika

Friedman, M. Marilyn. 2010. Keperawatan


Keluarga Teori dan Praktik. Jakarta : EGC

Hidayat, Aziz, Alimul. 2007. Riset Keperawatan


dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika

Hikmat, Mahi M. 2007. Karya Ilmiah dan Metode


Penelitian. Bandung : LPPM Universitas Al-
Ghifari

Indria, Karina, Nindyawati, dan Ayu, Dwi. 2007.


Kajian Konformitas dan Kreatifitas Affective
Remaja. Jurnal Provita. Vol. 3, No. 1. Fakultas
Psikologi Untar Jakarta dan Yayasan Obor

Anda mungkin juga menyukai