BAB IV
HASIL PENELITIAN
dan Puskesmas Karuwisi. Luas wilayah Puskesmas Tamamaung 3,75 km2, dengan
terbagi dalam ;
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Panaikang.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tello Baru
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kassi-Kassi
4. Sebelah Selatan berbatasana dengan Kelurahan Buakana
Wilayah kerja Puskesmas Tamamaung terbagi dalam tiga kelurahan yaitu
RT.
2. Kelurahan Pandang dengan luas wilayah 1,16 km, 7 RW dengan 42
RT.
3. Kelurahan Masale dengan luas wilayah 1,32 km, 7 RW dengan 31 RT.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung tahun 2017
sebanyak 13.063 jiwa dan kelurahan Masale sebanyak 13.833 jiwa. Jumlah
dilakukan oleh tenaga dari berbagai profesi dan disiplin ilmu. Hal ini
lainnya.
1. Visi dan misi Puskesmas Tamamaung
Visi
Mewujudkan puskesmas Tamamaung sebagai pusat pelayanan
masyarakat
d. Meningkatkan system informasi kesehatan dan manajemen
puskesmas
e. Mengembangkan kemitraan lintas sector dalam upaya
peningkatan kemandirian.
B. Hasil Penelitian
Penelitian dilkukan di jalan pandang raya salah satu wilayah kerja
inklusi. kriteria dalam penelitian ini adalah respoden dengan usia 60-65 tahun
sebanyak 5 sesi dan dilakukan dalam 9 kalu pertemuan. Sesi 1-4 masing-masing
pertemuan. Lama waktu setiap kali pertemuan rata-rata 75 menit dan kegiatan
dilakukan selama 2 minggu. Penilaian status fungsi kognitif dan harga diri lansia
mengukur fungsi kognitif lansia dan memakai kuesioner Rosenberg’s self esteem
60-65 tahun yang mengalami penurunan fungsi kognitif dan harga diri
Pekerjaan
Karyawan swasta 6 50% 2 16,7%
Tidak Bekerja 6 50% 10 83,3%
Total 12 100% 12 100%
Penyakit Fisik
Sakit 5 41,7% 5 41,7%
Tidak Sakit 7 58,3% 7 58,3%
Total 12 100% 12 100%
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi usia responden bahwa
dan penyakit fisik tidak sakit sebanyak 7 orang (58,3%) untuk kelompok
harga diri rendah 6 orang (50%), dan pada kelompok kontrol harga diri
Tabel 4.4
Distribusi Fungsi Kognitif Post Test Pada Kelompok
Intervensi Dan Kelompok Kontrol (n:24)
kognitif.
Tabel 4.5
Distribusi Harga Diri Rendah Post Test Pada Kelompok
Intevensi Dan Kelompok Kontrol
lansia
Berdasarkan hasil pengolahan data yang di peroleh pada kuesioner
kuesioner harga diri Rosenberg’s Self Esteem Scale (SES) di wilayah kerja
fungsi kognitif dan harga diri lansia. Penelitian ini merupakan penelitian
dari dua kelompok yang tidak berpasangan dengan dua kali pengukuran
(pre-test dan post test) untuk melihat pengaruh sebelum dan setelah
therapy terhadap perubahan status fungsi kognitif dan harga diri lansia. Pada
penelitian ini uji yang digunakan adalah Shapiro wilk. Menurut dahlan
(2014), uji Shapiro wilk digunakan untuk sampel yang berjumlah lebih
sedikit (kurang atau sama dengan 50 sampel). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lansia yang telah memenuhi kriteria inklusi berjumlah
9
24 orang. Hasil uji normalitas Shapiro wilk pada penelitian ini dapat dilihat
Shapiro Wilk
Variabel Statistic Df Sig
Pre test kelompok intervensi fungsi ,000 ,000 ,000
kognitif
pre test kelompok intervensi harga ,331 12 ,000
diri
Pre test kelompok kontrol fungsi ,000 ,000 ,000
kognitif
Pre test kelompok kontrol harga ,499 12 ,000
diri
Post test fungsi kognitif kelompok 0,000 ,000 ,000
intervensi
Post test kelompok harga diri ,000 ,000 ,000
intervensi
Post test kelompok kontrol fungsi ,530 12 ,000
kognitif
Post test kelompok kontrol harga ,460 12 ,000
