Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR JAWAB UTS ANALISIS INVESTASI & PASAR MODAL

GALIH AULIA M / 142170058/ EA-B


1. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan. Terkadang, investasi
disebut juga sebagai penanaman modal. Ini adalah kebalikan dari divestasi pada aset yang
lama. Investasi juga dapat diartikan sebagai suatu aktivitas menempatkan dana pada satu
periode tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan
dan/atau peningkatan nilai investasi artinya investasi itu merupakan penanaman aset atau
dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu
demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa depan.

Tujuan seseorang melakukan investasi pada umumnya adalah untuk mendapatkan


keuntungan di masa depan. Mendapatkan penghasilan yang tetap dalam setiap periode.
Misalnya seperti bunga, royalti, uang sewa, dan lain-lain yang dimana penghasilannya dapat
digunakan untuk kebutuhan hidup. Kemudian mendapatkan dana khusus, misalnya dana
tersebut digunakan untuk keperluan sosial, memperluas usaha dan lain-lain. Menjamin
tersedianya bahan baku dan memperoleh pasar untuk menjual produk yang telah di produksi.
Mengontrol perusahaan, dengan cara melalui kepemilikan aset-aset perusahaan tersebut.
Mengurangi persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.
Menjaga hubungan baik antara perusahaan maupun cabang perusahaan.
Jika kita klasifikasikan tujuan berinvestasi kita bagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan
keuntungan dalam jangka waktu sekitar satu tahun dan di bawahnya.
b. Investasi Jangka Menengah
Investasi jangka menengah biasanya berkisar antara satu hingga lima tahun. Beberapa
orang biasanya memilih investasi ini dengan tujuan untuk membeli rumah, sebagai
modal bisnis baru, dan sebagainya.
c. Investasi Jangka Panjang
Investasi ini dilakukan untuk menuai hasil di atas lima tahun. Contohnya berinvestasi
dalam bentuk tanah.

2. Dasar keputusan investasi diantaranya terdiri dari:


a. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam
manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang
sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah
diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya
merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan resiko penurunan
daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam berinvestasi perlu dibedakan antara
return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return).
Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa
datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan return yang telah
diperoleh investor dimasa lalu.
LEMBAR JAWAB UTS ANALISIS INVESTASI & PASAR MODAL
GALIH AULIA M / 142170058/ EA-B
Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor
dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return yang
diharapkan resiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga
dalam berinvestasi, disamping memperhatikan tingkat return, investasi harus
selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi.
b. Risk
Korelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu : semakin tinggi
pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga tingkat
resiko dengan pengembalian yang seimbang.
c. The Time Factor
Jangka waktu adalah hal penting dari definisi investasi. Investor dapat menanamkan
modalnya pada jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka
waktu investasi sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspektasi
atau harapan dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian
yang bisa memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.

3. IPO (Initial Public Offering) adalah penawaran pertama harga oleh perusahaan terbuka yang
melantai di bursa saham. IPO seringkali menjadi solusi yang sangat baik bagi perusahaan-
perusahaan swasta baru dan/atau hanya memiliki modal terbatas yang ingin berkembang
dengan tambahan modal dari publik tersebut. IPO merupakan kesempatan bagi masyarakat
untuk menanamkan modal di perusahaan Go Public. IPO diartikan sebagai Penawaran
Saham Perdana dimana perusahaan menjual harga saham dengan harga rendah untuk
memperoleh keuntungan secara cepat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dari strategi
perusahaan dalam persaingan. Tujuan lain dengan adanya IPO ini adalah sebagai tambahan
modal dan juga untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan.

