Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK : SITI DURROTUN NAFIZAH 170210104041

UMI NUR FAIZZAH 170210104051


HILMA NURBAYANTI 170210104059
KELAS : PENDIDIKAN IPA B

“ENERGI DAN PERUBAHANNYA”

1. Dampak Energi Tak Terbarukan


a. Hujan Asam
Peningkatan emisi gas-gas hasil pembakaran bahan bakar dan
biomassa seperti karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur
dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dinitrogen oksida (N2O), metana
(CH4), hidrokarbon lain dan aerosol ke udara akan mempengaruhi konsentrasi
ozon (O3) dan berdampak pada terjadinya hujan asam. Polutan seperti oksida
sulfur (SO2) dan oksida nitrogen (NO2) melalui reaksi oksidasi akan berubah
menjadi SO4 dan NO3, selanjutnya berubah menjadi senyawa sulfat dan
senyawa nitrat. Emisi alkali (partikel debu dan gas NH3) akan mempengaruhi
keasaman air hujan secara signifikan, dengan menetralkan beberapa faktor
asam.
Konsentrasi CO2 di atmosfer bervariasi dengan lokasi dan musim.
Terdapat kesetimbangan CO2 terlarut dalam air dengan gas CO2 di atmosfer.
CO2 dan produk ionisasinya adalah ion bikarbonat (HCO3-) dan ion karbonat
(CO32- ) mempunyai peranan mempengaruhi kimia air. Karbon dioksida
terdisosiasi dalam air membentuk H+ dan HCO3- dan mempengaruhi pH air.
Dalam air hujan nilai pH 5,6 adalah batas normal dari keasaman air hujan,
dimana air murni berada dalam kesetimbangan dengan konsentrasi CO2
global (350 ppm) di atmosfer, dan pH 5,6 digunakan sebagai garis batas untuk
keasaman air hujan. Secara alami keberadaan CO2, NOx dan SO2 akan
dilarutkan oleh awan dan titik-titik hujan dan hasilnya nilai pH hujan dalam
atmosfer bersih berada antara 5,0 dan 5,6.

b. Pemanasan Global
Sumber CO2 yang anthropogenik terutama dari kegiatan industri
khususnya pembakaran bahan bakar fosil. Oleh karena itu, pola penggunaan
energi adalah faktor penentu utama dan sampai sekarang kebutuhan bahan
bakar dunia sebagian besar dipenuhi dengan bahan bakar fosil. Dengan
semakin majunya industri suatu negara maka semakin banyak bahan bakar
fosil yang digunakan dan akan semakin banyak emisi CO2 ke atmosfir.
Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi NOx.
Pemanasan global terjadi disebabkan oleh meningkatnya efek rumah
kaca dan gas rumah kaca. Efek rumah kaca dapat diterangkan sebagai berikut.
Energi matahari yang masuk ke bumi mengalami:
25% dipantulkan oleh awan atau partikel laindi atmosfer
25% diserap awan
45% diadsorpsi permukaan bumi
5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra-merah
oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra-merah yang
dipacarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gasrumah kaca
lainnya,untuk dikembalikan ke permukaan bumi.
Di keadaan normal efek rumah kaca dibutuhkan karena efek kaca
dapat menyebabkan perbedaan suhu antara siang dan malam di bumitidak
jauh berbeda. Selain CO2 gas-gas yang berperan gas rumah kaca adalah sulfur
dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas
metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC).
Pemanasan global ini dapat mengakibatkan mencairnya gunung-
gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan
airlaut yang dapat mengancampemukiman pinggir pantai, erosi wilayah
pesisir dan rusaknya hutan bakau hal ini dapat mempengaruhi ekosistem.
2. Tubuh Lemas Akibat Gas Monoksida
Keberadaan gas CO akan sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia
karena gas itu akan menggantikan posisi oksigen yang berkaitan dengan
haemoglobin dalam darah. Gas CO akan mengalir ke dalam jantung, otak,
serta organ vital. Ikatan antara CO dan heamoglobin membentuk
karboksihaemoglobin yang jauh lebih kuat 200 kali dibandingkan dengan
ikatan antara oksigen dan haemoglobin. Akibatnya sangat fatal. Pertama,
oksigen akan kalah bersaing dengan CO saat berikatan dengan molekul
haemoglobin. Ini berarti kadar oksigen dalam darah akan berkurang.
Padahal seperti diketahui oksigen sangat diperlukan oleh sel-sel dan
jaringan tubuh untuk melakukan fungsi metabolisme. Kedua, gas CO akan
menghambat komplek oksidasi sitokrom. Hal ini menyebabkan respirasi
intraseluler menjadi kurang efektif. Terakhir, CO dapat berikatan secara
langsung dengan sel otot jantung dan tulang. Efek paling serius adalah
terjadi keracunan secara langsung terhadap sel-sel tersebut, juga
menyebabkan gangguan pada sistem saraf.
Konsentrasi CO Dalam Darah Gejala
Kurang dari 20%
Tidak ada gejala
20%
Nafas menjadi sesak
30% Sakit kepala, lesu, mual, nadi dan
pernafasan meningkat sedikit
31% - 40% Sakit kepala berat, kebingungan, hilang
daya ingat, lemah, hilang daya
koordinasi gerakan
41% - 50% Kebingungan makin meningkat, setengah
sadar
51% - 70% Tidak sadar, kehilangan daya mengontrol
faeces dan urin
71% - 89% Koma, nadi menjadi tidak teratur,
kematian karena kegagalan pernafasan

Anda mungkin juga menyukai