Anda di halaman 1dari 4

ANC TERPADU

No. Dokumen : 0270/SPO/UKP/DWT/2016


No. Revisi : 00
SPO
Tanggal Terbit : 01/08/2016
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. Iskandar
DEWANTARA NIP:19710112 200212 1 001
1. Pengertian Pelayanan ANC Terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada ibu hamil.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan ANC Terpadu
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Dewantara No. 0145 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan KIA KB
4. Referensi Buku pedomen ANC Terpadu, Kemenkes RI Direktorat Jendral Gizi dan KIA
Tahun 2012
5. Prosedur Alat dan Bahan :
 Alat :
1. Timbangan Berat Badan dewasa
2. Tensi Meter Air Raksa
3. Statescope
4. Doppler / Monoral
5. Meteran Pengukur Lila
6. Meteran Kain Pengukur TFU
7. Selimut
8. Reflek Hammer
9. Bed Obstetric
 Bahan :
1. Sarung Tangan
2. Sabun antiseptic
3. Wastafel dengan Air Mengalir
4. Jelly
6. Langkah- 1. Ibu hamil menuju loket pendaftaran untuk mendapatkan no antrian poli
langkah KIA
2. Petugas pendaftaran mengantarkan rekam medis pasien, bidan memanggil
pasien sesuai nomor urut dan mencocokkan identitas rekam medis dan
identitas pasien.
3. Bidan melakukan :
 Anamnesa : Riwat Perkawinan, riwayat penyakit ibu dan keluarga,
status haid (HPHT), riwayat imunisasi ibu saat ini, kebiasaan ibu,
riwayat persalinan terdahulu.
Dari anamnese haid tersebut tentukan usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.
 Pemeriksaan
1. Umum : Keadaan umum ibu hamil
- Ukur TB, BB, LILA.
- Tanda Vital : TD, Nadi, RR.
- Pemeriksaan Fisik Menyeluruh (dari kepala Sampai
Ekstremitas).
Mata : Conjung Tiva, Ikterus, Gigi
Kaki : Oedema kaki
2. Khusus :
- Umur Kehamilan < 20 mg
a. Inspeksi
Hiperpigmentasi (pada ariola mamae, linea nigra) dan striae
b. Palpasi
Tinggi fundus uteri
c. Auskultasi
- Umur Kehamilan >20 mg
a. Inspeksi
Tinggi fundus hyperpigmentasi dan stiae, keadaan dinding
perut.
b. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan instruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian
lateral kanan.
 Leopold I
- Letak sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus
uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan
agar jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah
(jika diperlukan , fiksasi uterus basah dengan
melakukan ibu jari dan telunjuk tangan kanan
dibagian lateral depan kanan kiri, setinggi tepi atas
simfisis).
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari jari yang
memfiksasi uterus bawah ) kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada
bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut
dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian.
 Leopold II
- Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding
perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang
sama.
- Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau
bersamaan telapak tangan kiri dan kanan kemudian
geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang
rata dan memanjang (punggung atau bagian yang
kecil (ekstrenitas)
 Leopold III
- Atur posisi pemeriksa pada posisi kanan dan
menghadap kebagian kaki ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding
lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut
bersamaan atau bergantian untuk menentukan bagian
bawah bayi ( bagian keras, bulat dan hampir
homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong).
 Leopold IV
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
dinding lateral kiri dan tangan uterus bawah, ujung
ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis.
- Temukan kedua jari kiri dan kanan kemudian rapatka
jari jari tangan kanan yang meraba dinding bawah
uterus.
- Perhatikan sudut yang di bentu oleh jari jeri kiri dan
kanan (konvergen/divergen)
- Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi (bila persentasi kepala
upayakan memegang bagian kepala di dekat leher
dan bila persentasi bokong upayakan untuk
memegang pinggang bayi).
- Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggung
kemudian letakkan jari jari tangan kanan di antara
tangan kiri dan simpisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah yang telah memasuki PAP.
c. Auskultasi
- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
d. Pemeriksaan Tambahan
- Lab rutin : HB, Protein.
- USG
 Akhir Pemeriksaan
- Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
- Buat progmosa dan rencana penata laksanaan
- Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status Pasien
- Jelaskan hasil pemeriksaan pada bumil yang meliputi : Usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, tafsiran persalinan, resiko
yang ditemukan, atau adanya penyakit lain.
- Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang
- Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil
pemeriksaan
- Jelaskan pentingnya imunisasi
- Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
- Beri alasan bila pasien dirujuk ke rumah sakit.

7. Bagan Alur
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Unit Poli KIA
3. Unit Poli Umum
4. Unit Laboratorium
5. Unit Konsultasi Gizi
6. Unit Farmasi

10. Dokumen
Terkait
No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
11. Rekaman
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai