Anda di halaman 1dari 2

9.

6 prosedur – prosedur substantive

Merupakan pengujian yang dilakukan untuk memperoleh bukti audit saat mendeteksi salah saji material
atau salah saji signifikan yang apabila digabungkan dapat bersifat material dalam laporan keuangan.

Terlepas dari penilaian risiko salah saji material, auditor harus merancang dan melakukan prosedur-
prosedur substantive untuk seluruh asersi relevan yang terkait dengan masing-masing kelompok
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang material.

 Sifat dasar prosedur substantive

Sifat dasar prosedur substantive termasuk pengujian atas rincian dan prosedur analitis substantive.
Prosedur analitis substantive umumnya lebih sering digunakan pada transaksi dalam jumlah besar yang
cenderung dapat diprediksikan dari waktu ke waktu.

 Pengujian atas saldo akun

Pengujian substantive yang memberikan asurans yang memadai atas validitas saldo akun buku besar dan
mengidentifikasi adanya salah saji dalam akun akun yang dimaksud. Pengujian atas saldo akun dinilai
penting karena tujuan alkhir auditor adalah menyatakan opini atas laporan keuangan yang disusun dari
sejumlah saldo akun.

 Arah pengujian

Pengujian atas lebih saji atau kurang saji disebut sebagai arah pengujian. Dengan menyelaraskan arah
pengujian untuk setiap saldo akun secara simultan, dapat dilakukan pengujian baik itu untuk lebih saji
maupun kurang saji.

 Pengujian interim menggunakan prosedur-prosedur substantive

Pelaksanaan prosedur-prosedur audit pada tanggal interim dapat membantu auditor dalam
mengidentifikasikasi dan menyelesaikan sejumlah permasalahan pada tahapan awal audit. Biasanya,
auditor membandingkan dan merekonsiliasi informasi terkait saldo akun pada akhir periode dengan
informasi perbandingan pada tanggal interim untuk mengidentifikasi jumlah yang terlihat tidak biasa.

 Cakupan prosedur-prosedur substantive

Semakin besar risiko salah saji material, semakin besar cakupan prosedur-prosedur substantive. Dalam
perencanaan pengujian atas rincian transaksi atau saldo akun, cakupan pengujian biasanya
mempertimbangkan terkait ukuran sampel.

 Pengujian atas rincian: pencarian liabilitas yang tidak tercatat

Dilakukan pada akun utang usaha adalah pencarian liabilitas yang tidak tercatat. Auditor mereview
pengeluaran yang dilakukan oleh klien pada periode setelah tanggal laporan posisi keuangan, terkadang
sampai tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan.

9.7 kecukupan bukti audit yang memadai


Berdasarkan ISA 500 tujuan auditor adalah untuk merancang dan melaksanakan prosedur-prosedur audit
sedemikian rupa yang memungkinkan auditor untuk memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai
agar dapat mengambil kesimpulan wajar sebagai dasar bagi opini audit.

Pertimbangan auditor terkait apakah bukti audit yang ada dapat dikatakan cukup dan memadai yang
mana keberadaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor :

1. Signifikasi salah saji yang potensial dalam asersi dan kemungkinan salah saji tersebut memiliki
pengaruh yang bersifat material pada laporan keuangan
2. Efektivitas respons yang diberikan dan pengendalian yang dilakukan manajemen untuk
menangani sejumlah risiko
3. Pengalaman yang diperoleh selama audit sebelumnya terkait kesamaan salah saji yang potensial
4. Hasil-hasil dari sejumlah prosedur audit yang dilakukan
5. Sumber dan reliabilitas informasi yang tersedia
6. Bukti audit yang bersifat persuasive
7. Pemahaman terhadap entitas dan lingkungan entitas
 Relevansi

Menyangkut hubungan logis atau berkaitan dengan tujuan prosedur audit dan asersi berdasarkan
sejumlah pertimbangan. Relevansi informasi digunakan sebagai bukti audit mungkin dipengaruhi oleh
arah pengujian.

 Reliabilitas

Auditor harus mengevaluasi apakah informasi tersebut cukup andal untuk tujuan-tujuan auditor.
Pengakuan terhadap pengecualian dapat terjadi, berikut sejumlah generalisasi terkait reliabilitas bukti
audit yang mungkin berguna:

1. Reliabilitas bukti audit meningkat


2. Reliabilitas bukti audit yang dihasilkan secara internal meningkat
3. Bukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor lebih dapat diandalkan dari[ada bukti
audit yang diperoleh secara tidak langsung
4. Bukti audit dalam bentuk documenter
5. Bukti audit yang diberikan dengan dokumen asli lebih dapat diandalkan daripada bukti audit yang
diberikan dengan salinan
 Bukti persuasive

Bukti ini memiliki kekuatan uang logis atau beralasan sering kali tergantung pada penggunaan alasan
induktif atau deduktif. Bukti lebih persuasive ketika terdapat konsistensi diantara sejumlah komponen
dari sumber yang berbeda atau sifat dasar yang berbeda.

 Biaya / manfaat

Auditor juga perlu berpikir mengenai hubungan diantara biaya untuk memperoleh bukti audit dan
kegunaan informasi yang diperoleh. Jika auditor tidak memperoleh kecukupan bukti audit yang memadai
mengenai asersi laporan keuangan yang material, auditor harus berupaya memperoleh bukti audit
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai