BAB IV
ANALISIS KASUS
Pasien sudah berobat ke bidan dan tidak diberikan obat apapun dan
dikatakan tidak apa-apa. Karena tidak ada perubahan terhadap keluhan anaknya
orang tua pasien membawa anaknya berobat ke poli bedah RSUD Palembang
Bari.
jaringan granulasi yang bersifat lembab, terdiri dari daging dan berwarna di pusat
umbilicus.10
Tatalaksana pada pasien terbagi menjadi non farmakologi dan farmakologi
serta operatif. Tatalaksana non farmakologi yaitu tirah baring, edukasi mengenai
penyakit kepada orang tua pasien dan rencana terapi yang akan dilakukan, dan
rujuk ke dokter spesialis bedah. Untuk tatalaksana medikamentosa diberikan infus
RL sebagai media untuk penyuntikan obat, antibiotik berspektrum luas berupa
amoxiciline. Serta paracetamol yang berikan ketika pasien demam.
Selanjutnya dilakukan tindakan operatif yaitu herniotomi dan kauterisasi.
Herniotomi perlu dilakukan dengan pembebasan kantong hernia sampaai ke
lehernya. Kantong di buka dan isi hernia dibebaskan. Jika ada perlekatan,
kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
Kauterisasi dilakukan untuk terapi granulaoma umbilikalis.
Prognosis pada kasus ini Quo ad vitam, quo ad functionam adalah bonam.
Dengan penatalaksanaan yang cepat dan tepat prognosis penyakit ini baik.