diri
dan kontrol. Untuk status harga diri sebelum dan setelah diberikan intervensi
diperoleh nilai p=0,000 pada kelompok intervensi dan kontrol. Hal ini
distribusi tidak normal. Jadi, uji yang digunakan untuk melihat pengaruh
perubahan status fungsi kognitif dan harga diri lansia yaitu menggunakan uji
10
kognitif dan harga diri lansia sebelum dan sesudah diberikan reminiscence
difference -083 dan post test fungsi kognitif kelompok intervensi dan
bahwa nilai mean pada pre test kelompok intervensi dan kelompok kontrol
mempunyai nilai mean yang lebih banyak dibandingkan post test kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Standar Eror mean (SE mean) untuk
melihat akurat data semakin kecil standar Eror mean maka sampel semakin
akurat.jika dilihat dari tabel pre test fungsi kognitif kelompok kontrol
mempunyai nilai standar eror mean yang lebih tinggi yaitu .289 sementara
11
pre test dari fungsi kognitif pada kelompok intervensi yaitu .000 yang
mempunyai nilai standar eror lebih rendah. Pada pre test kelompok
sedangkan pada post test kelompok intervensi dan kelompok kontrol nilai
p=0,90.
Tabel 4.8
Frekuensi Harga diri Lansia Pre Dan Post Test Pada Kelompok
Intervensi Dan Kelompok Kontrol Dengan Menggunakan Uji Mann
whitney (n:24)
Variabel N Mean SD SE Mean P=value
mean Difference
Pre Test Kelompok 12 14.58 .900 .260 .833
Harga Diri intervensi 1,000
Kelompok 12 13.75 .754 .218 .833
kontrol
Post test Harga Kelompok 12 16.83 .937 .271 2.583
Diri intervensi 0,090
Kelompok 12 14.25 .754 .218 2.583
kontrol
Sumber data primer : 2018
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai pre test harga diri
dan post test harga diri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
pada pre test harga diri nilai mean difference .833 sedangkan untuk post test
nilai difference 2.583 dapat diartikan bahwa pada pre test harga diri
mempunyai nilai mean difference yang lebih rendah daripada post test harga
diri. Nilai SE mean Pre test Harga diri pada kelompok intervensi lebih
tinggi yaitu .260 daripada pre test harga diri kelompok kontrol yaitu .218
mempunyai nilai yang lebih tinggi yaitu .271 sedangkan kelompok kontrol .
12
218. pada pre test harga dir kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dan kelompok intervensi fungsi kognitif post test 0,389 sementara kelompok
kontrol fungsi kognitif pada pre test 0,000 dan post test 0,425. Diperoleh
nilai p=value 0,001 untuk kelompok intervensi pre test dan post test.
Kemudian untuk kelompok kontrol fungsi kognitif pre test dan post test
diperoleh nilai p=value 0,001. Pada kelompok intervensi fungsi kognitif pre
test dan post test dan kelompok kontrol fungsi kognitif pre test dan post test
kognitif.
Tabel 4.10
13
Fungsi kognitif dan harga diri lansia pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan reminiscence therapy
pada kelompok intervensi dengan menggunkan
uji wilcoxonn (n:24)
wilcoxon kelompok intervensi harga diri didapatkan nilai pre test standar
deviasi (SD) 0,900 dan kelompok intervensi harga diri post testdidapatkan
nilai SD 0,754 dan kelompok kontrol harga diri post test didapatkan nilai SD
0,754. kelompok intervensi harga diri pre test dan post test diperoleh nilai
p=value 0,014 dan kelompok kontrol harga diri pre test dan post test
diperoleh nilai p=value 0,317. Maka dapat diartikan bahwa pada harga diri
kelompok kontrol harga diri. sementara pada fungsi kognitif tidak terdapat
terhadapharga diri.