4. Risk Averse (Menolak Risiko) merupakan tipe investor yang cenderung menghindari risiko
investasi tetapi mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi dari besarnya risiko investasi
yang dihadapi. Investor jenis ini adalah investor yang tidak senang terhadap risiko. Investor
jenis ini biasanya sangat mengutamakan tingkat keamanan investasinya dibandingkan
dengan tingkat return yang ditawarkan oleh suatu produk investasi. Biasanya investor ini
masih menggunakan perbankan sebagai sarana investasi mereka atau investasi di SBI atau
obligasi pemerintah. Pemegang obligasi keuntungannya sudah dapat dipastikan karena pada
faktanya tidak memiliki hubungan dengan perusahaan. Harga obligasi biasanya relatif stabil
dan sensitif terhadap suku bunga dan tingkat inflasi. Saat likuidasi pada pemegang obligasi
punya klaim inferior untuk mendapatkan aset-aset yang dipunyai oleh perusahaan demi
pembayaran utang. Oleh karena itu, pemilik obligasi diprioritaskan ketika perusahaan
mengalami likuidasi.
LEMBAR JAWAB UTS ANALISIS INVESTASI & PASAR MODAL
GALIH AULIA M / 142170058/ EA-B
5. Dalam Strategi Aktif, Investor akan secara aktif melakukan pemilihan saham berdasarkan
informasi yang dikumpulkannya dan pergerakan harga pasar saham tersebut. Investor yang
menggunakan Strategi Aktif pada umumnya akan lebih aktif dalam melakukan jual atau beli
saham (bertransaksi saham). Tujuan utama dari Strategi Aktif adalah untuk memperoleh
ekspektasi tingkat pengembalian diatas rata-rata tingkat pengembalian pasar (abnormal
return). Terdapat 3 cara yang digunakan dalam Strategi Aktif, yaitu Pemilihan Saham,
Rotasi Sektor dan Momentum Harga.

Dalam Strategi Portofolio Pasif Investor cenderung pasif dalam melakukan aktivitas jual beli
(transaksi) saham. Namun demikian, perlu dicatat bahwa “pasif” dalam hal ini bukan berarti
Investor mengabaikan informasi-informasi yang berpotensi mempengaruhi pergerakan harga
saham dalam Portofolionya. Terdapat 2 cara yang digunakan dalam Strategi Pasif, yaitu buy
and hold, dan mengikuti indeks.

Indikator yang perlu dipertimbangkan :


1. Excess return to variability measure (Sharpe Measure)
Indeks sharpe dapat digunakan untuk memeringkatkan beberapa portofolio berdasarkan
kinerjanya. Semakin tinggi Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio yang lainnya,
maka semakin baik kinerja portofolio tersebut.
2. Excess return to non-diversiable risk (Treynor Measure)
Indeks Treynor mengukur kinerja portofolio dengan risiko sistematisnya (beta) sebagai
indikator. Indeks ini melihat kinerja portofolio dengan cara menghubungkan tingkat return
portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut.
Dengan mempertimbangkan risiko sistematis, makin tinggi nilai pengukuran treynor, makin
baik kinerja portofolio.
3. Differential return with risk is measured by beta (Jensen Measure)
Indeks Jensen merupakan indeks yang menunjukan perbedaan antara tingkat return actual
yang diperoleh portofolio dengan tingkat return harapan jika portofolio tersebut berada pada
garis pasar modal
4. Coefficient of Variation (Koefisien Variasi)
Untuk melakukan analisis investasi, dua faktor yang harus dipertimbangkan bersama-sama,
yaitu return ekspektasi dan risiko aktiva. Koefisien variasi (coefficient of variation) dapat
digunakan untuk mempertimbangkan dua faktor tersebut bersamaan.
Perbedaannya yaitu :
 Strategi portofolio aktif mengharuskan Investor untuk selalu mengikuti
perkembangan pasar dan mencermati informasi-informasi yang berpotensi
mempengaruhinya. Dengan begitu, Investor akan terus memperbaharui analisanya
berdasarkan informasi dan/atau data terbaru, sehingga keputusan investasi yang
diambil juga disesuaikan dengan trend pasar yang sedang berlangsung. Dengan
melakukan hal tersebut, Investor yang cermat dapat menemukan momentum dari
LEMBAR JAWAB UTS ANALISIS INVESTASI & PASAR MODAL
GALIH AULIA M / 142170058/ EA-B
pergerakan harga sebuah saham dan memanfaatkannya untuk memperoleh ekspektasi
return maksimal. Sedangkan strategi portofolio pasif mengharuskan Investor
melakukan analisa secara lebih detial mengenai kondisi atau kinerja keuangan
emiten-emiten tertentu yang dianggap potensial oleh Investor dengan turut
mempertimbangkan informasi-informasi yang berpotensi mempengaruhi kinerja
emiten-emiten tersebut di masa yang akan datang sebelum memutuskan dan
melaksanakan tindakan investasi atas emiten yang telah dianalisa sebelumnya.
 Strategi portofolio aktif memungkinan bias dalam pengambilan keputusan investasi
akibat kesalahan investor dalam menyaring dan mengintepretasi informasi yang
sangat banyak dan beragam dalam waktu yang bersamaan. Keputusan investasi yang
tidak tepat akan berdampak langsung pada return yang diperoleh dan potensi resiko
yang harus ditanggung oleh Investor tersebut. Selain itu, jika Strategi Aktif
diterapkan oleh Investor jangka pendek (Trader), pada umumnya mereka akan lebih
aktif melakukan transaksi (jual/beli) saham. Hal ini berdampak pada tingginya biaya
(fee) yang harus dibayar oleh nvestor.
Sedangkan strategi portofolio pasif adalah tidak diperlukan banyak tindakan dalam
berinvestasi, sehingga dapat meminimalisir potensi bias dalam pengambilan
keputusan investasi karena analisa yang mendalam sudah dilakukan sebelum
Investor memutuskan untuk membeli suatu saham. Dengan begitu, Investor tidak
akan mudah terpengaruh oleh isu-isu yang beredar di kalangan Investor. Minimnya
aksi atau manuver investasi yang dilakukan Investor juga memberikan manfaat lain
bagi Investor, yaitu biaya (fee) yang ditanggung Investor relatif lebih rendah
dibandingkan dengan Strategi Portofolio Aktif, karena intesitas transaksi dalam
Strategi Portofolio Pasif relatif lebih sedikit daripada Strategi Portofolio Aktif.

