Anda di halaman 1dari 3

11.

5 reviu terhadap penemuan peristiwa kemudian

Prosedur pengauditan yang dilakukan oleh auditor untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa
kemudian. Berdasarkan ISA 560, auditor harus mempertimbangkan pengaruh dari peristiwa kemudian
pada laporan keuangan dan laporan auditor.

 Tipe-tipe peristiwa setelah tanggal laporan posisi keuangan

IAS mengidentifikasikan dua tipe peristiwa, yakni:

1. Peristiwa yang memberikan bukti mengenai kondisi yang ada di akhir periode pelaporan
2. Peristiwa yang menunjukkan kondisi yang muncul setelah periode pelaporan
 Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kondisi yang ada di akhir periode
Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kondisi asset dan liabilitas yang ada di akhir periode
mungkin memerlukan penyesuaian laporan keuangan
 Peristiwa-peristiwa yang tidak memengaruhi kondisi pada akhir periode
Peristiwa-peristiwa yang termasuk dalam kategori kedua adalah peristiwa-peristiwa yang tidak
memengaruhi kondisi asset atau liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan
 Peristiwa-peristiwa sampai tanggal laporan auditor
Auditor harus melakukan sejumlah prosedur yang dirancang untuk memperoleh kecakupan bukti
audit yang memadai bahwa seluruh peristiwa sampai tanggal laporan auditor mungkin
memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang telah diidentifikasi.
 Fakta-fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan auditor tetapi sebelum tanggal
laporan keuangan diterbitkan

Auditor tidak memiliki kewajiban untuk melakukan setiap prosedur audit atau mendapatkan keterangan
yang berkaitan dengan laporan keuangan setelah tanggal laporan auditor. Ketika manajemen mengubah
laporan keuangan, maka auditor akan melakukan sejumlah prosedur yang diperlukan di dalam situasi-
situasi tersebut dan memberikan laporan baru untuk manajemen pada tanggal laporan keuangandiubah
tidak lebih awal dari tanggal laporan keuangan diubah yang ditandatangani atau disetujui.

 Penemuan fakta-fakta setelah laporan keuangan diterbitkan

Laporan auditor yang baru atau yang diubah harus menyertakan penekanan terhadap paragraf
permasalahan atau paragraph permasalahan lainnya yang merujuk pada catatan atas laporan keuangan
yang mendiskusikan secara lebih ekstentif terkait alasan untuk melakukan perbaikan terhadap laporan
keuangan yang diterbitkan sebelumnya dan untuk laporan yang lebih awal diterbitkan oleh auditor.

11.6 reviu laporan keuangan dan materi-materi laporan lainnya

Mencakup prosedur-prosedur untuk menentukan apakah pengungkapan laporan keuangan dan


pengungkapan lain yang diperlukan telah memadai.

 Pengungkapan laporan keuangan

Pertimbangan penting dalam menyelesaikan audit adalah penentuan apakah pengungkapan dalam
laporan keuangan tersebut telah memadai. Berdasarkan SOX, auditor memiliki tanggung jawab untuk
mempertimbangkan pengungkapan laporan keuangan tertentu berkaitan dengan laporan keuangan.

 Pengungkapan memadai yang sedang berlangsung


Reviu atas pengungkapan yang memadai adalah aktivitas yang sedang berlangsung dalam audit

 Daftar ceklis pengungkapan laporan keuangan

banyak kantor akuntan public menggunakan daftar ceklis pengungkapan laporan keuangan rekan atau
direktur yang independen merancang kuesioner tersebut.

 Pengungkapan tata kelola perusahaan

Saat ini, ada kekhawatiran dari pemegang saham di seluruh dunia bahwa perusahaan seharusnya dikelola
dalam kepentingan terbaik mereka. Code of best practice London stock exchange menyatakan bahwa
direktur harus melaporkan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan dan keberlanjutan usaha
bisnis dengan asumsi atau kualifikasi pendukung yang diperlukan.

 SOX pengungkapan tata kelola

Menurut SOX, auditor memiliki tanggung jawab atas pengungkapan tata kelola tertentu yang
berkaitan dengan laporan keuangan.