C. Pembahasan
14
Therapy
Pada penelitian ini digunakan uji maan whitney untuk mengetahui
kontrol pre test fungsi kognitif. Pada kelompok intervensi pre test
Didapatkan nilai mean (nilai rata-rata) 4.00, nilai SD (standar deviasi) untuk
melihat variasi data yaitu ,000 dan SE mean (Standar Eror) mean untuk
melihat akurat data semakin kecil angka maka semakin akurat didapatkan
nilai .000 dan nilai mean difference -083. Dan nilai p value 1,000 sementara
pada kelompok kontrol pre test fungsi kognitif nilai mean didapatkan 4.00
standar deviasi (SD) ,083 dan Standar eror mean ,289 dan mean difference
untuk melihat nilai rata-rata dari dua kelompok didapatkan -083. Didapatkan
et al., 2014) yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
fungsi kognitif adalan usia, pendidikan dan lingkungan. Hal ini sejalan
15
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rasyid, Syafrita, & Sastri, 2017)
juga baik dan orang yang berada pada lingkungan yang kurang baik maka
perbandingan kelompok intervensi pre test harga diri dan kelompok kontrol
pre test harga diri. Pada kelompok intervensi pre test Didapatkan nilai mean
(nilai rata-rata) 14.58, nilai SD (standar deviasi) untuk melihat variasi data
yaitu ,900 dan SE mean (Standar Eror) mean untuk melihat akurat data
semakin kecil angka maka semakin akurat. didapatkan nilai .260 dan nilai
mean difference .833. Dan nilai p value 1,000 sementara pada kelompok
kontrol pre test harga diri nilai mean didapatkan 13.75 standar deviasi (SD) ,
754 dan Standar eror mean ,218 dan mean difference untuk melihat nilai
harga diri normal sebanyak 6 responden (50%) dan harga diri tidak normal
didapatkan harga diri normal 2 orang (16%) dan harga diri rendah sebanyak
16
responden hal ini disebabkan oleh lansia menganggap bahwa dirinya sudah
tua tidak bisa melakukan apa-apa lagi seperti dulu. Sedangkan untuk
responden dengan harga diri normal dapat menerima kedaan yang dirasakan
saat ini namun kadang mereka juga berfikir bahwa mereka tidak puas dengan
dirinya beda dengan dirinya yang dulu, mereka juga selalu ingin dihargai
muncul perasaan tidak berguna dan tidak berharga. Pendapat yang sama juga
di kemukakan oleh (Aghania Zahara, 2015) bahwa harga diri rendah pada
lansia juga dipengaruhi oleh kondisi fisik, peran, lingkungan keluarga, dan
penurunan dalam tubuhnya dan itu terjadi secara alamiah sehingga lansia
berharga.
3. Status Fungsi Kognitif lansia setelah pemberian Reminiscence
therapy
Pada penelitian ini digunakan uji maan whitney untuk mengetahui
kontrol pre test fungsi kognitif. Pada kelompok intervensi post test
17
Didapatkan nilai mean (nilai rata-rata) 1,83 nilai SD (standar deviasi) untuk
melihat variasi data yaitu ,389 dan SE mean (Standar Eror) mean untuk
melihat akurat data semakin kecil angka maka semakin akurat. didapatkan
nilai .112 dan nilai mean difference -1.167. Dan nilai p value 0,090
sementara pada kelompok kontrol post test fungsi kognitif nilai mean
didapatkan 3.00 standar deviasi (SD) ,123 dan Standar eror mean ,123 dan
mean difference untuk melihat nilai rata-rata dari dua kelompok didapatkan
kontrol. yang memiliki arti bahwa hipotesis nol (H 0) diterima yakni tidak
pendidikan rendah.
Hasil penelitian berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Perbedaan yang didapatkan dari penelitian ini adalah jenis instrument yang
mental State Exam) yang terkait fungsi kognitif, kondisi demografi, dan
shofia Rhosma berfokus pada lansia yang tinggal di PSTW Bondowoso dan
penelitian ini adalah jenis instrumental yang digunakan oleh Gusti Ayu
pendidikan dan jumlah sampel yang digunakan, Gusti Ayu Ariani berfokus
19
responden.