6. a. Untuk menghitung expected return, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Di mana :
ki = rate of return pada saham i
pi = probabilitas atas tingkat pengembalian saham i

Tanda sigma pada dasarnya merupakan penjumlahan atau akumulai dari perkalian antara
tingkat pengembalian dan probabilitas 
LEMBAR JAWAB UTS ANALISIS INVESTASI & PASAR MODAL
GALIH AULIA M / 142170058/ EA-B
Sehingga, expected rate of return untuk saham A = 

= K1. P1 + K2. P2 + K3. P3 + K4. P4 + K5. P5 


= ((10%). 0,1) + (2%. 0,2) + (12% . 0,4) + (20% . 0,2) + (37%.0,1)
= -1% + 0,4% + 4,8% + 4% + 3,7%
= 11,9%

Sedangkan, expected rate of return untuk saham B = 


= K1. P1 + K2. P2 + K3. P3 + K4. P4 + K5. P5 
= ((25%). 0,1) + (0%. 0,2) + (20% . 0,4) + (25% . 0,2) + (40%.0,1)
= -2,5% + 0% + 8% + 5% + 4%
= 14,5%  
b. Untuk menghitung standard deviasi, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

Keterangan untuk masing - masing komponen pada standar deviasi, sama seperti komponen pada
rumus expected return.

Sehingga, standar deviasi untuk saham A =

  = ((-10% - 12%)2. 0,1) + ((2% - 12%)2.0,2) + ((12% - 12%)2. 0,4) + ((20% - 12%)2. 0,2) +
((37% - 12%)2. 0,1)]0,5

= [48,4 + 20 + 0 + 12,8 + 62,5]0,5

= 11,9874% (pangkat setengah berarti akar pangkat 2)

Sedangkan, standar deviasi untuk saham B =

  = ((-25% - 14%)2. 0,1) + ((0% - 14%)2.0,2) + ((20% - 14%)2. 0,4) + ((25% - 14%)2. 0,2) +
((40% - 14%)2. 0,1)]0,5

= [152,1 + 39,2 + 14,4 + 24,2 + 67,6]0,5

= 17,2481% (pangkat setengah berarti akar pangkat 2)

7. Untuk menghitung required rate of return, dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
LEMBAR JAWAB UTS ANALISIS INVESTASI & PASAR MODAL
GALIH AULIA M / 142170058/ EA-B
kP = kRF + (kM – kRF) βP

Untuk itu, perlu terlebih dahulu menghitung bobot dari masing-masing investasi dan
menjumlahkannya dengan masing-masing Beta saham.

Stock Investment Beta W W.Beta


A $ 400.000 1.5 0.1 0.15
B 600.000 -0.5 0.15 -0.075
C 1.000.000 1.25 0.25 0.3125
D 2.000.000 0.75 0.5 0.375
TOTAL 1 0.7625

Nilai W diperoleh dengan membuat proporsi masing - masing investasi dibagi dengan
jumlah investasi total. Misalkan nilai W (weighted average) Saham A diperoleh dengan
membagi jumlah investasinya dengan investasi total ($ 400.000/ $ 4.000.000 = 0,1)

Setelah itu, dapat dimasukkan ke dalam rumus required rate of return (SML) sebagai
berikut:
kP = kRF + (kM – kRF) βP
kP = 6% + (14% - 6%) 0,7625
kP = 12,1%

Anda mungkin juga menyukai