Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PIMPINAN
Jl. Pasanda Bhakti, Desa Pipitteja, Kecamatan Teluk Keramat 79465

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PIMPINAN


NOMOR TAHUN 2017

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS PIMPINAN

KEPALA PUSKESMAS PIMPINAN

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan


yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan
keselamatan pasien di Puskesmas Pimpinan perlu disusun
kebikalan mutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis;
4. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat Mandiri Dokter
Gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter,
dan Tempat Mandiri Dokter Gigi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/
2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
13 Peraturan Bupati Sambas Nomor 10 Tahun 2016 tentang
. Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Sambas;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PIMPINAN TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS PIMPINAN
KESATU : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien puskesmas Pimpinan
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian, maka akan
diadakan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pipitteja
pada tanggal 2017

KEPALA PUSKESMAS PIMPINAN,

MARHAN
Lampiran
Keputusan Kepala Puskesmas Pimpinan
Nomor Tahun 2017
Tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien
Puskesmas Pimpinan

Kebijakan mutu dan keselamatan Pasien Puskesmas Pimpinan


1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
2. Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis.
3. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh jajaran Puskesmas.
4. Perencanaan mutu disususn oleh seluruh jajaran Puskesmas Pimpinan dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh wakil manajemen mutu.
5. Perencanaan mutu berisi:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indicator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi dan kecendrungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan- kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indicator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis, dan ditindaklanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indicator manajerial, indicator kinerja UKM, dan indicator klinis,
yang meliputi indikator struktur, proses, dan out come.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien, melalui standarisasi,
perancangan system, rancang ulang system untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis,
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, Kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan kejadian potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk didalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
6. Perancangan system/proses pelayanan memperhatikan butir-butir dibawah ini :
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas, dan perencanaan
puskesmas
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, Pedoman praktik Klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada dipuskesmas
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasiakan serta menggabungkan berbagai proses dan system
pelayanan
7. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan
8. Wakil Manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan
9. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial masalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah :
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
b. Pelayanan rekam medis dan pendaftaran
c. Pelayanan Laboratorium
d. Pelayanan Farmasi.

Ditetapkan di Pipitteja
Pada tanggal 2017
KEPALA PUSKESMAS PIMPINAN,

MARHAN

Anda mungkin juga menyukai