 Informasi kainnya dalam laporan tahunan

ISA 720 menyatakan bahwa auditor harus membaca informasi lainnya untuk mengidentifikasi
inkonsistensi yang sifatnya material dengan laporan keuangan auditan. Informasi lainnya yang mana
auditor mungkin tidak berkewajiban untuk melaporakan

 Inkonsistenssi yang sifatnya material

Ada ketika informasi lainnya bertolak belakang dengan informasi ayng dicantumkan di dalam laporan
keuangan auditan. Jika auditor mengidentifikasi inkonsistensi yang sifatnya material saat membaca
informasi lainnya, maka auditor harus menentukan apakah laporan keuangan auditan atau informasi
lainnya perlu diubah.

11.7 prosedur penyelesaian

Prosedur penyelesaian merupakan prosedur-prosedur yang dilakukan pada akhir proses audit yang
umumnya tidak dapat dilakukan sebelum pekerjaan audit lainnya dapat diselesaikan.

 Reviu pengawasan

Prosedur-prosedur penyelesaian dimulai dari akutan yang bertugas mereviu pekerjaan akuntan staf.
Sebelum dilakukan penandatanganan pada pekerjaan audit, akuntan yang bertugas atau senior harus
memastikan bahwa seluruh tahapan pekerjaan telah disimpulkan sesuai dengan memorandum
perencanaan audit.

 Penyelesaian atas pertanyaan-pertanyaan

Penyelesaian atas pertanyaan-pertanyaan reviu datang dari manajer dan rekan yang biasanya akan
mensyaratkan adanya dokumentasi dan penjelasan yang lebih ekstentif dalam kertas kerja.

 Reviu kertas kerja


Auditor senior atau yang bertugas akan memperoleh persetujuan dari manajer bahwa pekerjaan lapangan
akan diselesaikan sebelum meninggalkan tempat klien. Kertas kerja merupakan catatan dari perencanaan
auditor, sifat dasar, waktu, dan cakupan prosedur pengauditan yang dilakukan, hasil-hasil dari prosedur
tersebut dan kesimpulan yang diambil dari bukti yang diperoleh.

 Bantuan dalam supervise dan dukungan utama bagi opini audit

Kertas kerja memberikan dua fungsi utama, yakni: untuk membantu dalam pelaksanaan dan supervise
audit dan sebagai dukungan utama bagi opini aduit, khususnya representasi yang menyatakan bahwa
audit dilakukan berdasarkan ISA

 Reviu independen

Seorang yang tidak mengambil bagian dalam audit akan mereviu kertas kerja. Akuntan public yang
independen yang tidak berpartisipasi dalam audit dengan empat alasan dasar, yakni:

1. Untuk mengevaluasi kinerja personel yang tidak berpengalaman


2. Untuk memastikan bahwa audit yang dilakukan memenuhi standar kinerja kantor akuntan
public
3. Untuk menghalangi adanya bias yang sering kali menyertai pertimbangan auditor
4. Untuk mematuhi regulasi audit, seperti Sarbanes oxley act
 Evaluasi temuan audit terhadap salh saji material

Ketika pengujian audit untuk setiap komponen dalam laporan keuangan diselesaikan, auditor staf yang
melakukan pekerjaan akan menandatangani penyelesaian dari setiap tahapan dalam program audit,
identifikasi salah saji moneter dalam laporan keuangan, dan mengusulkan adanya penyesuaian untuk
laporan keuangan tersebut.

 Lembar kerja salah saji

ISA 320 menyatakan bahwa hal ini mungkin berguna untuk membedakan di antara salah saji factual,
salah saji penilaian, dan salah saji diproyeksikan.

 Reviu undang-undang dan regulasi

seluruh Negara memiliki undang-undang yang berlaku untuk bisnis-bisnis yang dioperasikan di
wilayahnya. Auditor harus mengetahui undang-undang yang berlaku untuk kliennya, mereviu kriteria yang
disyaratkan berdasarkan undang-undang, dan pengujian atas kepatuhan perusahaan klien.

Anda mungkin juga menyukai