Peneliti berasumsi bahwa fungsi kognitif sangat di pengaruhi oleh
dalam dirinya pun akan meningkat namun sebaliknya jika seseorang tidak
perbandingan kelompok intervensi post test harga diri dan kelompok kontrol
post test harga diri. Pada kelompok intervensi post test Didapatkan nilai
mean (nilai rata-rata) 14.25 nilai SD (standar deviasi) untuk melihat variasi
data yaitu ,754 dan SE mean (Standar Eror) mean untuk melihat akurat data
semakin kecil angka maka semakin akurat. didapatkan nilai .218. Dan nilai p
value 0,090 sementara pada kelompok kontrol post test harga diri nilai
mean didapatkan 14.25 standar deviasi (SD) ,754 dan Standar eror mean .
218 dan mean difference untuk melihat nilai rata-rata dari dua kelompok
status pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. dari hasil uji
dan kelompok kontrol fungsi harga diri didapatkan nilai p=0,317 terdapat
Penelitian lain jiga yang dilakukan oleh (Dya Sustrami, Setiadai, 2017) yang
yang dilakukan oleh Dya Sustrami, dkk memaparkan hasil jika reminiscence
tentang dirinya sendiri. (prof. Dr. Budi Anna Keliat, 2015) terapi aktivitas
disebabkan lansia setuju bahwa kadang-kadang dia berfikir tidak baik secara
keseluruhan dan pada pre test sebelumnya ia menjawab tidak setuju jika
ini bisa saja terjadi sejalan dengan teori (Nugroho, 2008) yaitu lansia
mengalami banyak perubahan dan penurunan fungsi fisik dan psikologi. Hal
menilai dirinya sendiri. Dalam teori lain juga menyebutkan bahwa penyebab
konsep diri lansia menjadi negative karena perubahan pada fisiknya juga
perubahan konsep diri yang negative akan mempengaruhi harga diri menjadi
oleh kondisi fisik yang dialami oleh lansia dan lingkungan sehingga pada
saat diajukan pertanyaan pre test dan post test dengan pertanyaan yang sama
jawabannya berbeda.
Harga diri dalam bahasa arab disebut “Izzah’. Harga diri berkaitan
dengan kemampuan individu utnuk menilai diri sendiri. Aspek evaluatif dari
konsep diri yangg dimiliki oleh seseorang adalah harga diri. Al-Qur’an
22
mengajarkan bahwa harga diri dari kualitas terbaik seorang mukmin adalah
taqwa kepada Allah s.w.t ( Purwakina, 2016). Sebagaimana dalam Q.S. Ali
Imran : 139 :
ن ن
١٣٩ ن مؤؤ ن
منني ن كنتتم م م ٱؤلأؤعل نؤو ن
ن نإن ت وننل ت نهنتنوا ا وننل ت نؤحنزتنوا ا ونأنت ت ت
Terjemahan
rendah diri dengan orang lain, tetapi tidak boleh merasa lebih tinggi dari
orang lain. Orang yang memiliki taqwa yang tinggi maka tinggi pula
derajatnya disisi Allah s.w.t. orang yang memiliki harga diri yang tinggi
dimata Allah adalah orang yang bertaqwa, yaitu merekan yang selalu
kebaikan dan selalu menjauhi perbuatan yang dapat merugikan dirinya dan
orang disekitarnya.
Individu yang memiliki harga diri yang baik secara fundamental puas
terhadap diri mereka, mereka mampu mengenali kekuatan diri mereka dan
support system dari orang lain. Support system yang dimaksud dalam hal ini
menurut Ebersole (2010) adalah pada saat terapi diberikan secara kelompok
yang lain untuk menjadi support dan juga sebaliknya, lansia yang
dengan masalalunya) dan modul yang dipakai tidak dimodifikasi sehingga bahasa