OLEH:
4163342051
2019
RIVIEW JURNAL
1. Identitas Jurnal
Judul jurnal : Evaluasi Variasi genetik ras-ras ikan gurame dengan menggunakan
marker DNA
Penerbit jurnal : Jurnal Perikanan
Penulis jurnal : Estu Nugroho
Volume dan nomor : Volume VIII , Nomor 2
Tahun terbit : 201
Halaman : 86 smpai 90
ISSN : 0853-6384
2. Ringkasan Jurnal
Beberapa strain ikan gurame yang ada di Indonesia adalah Soang, Jepang, Paris,
Bastard dan Porselen telah banyak digunakan dalam kegiatan budidaya (Suseno et al.,
1983; Sudarto, 1989). Identifi kasi strain gurame menggunakan analisis morfometrik
dan biokimia telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu (Soewardi et al., 1995;
Soewardi, 1995;Kusmini et al., 2000; Suseno et al., 2000). Analisis tiga strain ikan
gurame dengan truss morfometrik baru dilakukan oleh Setijaningsih et al. (2007).
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati variasi genetik strain Bastar, Paris
dan Blusafi r dengan menggunakan penanda RAPD. DNA ikan gurame diekstraksi dari
sirip, dan diamplifi kasi secara random dengan menggunakan primer OPA 1-20. Tidak
terdapat perbedaan secara genetik antara tiga strain yang diuji. Berdasarkan dua primer
RAPD (OPA 4 dan 7), variabilitas tertinggi diamati pada Bluesafi r dengan nilai
heterogenitas 0,3050 diikuti dengan Paris dengan nilai 0,2832 dan Bastar dengan nilai
0,2360. Jarak rata Nei genetik adalah 0,118, dengan terendah yang teramati antara Paris
dan Bluesafi r.
3. Hasil Rivew
Setelah riviewer me riview jurnal ini, riviwer menilai jurnal ini sudah bagus dan
cukup memenuhi kriteria untuk pembuatan jurnal. Dimana jika di lihat dari isinya
mencakup semua daripada langkah langkah pembuatan jurnal dan juga jurnal ini mudah
di pahami jika di bandingkan dengan jurnal jurnal yang lain yang membahas masalah
yang sama,
4. Kesimpulan
DNA marker, adalah salah satu aplikasi teknologi molekuler yang bertujuan
untuk membedakan karakteristik suatu spesies pada level gen, terutama analisis
genomnya selain dari karakter fisiknya yang tidak dipengaruhi oleh variasi lingkungan.
DNA marker juga banyak diaplikasikan untuk mengontrol variasi susunan DNA pada
sejumlah spesies termasuk rekayasa variasi genetik berdasarkan sifat yang dianggap
baik dan menguntungkan.